• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA - Waktu: 7 jam (420 menit)

Dalam dokumen WORKSHOP ANALISIS DATA (Halaman 66-74)

Pengantar

Dalam unit ini peserta akan melakukan praktik dari analisis data. Unit ini akan melakukan analisis berdasarkan kerangka analisis yang telah diulas di Unit 1 WS#1. Analisis dimulai pada tahap yang paling sederhana seperti jumlah sekolah, jumlah siswa, dan juga jumlah anak usia sekolah menurut wilayah.

Semua output yang akan dilakukan dalam Unit ini sebetulnya sudah dapat dihasilkan oleh SIMPK-DAPODIK. Akan tetapi dalam unit ini output pivoting yang dihasilkan tidak akan digunakan karena peserta akan melakukan penghitungan secara manual. Hal ini dilakukan agar:

a. Peserta memahami Indikator-indikator yang digunakan

b. Peserta mampu mengubah indikator tersebut menjadi rumus-penghitungan c. Peserta mampu mengembangkan analisis secara mandiri.

Selain itu dalam unit ini peserta akan merekam/mencatat nilai-nilai indikator dalam analisis untuk diangkat sebagai kandidat isu strategis.

Analisis dilakukan dengan langkah-langkah yang hampir selalu sama. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung indikator untuk tingkat Kabupaten/Kota

2. Menghitung indikator pada jenjang yang lebih rendah (Kecamatan, Desa/Kelurahan, Sekolah)

3. Membandingkan dengan atribut sekolah (Negeri/Swasta, Perkotaan/Pedesaan/ Terpencil, Tingkat Kemiskinan)

4. Melakukan tabulasi silang dengan indikator lain 5. Membuat kesimpulan

Setelah penyusunan kesimpulan, peserta diminta merekam hasil ini dalam lembar kerja untuk kemudian digunakan dalam diskusi di unit berikut yaitu identifikasi isu strategis.

Tujuan

Tujuan dari unit ini adalah menyelesaikan penyiapan tabel-tabel analisis, membaca tabel tersebut dan menyiapkan simpulan bagi masing-masing indikator bila memang ditemukan kesenjangan antara kinerja Kabupaten/Kota atau Sekolah dengan standar yang digunakan. Analisis, pembacaan dan simpulan ini akan direkam dalam Lembar Kerja untuk memudahkan pengelolaan, kerunutan, analisis, dan juga penyusunan narasi

Kerangka analisis dan indikator yang digunakan dalam unit ini mengacu pada Unit 1 WS#1. Hasil dari unit ini adalah daftar kesenjangan indikator kinerja penataan dan pemerataan guru untuk kemudian didiskusikan lebih lanjut di unit 4.

Selain penghitungan di atas, unit ini juga bertujuan mengembangkan lebih lanjut kemampuan Pivoting dari peserta, sehingga diharapkan peserta mempunyai kapasitas untuk mengembangkan analisis lebih lanjut, melakukan analisis mandiri dan menggunakan kapasitas Pivoting peserta untuk melakukan analisis bagi data-data lain yang dimiliki.

Pertanyaan Kunci

Pertanyaan Kunci dari Unit ini adalah:

1. Indikator kinerja apa sajakah dari daftar indikator penataan dan pemerataan guru yang memiliki kesenjangan dengan standar yang ada?

a. Sebarapa jauh kesenjangan tersebut?

b. Bagaimana bila dibandingkan kinerja kabupaten/kota lain?

c. Apakah kesenjangan tersebut mencakup semua wilayah atau hanya kecamatan/desa/ kelurahan tertentu?

d. Apakah kesenjangan tersebut merata, atau ada kriteria wilayah atau atribut tertentu dari sekolah?

e. Apakah ada keterkaitan kesenjangan ini dengan indikator lain?

2. Bagaimanakah cara untuk melakukan penghitungan masing-masing indikator dan melakukan penyajiannya dalam bentuk PivotTable, dan PivotChart.

57 UNIT 4: Analisis Data

Petunjuk Umum

Unit ini adalah unit yang cukup panjang. Dikerjakan dalam kelompok masing-masing kabupaten/kota. Mayoritas waktu dalam unit ini dihabiskan dalam tahap Application, terutama dalam praktik. Praktik dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Praktik penghitungan, penyiapan dan analisis indikator

Praktik ini adalah praktik analisis Pivoting. Disini peserta diminta untuk melakukan pivoting untuk masing-masing indikator bila memungkinkan, atau sebagian indikator – bila waktu terbatas atau kemampuan peserta tidak memungkinkan untuk itu.

Hampir semua output sebetulnya bisa dikomputasikan dan disiapkan oleh Software SIMPK-DAPODIK. Tetapi untuk pelatihan ini pivoting yang dihasilkan belum diberikan kepada peserta untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan analisis dan Pivoting.

