• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor Penghambat Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

POTENSI PERTANIAN TANAMAN PANGAN

B. Peran Badan Pemusyawaratan Desa di Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan

4. Faktor-faktor Penghambat Fungsi Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Menurut Ketua BPD Wanar Bapak Tauhid, faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan fungsi BPD Wanar adalah masalah pendanaan dan masalah transportasi . Masalah pendanaan ini merupakan masalah yang sangat krusial terutama untuk setiap kegiatan desa. Dalam setiap kegiatan desa pasti membutuhkan dana operasional yang cukup besar.

Di samping kegiatan desa yang membutuhkan dana yang cukup, masalah kesejahteraan bagi anggota BPD juga masih kurang tercukupi.

Sebenarnya BPD dalam pelaksanaan fungsinya ada sedikit hambatan atau kendala yakni tentang masalah alokasi dana operasional, namun hambatan-hambatan tersebut sudah diagendakan untuk dibawa dan dibahas dalam rapat musrenbangdes desa Wanar sebagai usulan dari BPD.

71 Wawancara dengan Bpk. Tauhid, Tanggal 10 September 2021, Pukul 14.30 Wib.

72 Wawancara dengan Bpk. Syifa, Kaur Umum Desa Wanar, Tanggal 10 September 2021, Pukul 10.30 Wib.

73

Namun dalam prakteknya penerimaan bantuan alokasi dana operasional di Desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan hingga sekarang masih terdapat beberapa permasalahan, seperti pembangunan sarana dan prasarana desa Wanar yang masih dibiayai dengan alokasi dana operasional desa. Contohnya jalan yang berlumpur dan rusak dan lampu desa yang mati. Para anggota BPD belum mendapatkan honor yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dan juga belum mendapatkan fasilitas yang mencukupi untuk kelancaran tugas yang diembannnya Oleh karena itu, masih ada kendala dalam melaksanakan pembangunan tersebut.

Dalam prakteknya, kepala desa dan perangkat desa masih sering kali menyusun Daftar Usulan Rencana Kegiatan (DURK) tanpa melibatkan dan tidak mendengarkan aspirasi masyarakat desa. Demikian juga, dalam pelaksanaan kebijakan alokasi dana operasional desa, kepala desa belum melibatkan lembaga-lembaga kemasyarakatan desa. Kegiatan dalam bentuk bantuan alokasi dana operasional desa di bidang pemberdayaan masyarakat desa masih lebih sering ditangani oleh Kepala Desa secara langsung.

Dalam penyelesaian urusan administrasi kegiatan juga kadang kala sering terlambat. Problem lainya yakni masih rendahnya partisipasi swadaya masyarakat desa di desa Wanar Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan dalam proses kegiatan pembangunan yang dibiayai dari Anggaran Dana Desa (ADD). Hasil partisipasi swadaya masyarakat ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk merasa memiliki terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan yang ada dirasa masih kurang, rendahnya partisipasi

74

masyarakat desa dalam kegiatan desa yang dibiayai dari ADD juga menunjukkan kurangnya komunikasi dari organisasi pengelola ADD dengan masyarakat desa.

Melihat keadaan tersebut, masyarakat desa Wanar menjadi tidak tahu besarnya ADD yang diterima desanya, sehingga mereka tidak bisa menyalurkan aspirasinya dan tidak tahu untuk apa penggunaan dana ADD tersebut.

Faktor yang mempengaruhi pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa Wanar adalah:

a. Faktor Penggerak

1) Dukungan dari warga desa terhadap BPD Wanar

Menurut Pak Tauhid,, warga masyarakat desa merupakan faktor yang menentukan tingkat keberhasilan bagi BPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dukungan yang sangat besar, penghargaan serta sambutan dari warga masyarakat desa terhadap BPD menjadikan BPD desa Wanar jauh lebih banyak mempunyai ruang gerak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Keinginan, kemauan serta semangat dari warga masyarakatlah yang menyebabkan semua keputusan pemerintah desa dan BPD menjadi sangat mudah untuk dilaksanakan.73

Bapak Ali Thohir selaku Kepala Desa Wanar juga menuturkan bahwa partisipasi maupun dukungan warga masyarakat desa Wanar

73 Wawancara dengan Bpk. Tauhid, Tanggal 10 September 2021, Pukul 15.00 Wib.

75

merupakan penggerak bagi kami sebagai kepala desa Wanar agar bisa menjalankan tugas pemerintahan dengan baik.74 .

