• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL, PELAKSANAAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

Data penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud pada penelitian ini adalah minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika. Karena jenis penelitian deskriptif kualitatif, maka semua data dari hasil koesioner dan wawancara siswa akan di analisis dan dibahas secara kualitatif.

Pada penelitian ini akan di bahas faktor-faktor yang membuat siswa menyukai atau tidak menyukai matematika di lihat dari minat siswa dalam pembelajaran matematika. Untuk itu terlebih dahulu akan dibahas minat dan motivasi siswa berdasarkan analisis data dari hasil koesioner dan wawancara siswa diatas.

Berdasarkan landasan teori pada bab II, ada dua faktor yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar siswa diantara:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) 1) Faktor jasmani

3) Faktor kelelahan

b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa) 1) Tujuan pengajaran

2) Guru yang mengajar 3) Bahan pelajaran 4) Metode pengajaran 5) Media pengajaran 6) Lingkungan

1. Pembahasan Data Hasil Kuesioner

Dari data hasil analisis hasil kuesioner terbuka berdasarkan tabel kategori jawaban siswa yang dipaparkan sebelumnya, peneliti dapat memberikan rangkuman sebagai berikut.

1) Ada 2 siswa mengatakan matematika pelajaran yang sangat mudah dan 1 siswa mengatakan matematika pelajaran yang mudah. Ada 7 siswa mengatakan matematika pelajaran yang menarik dan 1 siswa mengatakan matematika pelajaran yang menyenangkan. Jadi terdapat sekitar 35,5% siswa yang mengatakan matematika adalah pelajaran yang mudah, menarik dan menyenangkan. Sedangkan ada 20 siswa mengatakan matematika adalah pelajaran yang paling sulit. Dari sini kita bisa melihat bahwa sebagian besar siswa mengatakan matematika adalah pelajaran yang paling sulit yaitu sekitar 54,5%. 2) Ada 7 siswa yang suka belajar matematika di sekolah dan 8 siswa

Sedangkan 3 siswa tidak suka belajar karena membosankan, 11 siswa tidak suka belajar matematika di sekolah maupun dirumah karena banyak rumus, dan 2 siswa mengatakan tidak suka belajar matematika karena sulit dan menakutkan. Jadi terdapat sekitar 48,4% siswa yang suka belajar matematika disekolah maupun di rumah. Sedangkan terdapat sekitar 51,6% siswa yang tidak suka belajar matematika di sekolah maupun di rumah. Dari sini kita dapat melihat bahwa, sebagian besar siswa tidak suka belajar matematika di sekolah maupun di rumah, dengan berbagai alasan seperti : matematika sulit, pelajaran yang menakutkan, membosankan, dan banyak rumus.

3) Kita dapat melihat bahwa minat belajar siswa di sekolah maupun di rumah masih sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh sebagian besar siswa tidak memahami penjelasan guru, rumus matematika terlalu banyak serta guru matematika yang kejam. Sehingga minat belajar siswa terhadap matematika berkurang.

4) Hanya terdapat 5 siswa yang menyukai matematika sejak dari kelas I SD hingga kelas IX SMP dan 2 siswa tidak menyukai matematika sejak dari kelas I SD hingga kelas IX SMP. Selain itu, ada siswa yang menyukai matematika matematika sejak SD sedangkan SMP tidak menyukai dan sebaliknya menyukai matematika sejak SMP dan SD tidak menyukai. Dari sini kita dapat melihat bahwa sebagian

kecil siswa yang menyukai matematika dari kelas I SD hingga kelas IX SMP yaitu sekitar 16,13%.

5) Hampir semua siswa mengatakan matematika adalah pelajaran yang sangat bermaanfaat bagi kehidupan sekarang dan kelak. Karena bagi siswa segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari sangat kaitan erat dengan matematika yaitu hitungan.

6) Karena minat belajar terhadap matematika sangat kurang yaitu 48,4%, maka mengakibatkan nilai siswa sebagian besar kurang baik. Siswa jarang belajar dan mengatakan rumus matematika semakin banyak dan sulit. Selain itu sebagian besar siswa tidak mengerti penjelasan guru bahkan ada siswa yang takut dengan guru karena ‘galak’.

7) Siswa kurang termotivasi dalam belajar matematika karena suasana kelas dan lingkungan tempat tinggal kurang mendukung.

Berdasar data hasil kuesioner, terlihat bahwa guru mempunyai pengaruh sangat besar dalam pembelajaran matematika. Siswa menyukai atau tidak menyukai matematika sangat berpengaruh pada guru matematika. Minat siswa sangat kurang karena kebanyakan siswa takut dengan guru matematika. Siswa juga tidak berani bertanya ketika mengalami kesulitan, sehingga siswa tidak menyukai matematika.

Siswa juga kurang termotivasi dalam belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini dikarenakan tidak mempunyai teman belajar baik di sekolah maupun di rumah, orang tua kurang memberikan

dukungan belajar, penjelasan guru yang sulit dimengerti, dan takut bertanya saat mengalami kesulitan.

2. Pembahasan Data Hasil Wawancara

Berdasarkan data hasil analisis wawancara ke-10 siswa di atas, kita dapat melihat bahwa ada siswa yang menyukai matematika dan ada siswa juga yang tidak menyukai matematika dengan berbagai alasan mereka masing-masing. Minat belajar siswa di sekolah maupun di rumah masih sangat kurang. Ada siswa yang menyukai matematika sejak SD sedangkan SMP tidak menyukai matematika dan sebaliknya menyukai matematika sejak SMP sedangkan SD tidak menyukai matematika.