2. Paparan/Kunjung Karya dari indikator yang mengalami kesenjangan dan menjadi kandidat isu strategis

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan diskusi antar kelompok, sehingga peserta dapat melakukan pembandingan kinerja layanan antar kabupaten/kota. Karena pembandingan dengan kinerja kabupaten/kota yang lain merupakan salah satu langkah dalam analisis.

Bila diputuskan untuk melakukan kunjung karya, maka peserta tidak menggunakan lembar kerja tapi flip-chart.

Bila diputuskan untuk paparan, maka peserta menggunakan lembar kerja – untuk kemudian dipindahkan ke dalam Powerpoint.

Sumber dan Bahan

1. Paparan Unit 3: Pengenalan Software dan Penyiapan Data 2. Paparan Unit 4: Analisis Data

3. Lembar Kerja untuk Analisis dan Penentuan Isu Strategis 4. Notebook + LCD/Proyektor + Sound System + Flip Chart

Waktu

Unit ini idealnya menggunakan waktu selama 7 jam (420 menit). Tetapi bisa disesuaikan terutama bila kapasitas ICT peserta dianggap belum memenuhi untuk pembelajaran PivotTable dan PivotChart, sehingga bisa langsung ke pembacaanya saja.

Ringkasan Sesi

Introduction (5 menit) Fasilitator akan memaparkan tujuan, pertanyaan kunci dan tahapan kegiatan, untuk kedua bagian. Connection (30 menit) Fasilitator memaparkan cara tahap-tahap analisis, rasionalitas tahap tersebut. Application (360 menit) Fasilitator memaparkan ulang kerangka analisis. Peserta menghitung indikator-indikator yang ditampilkan satu persatu. Hasil analisis diisikan ke lembar kerja untuk kemudian dipaparkan atau kunjung karya Reflection (15 menit) Peserta melakukan refleksi dari pengalaman melakukan penghitungan dan analisis, untuk melihat pemahaman mereka dan penguatan apa yang diperlukan, serta analisis apa yang perlu diperdalam Extension (10 menit) Fasilitator mendisuksikan dengan peserta mengenai analisis lanjut, atau pendalaman untuk penghitungan analisis, serta membaca lebih detail kerangka analisis. Dan menekankan perlunya kegiatan mandiri untuk itu.

59 UNIT 4: Analisis Data

Rincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

Fasilitator membuka kegiatan unit ini dengan mengucapkan salam, dan menayangkan Paparan. Sebelum memulai paparan, secara ringkas Fasilitator menerangkan latar belakang, tujuan, dan pertanyaan kunci unit ini, dan ditutup dengan tahapan kegiatan unit ini. Jelaskan kepada peserta bahwa unit inilah inti dari kegiatan peserta pada Workshop I, yaitu analisis data.

Connection (30 menit)

Di unit ini fasilitator menjelaskan mengenai hal-hal berikut:

 Tahap-tahap analisis yang merupakan sari dari praktik yang baik: o Menghitung Indikator Kabupaten (rata-rata kinerja) o Pendalaman/pengelompokan

o Identifikasi Sekolah/Guru berkinerja rendah

 Lembar Kerja

 Flipchart untuk masing-masing kelompok

 Metaplan untuk menulis tahapan analisis

Fasilitator sekedar mengingatkan rasional dari tahap-tahap tersebut, karena telah banyak diulas pada diskusi-diskusi di awal mengenai praktik yang baik.

Penekanan justru diberikan mengenai Lembar Kerja yang akan digunakan secara kontinyu dari analisis data sampai dengan penentuan isu strategis. Tekankan pentingnya menggunakan lembar kerja agar analisisi dan penentuan isu strategis bisa direkam, dan lebih terpimpin dan runut.

Application (360 menit)

Dalam tahap ini aplikasi dilakukan menurut kelompok kabupaten/kota. Tahap ini adalah tahap utama dari unit ini, dimana peserta mengerjakan penghitungan dan analisis untuk setiap indikator. Paparan melanjutkan paparan sebelumnya yang mencantumkan analisis-analisis yang akan dilakukan dan dibagi menjadi dua kelompok:

I

C

1. Analisis Utama yang berisi indikator-indikator utama yang akan diukur kesenjangannya. Indikator ini dikelompokan menjadi: (a) Kebutuhan dan kecukupan guru; (b) Kualifikasi guru; dan (c) Outflow guru.

2. Analisis pendukung adalah indikator-indikator terkait dengan indikator utama yang bisa membantu pengukuran kesenjangan atau sebab akibat dari kesenjangan indikator utama. Analisis pendukung ini dapat digunakan melihat seberapa besar cakupan/dampak dari indikator utama dan mengklasifikasikan apakah kesenjangan tersebut adalah isu strategis atau tidak.

