• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL, PELAKSANAAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Kuesioner

Pengisian kuesioner dilakukan sebanyak satu kali, yang dibagikan kepada siswa kelas IX-B selaku subjek penelitian berjumlah 31 siswa. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka. Artinya siswa bebas berpendapat dalam pengisian kuesioner berdasarkan apa yang ia alami sebenarnya selama mengikuti pelajaran matematika sejak SD hingga sekarang (SMP kelas IX). Siswa mendeskripsikan jawabannya pada lembar kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti.

Sebelum melakukan analisis data, peneliti terlebih dahulu melakukan kategori data berdasarkan jawaban siswa dalam pengisian

kuesioner. Adapun tujuan dilakukan kategori data adalah agar bisa mengetahui lebih jelas dari jawaban siswa yang bervariasi tersebut. berikut akan disajikan kategori jawaban siswa adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2. Kategori jawaban siswa dalam pengisian kuesioner

No Soal Kuesioner Kategori Jawaban Siswa

Keterangan Jml Siswa (n) Perse ntase (%) 1 Menurut kamu pelajaran matematika itu pelajaran yang seperti apa? Coba kamu ceritakan!

Pelajaran yang mudah 1 3,23 Pelajaran sangat yang mudah 2 6,45 Pelajaran yang sangat

menarik 2 6,45

Pelajaran yang menarik

karena bisa menghitung 6 19,35

Pelajaran yang

menyenangkan 1 3,23

Pelajaran yang sangat sulit

karena banyak rumusnya 7 22,58 Pelajaran sangat sulit, karena

banyak hitungan 5 16,13

Pelajaran sangat sulit, karena banyak hitungan dan rumusnya

7 22,58 2 Kamu suka atau

tidak belajar matematika, baik di sekolah atau di rumah? Coba kamu ceritakan mengapa demikian?

Suka belajar matematika di

sekolah 7 22,58

Suka belajar matematika di sekolah dan rumah

8 22,81

Tidak suka belajar matematika karena membosankan

3 9,68 Tidak suka belajar

matematika di sekolah maupun di rumah, karena banyak rumusnya

11 35,48 Tidak suka belajar

matematika karena sulit dan menakutkan

2 6,45 3 Sejak kapan

kamu mulai

Suka matematika sejak SD

menyukai atau tidak menyukai pelajaran matematika? Coba kamu ceritakan apa yang menyebabkanny a?

Suka matematika sejak SD kelas II sampai SMP kelas IX

2 6,45 Suka matematika sejak SD

kelas III sampai SMP kelas IX

3 9,68 Suka matematika sejak SD

kelas IV sampai SMP kelas IX

2 6,45 Suka matematika sejak SD

kelas V sampai SMP kelas IX

1 3,23 Suka matematika sejak SD

kelas VI sampai SMP kelas IX

2 6,45 Suka matematika sejak

masuk SMP kelasi VII 2 6,45 Tidak suka matematika sejak

SD, karena merasa matematika sangat sulit

1 3,23 Tidak suka matematika dari

SD karena gurunya sangat jahat

2 6,45 Tidak suka matematika dari

SD hingga SMP kelas IX 4 12,90 Tidak suka matematika sejak

kelas IV SD samapai SMP kelas IX

1 3,23 Tidak suka matematika sejak

SMP kleas VII 4 12,90

Tidak suka matematika sejak SD karena gurunya galak

2 6,45 4 Menurut kamu apakah pelajaran matematika itu bermanfaat atau tidak, baik sekarang atau kelak nanti? Coba kamu ceritakan mengapa? Matematika sangat bermaanfaat karena belajar matematika kita bisa berhitung

25 80,65

Matematika sangat bermaanfaat di kelak nanti

5 Bagi kamu pelajaran matematika itu pelajaran yang mudah atau tidak? Coba kamu ceritakan mengapa demikian!

Matematika pelajaran yang

sangat mudah 2 6,45

Matematika pelajaran yang

mudah 1 3,23

Matematika pelajaran yang mudah namun sulit mengerti penjelasan dari guru dan banyak rumus

