PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
C. Hasil Penelitian
2. Analisis Data Penelitian
Analisis terhadap skala penelitian dilakukan untuk mengetahui sikap perempuan Muslim yang berstatus poligami dan monogami terhadap poligami. Analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis ini akan memberi gambaran kelompok subjek penelitian berdasarkan perhitungan nilai mean dan uji beda (t-test).
a. Analisis Umum.
Analisis secara umum memberi gambaran keseluruhan tentang sikap perempuan muslim yang bermonogami dan berpoligami terhadap poligami.
Tabel VIII
Data teoritik dan empiris secara umum
Mean (µ) SD (α) N
Teo Emp Emp Sikap Perempuan
Muslim Terhadap
Poligami
64 180 163.844 33.661
Berdasarkan perhitungan secara umum terhadap hasil skor total subjek penelitian, diketahui bahwa mean empiris subjek seluruh subjek penelitian lebih kecil dari mean teoritis (163.844<180). Hasil pengujian dengan uji-t (one sample test) menunjukkan bahwa hasil t=-3.84 dengan db 63, p=0.00 (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki sikap yang secara signifikan negatif terhadap poligami.
b. Uji perbedaan antara subjek perempuan muslim yang bermonogami dan yang berpoligami.
Berikut adalah analisis mengenai perbedaan untuk mengetahui perbedaan sikap antara perempuan muslim yang bermonogami dan berpoligami terhadap poligami.
1) Uji Asumsi.
a) Uji Normalitas.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 10 pada skor sikap perempuan muslim yang berpoligami diperoleh p=0.661 (p>0.05), hal ini berarti distribusi skor perempuan muslim yang
berpoligami adalah normal. Pada sikap perempuan muslim yang bermonogami diperoleh p=0.342 (p>0.05), hal ini berarti distribusi skor perempuan muslim yang bermonogami juga normal.
b) Uji Homogenitas.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians sampel yang dikomparasikan itu homogen atau tidak (Sugiyono dan Wibowo, 2002). Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows versi 10 yaitu melalui
Levene’s test for equality of variance, jika p>0.05 maka kedua kelompok subyek memiliki varians yang sama, namun jika p<0.05 maka kedua kelompok subjek memiliki varians yang tidak sama. Hasil perhitungan pada subjek penelitian ini menunjukkan p=0.081 (p>0.05) berarti kedua kelompok subyek memiliki varians yang sama atau homogen.
2) Uji Perbedaan.
Perhitungan mean masing-masing kelompok subjek dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji perbedaan untuk melihat sikap perempuan muslim yang berpoligami dan yang bermonogami.
Tabel IX
Data teoritis dan empiris perempuan monogami dan poligami
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 180 202.14 16.32
Monogami 50 180 153.12 29.15
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa subjek yang berpoligami memiliki mean empiris yang lebih besar dari pada mean teoritis (202.14>180). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris yang lebih kecil dari mean teoritis (153.12<180). Hal ini berarti bahwa subyek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Uji perbedaan untuk mengetahui beda antara kedua kelompok subjek dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 10 yaitu melalui independent sample test.
Tabel X
Hasil analisis uji-t perempuan poligami dan monogami
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 6.011 62 0.00 49.02 8.15 32.72
Diperoleh hasil uji t sebesar t=6.011 dengan signifikansi 0.000 (p<0.05), hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan bermonogami terhadap poligami.
3) Uji perbedaan antara subjek perempuan muslim yang bermonogami dan yang berpoligami dari setiap indikator poligami.
a) Indikator isteri tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai isteri.
Tabel XI
Data teoritis dan empiris indikator 1
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 30 29.571 5.598
Monogami 50 30 25.52 4.705
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subyek yang berpoligami lebih kecil dari mean teoritis (29.571<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (25.52<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XII
Hasil analisis uji-t indikator 1
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 2.731 62 0.008 0.40514 1.0864 7.0164
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh t=2.731, taraf signifikansi p=0.008 (p<0.05), sehingga diketahui tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu sebab suami boleh berpoligami, yaitu jika isteri tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai isteri.
b) Indikator isteri memliki cacat tubuh atau penyakit yang tidak
dapat disembuhkan.
Tabel XIII
Data teoritis dan empiris indikator 2
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 30 29.786 4.775
Monogami 50 30 25.72 4.819
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean
empiris subjek yang berpoligami lebih kecil dari mean teoritis (29.786<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil dari mean teoritis (25.72<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subyek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XIV
Hasil analisis uji-t indikator 2
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 2.795 62 0.007 4.0657 1.1584 6.9730
Hasil perhitungan menunjukkan t=2.795 dengan taraf signifikansi p=0.007 (p<0.05), sehingga diketahui tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu sebab suami boleh
berpoligami, yaitu jika isteri menderita penyakit atau cacat tubuh yang tidak dapat disembuhkan.
c) Indikator isteri mandul.
