• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Respon

Dalam dokumen KONSEP DIRI ANAK LAKI-LAKI PERTAMA JAWA (Halaman 165-186)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Hasil Respon

1. Subyek 1

Subyek 1 memiliki dimensi internal yang positif dimana seluruh subdimensi diri identitas dan diri pelaku bernilai positif, sedangkan sebagian besar subdimensi diri penilaian cenderung positif. Pada subdimensi diri identitas, subyek memberikan seluruh gambaran diri yang baik, sedangkan pada subdimesi diri pelaku terdapat kesesuaian antara perilaku dengan kepribadian subyek, dan perilaku tersebut dinilai baik. Subyek menilai baik keahlian dan standar dirinya pada subdimensi diri penilaian, tetapi kurang merasa bangga terhadap dirinya.

Dari hasil analisis, tampak bahwa dimensi eksternal subyek juga bernilai positif. Seluruh subdimensi diri fisik, etik-moral, diri personal, dan diri keluarga bernilai positif, sedangkan sebagian besar nilai positif terdapat pada subdimensi diri sosial, dan subdimensi diri akademi / kerja. Subdimensi diri fisik positif ditandai oleh kesehatan tubuh, penampilan yang baik, dan gerakan motorik yang normal. Subdimensi diri etik-moral yang positif ditandai oleh adanya penyesuaian perilaku dengan norma masyarakat, serta penghayatan nilai etika dan moral masyarakat. Di sisi lain, subdimensi diri personal juga positif yang dicerminkan oleh rasa tidak mempermasalahkan perbedaan dirinya dengan orang lain, dan juga ia merasa memiliki pribadi adekuat. Pada subdimensi diri keluarga, nilai positif tampak dari persepsi subyek yang baik mengenai keluarganya, ia nyaman, dan menjadi bagian penting dari

keluarga serta teman-temannya. Indikasi nilai yang positif juga terdapat pada subdimensi diri sosial dimana subyek mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan menjaga citra baiknya, walaupun kurang merasa menjadi bagian masyarakat. Hal yang sama terdapat pada subdimensi diri akademi / kerja dimana subyek menilai baik, dan mendapat manfaat dari ketrampilan, serta memiliki prestasi akademis yang baik walaupun kemampuannya kurang menonjol.

2. Subyek 2

Ketiga subdimensi pada dimensi internal seluruhnya bernilai positif. Pada subdimensi diri identitas, subyek memberikan label / symbol gambaran diri yang seluruhnya baik. Subdimensi diri penilaian menunjukkan bahwa subyek mampu mengetahui potensi terbaik yang ia miliki, dan juga memiliki standar diri yang baik. Di samping itu, subyek merasa sangat bangga terhadap dirinya, dimana ia menganggap bahwa tidak ada orang lain yang mampu melakukan hal sebaik yang ia lakukan. Hal ini mengindikasikan nilai yang terlalu positif pada bagian kebanggaan terhadap diri. Subdimensi diri pelaku juga positif dimana subyek berperilaku sesuai dengan prinsip hidupnya dan ia menilai positif terhadap perilakunya yang sesuai kewajaran di masyarakat.

Hasil analisis dimensi eksternal menunjukkan bahwa dimensi ini juga bernilai positif. Nilai positif yang menyeluruh terdapat dalam subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri keluarga, dan diri sosial. Selain itu, subdimensi diri personal dan subdimensi diri akademik /

kerja memiliki nilai yang sebagian besar positif. Subdimensi diri fisik ditandai dengan kesehatan subyek yang baik, dan tidak ada hambatan dalam gerakan motoriknya. Dalam hal penampilan, subyek berpenampilan sesuai kepribadian dan cacat fisik yang dimiliki tidak menjadi hambatan. Subdimensi diri etik-moral mengungkap bahwa subyek mampu menghayati serta berperilaku sesuai nilai etika moral masyarakat. Pada subdimensi diri personal terdapat rasa dimana subyek tidak terganggu terhadap perbedaan dirinya dengan orang lain, karena ia menghargaisetiap perbedaan yang ada, tetapi tidak

terungkap kesesuaian pribadinya dengan yang ia cita-citakan. Subyek merasa nyaman dan menjadi bagian terpenting di tengah keluarga, serta ia menjalin hubungan baik dan dekat dengan teman-temannya hal ini terungkap dalam subdimensi diri keluarga. Pada subdimensi diri sosial tampak kemampuan subyek untuk menjadi bagian dan mendapat citra baik dari masyarakat. Selain itu, pada subdimensi diri akademi / kerja subyek menilai bahwa ia memiliki beragam ketrampilan dan prestasi akademik yang baik, meskipun

terdapat kelemahan kemampuan akademik.

