• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Diagram Fishbone terhadap jenis defect Volume Non-Standar

Berdasarkan analisis diagram pareto yang penulis lakukan pada bagian sebelumnya, kategori produk non-standar yaitu volume non-standar memiliki frekuensi tertinggi kedua dalam permasalahan produk non-standar pada bagian selektor botol isi dengan persentase sebesar 26,8 %.

Volume non-standar terjadi akibat kesalahan pada saat pengisian Teh Cair Manis (TCM) di mesin filler, yang mengakibatkan volume TCM dalam botol isi tidak sesuai dengan ukuran standar yang telah ditetapkan perusahaan. Botol isi dengan volume non-standar akan melalui proses recycling, baik pada botol yang akan dilakukan proses pencucian kembali pada mesin bottle washer dan cairan TCM yang terisi pada botol akan dilakukan pemasakan kembali. Berikut ini merupakan hasil wawancara dengan pihak perusahaan guna menganalisis penyebab volume non-standar dengan menggunakan diagram fishbone.

Diagram 4.7 Diagram Fishbone Volume Non-Standar

Sumber: Hasil wawancara dengan supervisor lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung

Berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab kemungkinan terjadinya produk defect volume non-standar pada saat pengisian TCM di mesin filler, antara lain: 

1. Man

a. Kurang terampil

Faktor manusia yang kurang terampil karena kurangnya pemahaman mengenai SOP yang telah ditetapkan perusahaan dan hanya mengandalkan kebiasaan pada saat melakukan pekerjaannya, mengakibatkan permasalahan yang timbul pada saat berlangsungnya produksi tidak ditangani dengan solusi yang tepat. Apabila tiap operator telah paham akan SOP yang telah ditetapkan

perusahaan, maka operator akan lebih teliti dalam menjalankan mesin, dan dengan segera memperbaiki apa yang salah pada saat pengoperasian mesin.

b. Kurang Konsentrasi

Faktor kurangnya konsentrasi akibat mengantuk, lelah ataupun terlalu banyak mengobrol dengan operator/selektor lainnya menyebabkan selektor lalai saat mengawasi botol yang melintasi di posnya. Kurangnya konsentrasi juga mengakibatkan para operator tidak tanggap terhadap botol yang jatuh di conveyor. Botol yang terjatuh di conveyor seharusnya langsung diposisikan kembali dengan benar di conveyor, sehingga botol yang berada di belakangnya tidak menabrak sehingga botol tersebut pecah.

2. Machine

Volume non-standar terjadi karena proses pengisian TCM pada botol kosong yang tidak standar di mesin filler, hal tersebut disebabkan karena posisi botol yang miring pada saat pengisian dan kesalahan lain pada mesin filler diantaranya:

a. Karet Bocor

Karet pada filling valve berfungsi untuk menjaga kondisi vacuum (hampa udara) dalam botol pada saat dilakukan proses penghisapan udara yang ada di dalam botol oleh mesin vacuum yang ada pada bagian mesin filler. Dengan keadaan yang vacuum

tersebut, akan memicu Teh Cair Manis (TCM) yang ada pada bagian tangki mesin filler turun mengisi botol tersebut. Apabila karet tersebut bocor maka udara yang dihisap tidak optimal, dan keadaan dalam botol tidak sepenuhnya hampa udara. Hal ini yang menyebabkan TCM yang turun juga tidak optimal sehingga volume TCM yang terisi pada botol tidak sesuai dengan standar yang ditentukan.

b. Pegas Error

Pada komponen filling valve terdapat pegas yang berfungsi untuk menyesuaikan filling valve dengan tinggi botol yang masuk ke mesin filler. Kemampuan elastisitas pegas dalam menyesuaikan tinggi botol dengan filling valve akan mempengaruhi pada saat pengisian TCM ke dalam botol. Pegas yang sudah tidak memiliki elastisitas yang baik akan mengakibatkan filling valve masuk ke dalam botol dalam keadaan yang tidak standar, akibatnya proses pengisian TCM menjadi tidak sesuai batas standar yang telah ditetapkan perusahaan. 

c. Filling Valve Terlalu Turun

Filling valve adalah pipa/saluran untuk mengalirkan TCM yang berada pada mesin filler ke dalam botol. Posisi filling valve yang terlalu turun dapat mengakibatkan proses pengisian TCM ke dalam botol tidak tepat, sehingga volume TCM yang berada dalam

botol tidak standar karena cairan TCM akan terisi pada botol berdasarkan pada batas filling valve yang masuk ke dalam botol. d. Kurang Maintenance

Troubleshooting atau kesalahan pada saat mesin beroperasi dapat terjadi antara lain karena kurang teliti pada saat melakukan maintenance sehingga error pada mesin tidak dapat dihindari. Selain itu kesalahan mesin yang tidak segera diperbaiki pada saat maintenance akan mengakibatkan bertambahnya jumlah produk non-standar.

3. Method

a. Guide Infeed Filler

Guide infeed filler berfungsi untuk mengatur posisi botol saat masuk ke mesin filler. Setting yang tidak tepat dapat menyebabkan posisi botol miring pada saat masuk ke mesin filler. Hal ini menyebabkan TCM tidak terisi sempurna karena sebagian TCM tidak masuk ke dalam botol.

4. Material

a. Botol Sudah Retak atau Gumpil

Apabila botol yang digunakan pada proses produksi sudah retak atau gumpil, maka pengisian TCM menjadi tidak sesuai batas standar yang telah ditetapkan. Hal ini diakibatkan karena pada saat proses penghisapan udara oleh mesin vacuum yang ada pada

bagian mesin filler tidak optimal, karena ada bagian botol yang retak / gumpil, sehingga keadaan dalam botol tidak dapat menjadi hampa udara. Dengan keadaan yang tidak hampa udara filling valve tidak dapat mengisi TCM ke dalam botol dengan optimal. Botol yang retak / gumpil tersebut dapat lolos hingga ke proses bagian selektor botol isi karena mesin EBI tidak mendeteksi botol non-standar tersebut pada saat melewatinya. Selain itu juga disebabkan karena selektor yang lalai sehingga produk non-standar tersebut tidak diseleksi di pos selektor. 

5. Environment

a. Suasana Tidak Nyaman

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, kondisi lingkungan di lantai produksi memiliki tingkat temperatur dan kebisingan yang cukup tinggi. Kondisi seperti ini menyebabkan operator/selektor tidak nyaman dalam melakukan pekerjaan sehingga kehilangan konsentrasi saat sedang bekerja. Selain itu kondisi kebersihan yang kurang terawat pada lantai produksi juga mempengaruhi kenyamanan operator/selektor saat bekerja.

Dokumen terkait