6 19,35

Matematika pelajaran yang sulit, karena malas belajar dari SD

2 6,45 Matematika pelajaran yang

mudah dan ada yang sulit 8 25,80 Matematika pelajaran yang

sangat sulit 5 16,13

Matematika pelajaran yang

sulit 7 22,58 6 Bagaimana dengan nilai pelajaran matematika dari SD hingga sekarang? Apakah termasuk nilai yang baik, sedang atau kurang? Tolong kamu ceritakan

Nilai matematika baik 4 12,90 Nilai matematika kadang

baik dan kadang tidak 5 16,13 Nilai matematika sedang

karena jarang belajar 5 16,13 Nilai matematika sedang

karena tidak mengerti matematika

7 22,58 Nilai matematika SD hingga

SMP kurang baik, karena jarang belajar

2 6,45 Nilai matematika SD baik

sedangkan SMP tidak, karena jarang belajar

3 9,68 Nilai matematika SD baik

sedangkan SMP tidak, karena rumusnya semakin sulit

2 6,45 Nilai matematika baik dari

SD hingga SMP 1 3,23

Nilai matematika SD baik sedangkan SMP tidak, karena tidak mengerti penjelasan guru

Data berdasarkan hasil kuesioner siswa tersebut, kita dapat melihat bahwa jawaban siswa beragam dengan alasannya masing-masing. Dari tabel kategori jawaban siswa yang dipaparkan sebelumnya kita dapat melihat sebagai berikut : siswa mengatakan matematika adalah pelajaran yang sangat mudah (6,45%), pelajaran yang mudah (3,23%), pelajaran yang sangat menarik karena bisa berhitung (19,35%), pelajaran yang menarik (6,45%), pelajaran yang menyenangkan (3,23%), pelajaran yang sangat sulit karena banyak rumusnya (22,58%), pelajaran yang sulit karena banyak hitungan (16,13%), serta palajaran yang sulit karena banyak hitungan dan rumusnya (22,58%). Hal ini dikarenakan ada siswa yang suka belajar matematika dan ada siswa yang tidak suka belajar matematika. Pada tabel kategori tersebut terlihat bahwa ada siswa yang senang belajar matematika di sekolah (22,58%), senang belajar matematika di sekolah dan rumah (22,81%), tidak suka belajar matematika karena membosankan (9,68%), tidak suka belajar matematika di sekolah maupun di rumah karena banyak rumus (35,48%), serta tidak suka belajar matematika karena sulit dan menakutkan (6,45%).

Keterangan:

n = Jumlah siswa berdasarkan kategori jawaban N = Jumlah siswa keseluruhan

Persentase =

Sebagian besar siswa mengatakan matematika adalah pelajaran yang sulit dengan rincihan sebagai berikut : matematika pelajaran yang sulit karena malas belajar dari SD (3,23%), matematika pelajaran yang sangat sulit (16,13%), matematika pelajaran yang sulit (25,81%). Hanya sebagian kecil siswa mengatakan matematika itu mudah, misalnya matematika pelajaran yang mudah (3,23%), matematika pelajaran yang mudah namun sulit mengerti penjelasan guru dan banyak rumus (19,35%). Namun, ada juga siswa yang mengatakan matematika pelajaran yang mudah dan ada yang sulit (25,81%).

Ada siswa yang menyukai matematika sejak SD sampai SMP, menyukai matematika sejak SD sedangkan SMP tidak menyukai matematika dan sebaliknya, bahkan ada tidak menyukai matematika sejak SD sampai SMP. Siswa yang tidak menyukai matematika mengatakan bahwa mereka merasa matematika sulit, guru SD jahat atau galak, dan guru SMP jahat. Sebagai akibatnya nilai matematika siswa dari SD hingga SMP juga beragam. Kadang baik, sedang bahkan kurang. Walaupun sebagian besar siswa tidak menyukai matematika dan mengaggap matematika smerupakan pelajaran yang sulit, namun rata-rata mereka mengatakan bahwa matematika sangat bermaanfaat baik sekarang maupun kelak nanti (80,65%). Karena dengan belajar matematika kita dapat melakukan perhitungan.

