3. Koefisien Determinas
4.1.3.3.2. Analisis Jalur Persamaan II Substruktur
Persamaan II substruktur I dalam model penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh kepuasan kerja guru terhadap kinerja guru. Berikut gambar analisis jalur persamaan II substruktur I.
Sumber : Data primer diolah, 2015.
Gambar 4.8. Jalur Persamaan II Substruktur I Persamaan II Substruktur I :
Y1= 0,387Y2+ e2
Dimana;
Y1= Kinerja Guru
Y2= Kepuasan Kerja Guru
e2= error
1. Uji Parsial
Pada tabel berikut digunakan untuk mengetahui pengujian secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.
ρ 12= 0,387
e2
e2= 0,851
Tabel 4.19. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Persamaan II Substruktur I Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.752 .535 3.277 .002
Kepuasan Kerja Guru .441 .171 .387 2.584 .014
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Lampiran 7, 2015.
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.19 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05 dan thitung2,584 > ttabel2,021, serta nilai thitung menunjukkan
arah positif. Dengan demikian menolak H0dan menerima Ha. Besarnya pengaruh
langsung kepuasan kerja guru terhadap kinerja guru dapat diketahui dari nilai koefisien Beta (kolom Standardized Coefficient Beta) sebesar 0,387 atau 38,7%. Hal ini berarti, bahwa terdapat pengaruh langsung dan positif kepuasan kerja guru terhadap kinerja guru.
2. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen serta seberapa besar kontribusi variabel X dalam mempengaruhi variabel Y maka akan dilihat R Square pada tabel Model
Summary.
Tabel 4.20. Koefisien Determinasi Persamaan II Substruktur I Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .387a .149 .127 .4947478 .930
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja Guru b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Berdasarkan Tabel 4.20 nilai R Square diperoleh sebesar 0,149 atau 14,9%. Hal ini berarti kepuasan kerja guru dapat dijelaskan oleh kinerja guru sebesar 14,9%. Sedangkan sisanya 0,851 atau 85,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4.1.3.3.3. Analisis Jalur Persamaan I Substruktur II
Persamaan I substruktur II dalam model penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan supervisi kepala sekolah secara simultan dan parsial terhadap kinerja guru. Berikut gambar analisis jalur persamaan I substruktur II.
Sumber : Data primer diolah, 2015.
Gambar 4.9. Jalur Persamaan I Substruktur II Persamaan I Substruktur II :
Y1= - 0,229X1+ 0,608X2–0,340X3+ 0,190X4+ 0,008X5+ e3
Dimana;
Y1= Kinerja Guru X4= Kompetensi Profesional
X1= Kompetensi Pedagogik X5= Supervisi Kepala Sekolah
X2= Kompetensi Kepribadian e3= error
X3= Kompetensi Sosial X1 X2 X3 X4 X5 Y1 ρ 21= - 0,229 ρ 22= 0,608 ρ 23= - 0,340 ρ 24= 0,190 ρ 25= 0,008 e3 e3= 0,565
1. Uji Parsial
Pada tabel berikut digunakan untuk mengetahui pengujian secara parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.21. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Persamaan I Substruktur II Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.661 .763 3.485 .001 Kompetensi Pedagogik -.186 .147 -.229 -1.261 .216 Kompetensi Kepribadian .641 .209 .608 3.059 .004 Kompetensi Sosial -.297 .128 -.340 -2.325 .026 Kompetensi Profesional .136 .112 .190 1.214 .233
Supervisi Kepala Sekolah .005 .091 .008 .059 .953
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Lampiran 7, 2015.
a. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Kinerja Guru
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,216 > 0,05 dan thitung-1,261 < ttabel2,021, serta nilai thitungmenunjukkan
arah negatif. Dengan demikian menerima H0dan menolak Ha. Besarnya pengaruh
langsung kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru dapat diketahui dari nilai koefisien Beta (kolom Standardized Coefficient Beta) sebesar -0,229 atau -22,9%. Hal ini berarti, bahwa tidak terdapat pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru.
b. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Terhadap Kinerja Guru
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 dan thitung3,059 > ttabel2,021, serta nilai thitung menunjukkan
arah positif. Dengan demikian menolak H0dan menerima Ha. Besarnya pengaruh
Hal ini berarti, bahwa terdapat pengaruh langsung dan positif kompetensi kepribadian terhadap kinerja guru.
c. Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Kinerja Guru
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,026 < 0,05 dan thitung-2,325 > ttabel2,021, serta nilai thitungmenunjukkan
arah negatif. Dengan demikian menolak H0dan menerima Ha. Besarnya pengaruh
langsung kompetensi sosial terhadap kinerja guru dapat diketahui dari nilai koefisien Beta (kolom Standardized Coefficient Beta) sebesar -0,340 atau 34%. Hal ini berarti, bahwa terdapat pengaruh langsung dan negatif kompetensi sosial terhadap kinerja guru.
d. Pengaruh Kompetensi Profesional Terhadap Kinerja Guru
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,233 > 0,05 dan thitung1,214 < ttabel2,021, serta nilai thitung menunjukkan
arah positif. Dengan demikian menerima H0dan menolak Ha. Besarnya pengaruh
langsung kompetensi profesional terhadap kinerja guru dapat diketahui dari nilai koefisien Beta (kolom Standardized Coefficient Beta) sebesar 0,190 atau 19%. Hal ini berarti, bahwa tidak terdapat pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru.
e. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Hasil perhitungan SPSS pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,953 > 0,05 dan thitung0,059 < ttabel2,021, serta nilai thitung menunjukkan
arah positif. Dengan demikian menerima H0dan menolak Ha. Besarnya pengaruh
koefisien Beta (kolom Standardized Coefficient Beta) sebesar 0,008 atau 0,8%. Hal ini berarti, bahwa tidak terdapat pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
2. Uji Simultan
Pada tabel berikut digunakan untuk mengetahui pengujian secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.22. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Persamaan I Substruktur II ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.753 5 .951 5.228 .001a
Residual 6.182 34 .182
Total 10.936 39
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Lampiran 7, 2015.
Hasil pengujian simultan pada tabel anova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai Fhitungsebesar 5,228 > Ftabelsebesar 2,494. Dengan
demikian menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru secara signifikan dan simultan.
3. Koefisien Determinasi
Mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen serta seberapa besar kontribusi variabel X mempengaruhi variabel Y maka akan dilihat R Square di tabel Model Summary.
Tabel 4.23. Koefisien Determinasi Persamaan I Substruktur II Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .659a .435 .352 .4264244 1.294
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik
b. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber : Lampiran 7, 2015.
Berdasarkan Tabel 4.23 nilai R Square diperoleh sebesar 0,435 atau 43,5%. Hal ini berarti kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional, dan supervisi kepala sekolah dapat dijelaskan oleh kinerja guru sebesar 43,5%. Sedangkan sisanya 0,565 atau 56,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.