• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan dalam menilai kinerja (hasil yang dicapai atau output). Kinerja karyawan diukur berdasarkan pencapaian hasil, mutu pekerjaan, prakarsa, keterampilan kerja, kepatuhan kerja, dan jiwa kepemimpinan. Hasil penelitian menunjukkan rataan skor tertinggi sebesar 3,22 terdapat dalam kategori pencapaian hasil dan rataan skor terendah adalah sebesar 3,08 dalam kategori prakarsa. Hasil keseluruhan rataan skor pengembangan karir berdasarkan persepsi karyawan adalah sebesar 3,14, maka dapat disimpulkan kinerja yang telah dihasilkan oleh karyawan sudah baik. Hasil rataan skor kinerja berdasarkan persepsi karyawan dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Rataan Skor Kinerja Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator Rataan

Skor Kriteria

1 Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan

kepada saya sesuai dengan target 3,26 Sangat Baik

2 Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas lebih cepat dari

yang ditargetkan 3,20 Baik

3 Saya sama sekali tidak pernah menunda tugas yang

diberikan pimpinan 3,20 Baik

PENCAPAIAN HASIL 3,22 Baik

1 Saya selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan

saya 3,20 Baik

2 Saya selalu mengerjakan tugas dengan sempurna

(berkualitas) 3,16 Baik

3 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan ekspetasi

yang dituntut oleh pekerjaan saya 3,14 Baik

MUTU PEKERJAAN 3,16 Baik

1 Saya selalu mampu menganalisis masalah yang berkaitan

dengan tugas saya 3,10 Baik

2 Saya selalu mampu mencari alternatif pemecahan masalah

yang berkaitan dengan tugas saya 3,10 Baik

3 Saya selalu mampu mengambil keputusan penyelesaian

masalah yang berkaitan dengan tugas saya 3,04 Baik

PRAKARSA 3,08 Baik

1 Saya selalu mengembangkan keterampilan kerja saya

secara mandiri untuk mendukung kinerja 3,20 Baik

2 Saya memiliki kemampuan praktik kerja yang baik pada

bidang pekerjaan yang saya tempati 3,13 Baik

3 Saya merasa bahwa keterampilan saya sangat dibutuhkan

oleh perusahaan 3,13 Baik

KETERAMPILAN KERJA 3,15 Baik

1 Setiap hari saya selalu hadir kerja tepat waktu 3,20 Baik 2 Saya selalu mengerjakan semua instruksi atasan dengan

sangat baik 3,19 Baik

3 Saya tidak pernah melanggar peraturan-peraturan yang

berlaku di perusahaan 3,14 Baik

Lanjutan Tabel 22.

No Indikator Rataan

Skor Kriteria

1 Saya sangat mampu memotivasi rekan kerja agar bekerja

dengan efektif 3,08 Baik

2 Saya selalu mampu memberikan contoh bagaimana

bekerja secara efektif 3,11 Baik

3 Saya memiliki kepribadian yang sangat kuat, berwibawa,

dan dihormati 3,08 Baik

JIWA KEPEMIMPINAN 3,09 Baik

KINERJA 3,14 Baik

4.5.1 Persepsi Karyawan terhadap Pencapaian Hasil

Pencapaian hasil sering dihubungkan dengan beban kerja atau target kerja yang dihubungkan dengan waktu (kecepatan) dan cara mengerjakan tugas yang dilakukan oleh karyawan. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori pencapaian hasil dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Pencapaian Hasil Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan kepada saya sesuai dengan target

0 4 54 26 3,26 Sangat

Baik 2 Saya selalu berusaha menyelesaikan

tugas lebih cepat dari yang ditargetkan 0 3 61 20 3,20 Baik 3 Saya sama sekali tidak pernah

menunda tugas yang diberikan pimpinan

0 5 57 22 3,20 Baik

PENCAPAIAN HASIL 3,22 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 23, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori pencapaian hasil menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,26 dengan kategori sangat baik, menyatakan bahwa karyawan selalu menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan sesuai dengan target. Semakin baik atau cepat karyawan menyelesaikan pekerjaan dan tentunya dengan benar, maka semakin baik pula penilaian yang akan diberikan oleh pimpinan/perusahaan. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu masing-masing sebesar 3,20 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan selalu berusaha menyelesaikan tugas lebih cepat dari yang ditargetkan, serta karyawan merasa sama sekali tidak pernah menunda tugas yang diberikan pimpinan. Hasil rataan skor kategori pencapaian hasil adalah sebesar 3,22. Maka dapat disimpulkan pencapaian hasil oleh karyawan dikategorikan baik.

4.5.2 Persepsi Karyawan terhadap Mutu Pekerjaan

Mutu pekerjaan dapat berupa hasil kerja, baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori mutu pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Mutu Pekerjaan Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Saya selalu tertib dalam menjalankan

seluruh pekerjaan saya 0 2 63 19 3,20 Baik

2 Saya selalu mengerjakan tugas dengan

sempurna (berkualitas) 0 6 58 20 3,16 Baik

3 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan ekspetasi yang dituntut oleh pekerjaan saya

0 4 64 16 3,14 Baik

MUTU PEKERJAAN 3,16 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 24, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori mutu pekerjaan menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,20 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan Karyawan menyatakan selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,14 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mengerjakan tugas sesuai dengan ekspetasi yang dituntut oleh pekerjaan. Hal ini dikarenakan agar pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan, bermanfaat untuk perusahaan. Hasil rataan skor kategori mutu pekerjaan adalah sebesar 3,16. Maka dapat disimpulkan mutu pekerjaan dikategorikan baik telah dihasilkan oleh karyawan.

