• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan

Bermula pada akhir tahun 2000, seorang wanita arsitektur muda kelahiran Yogyakarta – Indonesia, Raden Roro Mia Adyati, ST., memutuskan untuk mengejar impian dan kecintaannya pada dunia kuliner, dengan mendalami teknologi pangan dan pendidikan kuliner di International Culinary Institute.

Seperti mahasiswa lainnya yang juga sangat senang jajan dan menikmati beragam sajian di pertokoan, pujasera, dan mall, Mia tumbuh sebagai seorang yang berangan lebih jauh dari pada dunia arsitektur yang digelutinya. Sejak awal mula pengalamannya sebagai mahasiswa arsitektur, Mia merasa rindu untuk menghadirkan sebuah warung makan masakan asia modern yang pada saat itu belum banyak tersaji di dunia kuliner Indonesia.

Pada awalnya ia jatuh cinta pada konsep dan sistem yang tertuang dalam restoran cepat saji ala amerika yang telah banyak ada di Indonesia pada waktu itu. Namun kemudian pengetahuannya tentang teknology pangan kemudian memberinya pengetahuan tentang betapa tidak sehat-nya makanan cepat saji yang banyak dinikmati dan ternyata disukai oleh anak muda di nusantara pada waktu itu, sedangkan pada saat itu makanan modern yang berbendera cepat saji belum ada yang bertema kesehatan, peduli pada gizi, bahkan memperhatikan komposisi dalam setiap sajiannya. Ketertarikan dan keingintahuan pada dunia ini mendorongnya untuk mempelajari lebih lanjut

tentang komposisi gizi, dan menciptakan sajian sehat yang dapat disajikan dengan cepat, praktis, dan tentu saja enak. Selama bertahun-tahun Mia berkutat dengan Whole wheat flour, Protein Nabati, Fitosterol, Karbohidrat Kompleks, Gula Jagung, dan Mentega Bunga Matahari, dan beragam bahan-bahan makanan yang lebih sehat untuk menciptakan hidangan sehat yang cepat saji yang tak kalah rasanya dan kenikmatannya dibanding dengan makanan siap saji ala Amerika yang disukai banyak anak muda dan keluarga pada saat itu.

Berbekal kenekatan, ketekunan, meski jatuh bangun dalam kritik dan cacian dari teman-teman dan keluarganya, selama beberapa tahun berlatih dan mencoba, maka pada awal tahun 2003, Mia menyelesaikan resep-resep temuannya, dan memutuskan untuk membuka sebuah outlet makanan cepat saji berkonsep cepat, mudah, dan sehat, dengan tema nasi-kotak aneka masakan asia (Asian Rice box). Outlet pertamanya dibukanya dengan modal apa adanya dari hasil pinjaman kepada ayah Ibunya, yang pada waktu itu sesungguhnya juga meragukan kemampuan Mia untuk bisa mewujudkan mimpinya. Uang 15 juta digunakannya untuk menyewa sebuah tempat berukuran 4 m2 di depan area toilet di Galeria Mall Yogyakarta, untuk membuat Boothnya bersama sang suami yang pada saat itu membantunya membuat Booth dari kayu-kayu bekas yang dibelinya dari Jepara, dan juga membantu memfoto setiap menu yang dijual, dan juga menyisihkan modal untuk berbelanja bahan baku penjualan. Dan Mia menamai outlet nya dengan nama Bee yang dipatentkan di Lembaga HAKI Indonesia dengan nama

Bee‟S. Nama “Bee” yang berarti “lebah / tawon” dipilih untuk

menggambarkan Konsep Sehat, dimana Lebah adalah lambang mahluk yang mampu menghasilkan yang manis dan juga sehat dari alam, yang akhirnya mampu menjadi makna bagi semua mahluk disekelilingnya. Seperti Madu yang juga menghidupi Lebah, dan juga bermanfaat bagi kesehatan manusia, dan bagi bunga-bunga pun, lebah memiliki makna penting dalam proses penyerbukan dan perkembangan dunia botani; Lebah juga mahluk sosial yangbekerja bersama, berkembang bersama, berpatriot tinggi bersama, sebagai perlambangan Kerja Team yang diterapkan Mia kepada 6 karyawan yang membantunya berjualan pada saat itu.

Sejak dibukanya pada awal tahun 2003, ternyata Bee‟S ini sangat disukai dan digemari banyak anak muda dan keluarga. Mereka bahkan tak menyangka bahwa Rice-Box yang disajikan dengan mudah, dan modern itu adalah makanan yang sehat. Saat itu, Mia kemudian melampirkan Label Nutrition Value pada setiap Rice box yang disajikannya, untuk memberikan informasi tentang kandungan lemak, karbohidrat, protein, serat, dan kalori nya. ternyata dari hari ke hari, Bee’S Box of Sizzling Asia , outlet mungil yang berada di lantai basement 1 di Galeria Mall Jogjakarta, mampu dicintai dan disukai oleh lebih banyak kalangan lagi, hingga pada saat itu outlet yang dibuka oleh Mia ini selalu dipadati pelanggan, dan dipenuhi antrean yang panjang sekali setiap jam makan siang dan makan malam, dan jumlahnya selalu bertambah pada setiap hari libur dan akhir minggu.

