• Tidak ada hasil yang ditemukan

YOGYAKARTA

2006

Yogyakarta, April 2006

Kepada Yth. Ibu di tempat

Assalamualaikum wr. Wb.

Sebelumnya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya Prima Amalia. Saat ini saya masih tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Saya memiliki ketertarikan pada kajian terhadap perkawinan dalam agama Islam dan studi mengenai Perempuan. Berdasarkan hal tersebut, maka saya mencoba untuk mengangkat keduanya dalam suatu penelitian guna menunjang kegiatan perkuliahan saya di Fakultas Psikologi (penelitian untuk penyelesaian skripsi).

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai ‘Sikap Terhadap Perkawinan’. Bersamaan dengan surat ini saya sertakan 1 (satu) berkas kuesioner sebagai perangkat saya untuk mendapatkan data penelitian. Dengan hormat, saya mohon kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini sifatnya tertutup dan tanpa identitas dari pengisi kuesioner, jadi diharapkan dapat diisi dengan sejujur-jujurnya. Untuk lebih menjamin kerahasiaan dari isi kuesioner ini, maka kembalikan kuesioner dalam keadaan tertutup dengan menggunakan perekat pada

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada jawaban benar atau salah, jadi setiap jawaban adalah benar jika diisi dengan sejujurnya dan sesuai dengan keadaan Ibu yang sebenarnya.

Data yang nantinya akan saya peroleh berdasarkan kuesioner yang telah diisi ini, akan saya gunakan sebagai data utama dalam penelitian skripsi saya. Oleh karena itu saya sangat berterimakasih atas partisipasi ibu dalam mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya.

Selamat mengerjakan, terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Skala Penelitian

Sikap Terhadap Perkawinan

Petunjuk Pengisian

Di bawah ini terdapat 108 aitem pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik setiap aitem pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia.Pilihan jawaban yang tersedia antara lain:

Data diri

1. Usia :

2. Pekerjaan :

3. Pendidikan Terakhir :

4. Jumlah anak :

SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak Setuju

Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, oleh karena itu

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda, karena tidak ada jawaban yang dianggap salah.

1. Menurut saya, suami boleh menikah lagi jika isteri tidak patuh kepada suami.

SS S TS STS

2. Saya merasa lega ketika tahu bahwa suami boleh menikah lagi karena isteri sudah tidak mampu untuk berhubungan seks sebanyak yang suami inginkan.

SS S TS STS

3. Saya pasti membolehkan jika suami ingin menikah lagi karena saya juga sudah tidak patuh terhadap suami.

SS S TS STS

4. Saya pikir suami boleh menikah lagi kalau sudah meminta persetujuan isterinya.

SS S TS STS

5. Menurut saya, suami tidak boleh menikah lagi hanya karena isteri tidak patuh kepada suami.

SS S TS STS

6. Sepengetahuan saya, suami boleh menikah lagi karena isteri yang tidak dapat memberikan keturunan.

SS S TS STS

7. Saya tentu mengijinkan suami mencari isteri lagi jika saya tidak dapat memberikan keturunan.

SS S TS STS

8 Menurut saya, suami boleh berpoligami jika sudah mendapat ijin isteri.

SS S TS STS

9 Saya mengijinkan suami untuk menikah lagi karena suami sudah meminta ijin kepada saya terlebih dahulu sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

10 Saya pikir suami boleh menikah lagi kalau sudah menjamin akan memenuhi nafkah lahir dan batin

SS S TS STS

11. Saya pikir suami tetap tidak boleh berpoligami walaupun sudah menjamin akan berlaku adil.

SS S TS STS

12. Hati saya menjadi tenang ketika tahu jika suami ingin menikah lagi harus mampu menjamin keperluan hidup semua isteri dan anak.

SS S TS STS

13. Saya merasa keberatan jika suami boleh menikah lagi hanya karena penampilan isteri tidak lagi menarik perhatian suaminya.

SS S TS STS

14. Saya akan merestui suami yang ingin menikah lagi asalkan sudah menjamin akan memenuhi nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isteri sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

15. Saya pikir suami boleh berpoligami, asalkan menjamin akan mampu berlaku adil dalam pembagian nafkah materi dan kasih sayang.

SS S TS STS

16. Sepengetahuan saya, suami tetap tidak boleh menikah lagi hanya karena isteri tidak dapat memberikan keturunan.

SS S TS STS

17. Adanya syarat bagi seorang suami untuk berlaku adil terhadap semua isteri dan anaknya jika ingin berpoligami membuat saya merasa tenang.

