• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tugas dan Fungsi Pengawasan BPD Wanar

POTENSI PERTANIAN TANAMAN PANGAN

KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN

A. Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Menjalankan Fungsi Pemerintahan Desa

A.2. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tugas dan Fungsi Pengawasan BPD Wanar

Warga masyarakat desa Wanar merupakan faktor yang menentukan tingkat keberhasilan bagi BPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Dukungan yang sangat besar, penghargaan serta sambutan dari warga masyarakat desa terhadap BPD menjadikan BPD desa Wanar jauh lebih banyak mempunyai ruang gerak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Keinginan, kemauan serta semangat dari warga masyarakatlah yang menyebabkan semua keputusan pemerintah desa dan BPD menjadi sangat mudah untuk dilaksanakan

90

Kinerja lembaga desa antara BPD dan kepala desa sudah menunjukkan perbaikan, bahkan keduanya cenderung kompak dalam bersinergi antara kedua lembaga desa tersebut. Tidak ada yang mau menang sendiri, kedua lembaga desa tersebut nampak rukun saling bekerjasama.

Pelaksanaan fungsi dan tugas pokok pengawasan Badan Permusyawaratan Desa Wanar tidak selalu berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan warga masyarakat desa. Faktor penghalang antara lain berupa: sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti ruang kantor yang nyaman untuk anggota BPD belum nampak. Demikian pula, minimnya gaji yang diterima oleh anggota BPD juga sangat kurang, hal tersebut cukup mempengaruhi kinerja anggota BKD. SDM yang kurang memahami tugas dan fungsi BKD juga mempengaruhi kelancaran tugas pengawasan bagi anggota BPD. Dan adanya warga masyarakat desa yang setuju maupun yang tidak setuju dalam kebijakan cukup menghambat fungsi BPD.

Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan fungsi BPD Wanar adalah masalah pendanaan pembangunan Desa dan kesejahteraan anggota BKD . Masalah pendanaan ini merupakan masalah yang sangat krusial terutama untuk setiap kegiatan pembanguna di desa. Dalam setiap kegiatan pembangunan desa pasti membutuhkan dana operasional yang cukup besar.

Dalam prakteknya, pembangunan sarana dan prasarana desa Wanar yang masih dibiayai dengan alokasi dana operasional desa misalnya untuk

91

memperbaiki jalan desa yang berlumpur dan rusak dan lampu desa yang mati.

Dalam prakteknya, kepala desa dan perangkat desa masih sering kali menyusun Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) tanpa melibatkan dan tidak mendengarkan aspirasi masyarakat desa. Demikian juga, dalam pelaksanaan kebijakan alokasi dana operasional desa, kepala desa belum melibatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan desa.

Kegiatan dalam bentuk bantuan alokasi dana operasional desa di bidang pemberdayaan masyarakat desa masih lebih sering ditangani oleh Kepala Desa secara langsung. Dalam penyelesaian urusan administrasi kegiatan sering terlambat. Partisipasi swadaya masyarakat menunjukan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat desa dalam kegiatan desa yang dibiayai dari ADD juga menunjukkan komunikasi dari organisasi pengelola ADD dengan masyarakat desa masih kurang harmonis, sehingga masyarakat desa Wanar tidak tahu besarnya ADD yang diterima desanya dan tidak tahu untuk apa penggunaan dana ADD tersebut

Di samping itu, BPD belum memiliki sarana kantor tersendiri yang terpisah dari kantor kepala desa. BPD belum bisa mandiri dari bayang bayang pemerintahan desa. Hal ini membuat kinerja anggota BPD kurang lancar dan tidak nyaman.

Para anggota BPD belum mendapatkan honor yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dan juga belum mendapatkan fasilitas

92

yang mencukupi untuk kelancaran tugas yang diembannnya. Gaji berupa tunjangan yang diberikan oleh pemerintah masih sangat kurang memadai sehingga anggota BPD harus mencari alternatif untuk memberikan pekerjaan sampingan.

Mayoritas anggota BPD belum memiliki pengetahuan yang memadai sehingga belum bisa menjalankan tugas BPD dalam menyerap aspirasi, melakukan pengawasan dan kontrol terhadap kinerja pemerintahan desa.

Kepala Desa dan BPD seharusnya menjalankan tugasnya secara bersama sama dan bekerja sama secara harmonis dalam aspek aspek yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Kepala desa dan BPD secara bersama-sama diharapkan secara serius mencari solusi untuk memecahkan hambatan-hambatan baik berkaitan dengan pendanaan maupun kesejahteran anggota BPD. Pemerintahan desa diharapkan lebih transparan dan lebih demokratis pada masyarakat melalui BPD dalam menyusun Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) dan dalam pelaksanaan kebijakan alokasi dana operasional desa. Kepala Desa diharapkan bisa menggandengan BPD di bidang pemberdayaan masyarakat desa yang selama ini masih lebih sering ditangani oleh Kepala Desa secara langsung

Dengan Demikian, terwujudnya mitra kerja yang baik tentu didasari oleh semangat menghormati dan menghargai satu sama lain disebabkan adanya kepentingan dan tujuan bersama yang ingin diraih yakni untuk

93

memakmurkan serta mensejahterakan masyarakat desa Wanar. BPD selalu ada koordinasi dengan pemerintahan desa Wanar.

BPD bisa meniru lembaga H{isbah dalam melakukan tugas pengawasan terhadap pemerintahan desa. BPD bisa berperan sebagai muh{tasib (pelaksana h{isbah) yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap pelaksanan peraturan desa yang dilakukan pemerintahan desa sebagaiman muh{tasib juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pejabat pemerintah terkait dengan penyimpangan terhadap aturan perundang undangan baik yang dibuat oleh Allah swt maupun yang dibuat oleh pemerintahan Islam.