Siswa yang menyukai matematika mengatakan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah, sangat mudah, menarik, dan sangat menarik seperti yang dikatakan oleh PST 21, PST 17, PST 7, PST 14, dan PST 20 (Transkip wawancara tedapat pada lampiran B). Siswa senang belajar matematika di sekolah maupun di rumah dengan alasan yaitu:

a. Di sekolah: penjelasan guru mudah dimengerti, guru matematikanya sangat baik, guru tidak suka memukul siswa, suasan kelas yang nyaman.

b. Di rumah: ketika mengalami kesulitan belajar selalu dibantu oleh orang tua, kakak, dan teman.

Siswa yang tidak menyukai matematika mengatakan matematika adalah pelajaran yang gampang-gampang sulit, matematika pelajaran

yang sangat sulit, pelajaran yang sulit dan membosankan seperti yang dikatakan oleh siswa PST 12, PST 22, PST 30, dan PST 24 (Transkip wawancara tedapat pada lampiran B). Sehingga membuat siswa tidak suka belajar matematika di sekolah maupun di rumah dengan alasan yaitu:

a. Di sekolah: guru matematika sangat “galak”, penjelasan guru sulit dimengerti, suasana kelas yang ribut, tidak mempunyai teman diskusi dan matematika banyak rumusnya.

b. Di rumah: tidak mempunyai teman (kelompok) belajar, perhatian dari orang tua sangat kurang, sering bermain HP dan nonton TV.

Dari hasil wawancara siswa di atas, kita dapat melihat bahwa guru mempunyai pengaruh sangat besar dalam pembelajaran matematika. Siswa menyukai atau tidak menyukai matematika sangat tergantung pada guru matematika. Minat belajar siswa sekitar 50% dipengaruhi oleh guru matematika. Siswa mempunyai minat belajar matematika karena mudah mengerti penjelasan guru, adanya dukungan dari orang tua atau kakak, mempunyai kelompok belajar di rumah, dan guru matematikanya tidak “galak”. Sehingga siswa termotivasi untuk belajar matematika baik di sekolah maupun di rumah.

Selain melakukan wawancara terhadap siswa, peneliti juga melakukan wawancara terhadap seorang guru matematika kelas IX-B. Berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut, guru mengatakan bahwa ada siswa yang menyukai matematika dan juga ada siswa yang tidak

menyukai matematika. Ada siswa yang serius dalam pembelajaran matematika dan karena pada dasarnya ia menyukai matematika. Namun, ada juga siswa yang kurang serius dalam pembelajaran matrematika. Kemampuan siswa kelas IX-B juga berbeda-beda, ada yang tergolong siswa mampu, sedang, dan kurang mampu dalam pelajaran matematika.

Menurut guru matematika kelas IX-B, guru merupakan faktor yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam pembelajaran matematika. Siswa bisa menyukai atau tidak menyukai matematika sangat tergantung pada guru yang mengajar. Cara mengajar, metode dan perlakuan guru sangat mempengaruhi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tergantung bagaimana guru tersebut membuat pelajaran matematika yang menyenangkan agar siswa bisa menyukai matematika. Ketika cara guru yang mengajar tidak menarik atau membosankan, bisa membuat siswa tidak menyukai matematika. Misalkan penjelasan guru yang sulit dimengerti oleh siswa atau guru yang kejam terhadap siswa dapat mengganggu psikologi siswa yang menimbulkan rasa takut terhadap pelajaran maupun guru matematika. Selain itu, guru matematika juga mengatakan seorang siswa menyukai matematika atau tidak menyukai matematika sangat tergantung dari lingkungan tempat tinggal siswa tersebut. Ketika lingkungan yang mendukung maka siswa senang belajar matematika. Misalnya adanya kelompok belajar matematika di rumah. Orang tua juga mempunyai

peran sangat penting, untuk memotivasi serta mendorong anaknya agar selalu belajar matematika dengan teratur di rumah maupun di sekolah.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Siswa Menyukai atau Tidak Menyukai Matematika

Berdasarkan pembahasan hasil analisis dan pembahasan kuesioner dan wawancara siswa di atas, banyak faktor yang membuat siswa menyukai atau tidak menyukai matematika.

a. Faktor yang mempengaruhi siswa menyukai matematika

Ada beberapa faktor mempengaruhi siswa menyukai matematika yaitu:

1) Siswa mempunyai minat belajar matematika. 2) Siswa mempunyai motivasi belajar matematika. 3) Penjelasan guru mudah dimengerti.

4) Guru tidak suka memukul siswa (galak).

5) Suasana belajar yang nyaman baik di sekolah maupun di rumah.

6) Keluarga yang mendukung dalam belajar matematika. 7) Teman yang mendukung dalam belajar matematika. 8) Siswa mempunyai kelompok belajar di rumah. b. Faktor yang mempengaruhi siswa tidak menyukai matematika

Ada beberapa faktor yang membuat siswa tidak menyukai matematika yaitu:

2) Tidak mempunyai motivasi belajar matematika. 3) Guru yang mengajar sangat ‘galak’.

4) Penjelasan guru sulit dimengerti oleh siswa. 5) Suasana kelas yang ribut.

6) Orang tua kurang mendukung siswa dalam belajar matematika.

7) Siswa tidak mempunyai kelompok belajar di rumah. 8) Siswa sering bermain HP atau nonton TV di rumah.

Dokumen terkait