2. Analisis Data Hasil Wawancara

Kegiatan wawancara siswa dilaksanakan di sekolah pada 10 siswa sebagai perwakilan dari subjek penelitian yang ada. Analisis hasil wawancara kesepuluh siswa tersebut adalah sebagai berikut :

a. Wawancara siswa 1 (PST 21)

Subjek mengatakan matematika pelajaran yang sangat gampang dan mudah sehingga ia menyukai matematika. Subjek senang belajar matematika di sekolah maupun di rumah. Di sekolah ada beberapa teman subjek yang senang belajar matematika, sehingga subjek terinspirasi untuk belajar matematika. Subjek menyukai matematika sejak SD kelas IV dengan alasan penjelasan dari guru mudah dimengerti, guru sangat baik, dan nilai matematika baik sehingga subjek menyukai matematika. Selain itu, subjek menyukai matematika karena bercita-cita menjadi seorang guru matematika. Suasana rumah juga sangat mendukung subjek untuk belajar matematika. Walaupun di rumah orang tua tidak mengingatkan subjek belajar matematika, namu subjek tetap senang belajar matematika. Karena ketika mengalami kesulitan, subjek selalu dibantu oleh kakaknya kebetulan kakaknya juga senang dengan matematika.

Sejak SD kelas I sampai kelas III dan SMP guru matematika jahat, sehingga subjek takut dengan gurunya dan tidak menyukai matematika. Ketika siswa mengalami kesulitan dan bertanya, guru

malah menyuruh bertanya pada teman lain yang sudah mengerti. Penjelasan guru juga kadang sulit untuk dimengerti oleh siswa. Bagi siswa sulit atau mudahnya matematika tergantung dari penjelasan guru. Transkip wawanca ra PST 21 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.3).

b. Wawancara Siswa 2 (PST 5)

Subjek tidak menyukai matematika sejak SMP kelas VII. Guru yang ‘galak’ membuat subjek takut bertanya ketika mengalami kesulitan. Bagi subjek penjelasan guru juga sulit untuk dimengerti. Suasana kelas yang tidak mendukung juga membuat subjek tidak menyukai matematika. Misalnya, suasana kelas yang ribut, tidak ada saling membantu antar siswa yang bisa atau mudah memahami matematika dengan siswa yang belum mengerti matematika. selain sekolah, rumah juga subjek tidak suka belajar matematika. Alasannya tidak mempunyai teman belajar atau kelompok belajar di rumah.

Sejak SD kelas I sampai kelas VI subjek menyukai matematika. guru matematika SD sangat baik, penjelasan guru juga mudah dimengerti. Subjek selalu belajar matematika sehingga mendapatkan nilai yang baik. Namun, sejak masuk SMP kelas VII nilai subjek tergolong sedang, karena malas belajar matematika. Transkip wawancara PST 5 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.4).

c. Wawancara Siswa 3 (PST 12)

Subjek mengatakan matematika adalah pelajaran gampang-gampang sulit tergantung pada materinya. Subjek tidak menyukai matematika sejak SMP kelas VIII dengan alasan gurunya sangat jahat. Selain itu penjelasan guru juga sulit untuk dimengerti. Subjek tidak suka belajar matematika di sekolah karena selain gurunya galak, subjek juga tidak mempunyai teman diskusi yang bisa membantu subjek saat mengalami kesulitan dan subjek takut bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan belajar.