SS S TS STS

18. Saya tidak akan merestui suami yang ingin menikah lagi walaupun karena rahim saya tidak berfungsi sehingga tidak bisa hamil.

SS S TS STS

19. Saya merasa terbebani sekali ketika tahu bahwa suami boleh menikah lagi hanya karena isteri sudah tidak mampu untuk berhubungan seks sebanyak yang suami inginkan.

SS S TS STS

20. Saya tidak rela jika suami boleh berpoligami hanya karena isteri menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

SS S TS STS

22. Saya akan memberi restu kepada suami untuk menikah lagi, asalkan suami sudah menjamin akan mampu berlaku adil dalam segala hal sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

23. Poligami tidak boleh dilakukan karena penampilan isteri yang tidak lagi menarik bagi suaminya.

SS S TS STS

24. Hati saya menjadi resah ketika tahu bahwa suami boleh menikah lagi asalkan sudah menjamin keperluan hidup semua isteri dan anak.

SS S TS STS

25. Saya merasa jengkel ketika tahu bahwa suami boleh menikah lagi asalkan suami bisa menjamin tidak pilih kasih terhadap seluruh isteri dan anak.

SS S TS STS

26. Saya setuju suami menikah lagi jika saya tidak lagi mampu memenuhi keinginan suami untuk

berhubungan seks setiap kali suami menginginkannya.

SS S TS STS

27. Saya maklum jika suami diperbolehkan menikah lagi karena penampilan isteri yang tidak lagi menarik bagi suaminya.

SS S TS STS

28. Menurut saya, poligami tetap tidak boleh dilakukan walaupun ada ijin dari isteri.

SS S TS STS

29. Saya rela jika suami boleh berpoligami karena isteri menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

SS S TS STS

30. Saya tidak akan mau dipoligami, walaupun suami sudah meminta ijin kepada saya terlebih dahulu sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

31. Saya pasti melarang suami untuk menikah lagi walaupun suami sudah meminta ijin kepada saya terlebih dahulu sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

32. Saya merasa sedih jika suami boleh menikah lagi karena isterinya mandul.

SS S TS STS

34. Saya tidak mungkin mengijinkan suami beristeri lagi hanya karena saya tidak dapat memberikan keturunan.

SS S TS STS

35. Saya tidak mau dipoligami hanya karena saya tidak lagi mampu memenuhi keinginan suami untuk berhubungan seks setiap kali suami menginginkannya.

SS S TS STS

36. Saya akan merestui suami yang ingin menikah lagi jika saya menderita kanker yang sudah tak tersembuhkan.

SS S TS STS

37. Saya puas mengetahui bahwa suami bisa menikah lagi hanya jika sudah mendapat persetujuan dari isterinya.

SS S TS STS

38. Sepengetahuan saya, poligami tidak boleh dilakukan hanya karena suami sudah menjamin akan berlaku adil kepada semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

39. Suami belum tentu boleh menikah lagi karena suami sudah menjamin pemenuhan keperluan hidup kepada seluruh isteri dan anak.

SS S TS STS

40. Saya merasa resah mengetahui bahwa suami boleh berpoligami asalkan sudah menjamin akan berlaku adil terhadap semua isteri dan anaknya.

SS S TS STS

41. Saya merasa senang ketika tahu bahwa suami yang ingin menikah lagi harus bisa menjamin untuk tidak pilih kasih terhadap seluruh isteri dan anak.

SS S TS STS

42. Saya tidak akan pernah memberi restu kepada suami untuk menikah lagi, walaupun suami sudah menjamin akan mampu berlaku adil dalam segala hal sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

43. Saya merestui suami yang ingin menikah lagi karena rahim saya tidak berfungsi sehingga tidak bisa hamil.

SS S TS STS

44. Walaupun saya sudah tidak patuh terhadap suami, saya tetap melarang jika suami ingin menikah lagi.

SS S TS STS

45. Poligami dibolehkan jika isteri tidak lagi mampu memenuhi keinginan suami untuk berhubungan seks setiap kali suami menginginkannya.

47. Saya tidak akan merestui suami yang ingin menikah lagi walaupun sudah menjamin akan memenuhi nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isterinya.

SS S TS STS

48 Seorang isteri yang rahimnya tidak berfungsi sehingga tidak bisa hamil, membuat suami boleh menikah lagi.

SS S TS STS

49. Asalkan suami sudah meminta ijin kepada saya terlebih dahulu sebagai salah satu syaratnya, maka saya akan merestui suami untuk menikah lagi.

