• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFEKTIVITAS OPERASI KAPAL POLE AND LINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) TERNATE

Dalam dokumen Jurnal Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Halaman 39-42)

Analysis Of The Effectiveness Of The Vessel Operating Pole and Line

Fishing Port In The Archipelago (VAT) Ternate

Sahlan Norau1), Budi Wahono2)

1,2,) Staf Pemngajar Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Khairun

ABSTRAK

Kegiatan perikanan di Ternate berkembang dengan baik, hal ini didukung dengan berdirinya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)Ternate. Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate merupakan satu-satunya pelabuhan tipe B yang ada di Kota Ternate Maluku Utara. PPN Ternate merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang telah berhasil dalam pengelolaannya, baik ditinjau dari segi fasilitas, produksi dan nilai produksi, maupun pengaturan secara lengkap mengenai fungsinya sebagai pelabuhan perikanan. Tujuan penelitian ini adalah Menentukan tingkat efektivitas operasi kapal pole and line di PPN Ternate. Hasil analisis dari keempat faktor efektivitas yang dianalisis menunjukkan bahwa unit penangkapan pol and line kelompok satu memiliki efektivitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan unit penangkapan pol and line pada kelompok ke dua. Hasil penghitungan efektivitas dari lima faktor efektivitas yang diteliti memperoleh hasil bahwa Kapal Qaulan-06.PNM memiliki efektivitas keseluruhan sebesar 3,28 dan menduduki prioritas pertama, Foker-136.KM memiliki efektivitas keseluruhan sebesar 2,21 dan menduduki prioritas kedua, Nelayan Bhakti-78. KMN memiliki efektivitas total sebesar 1,72 dan menduduki prioritas ketiga, Nelayan Bhakti-91.KM memiliki efektivitas total sebesar 1,25 dan menduduki prioritas keempat, Nelayan Bhakti-80.KM memiliki efektivitas total sebesar 0,80 dan menduduki prioritas kelima, Cakarida-02.KMN memiliki efektivitas total sebesar 0,70 dan menduduki prioritas keenam, Mercury.KM memiliki efektivitas total sebesar 0,42 dan menduduki prioritas ketujuh, Porodisa.KMN memiliki efektivitas total sebesar 0,40 dan menduduki prioritas kedelapan, Virgo-03.KMN memiliki efektivitas total sebesar 0,35 dan menduduki prioritas kesembilan, sementara Putra-Putri-03.KMN memiliki efektivitas total sebesar 0,01 dan menduduki prioritas kesepuluh. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kapal Qaulan-06.PMN memiliki efektivitas tertinggi dibandingkan dengan kapal lainnya. Sebanyak 10 kapal penangkapan pole and line yang beroperasi selama satu tahun yang terdiri dari kelompok I dengan kapal penangkapan 6-7 gross tonage GT, dan kelompok dua dengan unit penangkapan pol and line 19-20 gross

tonage GT hanya 1 unit/kapal penangkapan yang memiliki efektivitas tertinggi bila dibandingkan dengan kapal lainnya yaitu Qaulan-06.PMN dengan memiliki efektivitas keseluruhan sebesar 3,28 dan menduduki prioritas pertama.

Kata Kunci: Produksi, gross tone, kekuatan mesin, dan jumlah tenaga

kerja

ABSTRACK

Fishing activities in Ternate develop properly, it is supported by the establishment of Nusantara Fishery Port (VAT) Ternate. Ternate Nusantara Fishery Port is the only port type B in the city of Ternate in North Maluku. VAT Ternate is one of the fishing ports that have been successful in its management, both in terms of facilities, production and value of production, as well as complete arrangements regarding functions as a fishing port. The purpose of this study was Determining the effectiveness of pole and line vessels operating in Ternate VAT. And targets to be achieved is the target to be reached is (i) to obtain the effectiveness of bark and line fishing boats in berasis at the Fishery Port Nuasantara (VAT) Ternate. The results of the analysis of the effectiveness of the four factors that were analyzed showed that the pol and line fishing unit of the group have higher efficacy when compared with pol and line fishing unit in the group into two. The results tally effectiveness of the five factors studied the effectiveness of the obtained results that ship Qaulan- 06.PNM have overall effectiveness of 3.28 and occupy the first priority, Foker-136.KM has the overall effectiveness of 2.21 and occupied the second priority, Fishermen Bhakti- 78. KMN had total effectiveness by 1.72 and occupied the third priority, Fishermen Bhakti-91.KM has a total effectiveness of 1.25 and occupied the fourth priority, Fishermen Bhakti- 80.KM has a total effectiveness of 0.80 and occupied the fifth priority, Cakarida -02.KMN has a total effectiveness of 0.70 and occupied the sixth priority, Mercury.KM has a total effectiveness of 0.42 and occupied the seventh priority, Porodisa.KMN has a total effectiveness of 0.40 and occupied the eighth priority, Virgo-03. KMN had total effectiveness of 0.35 and occupied the ninth priority, while Son-daughter-03.KMN has a total effectiveness of 0.01 and occupied the tenth priority. So it can be said that the ship Qaulan-06.PMN has the highest effectiveness compared with other ships. A total of 10 pole and line fishing vessels which operate for one year consisting of Group I with catching vessels gross tonnage GT 6- 7, and the second group with pol and line fishing unit gross tonnage GT 19-20 only 1 unit / ship arrests have the highest effectiveness when compared to other ships that Qaulan-06.PMN by having the overall effectiveness of 3.28 and occupy the first priority.

Keywords: Production, gross tones, the power of the engine, and the

PENDAHULUAN

Kegiatan perikanan di Ternate berkembang dengan baik, hal ini didukung dengan berdirinya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)Ternate. Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate merupakan satu- satunya pelabuhan tipe B yang ada di Kota Ternate Maluku Utara. PPN Ternate merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang telah berhasil dalam pengelolaannya, baik ditinjau dari segi fasilitas, produksi dan nilai produksi, maupun pengaturan secara lengkap mengenai fungsinya sebagai pelabuhan perikanan. Aktivitas perikanan di daerah tersebut tergolong tinggi. Hasil tangkapan pol and line mendominasi jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Ternate. Secara umum, hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Ternate masih cukup baik dan layak dikonsumsi, serta kualitas yang cukup baik. Hal ini disebabkan operasi penangkapan kapal pol and line umumnya tidak cukup lama, yaitu sekitar 2-3 hari. Ikan yang didaratkan di PPN Ternate umumnya adalah jenis ikan pelagis besar yang ditangkap dengan menggunakan pole and line, seperti ikan ikan Tuna (Tunnus), cakalang ( (Katsuwonus pelamis), madidihang (Tunnus albacores), beby tuna (Tunnus spp), Tongkol (Auxis spp), lemadang (Coryphaena hippurus), sunglir (Elagatis bipinnulatus). Informasi tentang unit penangkapan yang efektif dan memiliki produktivitas yang tinggi merupakan hal yang penting dalam pengembangan perikanan tangkap di Ternate.

Usaha perikanan pole and line di Ternate diharapkan dapat meguntungkan dan berkelanjutan, untuk itu penelitian mengenai “ Analisis efektivitas operasi kapal pole and line yang berbasis di Pelabuhan

Perikanan Nusantara Ternate” perlu dilakukan dengan

mempertimbangkan seluruh aspek yang terkait guna mentahui ukuran gross tonage (GT) kapal tangkap pole and line yang efektive dalam melakukan penangkapan.

Dalam dokumen Jurnal Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Halaman 39-42)