Di rumah subjek tidak suka belajar matematika. Hal ini dikarenakan subjek lebih utamakan untuk bermain HP dan nonton TV. Perhatian orang tua juga sangat kurang. Subjek menginginkan ada kelompok belajar atau teman belajar di rumah, agar bisa belajar bersama. Selain itu, orang tua juga harus memberikan perhatian pada subjek dalam belajar. Tra nskip wawancara PST 12 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.5).

d. Wawancara Siswa 4 (PST 17)

Subjek mengatakan matematika adalah pelajaran yang mudah. Subjek menyukai matematika karena guru yang mengajar sangat baik dan cara penjelasan guru cepat untuk dimengerti. Subjek menyukai matematika sejak SMP, karena subjek selalu belajar matematika sedangkan SD tidak belajar matematika. Bagi subjek matematika adalah pelajaran yang gampang, karena ketika berusaha

kita pasti bisa mengerjakannya. Nilai matematika subjek sejak SMP tergolong baik, sedangkan SD tidak baik atau menurun. Hal ini dikarenakan sejak SMP subjek senang belajar matematika, sedangkan SD tidak senang belajar matematika.

Subjek senang belajar matematika di Sekolah sedangkan di rumah tidak. Subjek mengatakan guru matematika SMP sebenarnya ‘galak’ tetapi ia tetap senang belajar matematika karena penjelasan guru mudah dimengerti. Di rumah subjek jarang belajar matematika walaupun mempunyai kelompok belajar matematika di rumah. Keseriusan dalam belajar kelompok sangat kurang, siswa kebanyakan bermain. Orang tua sering mengingatkan subjek untuk belajar matematika, namun kadang tidak dilakukan oleh subjek. Subjek memilih kesadaran sendiri untuk belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah. Transkip wawancara PST 17 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.6).

e. Wawancara Siswa 5 (PST 22)

Subjek mengatakan matematika pelajaran yang sangat sulit. Subjek tidak menyukai matematika sejak masuk SMP. Guru yang sangat ‘galak’, penjelasan guru juga sulit untuk dimengerti dan matematika banyak rumusnya sehingga subjek tidak menyukai matematika. Nilai matematika subjek juga kurang baik karena malas belajar matematika di sekolah maupun di rumah. Suasana kelas yang

ribut, dan suasana rumah juga tidak mendukung untuk belajar matematika.

Sejak SD subjek menyukai matematika, karena gurunya sangat baik dan cara guru menjelaskan sangat detail sehingga mudah untuk dimengertidan nilai matematika juga. Subjek mengharapkan agar guru yang mengajar tidak ‘galak’ agar subjek tidak takut dalam mengikuti pembelajaran matematika dan cara penjelasan guru lebih pelan serta detail lagi. Transkip wawancara PST 22 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.7).

f. Wawancara Siswa 6 (PST 7)

Subjek mengatakan matematika adalah pelajaran sangat menarik. Subjek menyukai matematika dari SD kelas II. Penjelasan guru sangat menarik dan mudah untuk dipahami. Suasana kelas yang nyaman membuat subjek senang belajar matematika di sekolah. Subjek selalu bertanya kepada guru maupun teman ketika mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Subjek juga selalu mendapatkan dukungan belajar di rumah walaupun di rumah subjek sjarang belajar matematika. Ketika mengalami kesulitan belajar matematika di rumah, subjek sering di bantu oleh kakaknya.

Menurut subjek guru matematika yang mengajar kadang kejam. Siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal di marah bahkan dipukul oleh guru. Namun bagi subjek tidak menjadi permasalahan walaupun gurunya kadang kejam

dan subjek tetap menyukai matematika. Karena bagi subjek, kejam adalah juga merupakan salah satu cara demi kebaikan siswa agar mengerti tentang matematika. Transkip wawancara PST 7 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.8).

g. Wawancara Siswa 7 (PST 30)

Subjek tidak menyukai matematika. Bagi subjek matematika adalah pelajaran yang sangat sulit. Karena sulit untuk memahami penjelasan dari guru. Selain itu, subjek sulit memahami konsep matematika. Subjek tidak menyukai matematika sejak SD kelas IV. Dalam pembelajaran subjek kurang memperhatika penjelasan guru. Walaupun demikian, di sekolah subjek senang belajar matematika karena ketika mengerjakan soal bisa saling diskusi dengan teman.