3. Subyek 3

Pada subyek ke-tiga, dimensi internal memiliki seluruh subdimensi yang bernilai positif. Pada subdimensi diri identitas, terdapat gambaran diri subyek yang seluruhnya positif. Subdimensi diri penilaian menampakkan ada rasa kebanggaan subyek terhadap dirinya, standar

moral yang baik, dan kemampuan subyek untuk mengetahui keunggulan diri. Selain itu, perilaku subyek sesuai dengan prinsip hidup dan kewajaran di masyarakat menandai subdimensi diri pelaku.

Nilai positif juga terdapat pada dimensi eksternal, dimana seluruh nilai positif terdapat pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri keluarga, diri sosial, dan diri akademi / kerja. Di sisi lain, subdimensi diri personal memiliki sebagian nilai yang negatif. Pada subdimensi diri fisik terdapat kesehatan tubuh subyek yang baik, penerimaan keadaan fisik, dan tidak adanya hambatan gerakan motorik. Perilaku subyek sesuai dan mampu menghayati nilai etika masyarakat tercakup dalam subdimensi diri etik-moral. Subdimensi diri personal menampakkan pribadi subyek yang telah sesuai dengan prinsip hidupnya, tetapi perasaan subyek terhadap perbedaan dirinya kurang tampak. Subyek memiliki persepsi baik, dan menjadi bagian yang penting di tengah keluarga, serta menjalin hubungan yang baik dan akrab dengan teman-temannya hal ini terangkum dalam subdimensi diri keluarga. Selain itu, subdimensi diri sosial ditandai dengan adanya rasa hormat dari masyarakat, peranan, serta penerimaan dan penilaian yang baik dari masyarakat. Pada bagian subdimensi diri akademi / kerja subyek merasa ia memiliki dan mendapat manfaat dari ketrampilannya, serta memiliki prestasi dan kemampuan akademik yang baik.

4. Subyek 4

Dimensi internal pada subyek 4 termasuk positif dimana subdimensi diri identitas positif secara keseluruhan, subdimensi diri penilaian sebagian besar positif, sedangkan sebagian nilai positif terdapat pada subdimensi diri pelaku. Gambaran diri yang positif terdapat pada subdimensi diri identitas. Rasa bangga terhadap diri dan kemampuan subyek mengetahui potensi dalam diri terangkum dalam subdimensi diri penilaian, meskipun terdapat standar diri yang tidak tampak. Pada subdimensi diri pelaku tampak ada kesesuaian perilaku dengan kepribadian, namun penilaian terhadap perilaku kurang menonjol.

Subyek juga memiliki dimensi eksternal yang positif, dimana nilai seluruhnya positif pada subdimensi diri fisik, sebagian besar nilai positif pada subdimensi diri keluarga dan subdimensi diri akademi / kerja, sebagian nilai positif terdapat pada subdimensi diri etik-moral dan diri personal, sedangkan hanya subdimensi diri sosial yang negatif. Kesehatan yang baik, penerimaan keadaan fisik, berpenampilan sesuai kepribadian, dan tidak adanya hambatan motorik terangkum dalam subdimensi diri fisik. Perilaku subyek sesuai dengan nilai etika masyarakat, tetapi kurang mampuan untuk menghayatinya, hal ini terdapat pada subdimensi diri etik-moral. Pada subdimensi diri personal, subyek tidak mempermasalahkan perbedaan, tetapi ia belum memiliki pribadi yang sesuai dengan keinginan. Subyek memiliki persepsi negatif tentang keluarganya, akan tetapi ia menjadi panutan, dan memiliki peranan penting dalam keluarga, serta ia juga memiliki jalinan

pertemanan yang baik. Hal-hal ini terangkum dalam subdimensi diri keluarga. Pada subdimensi diri sosial tidak ditemukan bagaimana perasaan subyek menjadi bagian masyarakat dan ia kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, meskipun dinilai baik oleh masyarakat. Subdimensi diri akademi / kerja menampakkan subyek yang menilai dirinya memiliki banyak ketrampilan dan mendapat manfaatnya, serta dapat berprestasi baik meskipun kemampuan akademiknya kurang.