Pada awalnya, Mia hanya menjual 3 macam rice box, chicken rice box, beef rice box, dan shrimp rice box, yang semuanya dimasak dengan minyak jagung / canolla oil, dengan salutan tepung whole wheat flour, dan bebas lemak jenuh, butter, minyak beku, dan lard. mia juga hanya menggunakan premium clean cut, yaitu bagian dada ayam bebas lemak dan tanpa kulit, dan juga daging sapi sirloin dan tenderloin yang telah dibersihkan lemaknya. Berjualan dengan bahan-bahan Premium tidak membuat Mia lalu mematok harga tinggi untuk setiap rice box yang dijualnya. Ia memberikan harga yang sangat terjangkau mulai hanya Rp. 5.000,- hingga Rp. 8.000,- per rice box kreasinya; padahal pada saat itu, rata-rata harga makanan siap saji ala Amerika sudah mencapai Rp. 12 ribu hingga 18 ribu per porsi; ini juga mengapa outlet mungil Bee’S Box of Sizzling Asia , kemudian dikenal luas dari mulut ke mulut dan dipenuhi pelanggan setiap hari;

“Kepuasan saya bukan karena keuntungan, toh uang selalu bisa dicari dengan berbagai cara...

Tapi, bagi saya, melihat bagaimana orang menikmatinya, mampu menjangkaunya, dan menghargai setiap rasa dengan senyum kepuasan, menyantap hingga setiap butir nasi terakhir yang tersisa... itu sudah lebih dari cukup buat saya.” (Mia)

Yang istimewa, Mia menciptakan aneka Saus Asia homemade buatannya sendiri yang bebas kuning telur, bebas cream fat, dan bebas dari pengawet dan zat-zatkimia, yang dibuatnya segar setiap hari, dan setiap saus dapat dicicipi oleh seluruh pelanggannya untuk menikmati hidangan yang

dipesannya secara gratis, bebas, sesukanya. Tidak seperti Resto Fast Food ala Amerika dan Resto-Resto lain yang hanya memiliki ketchup (saus tomat) dan chili sauce (saus sambal), Mia menghadirkan 7 macam saus homemade sedap yang disajikan dalam botol-botol yang bisa dinikmati sesuka pelanggan, meliputi saus thousand island mayo (spesial karena dibuat tanpa kuning telur dan minyak), saus bbq, saus tempura, saus extra hot, saus cheese (juga tanpa cream fat dan butter), saus sweet dan sour, dan saus french mayo (honey mustard sauce); Semua saus ini dibuat segar setiap hari, bebas pengawet, bebas zat kimiawi yang membahayakan kesehatan, bebas kuning telur, bebas butter, bebas cream fat, dan tanpa minyak; dan saus-saus inilah yang spesial dari Bee‟S karena sampai sekarangpun belum ada resto yang menyajikan saus gratis untuk pelengkap hidangan yang variasinya sebanyak Bee‟S dan kandungan gizinya juga lebih baik darisemua jenis saus yang pernah ada.

Bee’S Box of Sizzling Asia bertumbuh menjadi HappyBee Happy Place to Bee Happy kesuksesannya membawa Mia mendirikan Perusahaan untuk mewaralabakan Bisnisnya bernama ADIPUTRA INVESTAMA pada tahun 2005, dan Mia pun memindah outlet mungilnya yang berada di Basement Galeria Mall ke lokasi yang berada di dekat pintu masuk utama, Galeria Mall Yogyakarta. Ini pertama kalinya Bee’S Box of Sizzling Asia hadir sebagai sebuah Restaurant yang menyajikan lebih banyak lagi menu dari sebelumnya. Kemudian sejalan perkembangannya dari tahun 2005 hingga 2011, Bee‟S

yang telah tersebar di seluruh Semarang, Jogja, dan Solo kemudian diperkenalkan dengan perkembangan konsep family nya yang membuatnya

diperlengkapi dengan kata “Happy” yang berarti senang, yang dimaksudkan untuk meningkatkan Kebahagiaan bagi setiap Pelanggan melalui peningkatan pelayanan, penyajian, dan performa nya menjadi HappyBee dengan semboyannya Happy Place to Bee Happy yang lebih lanjut berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini. Bagi R.Rr. Mia Adyati, HappyBee bukan hanya sebuah bisnis yang menghasilkan; Bagi Mia, HappyBee adalah sebuah hasil perjuangan atas setitik mimpi kecil untuk mewujudkan yang lebih baik dari yang belum pernah ada sebelumnya.