Subjek mempunyai niat dalam belajar matematika. Karena merasa diri berat dan tidak mengerti matematika maka subjek malas mencari tahu ketika mengalami kesulitan dalam belajar matematika. subjek juga malas belajar matematika di rumah karena tidak mempunyai teman belajar. Walaupun demikian, nilai matematika subjek tuntas semua. Transkip wawancara PST 30 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.9).

h. Wawancara Siswa 8 (PST 24)

Bagi subjek matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Subjek tidak menyukai matematika sejak SMP kelas

VIII. Guru yang mengar ‘galak’, dan penjelasan guru juga sulit untuk dimengerti. Subjek malas belajar matematika di sekolah karena banyak teman. Selain itu, ketika tidak bisa menjawab pertanyaan guru maka guru akan menyuruh siswa lain menampar siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan guru tersebut. Hal demikian membuat siswa malas dan tidak suka belajar matematika di sekolah.

Di rumah siswa akan belajar matematika ketika ada ulangan atau ujian. Suasana rumah sangat mendukung subjek. Orang tua selalu mengingatkan subjek untuk belajar matematika di rumah, namun subjek sendiri tidak ada niat untuk belajar. Ketika ada pekerjaan rumah, subjek sering di temani oleh kakaknya untuk mengerjakan tugas tersebut secara bersama.

Nilai matematika subjek sejak SD memuaskan sedang SMP mulai menurun. Karena SD guru matematikannya sangat baik, serta penjelasan guru mudah dimengerti. Transkip wawancara PST 24 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.10).

i. Wawancara Siswa 9 (PST 14)

Bagi subjek matematika adalah pelajaran yang sangat mudah. Subjek suka belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah. Penjelasan guru mudah di pahami dan gurunya sangat baik sehingga subjek senang belajar matematika. namun, kadang subjek takut untuk bertanya ketika mengalami kesulitan karena guru jahat.

Guru sering memukul siswa yang tidak bisa mengerjakan atau menjawab soal yang telah diberikan.

Suasana rumah sangat mendukung subjek untuk belajar matematika. Di rumah subjek juga sering belajar matematika sendiri. Ketika mengalami kesulitan subjek minta bantuan pada kakaknya. Orang tua juga selalu memberikan dukungan pada subjek dengan cara selalu mengingatkan subjek untuk belajar matematika dan memberikan hadia kepada subjek ketika mendapat nilai baik. Sehingga subjek sering mendapatkan nilai matematika yang baik dan memuaskan. Transkip wawancara PST 14 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.11).

j. Wawancara Siswa 10 (PST 20)

Bagi subjek matematika adalah pelajaran yang sangat menarik. Subjek suka belajar matematika sejak SD kelas IV. Guru matematika sangat baik dan penjelasan guru juga mudah untuk dimengerti. sedangkan SD kelas I sampai III tidak menyukai matematika karena penjelasan guru kadang tidak dimengerti serta gurunya suka memukul. Subjek tidak suka dengan guru yang ‘galak’, karena takut bertanya ketika mengalami kesulitan belajar.

Subjek suka belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah. Di sekolah bissa bertanya langsung kepada guru maupun teman ketika ada mengalami kesulitan. Di rumah subjek suka belajar matematika karena orang tua subjek juga suka matematika. Selain

itu subjek sering mengerjakan soal-soal pada buku sebelum dibahas. Subjek akan bertanya kepada kakak dan orang tuan ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. dan subjek selalu dibantu oleh kakak dan orang tuannya. Hal ini menyebabkan nilai matematika subjek tergolong baik karena pada dasarnya subjek suka dengan pelajaran matematika. Transkip wawancara PST 20 bisa dilihat pada lampiran B (Tabel 4.12).

Dokumen terkait