• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Persepsi terhadap Program Jelajah

VI. HUBUNGAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DENGAN PERSEPSI MENONTON

5.2 Analisis Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Persepsi terhadap Program Jelajah

Hubungan antara karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, semester, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, uang saku, dan tahu pertama tentang Jelajah dengan persepsi responden terhadap program Jelajah di Trans TV dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan uji Rank Spearman. Dari tujuh indikator variabel karakteristik responden, terdapat empat

indikator (usia, semester, pendapatan orang tua, uang saku) yang diuji menggunakan Uji Rank Spearman, dan tiga indikator lainnya (jenis kelamin, pekerjaan orang tua, tahu pertama tentang Jelajah) menggunakan Uji Chi Square. Berdasarkan analisis hubungan ini, maka hipotesis yang menyatakan bahwa hubungan antara karakteristik mahasiswa dengan persepsi tentang Jelajah diterima.

Tabel 12. Hubungan antara Karakteristik Responden dengan Persepsi terhadap Program Jelajah

N o

Karakteristik Responden

Persepsi tentang Jelajah

Kemasan Presenter Tema Penayangan Objek Musik Narasi 1 Usia = -0,077 = 0,132 =-0,001 = -0,003 = -0,068 -0,202 -0,139 2 Jenis kelamin χ²=0,065 C=0,032 χ²=0,781 C=0,112 χ²=8,375** C=0,345 χ²=3,342 C=0,226 χ²=3,278 C=0,224 χ²=4,075 C=0,248 χ²=0,756 C=0,110 3 Semester 0,040 $0,089 -0,032 -0,163 0,033 -0,196 0,065 4 Pekerjaan Ayah χ²=1,938 C=0,180 χ²=4,669 C=0,273 χ²=8,997 C=0,366 χ²=10,919* C=0,398 χ²=10,575 C=0,393 χ²=4,733 C=0,275 χ²=6,407 C=0,315 5 Pekerjaan Ibu χ²=1,129 C=0,137 χ²=6,604 C=0,317 χ²=17,675** C=0,480 χ²=7,729 C=0,340 χ²=7517 C=0,336 χ²=5,792 C=0,299 χ²=2,474 C=0,201 6 Pendapatan orang tua -0,077 0,070 -0,098 0,05  -0.470*** -0,093 0,072 7 Uang saku 0,116 0,008 -0,053 0,042 -0,269** 0,023 0,212 8 Tahu pertama tentang Jelajah χ²=15,749** C=0,450 χ²=8,185 C=0,342 χ²=15,174 C=0,443 χ²=10,132 C=0,375 χ²=8,111 C=0,340 χ²=8,755 C=0,352 χ²=,461 C=0,307

Ket: *** : sangat-sangat nyata (p < 0.01) ** : sangat nyata (p < 0,05) * : nyata (p < 0,1)

Berdasarkan Tabel 12, dapat dilihat dari hasil pengujian bahwa ada beberapa variabel yang memiliki hubungan nyata, seperti hubungan jenis kelamin dengan tema, hubungan pekerjaan ayah dengan penayangan, hubungan pekerjaan ibu dengan tema, hubungan pendapatan orang tua dengan objek, hubungan uang saku dengan objek, dan hubungan tahu pertama tentang Jelajah dengan kemasan. Namun perlu diperhatikan bahwa secara umum tidak terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik responden dengan persepsi mereka terhadap program Jelajah. Hal ini menunjukkan pula bahwa persepsi responden terhadap program Jelajah tidak jauh berbeda diantara masing-masing responden.

5.2.1 Hubungan antara Usia dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Berdasarkan hasil Tabel 12 di atas, bahwa aspek usia mahasiswa tidak menunjukkan adanya hubungan dengan semua aspek persepsi mahasiswa ketika menonton program Jelajah. Hal tersebut berarti usia mahasiswa MK. Komunikasi Bisnis yang kurang beragam tersebut tidak mempengaruhi persepsi akan kemasan, presenter, tema tayangan, penayangan, objek, musik, dan narasi Jelajah. Mahasiswa baik yang berumur 19-20 tahun atau 21-22 tahun memiliki persepsi yang sama terhadap program Jelajah. Mahasiswa tersebut menilai program Jelajah sudah baik secara keseluruhan, hanya saja mahasiswa kurang setuju pada aspek penayangan Jelajah (dapat melihat pada Tabel 11).