Tabel XV
Data teoritis dan empiris indikator 3
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 30 35.857 3.9195
Monogami 50 30 26.16 5.1324
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (35.857>30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (26.16<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
Tabel XVI
Hasil analisis uji-t indikator 3
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 6.541 62 0.00 9.6971 5.7336 12.6607
Hasil perhitungan menunjukkan t=6.541 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu sebab dibolehkannya poligami, yaitu jika isteri mandul.
d) Indikator persetujuan isteri.
Tabel XVII
Data teoritis dan empiris indikator 4
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 30 34.714 5.6898
Monogami 50 30 26.12 5.9612
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (34.714>30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (26.12<30).
Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XVIII
Hasil analisis uji-t indikator 4
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 4.813 62 0.00 8.5943 5.0249 12.1637
Hasil perhitungan menunjukkan t=4.813 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu syarat supaya suami boleh berpoligami, yaitu jika sudah mendapat persetujuan isteri.
e) Indikator kepastian suami menjamin memberi nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isteri.
Tabel XIX
Data teoritis dan empiris indikator 5
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp Poligami 14 30 37 3.721 Monogami 50 30 24.38 5.54
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (37>30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subyek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (24.38<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XX
Hasil analisis uji-t indikator 5
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 8.009 62 0.00 12.62 9.4701 15.7699
Hasil perhitungan menunjukkan t=6.541 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu syarat supaya suami boleh berpoligami, yaitu jika suami
mampu menjamin nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isteri.
f) Indikator suami menjamin berlaku adil kepada seluruh anak dan isteri.
Tabel XXI
Data teoritis dan empiris indikator 6
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp Poligami 14 30 35.21 3.886 Monogami 50 30 25.22 5.665
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (35.21>30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (25.22<30). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
Tabel XXII
Hasil analisis uji-t indikator 6
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 6.188 62 .000 9.9943 6.7657 13.2228
Hasil perhitungan menunjukkan t=6.188 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu syarat supaya suami boleh berpoligami, yaitu jika suami mampu menjamin nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isteri.
3) Uji perbedaan antara perempuan muslim yang bermonogami dan yang berpoligami dari setiap aspek sikap.
a) Kognitif.
Tabel XXIII
Data teoritis dan empiris aspek kognitif
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 60 71.423 5.3882
Monogami 50 60 51.04 9.7205
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis
poligami dalam penelitian ini memiliki sikap kognitif yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subyek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (51.04<60). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap kognitif yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XXIV
Hasil analisis uji-t aspek kognitif
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 7.503 62 .000 20.3886 14.9566 25.8205
Hasil perhitungan menunjukkan t=7.503 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap kognitif perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu aspek sikap terhadap poligami, yaitu aspek kognitif yang menunjukkan bagaimana orang akan cenderung berperilaku terhadap penyebab dan syarat poligami.
b) Afektif.
Tabel XXV
Data teoritis dan empiris aspek afektif
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp
Poligami 14 60 64.64 8.7584
Monogami 50 60 50.78 9.6241
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subyek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subyek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (64.64>60). Hal ini berarti bahwa subyek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap afektif yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (50.78<60). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap afektif yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
Tabel XXVI
Hasil analisis uji-t aspek afektif
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 4.852 62 .000 13.8629 8.1515 19.5742
Hasil perhitungan menunjukkan t=4.852 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap afektif perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah aspek sikap terhadap poligami, yaitu aspek afektif yang merupakan komponen menyangkut masalah emosional subyektif sesorang terhadap penyebab dan syarat poligami.
c) Konatif.
Tabel XXVII
Data teoritis dan empiris aspek konatif
Mean (µ) SD (α) Status N
Teo Emp Emp Poligami 14 60 66.07 6.145 Monogami 50 60 51.30 10.545
Berdasarkan perhitungan terhadap hasil skor total subjek penelitian yang berstatus poligami, diketahui bahwa mean empiris subjek yang berpoligami lebih besar dari mean teoritis (66.07>60). Hal ini berarti bahwa subyek yang berstatus
poligami dalam penelitian ini memiliki sikap konatif yang positif terhadap poligami.
Hasil skor total subjek penelitian yang bermonogami memiliki mean empiris lebih kecil mean teoritis (51.30<60). Hal ini berarti bahwa subjek yang berstatus poligami dalam penelitian ini memiliki sikap konatif yang negatif terhadap poligami.
Besarnya perbedaan sikap kedua kelompok subjek tersebut dapat diketahui melalui independent sample test dalam program
SPSS for Windows versi 10.
Tabel XXVIII
Hasil analisis uji-t aspek konatif
95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper 4.991 62 .000 14.7714 8.8555 20.6874
Hasil perhitungan menunjukkan t=4.991 dengan taraf signifikansi p=0.00 (p<0.05), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap konatif perempuan muslim yang berpoligami dan perempuan muslim yang bemonogami terhadap salah satu aspek sikap terhadap poligami, yaitu aspek konatif yang menunjukkan bagaimana orang akan cenderung berperilaku terhadap penyebab dan syarat poligami.
3. Rangkuman analisis umum dan analisis khusus setiap indikator dan