5. Subyek 5

Subyek ke-lima memiliki indikasi dimensi internal negatif, hal ini tampak dari hanya seluruh subdimensi diri identitas yang bernilai positif, sedangkan sebagian besar subdimensi diri penilaian bernilai negatif, dan juga sebagian subdimensi diri pelaku bernilai negatif. Subdimensi diri identitas mencakup seluruh gambaran diri subyek yang baik. Pada subdimensi diri penilaian, subyek kurang tampak menonjol pada kebanggaan dan standar diri, tetapi ia mampu untuk membandingkan potensi pribadinya. Subdimensi diri pelaku melingkupi dua hal yang bertentangan, dimana tidak tampak adanya kesesuaian perilaku subyek dengan kepribadiannya, akan tetapi sesuai dengan kewajaran masyarakat.

Bertentangan dengan dimensi internal, dimensi eksternal tampak cenderung positif dimana memiliki seluruh nilai yang positif pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri sosial, dan diri akademi /

kerja. Sementara nilai negatif hanya ditemukan pada sebagian subdimensi diri personal dan diri keluarga. Subdimensi diri fisik mencakup tubuh yang sehat, adanya penerimaan dan penampilan secara fisik, serta tidak memiliki hambatan dalam gerakan motorik. Subyek berperilaku sesuai norma dan mampu menghayati nilai etika dan moral masyarakat, hal ini terdapat pada subdimensi diri etik-moral. Pada subdimensi diri personal, subyek menghargai perbedaan individu, akan tetapi ia lemah dalam kesesuaian kepribadian dengan yang diinginkan. Subdimensi diri keluarga menampilkan persepsi buruk subyek tentang keluarganya, dan ia merasa kurang nyaman, akan tetapi ia memiliki peranan aktif dalam keluarga dan menjalin hubungan pertemanan yang akrab. Subyek memiliki perasaan yang positif menjadi bagian masyarakat, ia mampu menyesuaikan diri dan memiliki citra baik. Hal-hal tersebut terangkum dalam subdimensi diri sosial. Subdimensi diri akademi / kerja tampak dari ketrampilan subyek yang beragam, dan ia mendapat manfaat dari ketrampilan tersebut, serta subyek memiliki prestasi dan kemampuan akademi yang baik.

6. Subyek 6

Indikasi nilai dimensi internal positif dimiliki subyek 6, hal ini tampak dari nilai yang positif pada seluruh subdimensi diri identitas dan diri pelaku, sedangkan hanya subdimensi diri penilaian yang cenderung negatif. Subdimensi diri identitas menampakkan gambaran diri yang seluruhnya bernilai positif. Pada subdimensi diri penilaian, subyek

kurang mampu dalam membandingkan potensi dan kurang tampak adanya rasa bangga terhadap diri, tetapi ia punya standar yang baik untuk memasuki suatu lingkungan baru. Di samping itu, subdimensi diri pelaku menampakkan adanya perilaku yang sesuai dengan kepribadian dan kewajaran di masyarakat.

Dimensi eksternal termasuk positif yaitu seluruh nilai positif terdapat pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, dan diri personal. Selain itu, nilai sebagian besar positif terdapat pada subdimensi diri sosial dan subdimensi diri akademi positif / kerja, sedangkan sebagian nilai positif terindikasi pada subdimensi diri keluarga. Subdimensi diri fisik subyek meliputi tubuh yang sehat, ia menerima keadaan fisik, berpenampilan wajar dan motoriknya normal. Perilaku subyek sesuai dengan norma dan ia mampu untuk menghayati nilai etika dan moral yang terangkum dalam subdimensi diri etik-moral. Pada subdimensi diri personal, tampak subyek menghargai perbedaan tiap individu dan kepribadiannya sesuai dengan keinginan. Pada subdimensi diri keluarga, subyek memiliki persepsi negatif dan perasaan tidak nyaman di tengah-tengah keluarga, akan tetapi pertemanan subyek dapat terjalin baik. Subdimensi diri sosial mengungkap bahwa ada kemampuan subyek untuk menyesuaikan diri dan terdapat citra baik subyek di masyarakat, meskipun subyek kurang merasa sebagai bagian dari masyarakat. Subyek memiliki ketrampilan yang beragam walaupun belum tampak manfaatnya, dan prestasi serta kemampuan akademik subyek tampak baik, hal ini terangkum dalam subdimensi diri akademi / kerja.