5.2.2 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Tabel sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin memperlihatkan jumlah persepsi perempuan yang menyatakan tema tayangan Jelajah sudah baik lebih banyak dibandingkan persepsi laki-laki. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa baik responden laki-laki maupun perempuan sama-sama menyatakan setuju dengan tema Jelajah yang sudah baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek jenis kelamin hanya berhubungan pada aspek tema, dan tidak berhubungan pada aspek kemasan, presenter, penayangan, objek, musik, dan narasi. Kemasan Jelajah yang sudah

baik, penempatan presenter laki-laki atau perempuan, waktu penayangan, objek liputan, musik, dan narasi yang sesuai tidak akan membuat persepsi mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan menjadi berbeda. Artinya mahasiswa laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki persepsi sama terhadap program Jelajah.

Hasil uji statistik dengan menggunkan Uji Chi Square (χ²) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara jenis kelamin responden dengan pemilihan tema Jelajah. Hal tersebut ditandai dengan nilai P-value < α, dimana uji berada pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0,1). Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tema Jelajah

Jenis Kelamin

Tema Jelajah

Total Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat

setuju n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) Laki-laki 1 1,61 1 1,61 15 24,19 0 0,00 17 27,42 Perempuan 1 1,61 16 25,81 24 38,71 4 6,45 45 72,58 Total 2 3,22 17 27,42 39 62,90 4 6,45 62 100,00 χ² =8,375; P = 0,039 C = 0,345

Hasil di atas didukung pula dengan beberapa pernyataan responden baik laki-laki maupun perempuan menyatakan pemilihan tema Jelajah sudah baik. Dari beberapa tema Jelajah seperti, petualangan, alam, hewan, travel, budaya, sejarah, suku terasing, urban, dan leisure, menarik semua. Pemilihan tema yang menarik menurut responden tergantung pada pribadi responden masing-masing. Tema Jelajah yang disajikan ternyata sudah sesuai dengan kebutuhan responden. Dari keseluruhan pertanyaan tentang tema yang diberikan pada responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden baik laki-laki maupun perempuan setuju bahwa tema Jelajah baik. Dengan demikian persepsi baik responden laki-laki maupun perempuan tidak jauh berbeda dalam menilai tema Jelajah.

5.2.3 Hubungan antara Semester dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Perbedaan tingkat semester pada mahasiswa MK. Komunikasi Bisnis tidak membuat persepsi mahasiswa tersebut menjadi berbeda terhadap program Jelajah. Berdasarkan hasil Tabel 12 yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara semester mahasiswa dengan persepsi akan kemasan, presenter, tema, penayangan, objek liputan, musik, dan narasi Jelajah. Mahasiswa semester 4 memiliki persepsi yang sama dengan mahasiswa semester 6 dan mahasiswa semester 8.

5.2.4 Hubungan Pekerjaan Ayah dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Tabel sebaran pekerjaan orang tua menunjukkan bahwa orang tua responden lebih banyak yang bekerja sebagai pegawai negeri dibandingkan pekerjaan lainnya. Pada sebagian jenis pekerjaan di beberapa kantor pegawai negeri memiliki waktu kerja yang longgar, dalam artian pegawai tersebut bebas masuk kerja pada jam tertentu, dan pulang pada jam yang mereka inginkan. Jika hal seperti itu terjadi, maka kesempatan pegawai negeri tersebut untuk pulang dan menonton tayangan televisi kesukaan mereka semakin besar. Dengan demikian beberapa pegawai negeri tersebut dapat menonton bersama keluarga.