4.5.3 Persepsi Karyawan terhadap Prakarsa

Prakarsa dinilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya (Hasibuan, 2007). Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori prakarsa dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Prakarsa Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Saya selalu mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan tugas saya

0 5 65 14 3,10 Baik

2 Saya selalu mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan tugas saya

0 4 67 13 3,10 Baik

3 Saya selalu mampu mengambil keputusan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas saya

0 9 62 13 3,04 Baik

PRAKARSA 3,08 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 25, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori prakarsa menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu masing-masing sebesar 3,10 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan tugas, serta karyawan selalu mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan tugas. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,04 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mampu mengambil keputusan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas. Artinya secara keseluruhan, karyawan mampu menganalisis dan mencari bagaimana cara yang terbaik untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Sehingga karyawan tidak selalu harus melibatkan pimpinan di dalamnya. Hasil rataan skor kategori prakarsa adalah sebesar 3,08. Maka dapat disimpulkan prakarsa dikategorikan baik telah dihasilkan oleh karyawan.

4.5.4 Persepsi Karyawan Terhadap Keterampilan Kerja

Keterampilan kerja merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam kinerja. Ukuran keterampilan kerja mengacu kepada sejauh mana karyawan menguasai tugas, memiliki pengetahauan mengenai tugas yang diberikan, dan kemampuan praktik kerja. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori keterampilan kerja dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Keterampilan Kerja Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Saya selalu mengembangkan keterampilan kerja saya secara mandiri untuk mendukung kinerja

Lanjutan Tabel 26.

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

2 Saya memiliki kemampuan praktik kerja yang baik pada bidang pekerjaan yang saya tempati

0 5 63 16 3,13 Baik

3 Saya merasa bahwa keterampilan saya

sangat dibutuhkan oleh perusahaan 0 9 55 20 3,13 Baik

KETERAMPILAN KERJA 3,15 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 26, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori keterampilan kerja menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,20 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu ingin mengembangkan keterampilan kerja secara mandiri untuk mendukung kinerja. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu masing-masing sebesar 3,13 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan memiliki kemampuan praktik kerja yang baik pada bidang yang ditempati, serta karyawan merasa bahwa keterampilan yang dimiliki sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Hasil rataan skor kategori keterampilan kerja adalah sebesar 3,15. Maka dapat disimpulkan keterampilan kerja dikategorikan baik.

4.5.5 Persepsi Karyawan Terhadap Kepatuhan Kerja

Kepatuhan kerja seringkali dikaitkan dengan kedisplinan. Kedisiplinan karyawan dalam hal mematuhi aturan-aturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori kepatuhan kerja dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Kepatuhan Kerja

Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Setiap hari saya selalu hadir kerja

tepat waktu 0 4 49 26 3,20 Baik

2 Saya selalu mengerjakan semua

instruksi atasan dengan sangat baik 0 4 60 20 3,19 Baik 3 Saya tidak pernah melanggar

peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan

0 9 54 16 3,14 Baik

KEPATUHAN KERJA 3,17 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 27, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori kepatuhan kerja menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,20 dengan kategori baik, menyatakan bahwa setiap hari karyawan selalu hadir kerja tepat waktu. Hal ini baik dilakukan, karena dengan

hadir tepat waktu, pekerjaan yang sudah menunggu dapat segera diselesaikan (efektif). Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,14 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan tidak pernah melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan. Apabila seorang karyawan melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan, maka karyawan tersebut akan dikenakan sanksi disiplin yang akan menyulitkan karyawan tersebut ketika akan dipromosikan oleh pimpinan. Hasil rataan skor kategori kepatuhan kerja adalah sebesar 3,17. Maka dapat disimpulkan kepatuhan kerja dikategorikan baik telah dilakukan oleh karyawan.

4.5.6 Persepsi Karyawan Terhadap Jiwa Kepemimpinan

Jiwa kepemimpinan dikaitkan dengan kemampuan memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain untuk bekerja secara efektif (Hasibuan, 2007). Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori jiwa kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Jiwa Kepemimpinan Berdasarkan Persepsi Karyawan

No Indikator STS TS S SS Rataan

Skor Kriteria

1 Saya sangat mampu memotivasi rekan

kerja agar bekerja dengan efektif 0 9 59 16 3,08 Baik

2 Saya selalu mampu memberikan contoh bagaimana bekerja secara efektif

0 5 64 15 3,11 Baik

3 Saya memiliki kepribadian yang

sangat kuat, berwibawa, dan dihormati 0 8 61 15 3,09 Baik

JIWA KEPEMIMPINAN 3,14 Baik

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 28, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori jiwa kepemimpinan menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,11 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan merasa selalu mampu memberikan contoh bagaimana bekerja secara efektif. Hal ini dianggap baik, karena dengan mampu memberi contoh bagaimana bekerja secara efektif, karyawan yang lain akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,08 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan sangat mampu memotivasi rekan kerja agar bekerja dengan efektif. Hasil rataan skor kategori jiwa kepemimpinan adalah sebesar 3,14.

Maka dapat disimpulkan jiwa kepemimpinan dikategorikan baik telah dihasilkan oleh karyawan.

4.6. Persepsi Karyawan Berdasarkan Prioritas yang Masih Perlu diperbaiki

Dokumen terkait