Petugas Hisbah dapat melakukan pengawasan terhadap masyarakat dalam menjalankan kewajiban keagamaannnya, mengawasi implementasi prinsip keadilan dalam masyarakat seperti pengawasan terhadap akurasi timbangan dan takaran, serta inspeksi harga dan barang di pasar dan juga dapat menjalankan pengawasan terhadap administrasi dan pelayanan umum dalam arti melakukan tindakan preventif terhadap berbagai fasilitas umum agar tetap terpelihara dengan baik dan bisa berjalan dengan baik..

H{isbah sebagai suatu instansi pemerintah sebenarnya sangat positif dan perlu dukungan dari semua pihak. Terutama ketika budaya kritis dalam bentuk amar ma’ruf nahi munkar semakin hilang di kalangan masyarakat. Kunci kesuksesan Wila@yah Al H}isbah terlihat ketika masyarakat desa dengan kesadaran keagamaan yang mendalam dan kepedulian sosial yang tinggi ingin mewujudkan standar moral yang tinggi,

94

keunggulan akhlak yang unggul di dalam masyarakat desa dan ketaatan pada peraturan desa yang sudah dibuat. Saat masyarakat kritis dan berani menyampaikan aspirasinya kepada BPD saat melihat adanya penyimpangan dari peraturan desa oleh pemerintahan desa, berarti masyarakat telah mendukung kinerja BPD. Oleh karena itu, para anggota BPD diharapkan memiliki wawasan yang mendalam dan meluas berkaitan dengan permasalahan yang ada di desa. Sebagaimana seorang Muhtasib diharapkan memiliki wawasan yang mendalam dan meluas mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan hak-hak Allah swt dan hak-hak umat.

Namun saat dalam masyarakat perbuatan amoral merebak,berarti wila@yah H}isbah tidak berperan dengan sempurna. Saat wila@yah al-H}isbah berjalan tidak sempurna berarti aparat pemerintah telah gagal menumbuhkan kesadaran melaksanakan syari’at. Pengawasan bertujuan mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Dengan pengawasan melekat diusahakan terhindar dari penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan. Hal tersebut berarti bahwa Pengawasan melekat lebih bermanfaat daripada pencegahan terhadap penyimpangan. Saat masyarakat tidak kritis, acuh dan tidak peduli terhadap penyimpangan dari peraturan desa oleh pemerintahan desa berarti masyarakat tidak lagi mendukung kinerja BPD. Karena itu, dukungan masyarakat desa terhadap kinerja BPD sangat menentukan keberhasilan kinerja BPD.

95 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan fungsi dan tugas pokok BPD Desa Wanar sepenuhnya masih belum terlaksana dengan baik. Hal tersebut bisa dilihat dari Tugas dan fungsi BPD Wanar yang menampung usulan atau pendapat warga desa Wanar, seperti keinginan warga dusun Badu yang memprioritaskan selokan air kiri kanan jalan utama yang berfungsi agar jalan tidak mudah rusak, namun belum sepenuhnya diakomodir baik oleh pemerintahan desa Wanar. Selebihnya tugas dan fungsi pengawasan BPD Wanar sudah terlaksana dengan baik bersama mitra kerjanya kepala desa Wanar.

2. Ada 2 faktor yang mempengaruhi pengawasan oleh BPD Wanar, yakni: faktor penggerak dan penghalang. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi kinerja dari pemerintahan desa Wanar. Termasuk dukungan warga desa Wanar sangat dibutuhkan bagi BPD maupun kepala desa Wanar pada saat menetapkan keputusan Perdes. Selain itu juga dibutuhkan hubungan yang baik antara BPD dan kepala desa, agar program pembangunan desa bisa terlaksana dengan baik. Namun terlepas dari itu semua pemerintah pusat juga harus memperhatikan gaji yang diterima anggota BPD sangat minim sekali, selain itu ruang kerja bagi anggota BPD juga masih kurang sesuai. Dengan demikian

96

agar BPD bisa bekerja dengan baik, maka hal-hal tersebut diatas harus diperhatikan pula oleh pemerintahan daerah.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka saran yang bisa penulis sampaiakan yakni: .

1. Pemerintah Desa/ Kepala Desa

Perlu ditingkatkan kerjasama antara kepala desa dengan BPD Wanar, yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Terutama dalam hal pembangunan yang ada di desa Wanar harus lebih mengakomodir aspirasi warga desa, seperti keinginan masyarakat desa untuk membuat selokan di sebelah kiri dan dan kanan jalan utama yang masih belum teralisasi.

1. Badan Permusyawaratan Desa

Meskipun ruang kerja atau kantor dari BPD Wanar yang masih satu lokasi dengan kantor kepala desa, namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi BPD Wanar untuk tetap menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya terhadap kepala desa Wanar. Selain itu BPD Wanar harus selalu mendengar dan menindaklanjuti setiap ada keluhan dari warga desa Wanar. Agar pembangunan bisa berjalan dengan lancar.

3. Warga masyarakat desa Wanar

Dukungan maupun partisipasi masyarakat desa kepada BPD Wanar harus selalu lebih ditingkatkan. Antara BPD dan warga desa harus kompak dalam setiap mengawasi program pemerintah desa. Warga desa

97

Wanar juga harus lebih percaya bahwa BPD sebagai wakil warga desa dan kepala desa sebagai pemimpin di wilayah desa benar-benar bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat desa Wanar.

98

Dokumen terkait