7. Subyek 7

Subyek ke-tujuh terindikasi memiliki dimensi internal yang positif, hal ini tampak dari nilai yang seluruhnya positif pada subdimensi diri identitas, nilai yang sebagian besar positif pada subdimensi diri penilaian, dan sebagian nilai positif pada subdimensi diri pelaku. Dari hasil interpretasi, tampak bahwa pada subdimensi diri identitas seluruh label / symbol yang digunakan subyek sebagai gambaran diri bernilai positif. Subdimensi diri penilaian mengungkap bahwa terdapat kebanggaan terhadap diri dan kemampuan untuk membandingkan potensi yang dimiliki, tetapi standar diri subyek kurang tampak. Subdimensi diri pelaku menunjukkan bahwa subyek menilai perilakunya sesuai kewajaran masyarakat, tetapi kurang sesuai dengan kepribadian.

Indikasi nilai positif juga terdapat pada dimensi eksternal dimana keseluruhan nilai positif terdapat pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri keluarga, dan diri sosial. Selain itu, sebagian besar nilai positif terdapat pada subdimensi diri akademi / kerja, sedangkan nilai sebagian positif pada subdimensi diri personal. Subdimensi diri fisik ditunjukkan oleh adanya kesehatan tubuh yang baik, penerimaan keadaan fisik, penampilan wajar, dan gerakan motorik yang normal. Subyek berperilaku sesuai nilai etika-moral masyarakat dan mampu menghayatinya, hal ini terangkum dalam subdimensi diri etik-moral. Pada subdimensi diri personal terdapat penghargaan subyek terhadap perbedaan yang ada, namun pribadinya ia rasa belum menjadi sesuai

dengan yang dicita-citakan. Subdimensi diri keluarga menunjukkan keluarga subyek berkesan baik, subyek berperan penting, menjadi panutan, serta memiliki jalinan pertemanan yang baik. Pada subdimensi diri sosial terungkap adanya perasaan subyek sebagai bagian masyarakat, dimana ia mampu masuk dan memiliki citra positif. Selain itu, subdimensi diri akademik / kerja menampakkan diri subyek yang menilai ketrampilannya sangat istimewa dan bermanfaat, serta ia berprestasi baik, meski kemampuan bidang akademiknya kurang kuat.

8. Subyek 8

Indikasi nilai positif subyek 8 terdapat pada dimensi internal yang mana seluruh nilai positif ada pada subdimensi diri identitas dan diri pelaku, sedangkan subdimensi diri penilaian sebagian besar bernilai positif. Gambaran diri yang diungkapkan subyek seluruhnya positif terdapat pada subdimensi diri identitas. Subdimensi diri penilaian juga menunjukkan rasa bangga terhadap diri dan subyek mampu mengetahui potensi diri terbaiknya, tetapi standar dirinya kurang tampak. Di sisi lain, subdimensi diri pelaku menunjukkan adanya kesesuaian antara perilaku dengan kepribadian dan kewajaran masyarakat.

Di sisi lain, dimensi eksternal juga cenderung bernilai positif dimana seluruh nilai positif terdapat pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, dan diri keluarga. Sebagian besar nilai positif terdapat pada subdimensi diri sosial dan diri akademi / kerja, sedangkan nilai sebagian positif pada subdimensi diri personal. Subdimensi diri fisik

menampakkan tubuh subyek yang sehat, ia menerima keadaan dan tampil wajar, serta tidak memiliki hambatan motorik. Diri etik-moral menunjukkan adanya perilaku yang sesuai dan kemampuan untuk menghayati nilai etika dan moral. Pada subdimensi diri personal terungkap adanya penghargaan perbedaan individu, tetapi kurang tampak adanya kesesuaian kepribadian dengan yeng diinginkan. Subdimensi diri keluarga ditandai oleh persepsi positif tentang keluarga subyek, ia menjadi panutan, dan berperan penting, serta adanya hubungan pertemanan yang baik. Subyek mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memiliki citra baik, tetapi kurang merasa menjadi bagian dari masyarakat yang terangkum dalam subdimensi diri sosial. Selain itu, subdimensi diri akademi/kerja menunjukkan bahwa subyek memiliki ketrampilan dan mendapat manfaatnya, serta ia memiliki prestasi akademik yang baik, meski lemah dalam kemampuan akademik.

