• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

4.2.2.2 Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk memahami pentingnya pemberian variasi dalam kegiatan mengajar agar siswa lebih termotivasi saat mengikuti pembelajaran. Guru harus memahami bahwa untuk menjadi pendidik profesional maka guru diharuskan untuk menguasai berbagai keterampilan

yang salah satunya adalah mengadakan variasi mengajar. Guru juga perlu memahami pentingnya motivasi belajar pada diri setiap siswa akan ikut menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga guru perlu menerapkan strategi untuk memunculkan motivasi belajar yang salah satunya dengan memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan menggunakan variasi mengajar.

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis

Sosialisasi, workshop, seminar, dan pelatihan di bidang pendidikan diperlukan bagi guru-guru di sekolah untuk dapat menambah pengetahuan dalam rangka mengoptimalkan motivasi belajar siswa saat pembelajaran dengan penggunaan variasi mengajar. Guru dapat memahami unsur-unsur penting dalam suatu pembelajaran seperti kemampuan mengadakan variasi mengajar dan manfaat yang didapat dari penggunaan variasi mengajar tersebut, serta guru juga akan lebih memahami mengenai pentingnya motivasi belajar dari diri siswa dan mengetahui cara-cara yang tepat digunakan untuk memunculkan motivasi belajar pada diri siswa. Dengan demikian, guru akan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam praktik di sekolah agar pembelajaran berjalan lebih optimal.

118

5.1.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan skor rata- rata 80,57. Variasi mengajar guru dalam kategori baik karena telah memenuhi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi penggunaan alat bantu dan variasi pola interaksi.

2. Motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata- rata 77,39. Motivasi belajar dalam kategori tinggi karena telah memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal yang diyakini, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.

3. Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang menunjukkan lebih besar dari (0,698 > 0,263). Dengan

demikian, hipotesis “ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar

dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal” diterima. Hubungan yang signifikan antara variasi

mengajar dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa semakin baik variasi mengajar yang dilakukan guru, maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa.

5.2.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat peneliti berikan dalam penelitian ini sebagai berikut:

5.2.1. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat memberikan variasi mengajar dalam setiap proses pembelajaran. Dengan variasi mengajar yang dilakukan, guru dapat mengatasi kebosanan pada siswa, dapat memberikan semangat, dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan belajar yang diinginkan akan tercapai.

5.2.2. Bagi Siswa

Siswa diharapkan selalu mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajarnya, karena motivasi merupakan penggerak dalam diri siswa

yang akan menimbulkan rangsangan untuk belajar, menjamin kelangsungan belajar, dan memberikan arah kegiatan belajar sehinggan tujuan atau prestasi belajar siswa dapat tercapai. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa akan dapat meningkatkan prestasinya.

5.2.3. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan mampu bekerja sama dengan guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan dengan penggunaan variasi mengajar agar dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa.

121

Ansari, Urusa dan Fauzia Khursid. 2012. “Effects of Innovative Teaching

Stratgies on Students’ Performance”. Global Journal of Human Social Science Linguistic and Education, Volume. 12, Issue 10, Version 1.0, Year 2012, ISSN: 2249-460X.

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Awalludin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Bank Dunia. 2011. Mentransformasi Tenaga Pendidikan Indonesia. Jakarta: Kantor Bank Dunia Jakarta.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Ratna Puspita. 2014. “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”. JPGSD, Volume 02, Nomor 03, Tahun 2014.

Evanita, Susi dan Sri Arita. 2014. “Persepsi Siswa tentang Keterampilan Variasi

Guru Mengajar, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA

Negeri Kota Batam”. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi UNP, Vol.1, No.1, ISSN: 2355-6064.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hasibuan dan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hung, Chun-Ming, Gwo-Jen Hwang dan Iwen Huang. 2012. “A Project-based

Digital Storytelling Approach for Improving Students’ Learning

Motivation, Problem-Solving Competence and Learning Achievement”. Journal of Service Science and Management , 2014 , 7, 1 -10.

Lin, Mei-Hui dan Tsai-Fu Chuang. 2014. “The Effects of the Leadership Style on the Learning Motivation of Students in Elementary School”.Educational Technology & Society, 15 (4),368–379, ISSN: 1436-4522.

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Nitamy, Cyntia Nida. 2014. “Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar dan Reward System dengan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah

Dasar”. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 1 No.1.

OEDC. 2012. PISA Result. OEDC.

Palupi, Ratih Endang dan Rini Endah Sugiharti. 2014. “Hubungan Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Jurnal Pedagogik, Vol. Il, No. 2, September 2014, Hal 39-46.

Prasetiyo, Hendrik Eko. 2015. “Hubungan Persepsi Penerapan Metode TGT, Teknik Reward and Punishment dan Motivasi Belajar terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas V SDN I Ngrejo Tulungagung”. Jurnal Konstruktivisme, Vol.7, No. 2, Juli 2015, ISSN: 1979-9438.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data . Yogyakarta: CV. Andi Offset. Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Puspitarukmi, Prima Shinta, Amir Fuady, dan Nugraheni Eko Wardani. 2014.

“Pemanfaatan Media Gambar Berseri dengan Metode Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan

Keterampilan Menulis Eksposisi”. Jurnal Penelitian Bahasa Sastra Indonesia dan Pengajarannya, Volume 1, Nomor 1, ISSN:I2302-6405. Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Santoso, Riscky Azhara Mega. 2014. “Hubungan Persepsi Penggunaan Alat Peraga dalam Proses Pembelajaran IPA dengan Motivasi Belajar di SDIT

Baitul Halim Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pedagogik, Vol. II, No. 1, Februari 2014.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sutomo, dkk. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.20 Th. 2003. 2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika.

Unesco. 2012. Educational for All Global Monitoring Report. France: Unesco. Uno, Hamzah B. 2015. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dokumen terkait