• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Analisis SWOT

Faktor-faktor penentu strategi pemasaran di perusahaan yang terangkum pada faktor internal dan eksternal, dapat diformulasikan menjadi empat macam alternatif strategi dari analisis SWOT. Analisis berdasarkan faktor kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman ekternal penentuan strategi pemasaran pada perusahaan digolongkan menjadi strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T. Hasil dari analisis SWOT terdapat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil pengolahan data analisis SWOT

Sumber : Olahan 2013

IFE

EFE

Kekuatan (S)

1. Hasil kualitas produksi yang baik 2. SDM (produksi dan penjualan)

yang berpengalaman

3. Brand awarness PT. Gramedia Printing sebagai perusahaan yang credible, memiliki kualitas dan pelayanan yang baik

4. Kemampuan finansial yang kuat (untuk investasi dan penyediaan stok bahan baku)

5. Percetakan pertama di Indonesia yang saat ini memiliki sertifikasi UGRA PSO/ISO 12647-2

Kelemahan (W)

1. Penanganan kreatif advertising untuk media tergantung dari pihak ketiga 2. Pola pembayaran (term of

payment) sangat ketat. 3. Kekurangan tenaga

marketing dan sales 4. Pengambilan keputusan

yang kurang cepat dan kurang fleksibel

Peluang (O)

1. Tumbuhnya komunitas- komunitas dalam masyarakat yang membutuhkan media cetak

2. Harga kertas yang didapat lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lain

3. Banyak perusahaan pesaing yang bangkrut

Strategi S-O

S1, S2, S4, O1, O3 Meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di

pasar komunitas baru.

Strategi W-O

W1, W4, O1 Investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan

tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif

advertising.

W2, O3 Sosialisasi kepada pelanggan

dan calon pelanggan bahwa term of payment merupakan sistem dan prosedur baru dengan menjanjikan benefit

yang setimpal

Ancaman (T)

1. Keputusan MK terkait pengaturan penyediaan tenaga outsourcing, yang mengacu pada pasal 66 UU No.13 tahun 2003

2. Standar Upah Minimum Propinsi (UMP) yang naik 40- 45% sehingga biaya produksi meningkat

3. Banyaknya percetakan pesaing yang idle capacity

menyebabkan persaingan harga semakin ketat

4. Tren industri media cetak (tabloid dan majalah) yang menurun akibat peralihan ke gaya hidup "digital" 5. Semakin tingginya kesadaran

"Go Green", menyebabkan semakin terbatasnya bahan baku pulp kertas

6. Kompetitor juga memiliki sertifikasi ISO 9001: 2008 7. Persepsi tentang harga cetak

PT. GP yang mahal oleh calon konsumen

Strategi S-T

S3, S5, T3,T4, T6 Mempertahankan brand awareness

sebagai perusahaan yang credible dengan kualitas dan pelayanan yang

memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA (sertifikasi ISO

khusus mutu percetakan) S3, S4, T2 Pemutusan hubungan kerja bagian

produksi bagi karyawan yang kinerjanya tidak sesuai dengan

standar perusahaan S1, T1

Bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan

finishing produk percetakan

Strategi W-T

W4, T3, T4 Pendelegasian wewenang agar

pengambilan keputusan cepat dan fleksibel

Dari Tabel 11 dapat dilihat berbagai alternatif strategi yang diformulasikan dari kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan saat ini. Alternatif strategi tersebut adalah :

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi S-O adalah alternatif strategi yang diformulasikan dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan yang ada untuk memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pemasaran secara intensif dengan mempromosikan hasil kualitas yang baik untuk mengakuisisi prospek yang ada di pasar komunitas baru. Dengan tumbuhnya banyak komunitas baru yang membutuhkan jasa cetak merupakan pangsa pasar yang dapat dimanfaatkan perusahaan. SDM penjualan lebih intensif mempromosikan hasil kualitas yang baik dari SDM produksi yang berpengalaman agar dapat memperoleh pangsa pasar baru tersebut. b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi W-O bertujuan untuk alternatif strategi yang diformulasikan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan yang ada dengan memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan adalah:

1. Investasi mesin kreatif advertising dan meningkatkan tenaga penjualan untuk menangani permintaan kreatif advertising (W1, W4, O1).