2) Kepala desa dengan BPD merupakan mitra kerja

Menurut Pak Shifa, bahwa kalau dilihat dari kinerja lembaga desa antara BPD dan kepala desa sudah menunjukkan perbaikan, bahkan keduanya cenderung kompak dalam bersinergi antara kedua lembaga desa tersebut. Tidak ada yang mau menang sendiri, kedua lembaga desa tersebut nampak rukun saling bekerjasama. Hubungan yang selalu harmonis ini disebabkan karena adanya kepentingan dan tujuan bersama yang ingin diraih yakni untuk memakmurkan serta mensejahterakan masyarakat desa Wanar.

Keduanya, baik itu BPD maupun Kepala Desa mempunyai kedudukan yang sama dan sejajar.75

Menurut bapak Khodar Usman Ali, pola hubungan kerja sama atau mitra kerja antara pemerintah desa dengan BPD mulai ada perbaikan jika dibandingkan dengan pemerintahan desa Wanar sebelumnya. Ini terbukti BPD sudah mulai terlibat dalam setiap pembangunan yang dilakukan oleh desa Wanar.76

b. Faktor Penghalang

1) Gaji sangat minim yang diterima anggota BPD

74 Wawancara dengan Bpk. Ali Thohir, Kepala Desa Wanar, Tanggal 10 September 2021, Pukul 10.00 Wib.

75 Wawancara dengan Bpk. Shifa, Kaur Umum desa Wanar, Tanggal 10 September 2021, Pukul 11.15 Wib.

76 Wawancara dengan Bpk. Khodar Usman Ali, Kepala Dusun Badu Wanar, Tanggal 10 September 2021, Pukul 09,00 Wib.

76

Menurut Bapak Tauhid, gaji berupa tunjangan yang diberikan oleh pemerintah desa Wanar masih sangat kurang memadai sehingga anggota BPD harus mencari alternatif untuk memberikan pekerjaan sampingan.77

2) Sarana dan Prasarana

Menurut Bapak Tauhid, perlu dibutuhkan fasilitas berupa tempat kerja atau kantor sebagai pusat kegiatan yang ideal dan cukup nyaman sangat dibutuhkan oleh anggota BPD. Hal ini masih belum tercukupi.

Menurut Bapak Khodar Usman Ali, mestinya urusan fasilitas yang memadai bagi anggota BPD harus ada guna kelancaran urusan pekerjaan yang dilaksanakan, namun ini tidak terdapat fasilitas tersebut di desa wanar. Kantornya harus terpisah dengan kepala desa tidak jadi satu seperti yang ada saat ini. Dengan keadaan tersebut BPD dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan akan terhambat.78

3) Kurangnya SDM yang mengisi keanggotaan BPD

Menurut Bapak Tauhid, salah satu faktor penyebab terhambatnya pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan BPD di desa Wanar adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas karena anggota BPD kualitasnya masih rendah sekali.

Perlu adanya pelatihan bagi anggota BPD oleh pihak terkait, agar

77 Wawancara dengan Bpk. Tauhid, Tanggal 10 September 2021, Pukul 15.00 Wib.

78 Wawancara dengan Bpk. Khodar Usman Ali, Tanggal 10 September 2021, Pukul 09.30 Wib.

77

dalam pelayanan dan komunikasi kepada warga desa bisa dilakukan dengan pelayanan prima dan tidak arogan.79 .

4) Keputusan yang dikeluarkan oleh kepala desa menuai penerimaan atau penolakan dari Warga desa Wanar.

Menurut Pak Tauhid, ada beberapa warga desa Wanar yang tidak setuju atau menolak keputusan yang dikeluarkan oleh kepala desa. Hal ini wajar sebagai bentuk demokrasi yang dilakukan oleh warga masyarakat desa Wanar. Penyebabnya adalah pemerintahan desa yang telah mengeluarkan keputusan tersebut ditolak oleh sebagian warga desa Wanar. Beberapa keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan terkadang mendapat respon yang beraneka ragam baik pro maupun kontra dari warga masyarakat desa. Tanggapan atau pendapat yang bersifat kontra tentunya bisa menghambat langkah pemerintah desa dan BPD dalam menjalankan kebijakan tersebut.80 .

Menurut Bapak Khodar Usman Ali, BPD harus bisa dan mampu memahami keadaan warga desa. Penyebabnya bisa jadi pendidikan warga yang masih rendah. Maka yang harus dilakukan oleh pihak BPD desa Wanar untuk terus mengasah pengetahuan dan pengalamannya guna menghasilkan keputusan yang berkualitas sehingga bisa menjamin kesejahteraan bagi warga desa Wanar.81

79 Wawancara dengan Bpk Tauhid, Tanggal 10 September 2021, Pukul 14.45 Wib.

80 Wawancara dengan Bpk Tauhid, Tanggal 10 September 2021, Pukul 15.00 Wib.

81 Wawancara dengan Bpk. Khodar Usman Ali, Tanggal 10 September 2021, Pukul 0945 Wib.

78 BAB IV

ANALISIS PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM

Dokumen terkait