9. Subyek 9

Subyek memiliki nilai dimensi internal yang positif. Hal ini terdapat pada subdimensi diri identitas dan diri pelaku yang seluruhnya positif, sedangkan nilai sebagian besar positif pada subdimensi diri penilaian. Pada subdimensi diri identitas, subyek memberikan seluruh gambaran positif mengenai dirinya. Subyek bangga dan mampu untuk mengetahui potensi terbaik dirinya, tetapi ia kurang menegaskan standar dirinya, hal ini terangkum dalam subdimensi diri penilaian. Selain itu, subdimensi

diri pelaku mengungkap bahwa perilaku subyek sesuai dengan kepribadiannya dan kewajaran di masyarakat.

Pada dimensi eksternal, indikasi positif juga ditemukan pada sebagian besar subdimensinya. Seluruh nilai positif muncul pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, dan diri personal. Subdimensi diri sosial dan diri keluarga sebagian besar bernilai positif, sedangkan subdimensi diri akademi / kerja memiliki sebagian nilai positif. Subdimensi diri fisik melingkupi kesehatan tubuh subyek yang baik, ia menerima keadaan fisik, berpenampilan wajar, dan tidak ada hambatan motorik. Subdimensi diri etik-moral mengungkapkan perilaku subyek yang sesuai dan mampu menghayati nilai etika dan moral. Pada subdimensi diri personal, tampak subyek mampu menghargai perbedaan dan memiliki pribadi yang sesuai keinginan. Subdimensi diri keluarga menunjukkan bahwa subyek berperan penting dalam keluarga dan ia menjalin hubungan pertemanan yang baik, akan tetapi subyek memberikan persepsi yang negatif tentang keluarganya dan ia merasa tidak nyaman ketika berada di antara keluarga intinya. Di sisi lain, subyek mengungkapkan bahwa mampu menyesuaikan diri, masuk, berperan, dan mendapat citra baik dari lingkungannya, tetapi ia kurang merasa menjadi bagian dari masyarakat yang mana hal ini terangkum dalam subdimensi diri sosial. Subdimensi diri akademi / kerja menampakkan subyek yang merasa dirinya memiliki beragam ketrampilan yang mendatangkan manfaat, tetapi prestasi dan kemampuan akademiknya tidak tampak kuat.

10. Subyek 10

Kecenderungan nilai positif ditemukan dalam dimensi internal subyek, hal ini tampak dari seluruh indikasi positif pada subdimensi diri identitas dan diri pelaku, serta sebagian besar nilai positif pada subdimensi diri penilaian. Subyek dalam subdimensi diri identitas memberikan penggambaran diri yang seluruhnya positif. Subyek merasa bangga dan mampu mengetahui potensi diri terbaiknya meskipun standar yang ia berikan bagi dirinya kurang nampak, hal ini tercakup dalam subdimensi diri penilaian. Di samping itu, subdimensi diri pelaku ditandai dengan adanya kesesuaian antara perilaku subyek dengan kepribadian dan kewajaran di masyarakat.

Di sisi lain, dimensi eksternal subyek juga memiliki nilai yang terindikasi positif dimana keseluruhan nilai positif terdapat dalam subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri personal, diri keluarga, dan diri sosial, sedangkan sebagian nilai positif ada pada subdimensi diri akademi / kerja. Subdimensi diri fisik mengungkap keadaan tubuh subyek yang sehat, ia menerima keadaan fisik, berpenampilan sesuai pribadi, dan gerakan motoriknya normal. Perilaku subyek sesuai nilai etika dan ia mampu menghayati hal tersebut, hal ini terdapat dalam subdimensi diri etik-moral. Pada subdimensi diri personal, tampak bahwa subyek menghargai perbedaan dan terdapat kesesuaian pribadi dengan yang dicita-citakan. Persepsi subyek baik terhadap keluarganya, ia menjadi panutan, dan berperan penting, serta menjalin pertemanan yang baik, hal ini tercakup dalam subdimensi diri keluarga. Subdimensi

