• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Drainase A Analisis Kebutuhan

LAYAK HUNI, PRODUKTIF,

C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Drainase

6.4.3.3. Analisis Kebutuhan Drainase A Analisis Kebutuhan

Analisa kebutuhan yang diusulkan pada bidang drainase Kota Mojokerto meliputi :

Tabel 6.41. Analisa Kebutuhan Bidang Drainase Kota Mojokerto

No

Aspek Pengelolaan

Drainase

Analisa Kebutuhan

1. Peningkatan Kelembagaan Pengelola Drainase Perkuatan Institusi

dan SDM

Organisasi atau lembaga pengelola prasarana dan sarana pengendalian banjir diperkotaan harus dibentuk, tidak hanya pada kawasan kota saja, tetapi juga di seluruh daerah tangkapan air.

Institusi ini mempunyai tanggung jawab mengendalikan peningkatan debit dari daerah hulu dengan jalan menurunkan aliran permukaan dan meregulasi debit puncak melalui berbagai macam cara dan bertanggung jawab untuk mengendalikan pengambilan air tanah yang berdampak pada amblesan tanah

(land Subsidence). Selain itu juga bertanggung jawab terhadap pengembangan rencana dan program, persiapan dan implementasi sistem pembangunan, melakukan operasi dan pemeliharaan, manajemen keuangan, dan menjaga sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System = DSS).

2. Pengembangan Pengelolaan Peningkatan

Saluran Baru

Perlu adanya pembangunan saluran drainase baru untuk melayani debit air yang semakin bertambah setiap tahunnya.

Peningkatan Operasional Dan Pemeliharaan

Kegiatan Pengamanan dan Pencegahan

adalah usaha pengamanan atau menjaga kondisi dan/atau fungsi sistem dari hal-hal yang dapat mengakibatkan rusaknya jaringan. Kegiatan ini meliputi, antara lain:

1. Inspeksi rutin

2. Melarang membuang sampah di saluran/kolam 3. Melarang merusak bangunan drainase. Kegiatan Perbaikan dan Penggantian 1. Perbaikan

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 No Aspek Pengelolaan Drainase Analisa Kebutuhan

Kegiatan perbaikan adalah usaha-usaha untuk mengembalikan kondisi dan/atau fungsi saluran dan/atau bangunan-bangunan drainase.

a. Perbaikan darurat

Perbaikan darurat adalah usaha-usaha perbaikan dengan maksud agar saluran dan bangunan dapat segera berfungsi. Kerusakan saluran dan bangunan dapat terjadi sebagai akibat bencana alam maupun kelalaian manusia.

b. Perbaikan permanen

adalah usaha-usaha perbaikan dengan maksud untuk mengembalikan kondisi dan fungsi sistem/jaringan yang sifatnya merupakan peningkatan perbaikan darurat maupun memperbaiki kerusakan akibat bencana alam atau kelalaian manusia.

Kegiatan Perawatan 1. Perawatan rutin

Perawatan rutin adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi sistem, tanpa ada bagian kontruksi yang diubah/diganti dan dilaksanakan setiap waktu. Kegiatan ini meliputi antara lain :

a. Drainase saluran terbuka

Saluran drainase primer biasanya berupa saluran terbuka, baik berupa saluran dari tanah, pasangan batu kali atau beton. Saluran ini dilengkapi dengan tanggul atau jalan inspeksi. Kegiatan perawatan rutin pada umumnya meliputi :

Membabat rumput pada tebing saluran ;

Membersihkan sampah, tumbuhan pengganggu yang berada di saluran ;

Memperbaiki longsoran-longsoran kecil ;

Menambal dinding saluran yang retak atau rusak, dan merapikan bentuk profil saluran ;

Memperbaiki kerusakan kecil pada tanggul ; Menambal dan memperbaiki pada jalan inspeksi. b. Drainase Saluran Tertutup, box culvert, gorong gorong

Pada kawasan perkotaan yang padat, saluran drainase biasanya berupa saluran tertutup. Karena tertutup, maka perubahan penampang saluran akibat sedimentasi, sampah, dan lain-lain tidak dapat terlihat dengan mudah.

2. Perawatan berkala

Perawatan berkala adalah usaha-usaha mempertahankan kondisi dan fungsi sistem, tanpa ada bagian kontruksi yang diubah/diganti dan dilaksanakan secara berkala. Kegiatan ini meliputi, antara lain:

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 No Aspek Pengelolaan Drainase Analisa Kebutuhan

dengan skala yang lebih besar, yaitu mengeruk/mengangkat endapan lumpur di sepanjang saluran, dilakukan setiap periode tertentu (biasanya antara 1 – 4 tahunan), dilakukan pada saat musim kemarau.

b. Drainase tertutup, box culvert, dan gorong-gorong

Perlu juga dilakukan pengerukan. Pelaksanaan pengerukan sedimen pada saluran tertutup lebih sulit dibandingkan pada saluran terbuka, sehingga diperlukan pengawasan yang cukup ketat.

Pembersihan saluran tertutup yang berukuran cukup besar, dimana pekerja dapat masuk dengan leluasa, dapat dilakukan secara manual. Sedangkan saluran atau pipa yang berukuran kecil yaitu rodding (penggarukan) dan jetting (penyemprotan dan penyedotan).

Pembuatan Sumur Resapan

Sumur resapan dan ruang terbuka hijau (RTH) di lingkungan rumah dapat mengurangi jumlah aliran permukaan sehingga mengurangi volume air yang masuk ke saluran drainase.

Selain itu juga bisa dikembangkan sumur resapan model Lubang Resapan Biopori (LBR). Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.

Rehabilitasi Saluran Dan Bangunan

Pertumbuhan penduduk dan perubahan lahan setiap tahun di Kota Mojokerto sangat berpengaruh pada besarnya air yang dialirkan/ditampung saluran drainase, sehingga perlu adanya penambahan dimensi saluran drainase yang ada sehingga dapat menampung/mengalirkan air. Debit air yang digunakan untuk mendesain ulang saluran drainase yang ada adalah debit air rencana 10 tahun. 3. Pengembangan Peraturan/Perundangan Penyediaan Peraturan dan Pedoman Siap Pakai Serta Penerapan Sanksi

Untuk dapat melaksanakan konsep penanganan banjir secara komprehensif yang berdasarkan paradigma manajemen air diperlukan seperangkat ordonasi atau peraturan. Dalam ordonasi tersebut harus meliputi filosofi manajemen air (khususnya air hujan) dan implementasinya kedalam pendekatan teknis, susunan institusi, finansial perilaku masyarakat yang diharapkan, dan sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar peraturan. Peraturan harus disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh pengelola dan masyarakat yang menjadi stakeholders.

4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Penyuluhan /

Kampanye dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya drainase melalui program-program sosialisasi kepada masyarakat.

Sosialisasi disampaikan kepada kepala kecamatan dan kepala kelurahan selanjutnya disampaikan kepada tingkat dibawahnya dan seterusnya.

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 No Aspek Pengelolaan Drainase Analisa Kebutuhan

awal masyarakat diberikan tanggung jawab pada drainase lingkungan dimana mereka tinggal yaitu drainase sekitar rumah.

6.4.3.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Sistem Drainase