• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

1. Analisis Deskriptif a. Profil Responden

Jumlah responden yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini

berjumlah 61 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menitipkan

kuesioner ke unit-unit yang telah direkomendasikan oleh Personalia

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Pada bagian ini akan dideskripsikan

dari data masinng-masing informasi mengenai jumlah karyawan pada Tabel V.10 Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .658a .433 .413 3.818 1.641

masing-masing unit kerja dan prosentase pembagian kuesioner penelitian

dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel V.11 Total karyawan Setiap Unit

No. Unit Jumlah Karyawan %

1 Personalia 14 orang 19,4 %

2 Reka Medik 14 orang 19,4 %

3 Rawat Jalan 10 orang 13,8 %

4 Farmasi 9 orang 12,5 % 5 Satpam 4 orang 5,5 % 6 Infrastruktur 5 orang 6,9 % 7 Logistik 9 orang 12,5 % 8 Akuntansi 3 orang 4,1 % 9 Pembelian 4 orang 5,5 % Total 72 orang 100 % Keterangan :

Cara mencari prosentase setiap unit :

Dalam penelitian ini mengambil sampel dari populasi sebanyak 61

responden, dengan perhitungan pembagian berdasarkan prosentase

Tabel V.12 Jumlah Karyawan setiap unit yang dijadikan Sampel

No. Unit % Jumlah

Karyawan

1 Personalia 19,4 % 12 orang

2 Reka Medik 19,4 % 12 orang

3 Rawat Jalan 13,8 % 9 orang

4 Farmasi 12,5 % 8 orang 5 Satpam 5,5 % 3 orang 6 Infrastruktur 6,9 % 4 orang 7 Logistik 12,5 % 8 orang 8 Akuntansi 4,1 % 2 orang 9 Pembelian 5,5 % 3 orang Total 100 % 61 orang

Berikut ini adalah tabel Skala Semantik dan Skala Penilaian :

Tabel V.13 Skala Semantik

Alternatif Jawaban Responden

Skor 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5

Dengan penggolongan nomor pertanyaan sebagai berikut :

X1 = Pernyataan nomor 1 sampai dengan 9 merupakan Orientasi

Kepemimpinan Penyelia

X2 = Pernyataan nomor 10 sampai dengan 14 merupakan Kepuasan

Kerja

Y = Pernyataan nomor 14 sampai dengan 23 merupakan Kinerja

Tabel V.14 Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

1 sampai dengan 1,8 Sangat Rendah

1,9 sampai dengan 2,6 Rendah

2,7 sampai dengan 3,4 Sedang

3,5 sampai dengan 4,2 Tinggi

4,3 sampai dengan 5,0 Sangat Tinggi

Keterangan :

Cara mencari Skala Penilaian :

Perhitungan :

= = 0,8

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa 0,8 adalah jarak penilaian,

sehingga didapat sebagai berikut :

1,00 sampai dengan 1,80 dinyatakan sangat rendah

1,81 sampai dengan 2,60 dinyatakan rendah

2,61 sampai dengan 3,40 dinyatakan sedang

3,41 sampai dengan 4,20 dinyatakan tinggi

Keterangan dan penggolongan setiap variabel:

X1 = Orientasi Kepemimpinan

Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata

untuk variabel Orientasi Kepemimpinan sebesar 3,74. Artinya

rata-rata variabel X1 tergolong dalam kategori TINGGI

X2 = Kepuasan Kerja

Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata

untuk variabel Kepuasan Kerja 3,55. Artinya rata-rata variabel X2

tergolong dalam kategori TINGGI

Y = kinerja karyawan

Berdasakan hasil pengolahan data kuesioner didapatkan rata-rata

untuk variabel Kinerja Karyawan sebesar 3,53. Artinya rata-rata

D. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Orientasi

Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja tersebut berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Dimana rincian

dari setiap variabel:

X1 = Orientasi Kepemimpinan Penyelia

X2 = Kepuasan kerja

Y = Kinerja Karyawan

Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh Orientasi

Kepemimpinan Penyelia dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tersebut. Berikut akan dipaparkan hasil dari

pengujian kedua variabel independen tersebut. Berdasarkan uji F pada tabel V.8

ditemukan Fhitung sebesar 22.482 dan F tabel untuk 61 responden adalah 3.15 dan

ketika Fhitung lebih dari 3.15 maka dapat dikatakan berpengaruh secara simultan.

Hasil ini menunjukkan bahwa ada satu atau lebih variabel independen (Orientasi

Kepemimpinan dan Kepuasan kerja ) berpengaruh terhadap variabel dependen

(Kinerja Karyawan). Besarnya nilai R2 adalah 0.437 = 43.7% artinya variabel X1

dan X2 pada penelitian ini mempengaruhi sebesar 43.7% dan sisanya 56.3% itu

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian.

