• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Aliran Proses

Berdasarkan peta aliran proses diatas diketahui bahwa pada proses pembotolan TBS terdapat 42 aktivitas. Adapun ringkasan dari aktivitas-aktivitas tersebut adalah:

Tabel 4.20 Ringkasan Aktivitas Proses Pembotolan Teh Botol Sosro

Jenis Aktivitas Operasi

Proses pemisahan krat botol kosong dari pallet botol kosong di mesin depalletizer Proses pemisahan krat botol kosong dengan botol kosong pada mesin decrater Proses pencucian botol kotor pada mesin bottle washer

Proses pengisian TCM pada mesin filler dan pemasangan tutup pada mesin crowner Proses pemberian coding pada mesin printer video jet

Proses penggabungan krat bersih dengan botol isi pada mesin crater

Proses penggabungan krat botol isi menjadi pallet botol isi pada mesin palletizer Proses ikat tali rafia dan menempel stiker produksi pada pos ikat pallet botol isi 

Pemeriksaan

Inspeksi krat botol kosong di pos 1 selektor botol kotor Inspeksi botol kotor pada pos 2 selektor botol kotor Inspeksi botol kotor pada pos 3 selektor botol kotor Inspeksi botol bersih pada pos 1 selektor botol bersih Inspeksi botol bersih pada pos 2 selektor botol bersih

Inspeksi botol bersih pada mesin Empty Bottle Inspector (EBI) Inspeksi botol bersih pada pos 3 selektor botol bersih

Inspeksi botol bersih pada pos 4 selektor botol bersih Inspeksi botol isi pada pos 1 selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 2 selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 5 selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 6 selektor botol isi Inspeksi krat botol isi pada pos 7 selektor botol isi

Transportasi

Pemindahan pallet botol kosong ke mesin depalletizer Pemindahan krat botol kosong ke pos 1 selektor botol kotor Pemindahan krat botol kosong ke mesin decrater

Pemindahan botol kotor ke pos 2 selektor botol kotor Pemindahan botol kotor ke pos 3 selektor botol kotor Pemindahan botol kotor ke mesin bottle washer Pemindahan botol bersih ke pos 1 selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke pos 2 selektor botol bersih

Pemindahan botol bersih ke mesin Empty Bottle Inspector (EBI) Pemindahan botol bersih ke pos 3 selektor botol bersih

Pemindahan botol bersih ke pos 4 selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke mesin filler dan crowner Pemindahan botol isi ke pos 1 selektor botol isi Pemindahan botol isi ke mesin printer video jet Pemindahan botol isi ke pos 2 selektor botol isi Pemindahan botol isi ke pos 5 selektor botol isi Pemindahan botol isi ke pos 6 selektor botol isi Pemindahan krat botol isi ke pos 7 selektor botol isi Pemindahan krat botol isi ke mesin palletizer Pemindahan pallet botol isi ke pos ikat pallet botol isi Pemindahan pallet botol isi ke tempat shipping forklift

Berdasarkan peta aliran proses tersebut, dapat terlihat bahwa aktivitas proses produksi yang terjadi pada lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung terbagi menjadi tiga jenis aktivitas yaitu, aktivitas operasi, aktivitas pemeriksaan, dan aktivitas transportasi. Adapun dari ketiga jenis aktivitas tersebut, aktivitas transportasi nampak mendominasi seluruh aktivitas yang ada. Dari tabel tersebut dapat terlihat total aktivitas transportasi sebanyak 21 aktivitas, total aktivitas pemeriksaan sebanyak 13 aktivitas, dan aktivitas proses sebanyak 8 aktivitas.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, hampir seluruh kegiatan proses produksi dilakukan menggunakan mesin yang bekerja dengan sistem otomatis, sehingga dalam hal ini kelancaran proses produksi sangat bergantung pada kelancaran mesin dalam melakukan proses. Dikarenakan proses produksi saling berkaitan satu sama lain maka apabila terjadi breakdown machine di tengah proses produksi akibatnya akan menimbulkan hambatan bagi proses lainnya. Adapun kegiatan proses produksi secara keseluruhan dibagi menjadi ke dalam 3 kegiatan utama yaitu kegiatan pada pos selektor botol kotor, selektor botol bersih, dan selektor botol isi.

4.2.2 Tahap Measure

Measure merupakan fase kedua dari konsep Six Sigma. Dalam tahap ini akan dilakukan beberapa perhitungan untuk menentukan bagaimana kondisi proses yang sedang berjalan. Dari hasil perhitungan tersebut nantinya akan dijadikan acuan penulis untuk melakukan analisis terhadap permasalahan yang terjadi sehingga akan memberikan usulan perbaikan bagi perusahaan dengan konsep Six Sigma. Pada tahap ini dilakukan pengukuran untuk menentukan karakteristik kunci kualitas (CTQ) yang merupakan karakteristik produk yang berhubungan secara spesifik dengan kebutuhan pelanggan.

Tahap measure memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas, karena dengan melakukan tahap ini penulis dapat mengetahui kinerja perusahaan saat ini melalui perhitungan data yang dijadikan dasar untuk melakukan analisa dan perbaikan. Dalam metode DMAIC terdapat dua konsep pengukuran yaitu pengukuran kinerja proses dan pengukuran kinerja produk. Pada penelitiannya, penulis melakukan kinerja proses dengan cara antara lain:

• Perhitungan peta kendali X dan peta kendali R berat botol isi Teh Botol Sosro

Perhitungan peta kendali X dan peta kendali R berat botol isi dilakukan untuk menghitung nilai tengah dan batas kontrol pada proses produksi Teh Botol Sosro dan penggambaran peta kontrol tersebut.

• Perhitungan Kapabilitas Proses

Perhitungan kapabilitas proses dilakukan untuk mengetahui seberapa baik proses dapat memproduksi produk yang bebas dari cacat.

Untuk melakukan pengukuran kinerja produk, penulis melakukan pengukuran terhadap:

• Perhitungan DPMO (Defect Per Million Opportunities), yaitu mengidentifikasikan berapa banyak produk defect yang muncul dalam satu juta kesempatan pada tiap proses produksi.

• Perhitungan tingkat sigma, yaitu melakukan perhitungan kapabilitas sigma terhadap permasalahan munculnya produk non-standar pada tiap proses produksi.

4.2.2.1 Penentuan Critical To Quality (CTQ)

Kepuasaan pelanggan dapat dipenuhi jika semua kriteria yang diinginkan oleh pelanggan dapat dicapai. Dalam konsep six sigma ditegaskan bahwa kebutuhan pelanggan harus dipenuhi dengan cara mengukur dan menyempurnakan proses dan produk, dan karakteristik CTQ.

Pada tahap ini dilakukan penentuan karakteristik kualitas kunci yang mempersentasikan kebutuhan oleh pelanggan. Pada penelitiannya, penulis akan melakukan penentuan CTQ di tiap proses produksi yaitu pada bagian pos selektor botol kotor, pos selektor botol bersih , dan pos selektor botol isi.

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam penentuan CTQ pada tiap proses.

Dokumen terkait