• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Diagram Fishbone terhadap jenis defect Botol Pecah

Salah satu produk non-standar yang terjadi pada tiap proses di bagian selektor adalah botol pecah. Botol pecah merupakan botol yang telah terisi maupun belum terisi TCM dan pecah pada saat proses produksi. Banyaknya botol pecah pada saat proses produksi tentunya merupakan bentuk pemborosan dari segi penggunaan bahan baku material.

Pada kasus terjadinya botol pecah di bagian selektor botol isi, botol non-standar tersebut dihancurkan karena tidak dapat di recycling. TCM yang tersisa juga harus dibuang karena menghindari penggunaan TCM yang telah tercampur kaca pecahan botol. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan pihak perusahaan mengenai penyebab botol pecah.

Diagram 4.8 Diagram Fishbone Botol Pecah

Berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab kemungkinan terjadinya produk defect botol pecah pada saat pengisian TCM di mesin filler, antara lain: 

1. Man

a. Kurang terampil

Faktor manusia yang kurang terampil karena kurangnya pemahaman mengenai SOP yang telah ditetapkan perusahaan dan hanya mengandalkan kebiasaan pada saat melakukan pekerjaannya, mengakibatkan permasalahan yang timbul pada saat berlangsungnya produksi tidak ditangani dengan solusi yang tepat. Apabila tiap operator telah paham akan SOP yang telah ditetapkan perusahaan, maka operator akan lebih teliti dalam menjalankan mesin, dan dengan segera memperbaiki apa yang salah pada saat pengoperasian mesin.

b. Kurang Konsentrasi

Faktor kurangnya konsentrasi akibat mengantuk, lelah ataupun terlalu banyak mengobrol dengan operator/selektor lainnya menyebabkan selektor lalai saat mengawasi botol yang melintasi di posnya. Kurangnya konsentrasi juga mengakibatkan para operator tidak tanggap terhadap botol yang jatuh di conveyor. Botol yang terjatuh di conveyor seharusnya langsung diposisikan

kembali dengan benar di conveyor, sehingga botol yang berada di belakangnya tidak menabrak sehingga botol tersebut pecah.

2. Machine

a. Botol Terjepit Mesin

Pegas yang terdapat pada mesin crowner berfungsi sebagai pendorong pada saat pemasangan crown cork. Elastisitas pegas yang tidak sesuai dapat menyebabkan mesin crowner menekan botol terlalu keras sehingga botol tersebut menjadi retak. Apabila botol sudah retak pada saat memasuki mesin crowner akan menyebabkan botol pecah.

b. Botol Jatuh di Conveyor

Conveyor yang tidak berjalan dengan normal/tersendat dapat mengakibatkan botol yang berdiri di atas conveyor terjatuh. Botol yang terjatuh tersebut apabila tidak segera dikembalikan ke posisi semula dan terbawa sampai ke tikungan, akan jatuh ke lantai dan pecah.

c. Kurang Maintenance

Kesalahan pada saat mesin beroperasi dapat terjadi antara lain karena kurang teliti pada saat melakukan maintenance sehingga error pada mesin tidak dapat dihindari. Selain itu kesalahan mesin

yang tidak segera diperbaiki pada saat maintenance akan mengakibatkan bertambahnya jumlah produk non-standar.

3. Method

a. Setting Gigi Spiral

Gigi spiral berfungsi untuk mengarahkan botol pada starwheel infeed. Kemudian dari starwheel infeed botol masuk ke mesin filler. Setting gigi spiral yang tidak tepat menyebabkan botol yang melewatinya menjadi terjepit dan menyebabkan botol retak maupun pecah.

b. Setting Mesin Filler

Pada mesin filler terdapat komponen berbentuk katup yang dinamakan filling valve. Filling valve berfungsi mengisi TCM ke dalam botol yang melewati mesin filler. Setting yang tidak tepat pada filling valve menyebabkan botol terjepit dan pecah saat memasuki mesin filler.

c. Setting Sliding Plat, Table Plat dan Top Chain

Pada saat botol memasuki filler posisi top chain harus lebih tinggi ± 1 mm dari sliding plat. Sedangkan pada saat keluar dari filler posisi sliding plat harus lebih tinggi ± 1 mm dari top chain. Untuk setting posisi table plat di filler, pada saat botol masuk filler posisinya harus lebih rendah dari sliding plat dan posisinya harus lebih tinggi dari sliding plat pada saat keluar dari mesin filler.

Apabila posisi ketiganya tidak sesuai dengan semestinya, maka botol akan menabrak dan kemungkinan akan terjatuh sehingga pecah.

d. Setting Guide Infeed Crowner

Guide infeed crowner berfungsi untuk mengatur posisi botol saat masuk ke mesin crowner dari mesin filler. Setting yang tidak tepat dapat menyebabkan botol miring pada saat masuk ke crowner sehingga pada saat crowner menekan botol tersebut akan pecah. 4. Material

a. Botol Sudah Retak atau Gumpil

Apabila botol yang digunakan pada proses produksi sudah retak atau gumpil, maka pengisian TCM menjadi tidak sesuai batas standar yang telah ditetapkan. Hal ini diakibatkan karena pada saat proses penghisapan udara oleh mesin vacuum yang ada pada bagian mesin filler tidak optimal, karena ada bagian botol yang retak / gumpil, sehingga keadaan dalam botol tidak dapat menjadi hampa udara. Dengan keadaan yang tidak hampa udara filling valve tidak dapat mengisi TCM ke dalam botol dengan optimal. Botol yang retak / gumpil tersebut dapat lolos hingga ke proses bagian selektor botol isi karena mesin EBI tidak mendeteksi botol non-standar tersebut pada saat melewatinya. Selain itu juga

disebabkan karena selektor yang lalai sehingga produk non-standar tersebut tidak diseleksi di pos selektor. 

5. Environment

a. Suasana Tidak Nyaman

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, kondisi lingkungan di lantai produksi memiliki tingkat temperatur dan kebisingan yang cukup tinggi. Kondisi seperti ini menyebabkan operator/selektor tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga kehilangan konsentrasi saat sedang bekerja. Selain itu kondisi kebersihan yang kurang terawat pada lantai produksi juga mempengaruhi kenyamanan operator/selektor saat bekerja.

4.2.3.3 Analisis Five Whys Diagram

Diagram five whys adalah diagram yang menunjukkan akar dari sebuah permasalahan dengan cara bertanya lima kali mengapa terhadap suatu ketidaksesuaian yang terjadi dalam proses produksi. Diagram five whys dibuat berdasarkan informasi yang telah diperoleh pada pembuatan diagram fishbone. Faktor - faktor yang sebelumnya dipisahkan pada diagram fishbone dapat saling berkaitan pada diagram Five Whys sehingga akar permasalahan dapat ditemukan dan dicarikan solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dokumen terkait