SS S TS STS

50. Sepengetahuan saya, ijin isteri adalah hal mutlak yang harus didapat suami, baru suami boleh menikah lagi.

SS S TS STS

51. Saya tahu bahwa jaminan pemenuhan keperluan hidup wajib diberikan suami kepada seluruh isteri dan anak, baru suami boleh menikah lagi.

SS S TS STS

52. Saya membolehkan suami jika ingin beristeri lagi asalkan suami telah menjamin pemenuhan keperluan hidup saya dan anak-anak sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

53. Saya merasa kecewa ketika mengetahui bahwa suami boleh berpoligami asalkan sudah mendapat ijin isteri.

SS S TS STS

54. Sepengetahuan saya, poligami boleh dilakukan asalkan sudah menjamin akan berlaku adil kepada semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

55. Saya melarang suami menikah lagi walaupun ada jaminan pemenuhan nafkah lahir dan batin untuk semua anak dan isterinya darinya.

SS S TS STS

56. Saya pasti menghalangi suami yang ingin beristeri lagi walaupun suami sudah menjamin pemenuhan keperluan hidup saya dan anak-anak sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

57. Saya tidak mungkin mengijinkan suami beristeri lagi jika hal itu disebabkan oleh cacat pada tubuh saya tidak lagi bisa disembuhkan.

SS S TS STS

58. Saya pikir karena isteri mandul, maka suami boleh SS S TS STS

59. Saya jengkel mengetahui bahwa suami bisa menikah lagi dengan cara mendapat persetujuan dari isterinya.

SS S TS STS

60. Saya rela suami menikah lagi jika isteri memiliki cacat tubuh yang parah dan tidak bisa disembuhkan.

SS S TS STS

61. Saya sedih suami boleh berpoligami asalkan mampu menjamin kebutuhan hidup semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

62. Sepengetahuan saya suami boleh menikah lagi jika isteri mengalami cacat badan parah dan tidak bisa disembuhkan.

SS S TS STS

63. Saya pasti menolak maksud suami untuk menikah lagi walaupun suami sudah meminta ijin kepada saya terlebih dahulu sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

64. Alasan ketidakmampuan isteri untuk dapat memberikan keturunan, sehingga membuat suami boleh berpoligami, membuat saya sebagai perempuan merasa lega.

SS S TS STS

65. Saya pasti menghalangi maksud suami untuk menikah lagi jika hanya karena saya mandul.

SS S TS STS

66. Hati saya merasa tenteram mengetahui bahwa suami boleh berpoligami hanya jika sudah mendapat ijin isteri terlebih dahulu.

SS S TS STS

67. Saya senang suami boleh berpoligami hanya jika dirinya mampu menjamin kebutuhan hidup semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

68. Saya merasa tertekan ketika tahu bahwa suami boleh berpoligami asalkan bisa menjamin akan berlaku adil untuk semua isteri dan anak.

SS S TS STS

69. Saya merasa lega ketika tahu bahwa suami boleh berpoligami asalkan ada jaminan agar berlaku adil untuk semua isteri dan anak.

SS S TS STS

70. Saya merasa keberatan suami boleh menikah lagi karena isterinya mengalami cacat tubuh yang parah dan

71. Saya mengijinkan suami mencari isteri lagi jika hal itu disebabkan oleh cacat pada tubuh saya tidak lagi bisa disembuhkan.

SS S TS STS

72. Saya tahu suami boleh mencari isteri lagi dengan jaminan mampu memenuhi nafkah lahir dan batin semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

73. Alasan ketidakmampuan isteri untuk dapat memberikan keturunan, sehingga membuat suami boleh berpoligami, membuat saya sebagai perempuan merasa tertekan.

SS S TS STS

74. Saya tidak akan menghalangi maksud suami untuk menikah lagi karena saya mandul.

SS S TS STS

75. Saya membolehkan suami untuk menikah lagi ketika suami sudah meminta persetujuan saya sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi.

SS S TS STS

76. Saya pasti menghalangi maksud suami yang ingin menikah lagi walaupun suami sudah menjamin tidak akan berlaku pilih kasih terhadap semua isteri dan anaknya.

SS S TS STS

77. Setahu saya tidak masalah jika suami menikah lagi, asalkan suami menjamin tidak berlaku pilih kasih terhadap semua isteri dan anaknya.

SS S TS STS

78. Saya mengijinkan suami menikah lagi karena sudah menjamin akan memenuh nafkah lahir dan batin untuk semua anak dan isterinya darinya sebagai salah satu syaratnya.