Dari penghitungan uji t, pada alpha 0.05 ditemukan t tabel sebesar 1.670. maka t

hitung pada X1 lebih besar dari t tabel = 3.309 > 1.670 (t hitung> t tabel) ini berpengaruh secara parsial. t hitung pada X2 lebih kecil dari t tabel = 0.680 ≤ 1.670 (t hitung ≤ t

tabel) ini tidak berpengaruh secara parsial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen

tersebut adalah variabel X1 ( Orientasi Kepemimpinan Penyelia ).

Dari analisis deskriptif disimpulkan bahwa karyawan pada Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta memiliki respon yang cenderung tinggi terhadap

Orientasi Kepemimpinan Penyelia, dilihat dari rata-rata total adalah 3,74. Artinya

Orientasi Kepemimpinan Penyelia pada Rumah Sakit Panti Rapih berorientasi

pada hubungan kerja yang diukur dengan indikator tingkat keramahan atasan

kepada setiap karyawan, tingkat perhatian atasan yang berkaitan dengan

pekerjaan, tingkat semangat yang diberikan oleh atasan dalam bekerja, tingkat

perhatian atasan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, tingkat kebersamaan

karyawan dalam bekerja, tingkat ketelibatan karyawan dalam pemecahan

masalah, tingkat rasa saling mendukung karyawan dalam bekerja, tingkat

toleransi atasan dalam penggunaan sarana/prasarana, tingkat hubungan antara

karyawan senior terhadap karyawan baru. Orientasi Kepemimpinan yang

berorientasi pada hubungan pekerjaan akan mempererat hubungan antara

karyawaan dengan karyawan itu sendiri serta hubungan karyawan terhadap

atasannya. Dengan keeratan hubungan kerja tersebut akan tercipta suasana kerja

yang kondusif, pemecahan masalah secara bersama, rasa saling mendukung antar

karyawan dalam bekerja, hubungan baik antara karyawan senior dan karyawan

baru sehingga akan menigkatkan kinerja karyawan terhadap Rumah Sakit panti

Thoha,2012:311-312) kepemimpinan ada yang berorientasi pada hubungan kerja

dan ada yang berorientasi pada tugas pekerjaan. Dikaitkan dengan kepemimpinan

dari teori Reddin kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan pekerjaan

adalah kepemimpinan yang cinta akan pengembangan terhadap masing-masing

karyawannya. Orientasi Kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan kerja

akan dijelaskan lebih spesifik oleh teori Fiedler dengan melihat tabel berikut ini:

Tabel V.15 hubungan dalam model kontijensi Fiedler

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa situasi yang kepemimpinan yang

sangat menguntungkan pada area hubungan pemimpin yang baik, struktur tugas

yang terstruktur ( sesuai dengan tugas karyawaan pada RS Panti Rapih yang

terstruktur ), kekuasaan posisi pemimpin yang kuat.

Dari analisis deskriptif disimpulkan bahwa karyawan pada Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta memiliki respon yang cenderung tinggi terhadap

Kepuasan Kerja itu sendiri diukur dari tingkat kesenangan karyawan terhadap

aspek-aspek kepuasan kerja tersebut, misalnya: gaji, perkerjaan itu sendiri, rekan

kerja, promosi kerja, kepenyeliaan. Semakin tinggi tingkat kesenangan karyawan

terhadap aspek-aspek Kepuasan Kerja tersebut maka semakin tinggi pula tingkat

Kepuasan Kerja karyawan pada Rumah Sakit Panti Rapih. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa apa yang diharapkan oleh karyawan telah terpenuhi

atau bahkan apa yang diterima melebihi dari apa yang diharapkan. Disisi lain

peneliti menyimpulkan bahwa Kepuasan Kerja yang telah dirasakan oleh

karyawan Rumah Sakit Panti Rapih tidak berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan. Penyebab tidak adanya pengaruh tersebut adalah kurangnya aspek

pengawasan, kondisi kerja dan sistem penilaian prestasi yang seharusnya perlu

dimasukkan dalam pertanyaan penelitian. Ketiga aspek tersebut mengarahkan

kepada kinerja atau prestasi karyawan tersebut. Pengawasan, semakin rutin

pengawasan dilakukan terhadap tugas pokok dan fungsi karyawan pada Rumah

Sakit Panti Rapih maka akan menunjukkan kinerja yang baik bagi karyawan

tersebut. Kondisi Kerja, karateristik pekerjaan dilingkungan meliputi fisik dan

sosial seperti keadaan suhu, cuaca, hubungan kerja seprofesi, kualitas kehidupan

kerjanya. Sistem penilaian prestasi, adanya sistem penilaian prestasi ini karyawan

akan antusias menunjukkan prestasi kerja. Dengan demikian akan ada pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja jika dilibatkan ketiga aspek kepuasan kerja

Kinerja Karyawan yang cenderung tinggi dilihat dari rata-rata total

adalah 3,53. Artinya Kinerja Karyawan cenderung tinggi dipengaruhi oleh

Orientasi Kepemimpinan Penyelia yang ada pada Rumah Sakit Panti Rapih,

disamping itu juga masih ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi yang tidak

BAB VI

Dokumen terkait