Pekerjaan ayah responden ini hanya berhubungan dengan satu aspek persepsi menonton, yaitu aspek penayangan, dan pekerjaan ayah tidak berhubungan dengan aspek persepsi lainnya seperti kemasan, presenter, tema, objek liputan, musik, dan narasi. Artinya apapun jenis pekerjaan ayah responden tidak membuat persepsi mahasiswa tersebut berbeda ketika menilai kemasan, presenter, tema, objek liputan, musik, dan narasi.

Uji statistik dengan menggunakan Uji Chi Square (χ²) menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata diantara kedua variabel (pekerjaan ayah dengan penayangan Jelajah) tersebut. Hal tersebut ditandakan dengan nilai P-value < α, dimana uji berlaku pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0.1). Hasil keseluruhan pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hubungan antara Pekerjaan Ayah dengan Penayangan

Pekerjaan Ayah

Penayangan yang sesuai

Total Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju

n (%) n (%) n (%) n (%) Bekerja Swasta 1 1,72 5 8,62 3 5,17 9 15,52 Pegawai negeri 2 3,45 7 12,07 16 27,59 25 43,10 Wiraswasta 0 0,00 14 24,14 5 8,62 19 32,76 Lainnya 0 0,00 2 3,45 3 5,17 5 8,62 Total 3 5,17 28 48,28 27 46,55 58 100,00 χ² =10,919; P = 0,091 C = 0,398

Sebagian besar responden menganggap bahwa penayangan Jelajah kurang baik (rataan skor = 1.66). Berdasarkan tabel di atas pula dapat dilihat bahwa apa pun jenis pekerjaan orang tua responden, persepsi responden terhadap penayangan Jelajah belum sepenuhnya baik, dimana sebagian besar menyatakan keragu-raguan nya akan penayangan Jelajah. Namun jika ditilik lebih detail pada setiap pertanyaan persepsi tentang penayangan menunjukkan bahwa terdapat beberapa responden yang memiliki persepsi kurang baik akan penayangan Jelajah (2.5 < persepsi ragu-ragu < 3.5). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Tabel Lampiran 1.

5.2.5 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pekerjaan ibu tidak memiliki hubungan dengan aspek persepsi menonton kecuali dengan tema Jelajah. Persepsi mahasiswa terhadap kemasan, presenter, penayangan, objek liputan, musik, narasi Jelajah tidak dipengaruhi oleh jenis pekerjaan ibu, artinya persepsi mahasiswa terhadap kemasan, presenter, penayangan, objek liputan, musik, narasi Jelajah hanya dapat dibentuk dari diri mahasiswa itu sendiri.

Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan ibu responden adalah sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dapat dipahami karena pada hakikatnya

wanita bekerja di rumah untuk melayani keluarga. Responden yang memiliki ibu tidak bekerja di luar rumah hanya sebagai ibu rumah tangga memiliki waktu luang untuk menonton yang lebih banyak. Pada umumnya, salah satu anggota keluarga sudah menyalakan televisi, maka besar kemungkinan anggota keluarga lainnya akan ikut menonton pula. Biasanya kaum ibu-ibu lebih banyak menonton televisi setelah menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, kira-kira pukul 13.00 sampai 16.30 (dimana pada selang waktu tersebut Jelajah tayang).

Uji statistik dengan menggunkan Uji Chi Square (χ²) menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara pekerjaan ibu dengan tema Jelajah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai P-value < α, dimana uji berlaku pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0.1). Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Hubungan antara Pekerjaan Ibu dengan Tema Jelajah

Pekerjaan Ibu

Tema

Total Tidak

Setuju

Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) Bekerja Swasta 0 0,00 0 0,00 2 3,40 0 0,00 2 3,40 Pegawai negeri 0 0,00 6 10,17 10 16,94 0 0,00 16 27,12 Wiraswasta 2 3,40 0 0,00 8 13,56 0 0,00 10 16,94 Lainnya (ibu rumah tangga) 0 0,00 10 16,95 18 30,51 3 5,08 31 52,54 Total 2 3,40 16 27,12 38 64,41 3 5,08 59 100,00 χ² =17,675; P = 0,039 C = 0,480