Selama ini PT.GP baru dapat memberikan jasa konsultasi untuk pembuatan kreatif advertising. Dengan memiliki mesin kreatif advertising sendiri diharapkan proses pengerjaan untuk permintaan kreatif advertising dapat lebih cepat. Penambahan tenaga penjualan untuk memanfaatkan peluang komunitas baru yang membutuhkan jasa kreatif advertising.

2. Sosialisasi kepada pelanggan dan calon pelanggan bahwa term of payment merupakan sistem dan prosedur baru dengan menjanjikan benefit yang setimpal (W2, O3).

Pelanggan dari pesaing yang bangkrut mencari percetakan yang masih beroperasi merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan. Dengan prosedur term of payment yang ketat dari PT. GP, tenaga penjualan dapat mensosialisasikan kepada calon pelanggan akan mendapatkan benefit yang setimpal. Benefit tersebut berupa konsultasi desain, ketepatan waktu produksi, keamanan data, dan sinergi dengan unit-unit yang terdapat dalam kelompok Kompas Gramedia. Jika PT. GP tidak dapat memenuhi kewajiban ketepatan waktu dan jaminan keamanan data maka PT. GP akan mendapat penalti yang telah disepakati sebelumnya. c. Strategi S-T (Strength-Threat)

Strategi S-T adalah strategi yang memadukan antara kekuatan internal perusahaan untuk menghindari dan menangani ancaman eksternal dari luar perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan adalah: 1. Mempertahankan brand awareness sebagai perusahaan yang

credible dengan kualitas dan pelayanan yang memuaskan serta memiliki sertifikasi UGRA (sertifikasi ISO khusus mutu percetakan). (S3, S5, T3, T4, T6).

Menurunnya permintaan cetak dari para penerbit menyebabkan banyak pesaing yang idle capacity. Pesaing berusaha mengambil pelanggan yang dimiliki PT. GP demi memenuhi produksi yang

idle capacity tersebut agar tidak bangkrut. Dengan brand awareness yang dimiliki PT. GP dari pengalaman bertahun-tahun sebagai perusahaan yang credible dan pelayanan yang memuaskan dapat menjadi kekuatan untuk mengatasi ancaman dari pesaing yang mencoba mengambil pelanggan PT. GP. Ditambah dengan sertifikasi ISO khusus percetakan yang tidak dimiliki pesaing merupakan bukti dari kualitas PT. GP.

2. Pemutusan hubungan kerja bagian produksi bagi karyawan yang kinerjanya tidak sesuai dengan standar perusahaan (S3, S4, T2).

Perubahan standar Upah Minimum Regional (UMP) menyebabkan kenaikan harga ongkos produksi, namun tidak saat

ini tidak mudah untuk menaikkan harga ditengah persaingan harga dari pesaing. Dengan kekuatan finansial yang dimiliki PT. GP dapat mengatasi kenaikan UMP tersebut. Namun PT. GP harus menaikkan standar kerja karyawan yang dimiliki untuk mengimbangi pengeluaran yang meningkat. Jika ada karyawan yang tidak memenuhi standar tersebut maka akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.

3. Bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan

finishing produk percetakan (S1, T1)

Selama ini PT. GP mempercayakan pengerjaan finishing

produksi percetakan kepada karyawan outsourcing yang biayanya lebih murah dibandingkan karyawan tetap. Dengan dilarangnya

outsourcing menjadikan biaya produksi lebih tinggi jika pengerjaan

finishing dilakukan karyawan tetap. Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat dilakukan dengan bermitra dengan perusahaan yang menyediakan jasa penanganan finishing produk percetakan.

d. Strategi W-T (Weakness-Threat)

Srategi W-T adalah strategi yang berfungsi mengatasi kelemahan internal perusahaan dan mencegah ancaman eksternal pada perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan adalah Pendelegasian wewenang agar pengambilan keputusan cepat dan fleksibel (W4, T3, T4). Adanya kemajuan teknologi media digital menyebabkan permintaan cetak dari penerbit berkurang. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan cetak dari penerbit yang berakibat banyak perusahaan pesaing menjadi idle capacity. Dengan idle capacity tersebut terjadi persaingan harga untuk mendapatkan pesaing demi kelangsungan hidup perusahaan. Persaingan yang ketat dapat ditangani dengan pengambilan keputusan yang cepat dari tenaga penjualan PT. GP. Jika selama ini pengambilan keputusan ternilai lambat karena birokrasi, harus dibuat kebijakan baru dalam hal pengambilan keputusan tiap level manajemen.

4.6. Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) Strategi Pemasaran di

Dokumen terkait