• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Responden

Merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi termasuk dalam penelitian deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, lingkaran, perhitungan persentase, dan lain-lain (Sugiyono, 2007:206).

Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang ada dalam penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status pendidikan dan pendapatan perbulan. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat tabel distribusi jawaban angket

b. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah ditentukan.

c. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.

d. Memasukan skor tersebut kedalam rumus sebagia berikut :

Keterangan :

N :Jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor tertinggi )

% : Tingkat keberhasilan yang dicapai 2. Analisis diskriptif variabel

a. Menghitung skor rata-rata variabel/ aspek dan item

N fxi

X ( )

(Rangkuti, 2006: 92) Keterangan:

x = nilai yang dihitung

f = jumlah frekuensi untuk setiap variabel i = kategori dalam variabel yang bersangkutan N = jumlah responden

b. Pengkategorian persepsi

Ukuran interval digunakan untuk memberikan informasi tentang interval satu orang obyek dengan orang atau obyek lain. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut :

Kelas interval = Nilai maksimum - Nilai minimum Kelas interval

Interval = 5 – 1 = 0,8 5

Dengan rentang skala 0,8 maka numeriknya sebagai berikut : 1) Sangat Tidak Baik (STB) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,7

yang menunjukkan persepsi responden akan kualitas makanan, kualitas pelayanan, harga dan suasana sangat rendah.

2) Tidak Baik (TB) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,5 yang menunjukkan persepsi responden akan kualitas makanan, kualitas pelayanan, harga dan suasana rendah.

3) Netral (N) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukkan persepsi responden akan kualitas makanan, kualitas pelayanan, harga dan suasana cukup.

4) Baik (B) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan persepsi responden akan kualitas makanan, kualitas pelayanan, harga dan suasana tinggi.

5) Sangat Baik (SB) apabila skor variabel 4,19 s/d 5,00 yang menunjukkan persepsi responden akan kualitas makanan, kualitas pelayanan, harga dan suasana sangat tinggi.

3. Uji Hipotesis

a) Uji t sampel independent.

Alat ini digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berasarkan jenis kelamin. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Independent samples t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standard error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Rumusnya dapat ditulis sebagai berikut (Gozali : 2009) :

rata-rata sample pertama- rata-rata sample kedua standar error perbedaan rata-rata kedua sampel Setandar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji beda t-test adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Pengujian hipotesis dalan penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

Pengujian hipotesis 1 dilakukan dengan uji independent sample t-test. Langkah-langkah dalam analisis sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis yang dirumuskan :

Ho : b1 = 0 : Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berdasarkan jenis kelamin.

Ha: b1≠0 : Terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berdasarkan jenis kelamin.

Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05. 2) Menentukan kriteria penerimaan hipotesis.

Jika p-value≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika p-value > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

b) One way ANOVA

One way ANOVA digunakan untuk menguji hipotesisi perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berdasarkan kelompok usia, status dan pendapatan perbulan Prosedur yang digunakan dalam analisis ANOVA ini adalah prosedur One-Way ANOVA atau sering disebut dengan perancangan sebuah faktor, yang merupakan salah satu alat analisis statistik ANOVA yang bersifat satu arah(satu jalur). Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independen, memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut, akan dapat ditarik kesimpulan mengenai rata-rata populasi. Adapun langkah-langkah dalam prosedur One-Way ANOVA adalah sebagai berikut :

1) Tes Homogenitas Varian (Test of Homogeneity of Variance) Asumsi dasar dari analisis ANOVA adalah bahwa seluruh kelompok yang terbentuk harus memiliki variannya sama. Untuk menguji asumsi dasar ini dapat dilihat dari hasil test homogenitas dari varian dengan menggunakan uji Levene

Statistic. Hipotesis yang digunakan dalam tes homogenitas varian adalah :

Ho : Diduga bahwa seluruh varian populasi adalah sama Ha : Diduga bahwa seluruh varian populasi adalah berbeda Dasar dari pengambilan keputusan adalah:

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak 2) Pengujian ANOVA (uji F)

Uji satistik yang digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa semua kelompok mempunyai mean populasi yang sama adalah Uji F. Hasil F diperoleh dari rata-rata jumlah kuadrat (mean square) antar kelompok yang dibagi dengan rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus:

dimana:

= Variansi antar perlakuan

= Variansi dalam perlakuan

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ANOVA adalah: H0 : Diduga bahwa seluruh kelompok dari rata-rata populasi

Ha : Diduga bahwa seluruh kelompok dari rata-rata populasi adalah berbeda

Dasar dari pengambilan keputusan adalah: Jika F hitung > F tabel 0,05, maka H0 ditolak Jika F hitung < F tabel 0,05, maka H0 diterima 3) Tes Post Hoc

Dari pengujian ANOVA (F test) telah diketahui bahwa secara umum seluruh kelompok memiliki perbedaan (tidak sama). Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan yang terjadi antar kelompok maka digunakan tes Post Hoc dengan menggunakan salah satu fungsi Tukey. Adapun hipotesis yang digunakan dalam tes ini adalah:

H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berdasarkan usia, status dan pendapatan per bulan.

Ha : Terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut restoran di restoran siap saji Happy Bee berdasarkan usia, status dan pendapatan per bulan.

Dasar dari pengambilan keputusan adalah: Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

4) Proses pengujian dengan menggunakan software SPSS for windows.

35

BAB IV