Secara keseluruhan dapat dinilai bahwa persepsi responden yang ibu nya bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga menganggap tema-tema Jelajah sudah baik. Namun untuk pemilihan tema-tema Jelajah dinilai tidak sesuai dengan apa yang responden butuhkan. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap pribadi responden memiliki kesukaan tema acara yang berbeda. Hal ini didukung dengan rataan skor akan pertanyaan tentang pemilihan tema yang dinilai kurang baik oleh responden. Namun secara keseluruhan, responden memiliki persepsi yang baik akan tema, dimana tema Jelajah sesuai dengan semua kalangan penonton, dan tidak monoton

disetiap tayangnya. Menurut pernyataan salah satu responden, bahwa tema Jelajah tersebut sesuai dengan ilmu mayor kuliah yang digelutinya.

5.2.6 Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Pendapatan orang tua dibedakan menjadi tiga kateori, yaitu rendah, menengah, dan atas. Menurut hasil penelitian menunjukkan rata-rata sebaran pendapatan orang tua berada pada sedang. Persepsi diantara masing-masing ketiga pendapatan orang tua tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki persepsi yang baik tentang objek liputan Jelajah. Namun semakin rendah pendapatan orang tua responden menunjukkan bahwa semakin tinggi (sangat setuju) persepsi mereka akan objek liputan Jelajah.

Aspek pendapatan orang tua responden hanya memiliki hubungan dengan persepsi tentang objek liputan Jelajah. Berapa pun besarnya pendapatan orang tua dari mahasiswa MK. Komunikasi Bisnis tidak membuat persepsi mahasiswa tersebut berbeda terhadap kemasan, presenter, tema, penayangan, musik, narasi Jelajah.

Uji statistik dengan menggunakan Uji Rank Spearman () menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara pendapatan orang tua responden dengan persepsi mereka terhadap objek liputan Jelajah. Hal ini ditandakan dengan nilai P-value < α, dimana uji tersebut berlaku pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0.1). Angka korelasi bernilai negatif menunjukkan adanya arah yang berlawanan antara kedua variabel tersebut, dimana semakin rendah pendapatan orang tua responden maka persepsi setuju tentang objek liputan juga semakin tinggi (sangat setuju).

Persepsi sebagian besar responden yang menyatakan setuju dan menganggap objek liputan Jelajah sudah baik berasal dari pendapatan orang tua menengah. Hal ini dapat dipahami, mengingat sebagian besar orang tua responden bekerja sebagai pegawai negeri yang memiliki rata-rata penghasilan menengah. Responden menganggap objek liputan Jelajah menarik, layak untuk ditayangkan dan sesuai dengan yang diinginkan responden yang berasal dari pendapatan orang tua. Pada umumnya, responden yang berasal dari pendapatan orang tua menengah

jarang melakukan perjalanan dan melihat objek-objek yang terdapat selama di perjalanan tersebut, sehingga dengan menonton Jelajah, responden memperoleh informasi tentang objek-objek yang selama ini tidak mereka peroleh.

5.2.7 Hubungan Uang Saku dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Uang saku responden dibedakan atas tiga kategori, yaitu uang saku rendah, uang saku sedang, dan uang saku tinggi. berdasarkan hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki uang saku yang sedang. Hal ini dapat dipahami jika dilihat dari penghasilan orang tua responden, dimana mayoritas responden memiliki tingkat pendapatan orang tua sedang.

Aspek uang saku responden hanya memiliki hubungan dengan persepsi tentang objek liputan Jelajah. Aspek uang saku ini berhubungan dengan besarnya pendapatan orang tua. Berapa pun besarnya uang saku yang diterima mahasiswa MK. Komunikasi Bisnis dari orang tua mereka tidak membuat persepsi mahasiswa tersebut berbeda terhadap kemasan, presenter, tema, penayangan, musik, narasi Jelajah.

Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman () menunjukkan bahwa ada hubungan yang nyata antara variabel uang saku dengan variabel objek liputan. Dimana nilai P-value < α , dan uji berlaku pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0.1). Persepsi responden yang sebagian besar menilai baik objek liputan Jelajah memiliki uang saku yang sedang. Hal ini dapat dipahami mengingat keterbatasan pemasukan orang tua, dimana sebagian besar pula pekerjaan orang tua responden adalah pegawai negeri dengan penghasilan yang menengah pula, sehingga pengeluaran untuk responden pun harus disesuaikan dengan pemasukan.