diri sosial menunjukkan bahwa subyek senang karena masyarakat peduli dengan kesulitan keluarganya. Selain itu ia mampu masuk, berperan, dan dinilai baik oleh masyarakat. Subyek menilai ketrampilannya sangat membantu pekerjaan meskipun hasilnya belum tampak, serta ia memiliki prestasi akademik yang baik meskipun kemampuan akademiknya tidak tampak. Hal tersebut terungkap dalam subdimensi diri akademik / kerja.

11. Subyek 11

Subyek 11 memiliki nilai dimensi internal positif yang mana tampak dari seluruh nilai positif pada subdimensi diri identitas dan diri penilaian, serta dari sebagian nilai positif subdimensi diri pelaku. Subyek mengungkapkan seluruh gambaran diri yang positif dalam subdimensi diri identitas. Adanya rasa bangga, standar diri yang baik dan subyek mampu mengetahui potensi dirinya ditunjukkan dalam subdimensi diri penilaian. Di samping itu, subdimensi diri pelaku menunjukkan perilaku subyek yang sesuai kewajaran, tetapi kurang sesuai dengan kepribadian.

Indikasi dimensi eksternal subyek bernilai positif, hal ini ditunjukkan oleh seluruh nilai positif pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri keluarga dan diri sosial. Selain itu, terdapat pula nilai yang sebagian besar positif pada subdimensi diri akademi / kerja, serta sebagian nilai positif pada subdimensi diri personal. Subdimensi diri fisik positif ditampakkan oleh kesehatan yang baik, ia menerima

keadaan fisik, tampil sesuai pribadi, dan tidak ada hambatan motorik. Subyek berperilaku sesuai nilai etika masyarakat dan mampu menghayatinya, hal ini terangkum dalam subdimensi diri etik-moral. Subdimensi diri personal melingkupi adanya rasa subyek untuk menghargai perbedaan, meski kepribadiannya tampak belum sesuai dengan keinginan. Subdimensi diri keluarga ditampakkan oleh persepsi dan perasaan subyek yang positif terhadap keluarga dan teman-temannya. Subdimensi diri sosial menunjukkan adanya perasaan dihormati oleh masyarakat, ia mampu masuk, berperan, dan bercitra baik di lingkungannya. Di samping itu, subdimensi diri akademi / kerja mengungkapkan bahwa subyek memiliki ketrampilan, dan mendapat manfaatnya, serta berprestasi akademik baik meskipun kemampuan akademiknya kurang tampak.

12. Subyek 12

Dimensi internal subyek 12 bernilai positif, hal ini ditampakkan oleh seluruh nilai positif pada seluruh subdimensinya. Subdimensi diri identitas menampakkan seluruh gambaran diri yang baik. Subyek bangga akan dirinya, memiliki standar diri baik dan mampu membandingkan potensi diri. Hal ini terangkum dalam subdimensi diri penilaian. Selain itu, subdimensi diri pelaku mengungkapakan tentang perilaku subyek yang sesuai dengan kepribadian dan kewajaran di masyarakat.

Di sisi lain, subyek juga memiliki dimensi eksternal yang bernilai positif. Hal ini ditampakkan oleh nilai keseluruhan yang positif pada subdimensi diri fisik, diri etik-moral, diri personal, diri keluarga, dan diri akademi / kerja, serta nilai yang sebagian besar positif pada subdimensi diri sosial. Subdimensi diri fisik mencakup keadaan subyek yang sehat, subyek menerima keadaannya, berpenampilan sesuai kepribadiannya, dan tidak ada hambatan motorik. Perilaku subyek sesuai dengan etika dan ia mampu menghayati etika dan moral, hal ini ditunjukkan dalam subdimensi diri etik-moral. Subdimensi diri personal mengindikasikan adanya rasa subyek dalam menghargai perbedaan dan pribadinya sesuai dengan keinginan. Dalam subdimensi diri keluarga,

Dalam dokumen KONSEP DIRI ANAK LAKI-LAKI PERTAMA JAWA (Halaman 165-186)

Dokumen terkait