• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variasi Mengajar

Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian menunjukkan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 80,57 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 40 42 80,57 63 – 81 Baik 55 58 44 – 62 Cukup 0 0 25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 siswa 100 Baik

Terlihat pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa sebanyak 42% (40 siswa) menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58% (55 siswa) menganggap variasi mengajar guru baik. Gambaran tentang variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dapat pula dilihat dalam diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar

Diagram hasil angket variasi mengajar tersebut menunjukkan sebagian besar siswa beranggapan bahwa variasi mengajar yang dilakukan guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori baik. Variasi mengajar dalam penelitian ini terdiri dari delapan indikator. Penggolongan hasil skor rata-rata angket setiap indikator variasi mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

42% 58% 0% 0%

Variasi Mengajar

sangat baik baik cukup kurang

Tabel 4.2

Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Jumlah

pertanyaan

Rata- rata

Kategori

1 Variasi suara 4 89,01 sangat baik

2 Pemusatan perhatian 3 86,75 sangat baik

3 Kesenyapan 2 77,50 baik

4 Mengadakan kontak pandang 3 89,64 sangat baik

5 Gerakan badan dan mimik 3 82,36 sangat baik

6 Perubahan posisi 2 68,81 baik

7 Variasi alat bantu pengajaran 2 66,57 baik

8 Variasi pola interaksi 2 66,97 baik

Skor rata-rata 80,57

Kategori BAIK

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil angket, secara keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dianggap baik oleh siswanya dengan perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Apabila dilihat pada setiap indikator, menunjukkan bahwa variasi suara guru dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 89,01, pemusatan perhatian dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 86,75, kesenyapan dalam kategori baik dengan skor rata- rata 77,50, mengadakan kontak pandang dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 89,64, gerakan badan dan mimik dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 82,36, perubahan posisi dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81, variasi penggunaan alat bantu dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,57, dan variasi pola interaksi dalam kategori baik dengan skor rata- rata 66,97.

Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan hasil observasi. Hasil observasi variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

No. Indikator Skor Rata-rata Kategori

1 Variasi suara 28 87,50 sangat baik

2 Pemusatan perhatian 28 87,50 sangat baik

3 Kesenyapan 27 84,37 sangat baik

4 Mengadakan kontak pandang 28 87,50 sangat baik

5 Gerakan badan dan mimik 25 78,12 baik

6 Perubahan posisi 21 65,62 baik

7 Variasi alat bantu pengajaran 19 59,37 Cukup

8 Variasi pola interaksi 18 56,25 Cukup

Skor rata-rata 75,78

Kategori BAIK

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.3 dengan perolehan skor rata-rata 75,78 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal masuk dalam kategori baik. Data mengenai variasi mengajar juga di dapat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Secara lebih jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan sebagai berikut.

4.1.1.1.1 Variasi Suara

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator variasi suara termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 89,01. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 66 69,5 89,01 63 – 81 Baik 28 29,5 44 – 62 Cukup 1 1 25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.4 sebanyak 69,5% (66 siswa) dalam kategori sangat baik, 29,5% (28 siswa) dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 66 siswa menganggap guru selalu memvariasikan suaranya, 28 siswa menganggap guru sering memvariasikan suaranya, dan 1 siswa menganggap guru kadang-kadang memvariasikan suaranya.

Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada tabel 4.3 menyatakan variasi suara guru pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil wawancara menyatakan bahwa selama ini guru senantiasa memberikan variasi suara dengan sangat baik, menjelaskan dengan suara guru terdengar jelas dan lancar, dan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

4.1.1.1.2 Pemusatan Perhatian Siswa

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator pemusatan perhatian siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 86,75. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatian Siswa

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 73 77 86,75 63 – 81 Baik 17 18 44 – 62 Cukup 5 5 25 – 43 Kurang 0 0

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.5 sebanyak 77% (73 siswa) menyatakan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik, 18% (17 siswa) dalam kategori baik, dan 5% (5 siswa) dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 73 siswa menyatakan guru selalu memusatkan perhatian siswa, 17 siswa menyatakan guru sering memusatkan perhatian siswa, dan 5 siswa menyatakan guru terkadang memusatkan perhatian siswa.

Didukung pula dengan data hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menujukkan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 87,50. Hasil wawancara dengan guru dan siswa menyatakan guru senantiasa berusaha menarik perhatian siswa agar selalu memperhatikan penjelasan guru dengan berbagai cara baik secara lisan maupun perbuatan.

4.1.1.1.3 Kesenyapan

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator kesenyapan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 77,50. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 43 45 77,50 63 – 81 Baik 24 25 44 – 62 Cukup 24 25 25 – 43 Kurang 4 5 Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.6 bahwa sebanyak 45% (43 siswa) menyatakan kesenyapan yang dilakukan guru sangat baik, 25% (24 siswa) menyatakan baik, 25% (24 siswa) menyatakan cukup, dan 5% (4 siswa) menyatakan kurang. Kategori tersebut mengindikasikan bahwa 43 siswa menyatakan guru selalu memberi kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru sering memberikan kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru terkadang memberi kesenyapan, dan 4 siswa menyatakan guru tidak pernah memberi kesenyapan.

Hasil observasi indikator kesenyapan seperti terlihat pada Tabel 4.3, menunjukkan bahwa kesenyapan yang dilakukan guru dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru sering memberikan kesenyapan atau waktu senyap saat pembelajaran pada saat

kelas mulai tidak kondusif dan pada saat memberi waktu apabila ada siswa yang ingin mengajukan pertanyaan.