Responden yang memiliki uang saku tidak terlalu banyak tentunya tidak dapat melakukan perjalanan seperti yang dilakukan Jelajah dengan melihat dan meliput objek-objek alam, wisata, maupun lainnya. Sehingga dengan keterbatasan uang saku tersebut membuat responden yang ingin melihat dan mengetahui tentang objek-objek yang menarik, dapat memperolehnya dengan menonton program Jelajah.

5.2.8 Hubungan Teman dengan Persepsi Menonton terhadap Program Jelajah

Sebaran mahasiswa yang tahu pertama tentang Jelajah berasal dari tahu sendiri, yang disebabkan karena melihat iklan program Jelajah dan membuat rasa penasaran tentang isi cerita Jelajah tersebut. Setelah menonton Jelajah, sebagian besar responden menyatakan program tersebut sudah baik. Salah satu variabel yang dinyatakan baik oleh responden tersebut adalah kemasan Jelajah. Responden yang tahu sendiri tentang Jelajah akan mencoba untuk melihat lebih lengkap dan jelas terhadap apa yang ditonton. Setelah menontonnya, responden memiliki persepsi bahwa program Jelajah baik. Persepsi mahasiswa tidak sepenuhnya berhubungan dengan aspek teman. Dimana, aspek teman hanya berhubungan dengan persepsi akan kemasan Jelajah. Persepsi mahasiswa tentang presenter, tema, penayangan, objek, musik, narasi Jelajah dipengaruhi oleh teman mahasiswa tersebut.

Penelitian terhadap kedua variabel ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square (χ²) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kedua variabel tersebut. Hal ini ditandakan dengan nilai P-value < α, dimana uji ini berlaku pada tingkat kepercayaan 90 persen (α = 0.1). Hasil keseluruhan pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 16

Tabel 16. Hubungan antara Tahu Pertama tentang Jelajah dengan Kemasan Jelajah

Tahu pertama tentang Jelajah

Kemasan

Total Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju

n (%) n (%) n (%) n (%) Teman Kuliah 0 0,00 4 6,45 0 0,00 4 6,45 Teman Kosan 1 1,61 1 1,61 0 0,00 2 3,22 Teman Tetangga 0 0,00 10 16,13 0 0,00 10 16,13 Teman Sepermainan 0 0,00 18 29,03 3 4,84 21 33,87 Lainnya (diri sendiri) 3 4,84 22 35,48 0 0,00 25 40,32 Total 4 6,45 55 88,71 3 35,48 62 100,00

χ² =15,749; P = 0,046 C = 0,450

Kesimpulan yang diperoleh dari Tabel 16 di atas adalah bahwa faktor dari luar individu responden untuk menonton Jelajah tidak akan mempengaruhi pembentukan persepsi akan baik atau tidaknya program tersebut. Persepsi responden yang tahu pertama Jelajah secara sendiri terhadap kemasan Jelajah dinilai baik berasal dari penilaian pribadi. Responden yang tahu pertama akan Jelajah menggunakan indera penglihatannya untuk melihat, dan kemudian diransang sehingga diperoleh persepsi.

Dengan demikian persepsi kemasan Jelajah tidak dapat diperoleh jika ada faktor sumber orang lain. Jika responden tahu Jelajah dari temannya maka ada kemungkinan teman-teman responden beranggapan Jelajah itu menarik, sehingga setelah menontonnya memberikan penilaiannya kepada orang, dan orang yang mendengar menjadi penasaran. Artinya secara tidak langsung, orang-orang yang mendengar Jelajah tersebut menarik, sudah memiliki asumsi Jelajah menarik juga karena banyak yang menonton program tersebut, namun bukan berasal dari tindakan langsung menonton orang tersebut. Persepsi tersebut hanya dapat diperoleh ketika responden melihat langsung dengan sendiri.

VII. HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MENONTON