3. Hasil analisis kemudian dicatat pada kolom hasil penghitungan

4. Peserta kemudian membandingkan hasil penghitungan ini dengan standar yang sesuai dalam kolom kesenjangan

5. Agar tim dapat dengan mudah melihat kembali proses analisis, file hasil PIVOT dicatat pada kolom sumber rujukan

Fasilitator memulai dengan mencontohkan penghitungan dan analisis indikator-indikator pertama, dan kemudian menjelaskan analisis dan simpulan yang dihasilkan. Setelah peserta dianggap sudah cukup lancar menggunakan PivotTable, maka peserta secara bergantian diminta untuk melakukan didepan, dalam melakukan Pivoting, serta analisis sederhana. Bila ada perbedaan kecepatan antar kelompok, untuk kelompok yang lebih cepat dapat diberikan salinan dari paparan sehingga mereka bisa mengerjakan lebih banyak tanpa harus menunggu kelompok yang lain.

Bebaskan peserta untuk menggunakan kreativitasnya untuk menyajikan, mengelompokan data, dan juga melakukan tabulasi silang. Ajak peserta untuk berdiskusi indikator apa saja yang cocok untuk digunakan dalam tabulasi silang, dan apa alasannya. Dalam melakukan tabulasi silang, kita tidak hanya mencari penyebab, atau dampak dari indikator utama. Bisa tabulasi silang murni hanya untuk melihat prevalensi indikator yang satu dengan indikator yang lain. Ingatkan peserta untuk terus mengisi informasi yang diperoleh pada lembar kerja. Selain itu bila memungkinkan peserta diharuskan menulis ringkasan informasi tersebut dalam metaplan dan flipchart untuk memudahkan kunjung karya. Bila tidak memungkinkan, maka peserta diminta untuk merekam informasi ringkas ini dalam Powerpoint untuk paparan.

Sisakan waktu yang cukup di akhir tahap ini untuk melakukan kunjung karya/paparan. Kunjung Karya/Paparan ini dilakukan memperluas wawasan peserta dalam melakukan analisis, serta memberikan perbandingan kinerja antar Kabupaten/Kota. Bila analisis pada indikator kinerja antar kabupaten/kota tidak berbeda jauh, maka isu kesenjangan yang ditemukan di tingkat Kabupaten/Kota dapat diangkat menjadi isu provinsi.

61 UNIT 4: Analisis Data

Reflection (15 menit)

Pada tahap ini, fasilitator mengajak peserta untuk merefeleksikan tiga hal:

1. Informasi atau hasil analisis apa sajakah yang diperoleh peserta. Bagaimana mereka melihat kinerja layanan pendidikan di Kabupaten/Kota masing-masing terutama dalam penataan dan pemerataan guru.

Apakah ada hal-hal lain yang ingin diketahui, analisis apa yang ingin dilakukan lebih lanjut?

2. Bagaimanakah kemampuan pemahaman peserta terhadap tahap-tahap analisis? Bagaimana kemampuan untuk melakukan Pivoting. Apakah perlu ada pendalaman atau pemantapan – baik di dalam sesi ini atau mandiri.

3. Bagaimana kinerja layanan pendidikan di Kabupaten/Kota dibanding dengan standar (SPM atau SNP)?. Fasilitator menanyakan kepada peserta untuk mengaitkan kinerja dengan standar yang sesuai.

Extention (10 menit)

Fasilitator mengumpulkan dari tahap refleksi kegiatan lanjut apa yang akan dilakukan terkait dengan Unit ini. Kegiatan lanjut ini seyogyanya dilakukan secara mandiri oleh peserta, dengan fasilitator melakukan pendampingan terbatas ketika fasilitator akan melakukan kunjungan pendampingan.

Tetapi bila memang diperlukan tidak dibatasi bahwa fasilitator melakukan pendampingan intensif pada saat kunjungan.

Pesan Utama

Analisis yang hanya menggunakan indikator di tingkat Kabupaten/Kota tanpa adanya pendalaman sering menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Bila tidak dilakukan pendalaman dalam analisis, maka sering Kabupaten/Kota cepat puas dengan rata-rata indikator yang memadai, dan melupakan bahwa rata-rata indikator itu berarti ada sekolah yang kinerjanya lebih tinggi dari indikator kinerja tersebut, tetapi banyak pula sekolah yang dibawah rata-rata tersebut. Karena itu maka tidak ada bantuan/dukungan terhadap sekolah-sekolah berkinerja rendah tersebut.

R

Selain itu, isu pemerataan mutu yang sering dimunculkan sebagai salah satu pilar dalam Perencanaan Strategis Kementerian Pendidikan mewajibkan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam.

Tetapi analisis mendalam ini masih sering dihindari karena kerepotan yang menyertainya. Dalam unit ini kita mendalami penggunaan pivot tabel yang dapat membantu analisis mendalam.

63 UNIT 4: Analisis Data

Dalam dokumen WORKSHOP ANALISIS DATA (Halaman 66-74)