• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.4 Analisis Jalur atau Path

Analisis jalur (path analisis) merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus memungkinkan pengujian terhadap variabel intervening atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak langsung antar variabel dalam model (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini Standardized Direct Effect yang akan menjelaskan besarnya pengaruh langsung dari Pendidikan Manajer (PM) dan Skala Usaha (SU) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA). Pendidikan Manajer (PM), Umur Perusahaan (UP) dan Skala Usaha (SU) terhadap Good Corporate Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) berpengaruh langsung sebesar 0.279 terhadap Good Corporate Governance (GCG). Variabel Skala Usaha (SU) berpengaruh langsung yang lebih lemah terhadap Good Corporate Governance (GCG) yakni sebesar 0.028. Sedangkan Umur Perusahaan juga memiliki pengaruh langsung sebesar 0.046 terhadap Good Corporate Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) sebesar 0.030. Skala Usaha (SU) memiliki pengaruh langsung lebih kuat daripada Pendidikan Manajer sebesar 0.130 terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA).

Sedangkan Good Corporate Governance (GCG) memiliki pengaruh langsung yang lebih kuat terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) yakni sebesar 0.214.

Besarnya hasil pengaruh tidak langsung Pendidikan Manajer (PM) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG). Pengaruh tidak langsung Umur Perusahaan (UP) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruh tidak langsung Skala Usaha (SU) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG).

Variabel Pendidikan Manajer (PM) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0.060. Umur Perusahaan (UP) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0.010. Sedangkan Skala Usaha (SU) memiliki pengaruh tidak langsung terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) melalui Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0.006.

Pengaruh total effect dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap GCG memiliki nilai yang sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Skala Usaha terhadap GCG

memiliki nilai yang sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan lain yang mempengaruhi. Pengaruh total Umur Perusahaan terhadap GCG memiliki nilai yang sama dengan pengaruh langsung (direct effect) karena tidak ada hubungan lain yang mempengaruhi.

Pengaruh total Pendidikan Manajer terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung (indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi. Sedangkan pengaruh total (total effect) Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai sebesar 0.130 dari pengaruh langsung (direct effect) dan 0.006 dari hubungan tidak langsung (indirect effect) melalui Good Corporate Governance (GCG). Sehingga pengaruh total dari Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) sebesar 0.136. Pengaruh total Umur Manajer terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung (indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi. Pengaruh total (total effect) dari Good Corporate Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) memiliki nilai yang sama dengan pengaruh tidak langsung (indirect effect) karena tidak terdapat hubungan lain yang mempengaruhi.

4.1.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui hubungan dua variabel penggunaan

informasi akuntansi dan good corporate governance, pendidikan manajer, umur perusahaan serta skala usaha. Berikut adalah gambar pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur :

Gambar 4.1 Path Diagram

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis yang diterima ditunjukkan dengan garis lurus. Dapat dilihat variabel yang berpengaruh adalah hubungan antara Pendidikan Manajer (PP) tehadap Good Corporate Governance (GCG), Skala Usaha (SU) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dan pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA). Sedangkan hipotesis yang ditolak ditunjukkan dengan garis putus-putus. Variabel yang tidak terbukti berpengaruh adalah Pendidikan Manajer (PM) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA), Umur perusahaan (UP) terhadap Good Corporate Governance (GCG) dan Skala Usaha (SU) terhadap Good Corporate Governance (GCG).

Penggunaan Informasi Akuntansi Good Corporate Governance Skala Usaha Umur Perusahaan e e Pendidikan Manajer

Kriteria taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% (a=0,05) yakni kepercayaan sebesar 95%. Tabel 4. merupakan hasil perhitungan indeks goodness of fit yang menunjukkan apakah model yang digunakan telah sesuai dengan cut-off valuenya sehingga dapat menyatakan apakah model akan ditolak atau diterima.

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Indeks Goodness of Fit

No Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Putusan

1 X²-Chi Square Kecil 0.091 fit

2 Significance Probability ≥ 0.05 0.763 fit

3 RMSEA ≤ 0.08 0.000 fit 4 GFI ≥ 0.90 1.000 fit 5 AGFI ≥ 0.90 0.997 fit 6 CMIN/DF ≤ 2.00 0.091 fit 7 TLI ≥ 0.95 1.282 fit 8 CFI ≥ 0.95 1.000 fit Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016

Hasil dari perhitungan indeks goodness of fit dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. X²- chi square sebesar 0.091 sehingga model penelitian secara keseluruhan dinyatakan fit atau memuaskan.