4.1.1.1.4 Mengadakan Kontak Pandang

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator mengadakan kontak pandang termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 89,64. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 80 84 89,64 63 – 81 Baik 14 15 44 – 62 Cukup 0 0 25 – 43 Kurang 1 1

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.7 bahwa sebanyak 84% (80 siswa) menyatakan kontak pandang guru dalam kategori sangat baik, 15% (14 siswa) menyatakan dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasikan 80 siswa menyatakan guru selalu mengadakan kontak pandang kepada siswa, 14 siswa menyatakan guru sering mengadakan kontak pandang kepada siswa, dan 1 siswa menyatakan guru tidak pernah mengadakan kontak pandang dengan siswa.

Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menunjukkan bahwa kontak pandang guru terhadap siswa masuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil

wawancara dengan guru dan siswa menyatakan bahwa saat pembelajaran berlangsung, pandangan guru senantiasa menyeluruh ke semua siswa.

4.1.1.1.5 Gerakan Badan dan Mimik

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator gerakan badan dan mimik termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 82,36. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 60 63 82,36 63 – 81 Baik 32 34 44 – 62 Cukup 2 2 25 – 43 Kurang 1 1

Jumlah 95 100 Sangat baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.8 bahwa sebanyak 63% (60 siswa) menyatakan gerakan badan dan mimik guru masuk dalam kategori sangat baik, 34% (32 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 2% (2 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasikan 60 siswa menyatakan guru selalu mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, 32 siswa menyatakan guru sering mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, 2 siswa menyatakan guru terkadang mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, dan 1 siswa menyatakan guru tidak pernah mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya.

Didukung hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, menunjukkan gerak badan dan mimik guru pada saat mengajar dalam kategori baik dengan skor rata-rata 78,12. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa guru senantiasa menunjukkan semangat dalam mengajar, dan guru juga menjelaskan materi terkadang disertai gerakan-gerakan badan.

4.1.1.1.6 Perubahan Posisi Guru

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator perubahan posisi guru termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 22 23 68,81 63 – 81 Baik 23 24 44 – 62 Cukup 43 45 25 – 43 Kurang 7 8 Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 23% (22 siswa) menyatakan perubahan posisi guru dalam kategori sangat baik, 24% (23 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 45% (43 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan 8% (7 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasikan 22 siswa menyatakan guru selalu melakukan perubahan posisi, 23 siswa menyatakan guru sering melakukan perubahan posisi, 43 siswa menyatakan guru kadang-kadang melakukan perubahan posisi, dan 7 siswa menyatakan guru tidak pernah melakukan perubahan posisi.

Didukung dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa perubahan posisi guru dalam kategori baik dengan skor rata-rata 65,62. Dari hasil wawancara dapat diketahui perubahan posisi guru lebih banyak berada di depan kelas, namun terkadang guru juga berjalan mendekat siswa atau sampai belakang kelas.

4.1.1.1.7 Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator variasi penggunaan alat bantu pengajaran termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,57. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 11 11,5 66,57 63 – 81 Baik 29 30,5 44 – 62 Cukup 49 51,5 25 – 43 Kurang 6 6,5 Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.10 sebanyak 11,5% (11 siswa) menyatakan variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori sangat baik, 30,5% (29 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 51,5% (49 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan 6,5% (6 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasikan 11 siswa menyatakan guru selalu menggunakan alat bantu pengajaran, 29 siswa menyatakan guru sering

menggunakan alat bantu pengajaran, 49 siswa menyatakan guru kadang- kadang menggunakan alat bantu pengajaran, dan 6 siswa menyatakan guru tidak pernah menggunakan alat bantu pengajaran.

Hasil observasi yang dijadikan pendukung seperti terlihat pada Tabel 4.3 menyatakan bahwa variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan bahwa selama ini memang penggunaan alat bantu pengajaran masih belum optimal ditunjukkan dengan jarangnya digunakan media dan alat peraga.

4.1.1.1.8 Variasi Pola Interaksi

Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator variasi pola interaksi termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,97. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi

Interval Kategori Frekuensi

(F) Persentase (%) Rata-rata 82 – 100 Sangat baik 21 22 66,97 63 – 81 Baik 20 21 44 – 62 Cukup 45 47,5 25 – 43 Kurang 9 9,5 Jumlah 95 100 Baik

Sumber: data setelah diolah tahun 2016

Terlihat pada Tabel 4.11 sebanyak 22% (21 siswa) menyatakan variasi pola interaksi dalam kategori sangat baik, 21% (20 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 47,5% (45 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan 9,5% (9 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut

mengindikasikan 21 siswa menyatakan guru selalu memvariasikan pola interaksi, 20 siswa menyatakan guru sering memvariasikan pola interaksi, 45 siswa menyatakan guru kadang-kadang memvariasikan pola interaksi, dan 9 siswa menyatakan guru tidak pernah memvariasikan pola interaksi.

Hasil observasi seperti terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa variasi pola interaksi tergolong cukup dengan skor rata-rata 56,25. Hasil wawancara menunjukkan bahwa selama ini pembelajaran dua arah atau pembelajaran berkelompok sudah dilakukan, namun pembelajaran masih banyak didominasi guru dalam pembelajaran.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus

Dokumen terkait