• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian

4.2.1.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya. Menurut Sardiman (2012:75) dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif, secara keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata sebesar 77,39. Dari 95 responden, sebanyak 26% (25 siswa) mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 72% (68 siswa) mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan 2% (2 siswa) mempunyai motivasi belajar cukup. Didukung pula dengan hasil observasi dengan skor rata-rata 75,39 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori tinggi. Motivasi belajar dapat dikatakan dalam kategori tinggi karena dianggap telah memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada

tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal yang diyakini, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Apabila dilihat pada setiap indikator, tekun menghadapi tugas dengan skor rata-rata 80,39 didukung skor observasi 78,12 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator tekun menghadapi tugas termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru secara tuntas. Ketekunan siswa juga ditunjukkan dengan sikap tanggung jawab siswa yang mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru secara tepat waktu. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Uno (2015:27) yang menyatakan bahwa salah satu peran motivasi adalah menentukan ketekunan belajar.

Indikator ulet menghadapi kesulitan dengan skor rata-rata angket 76,84 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi. Sardiman (2012:84) menyatakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Keuletan siswa menghadapi kesulitan merupakan salah satu bentuk dorongan usaha dalam pencapaian prestasi. Sesuai dengan hasil penelitian ini, keuletan ditunjukkan dengan seringnya siswa bertanya kepada guru saat ada hal-hal yang belum dimengerti. Keuletan siswa juga ditunjukkan saat menghadapi soal yang dianggap sulit, siswa tetap berusaha untuk mengerjakannya meskipun belum tentu jawaban yang diberikan benar.

Indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah dengan perolehan skor rata-rata angket 82,10 didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hamdani (2011:292) menyatakan salah satu fungsi motivasi adalah sebagai penggerak dalam belajar. Salah satu faktor penggerak dalam kegiatan belajar adalah minat. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan siswa selalu menunjukkan minat tehadap berbagai masalah. Siswa senantiasa menunjukkan semangat dan antusias yang tinggi terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar di sekolah. Minat siswa juga tercermin dari sikap siswa yang senantiasa memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung.

Indikator lebih senang bekerja mandiri dengan perolehan skor rata- rata angket 78,77 didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara mandiri, siswa sudah mampu menunjukkan kemandiriannya dengan mengerjakan tugas sendiri tidak dibuatkan oleh orang lain. Kemandirian siswa merupakan salah satu sikap siswa dalam menentukan arah perbuatan, sesuai dengan pendapat Sardiman (2012:84) yang menyatakan bahwa motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

Indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin dengan perolehan skor rata-rata angket 55,52 didukung skor observasi 59,37 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin termasuk dalam kategori cukup. Uno (2015:27) menyatakan salah satu fungsi motivasi yaitu menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar. Faktor kebosanan dalam diri siswa dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa lebih senang untuk mengerjakan tugas yang rutin. Siswa kurang senang apabila diberikan tugas yang beraneka ragam. Bahkan sebagian siswa justru menyatakan bahwa mereka tidak senang apabila diberikan tugas.

Indikator dapat mempertahankan pendapat dengan perolehan skor rata-rata angket 78,55 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator dapat mempertahankan pendapat termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa mengungkapkan pendapatnya di depan guru dan teman-temannya. Siswa mampu menunjukkan sikap percaya diri saat memberikan pendapat. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sesuai dengan fungsi motivasi yang dikemukakan Sardiman (2012:84) yaitu menyeleksi perbuatan, siswa dapat menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan.

Indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dengan perolehan skor rata-rata angket 82,80 didukung skor observasi 68,75 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator tidak mudah melepaskan hal yang

diyakini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa yang selalu merasa yakin dengan apapun yang dikerjakannya. Siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya benar. Keyakinan tersebut juga ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat menjawab soal atau tugas yang diberikan guru. Keyakinan siswa untuk tidak terpengaruh sesuai dengan pendapat Uno (2015:27) tentang peran motivasi salah satunya yaitu menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.

Indikator senang mencari dan memecahkan soal-soal dengan perolehan skor rata-rata 70,65 didukung skor observasi 65,62 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator senang mencari dan memecahkan soal-soal termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku paket. Tetapi, tidak semua siswa menunjukkan hal tersebut, ada juga siswa yang saat ada waktu luang lebih memlih untuk bermain atau mengobrol dengan teman dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Kegiatan siswa mencari dan memecahkan soal-soal sesuai dengan fungsi motivasi menurut pendapat Sardiman (2012:84) yang mengemukakan bahwa motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik (Sardiman 2012:84). Motivasi yang terdapat dalam diri siswa akan mengoptimalkan prestasi yang dapat dicapai siswa, hal

ini karena motivasi merupakan dorongan utama bagi siswa untuk menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.

4.2.1.3 Hasil analisis hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar

Dokumen terkait