b. Probability levelnya sebesar 0.763 ≥ 0.05 sehingga model penelitian secara overall dinyatakan fit yang berarti bahwa secara signifikan model teoritis dengan data penelitian memiliki kesesuaian yang baik. c. Nilai RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) sebesar

0.000 sehingga dapat dilihat bahwa model fit.

d. Nilai GFI (Goodness of Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.90 sehingga

99% keberadaan model mampu dijelaskan oleh variabel-variabel penelitian yang dianalisis. Nilai GFI menunjukkan bahwa variabel penelitian mempunyai kontribusi yang relatif besar terhadap keberadaan model.

e. Nilai AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) sebesar 0.997 ≥ 0.90

sehingga dapat disimpulkan bahwa model fit.

f. Nilai CMIN/DF sebesar 0.091 ≤ 2.00. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa model sangat fit.

g. Nilai TLI (Tucker Lewis Index) sebesar 1.282 ≥ 0.95 sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian yang digunakan fit.

h. Nilai CFI (Comparative Fit Index) sebesar 1.000 ≥ 0.95 sehingga

dapat disimpulkan model penelitian yang digunakan fit.

Berdasarkan nilai RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) model dinyatakan memiliki kesesuaian yang baik. Akan tetapi berdasarkan X²- chi square, probability level, goodness of fit index (GFI), adjusted goodness of fit index (AGFI), CMIN/DF, tucker lewis index (TLI), dan comparative fit index (CFI) relatif baik maka secara overall model dinyatakan good fit. Dengan demikian maka dinyatakan bahwa secara signifikan tidak terdapat perbedaan antara model teoritis yang dikembangkan dengan data penelitian, bahkan memiliki kesesuaian yang baik seperti yang disyaratkan dalam model path analysis.

Tabel berikut menunjukkan hasil output AMOS 21.0 untuk pengujian hiotesis dengan menggunakan path analysis.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label GCG <--- UP .051 .077 .657 .511 GCG <--- SU .044 .111 .400 .689 GCG <--- PM .864 .214 4.041 *** PIA <--- SU .217 .114 1.904 .057 PIA <--- GCG .223 .074 3.007 .003 PIA <--- PM .097 .229 .424 .672

Sumber : Data primer yang diolah 2016

Tabel 4.8 StandardizedRegression Weight

Estimate GCG <--- UP .046 GCG <--- SU .028 GCG <--- PM .279 PIA <--- SU .130 PIA <--- GCG .214 PIA <--- PM .030

Sumber : Data primer yang diolah 2016

Pengaruh variabel Umur Perusahaan (UP) terhadap Good Corporate Governance (GCG) memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.046 dengan nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG tidak dapat dipengaruhi oleh Umur Perusahaan (UP). Untuk variabel Skala Usaha (SU) terhadap Good Corporate Governance (GCG) nilai estimasi parameter sebesar 0.028 dengan nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut juga dinyatakan tidak signifikan karena nilai p-value > 0.001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG tidak dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha. Sedangkan variabel Pendidikan Manajer (PM) terhadap Good Corporate Governance (GCG)

memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.279 dengan nilai p-value < 0.001. Nilai tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa GCG dapat dipengaruhi oleh Pendidikan manajer.

Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha (SU) karena memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.130 dengan nilai p-value 0.057. Pengaruh tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi oleh Skala Usaha (SU). Variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) juga dapat dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG) karena memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.214 dengan nilai p-value 0.003. Pengaruh tersebut dinyatakan signifikan karena nilai p-value < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (GCG). Variabel Pendidikan Manajer (PM) terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi PIA memiliki nilai estimasi parameter sebesar 0.030 dengan nilai p-value 0,672. Pengaruh tersebut dinyatakan tidak signifikan karena nilai p-value < 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) tidak dapat dipengaruhi oleh Pendidikan Manajer (PM). Sedangkan pada tahap selanjutnya yakni perlu adanya analisis koefisien determinasi atau squared mutiple correlation yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel eksogen.

Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Good Corporate Governance (GCG) dinyatakan oleh Squared Mutiple Correlation dengan nilai 0.078. dengan ini berarti bahwa 7.8% GCG dapat dijelaskan oleh Pendidikan manajer (PP), Umur Perusahaan (UP) dan Skala Usaha (SU) sedangkan sisanya yakni 92.2% dipengaruhi oleh variabel lain.

Nilai koefisien determinasi (R-Square) untuk variabel Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dinyatakan oleh Squared Mutiple Correlation dengan nilai 0.070 yang berarti bahwa 7% Penggunaan Informasi Akuntansi (PIA) dapat dijelaskan oleh GCG sedangkan sisanya yakni 93% dijelaskan oleh variabel lain.

Dokumen terkait