SS S TS STS

79. Saya tidak akan menghalangi maksud suami yang ingin menikah lagi karena suami sudah menjamin akan berlaku adil terhadap semua isteri dan anaknya.

SS S TS STS

80. Saya tidak akan merestui suami yang ingin menikah lagi karena saya menderita kanker yang sudah tak tersembuhkan.

SS S TS STS

81. Saya mengijinkan suami menikah lagi jika hal itu akibat penampilan saya yang tidak lagi menarik bagi suami.

SS S TS STS

82. Saya membolehkan suami untuk menikah lagi jika SS S TS STS

akan berlaku adil dalam segala hal yang bersifat materi dan non-materi terhadap semua isteri dan anaknya sebagai salah satu syaratnya.

84. Saya merasa lega mengetahui bahwa suami yang ingin menikah lagi harus bisa menjamin nafkah lahir dan batin semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

85. Saya pikir suami tetap tidak boleh menikah lagi walau sudah menjamin akan memenuhi nafkah lahir dan batin seluruh anak dan isterinya.

SS S TS STS

86. Saya merasa tenang mengetahui bahwa suami boleh menikah lagi hanya ketika sudah mendapat persetujuan dari isterinya.

SS S TS STS

87. Saya rasa membahagiakan sekali kalau suami boleh menikah lagi akibat isterinya yang tidak dapat hamil.

SS S TS STS

88. Poligami dibolehkan jika isteri menderita penyakit parah yang tidak bisa disembuhkan.

SS S TS STS

89. Saya pasti tidak membolehkan suami untuk menikah lagi jika hanya disebabkan penyakit saya yang tidak lagi bisa disembuhkan.

SS S TS STS

90. Saya merasa lega jika suami bisa menikah lagi karena isteri menderita kanker yang sudah tak tersembuhkan.

SS S TS STS

91. Saya gelisah ketika mengetahui bahwa suami boleh menikah lagi asalkan sudah mendapat persetujuan dari isterinya.

SS S TS STS

92. Saya merasa lega ketika tahu bahwa suami bisa menikah lagi kalau isterinya tidak patuh kepada suaminya.

SS S TS STS

93. Poligami dibolehkan jika diakibatkan oleh penampilan isteri yang tidak lagi menarik bagi suaminya.

SS S TS STS

94. Saya pikir suami tetap tidak boleh menikah lagi walaupun suami sudah meminta persetujuan isterinya.

96. Saya tidak akan mengijinkan suami menikah lagi hanya karena penampilan saya tidak lagi menarik bagi suami.

SS S TS STS

97. Isteri yang mandul, tidak membuat suami boleh beristeri lagi walaupun hanya agar bisa punya anak.

SS S TS STS

98 Saya rasa menyedihkan sekali kalau suami boleh menikah lagi hanya karena isterinya tidak dapat hamil.

SS S TS STS

99. Seorang isteri yang rahimnya tidak berfungsi dan tidak bisa hamil, tidak membuat suami boleh menikah lagi karena hal itu.

SS S TS STS

100. Saya yakin walaupun ada jaminan dari suami untuk memenuhi nafkah lahir dan batin semua anak dan isterinya, suami tetap tidak boleh menikah lagi.

SS S TS STS

101. Saya pikir, suami yang isterinya menderita kanker yang sudah tak tersembuhkan, suami itu tetap tidak boleh menikah lagi karena hal itu.

SS S TS STS

102. Sepengetahuan saya suami tidak boleh menikah lagi, hanya karena isteri mengalami cacat badan parah dan tidak bisa disembuhkan.

SS S TS STS

103. Poligami tidak boleh dilakukan hanya karena isteri tidak lagi mampu memenuhi keinginan suami untuk berhubungan seks setiap kali suami menginginkannya.

SS S TS STS

104. Setahu saya merupakan sebuah masalah besar jika suami boleh menikah lagi hanya karena suami sudah menjamin tidak akan berlaku pilih kasih terhadap semua isteri dan anaknya.

SS S TS STS

105. Saya merasa jengkel ketika tahu bahwa suami bisa menikah lagi karena isterinya tidak patuh kepada suaminya.

SS S TS STS

106. Saya merasa terhina mengetahui bahwa suami boleh menikah lagi asalkan bisa menjamin nafkah lahir dan batin semua anak dan isterinya.

SS S TS STS

108. Saya sebagai perempuan merasa terhina jika suami bisa menikah lagi ketika isterinya menderita kanker yang sudah tak tersembuhkan.

SS S TS STS

Terima kasih atas kesediaannya

mengisi kuesioner ini.

Dokumen terkait