• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

Validasi Media 3. Kisi-kisi validasi materi

pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

4. Lembar validasi media

pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

5. Lembar validasi materi

pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

6. Rubrik penilaian validasi media pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

7. Rubrik penilaian validasi materi pembelajaran monopoli pop up sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Adapun penjelasaanya sebagai berikut:

1. Analisis kualitatif

Berupa komentar atau informasi yang diperoleh dari ahli media pembelajaran dan ahli materi yaitu guru IPA kelas VIII SMP. Komentar dan informasi yang didapat kemudian dianalisis untuk mengetahui kualitas dan kelayakan media monopoli pop up yang dihasilkan dan selanjutya direvisi. 2. Analisis kuantitatif

Berupa perolehan skor yang didapat dari instrumen penilaian yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran dan ahli materi atau guru IPA kelas VIII SMP. Perolehan skor dihitung menggunakan skala Likert. Kategori penilaian media monopoli pop up sebagai media pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk materi sistem pencernaan manusia pada kelas VIII

adalah cukup baik (4), Baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Berikut merupakan rumus skala Likert untuk mengetahui interval penilaian skala numerik menurut Arikunto (2009) :

Rumus:

𝑅𝑆 =π‘š βˆ’ 𝑛 b RS = Rentang Skala

m = Angka tertinggi dalam pengukuran n = Angka tertendah dalam pengukuran b = banyaknya kategori yang dibentuk

Tabel 3. 2 Skala Likers

Kategori Interval Skor

Sangat Baik 3,25 ≀ x ≀ 4

Baik 2,5 ≀ x ≀ 3,25

Kurang Baik 1,75 ≀ x < 2,5 Sangat Kurang Baik 1 ≀ x < 1,75

Untuk menentukan kategori skor hasil validasi perlu dilakukan perhitungan rata-rata skor dengan rumus sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘£π‘Žπ‘™π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘– banyak pernyataan G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil validasi menunjukan kriteria β€œMinimal Baik”

53 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian Research and Development (R&D) ini adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman guru tentang penggunaan media pembelajaran, ketersediaan media pembelajaran di sekolah, serta masalah terkait media pembelajaran pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP. Analisis kebutuhan dilakukan dengan metode wawancara pada guru IPA kelas VIII SMP di sekolah yang sudah ditentukan. Sebelum melakukan wawancara peneliti mempersiapakan daftar pertanyaan agar saat proses wawacara menjadi terstruktur. Adapun 4 sekolah yang dipilih untuk analisis kebutuhan adalah SMP Negeri 1 Kalasan Yogyakarta, SMP Taman Dewasa Yogyakarta, SMP Negeri 1 Berbah Yogyakarta dan SMP Kanisius Sleman Yogyakarta.

Tahapan wawancara dilakukan untuk mengetahui fakta dan permasalahan yang terjadi di sekolah terkait media pembelajaran. Masalah tersebut dapat berupa pemahaman siswa terkait media pembelajaran, ketersedian media pembelajaran, masalah penggunaan media pembelajaran pada materi sistem pencernaan manusia dan kendala yang dialami guru ataupun siswa dalam proses pembelajaran. Hasil yang didapat selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media monopoli Pop Up sebagai media pembelajaran pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMP.

Pada penelitian ini terdapat 15 butir pertanyaan. Dengan uraian sebagai berikut; 1 pertanyaan terkait model pembelajaran, 4 pertanyaan terkait media pembelajaran di sekolah, 2 pertanyaan terkait materi sistem pencernaan manusia, dan 6 pertanyaan terkait media monopoli Pop Up. Berikut merupakan hasil wawancara analisis kebutuhan di 4 sekolah yang ada di Yogyakarta:

Tabel 4. 1 Hasil Wawancara

Aspek SMP Negeri 1 Kalasan SMP Negeri 1 Berbah SMP Taman Dewasa SMP Kanisius Sleman Model

Pembelajaran yang digunakan.

Discovery Learning,

observasi di lingkungan sekolah, Promblem Base

Learning. Praktikum pada

materi tertentu.

Discovery Learning,

eksperimen, observasi langsung di lingkungan sekolah.

Discovery Learning, diskusi

kelompok dan penayangan gambar, serta pengamatan langsung di lingkungan sekolah.

Promblem Base Learning,

praktikum, observasi di lingkungan sekolah,diskusi kelompok, dan presentasi Media pembelajaran (pengertian, Pentingnya media pembelajaran, Jenis media pembelajaran) - Media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran, serta membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

- Sangat penting karena media pembelajaran dapat memudahkan siswa memahami materi dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

- Elektronik misalnya: PPT, video, internet. Non

- Media pembelajaran merupakan alat yang digunkaan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

- Penting karena dengan pemilihan media

pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan motivasi siswa dan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa akan lebih tertarik pada materi yang disampaikan.

- Media pembelajaran adalah alat atau bahan yang dapat memantu guru dalam proses pembelajaran baik untuk menyampaikan materi pembelajaran maupun meningkatkan motivasi siswa.

- Penting karena jika tidak ada media pembelajaran guru akan kesulitan dalam menyampaikan materi kepada siswa.

- Media pembelajaran ada media permainan seprti jigsaw, puzzle, media

- Media pemelajaran adalah media yang membantu guru dalam proses pembelajaran.

- Media pembelajaran sangat iperluakan agar guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dan dapat memudahkan siswa memahami materi. - Media pembelajaran yang

diketahui media pembelajaran berasis elektronik ( video,PPT, Film) dan konveksional (modul,LKS,permainan).

Aspek SMP Negeri 1 Kalasan SMP Negeri 1 Berbah SMP Taman Dewasa SMP Kanisius Sleman elektronik misalnya:

Buku, modul, alat peraga, lingkungan sekitar siswa.

- Media modern berbasis teknologi dan

konvensional. Media modern contohnya: PPT, internet, video, game pembelajaran berbasis internet. Media

konvensional misalnya: modul, alat peraga, lingkungan, game papan, atau permainan kartu.

pembelajaran cetak seperti buku, ada juga media elektronik seperti

PPT,video, silde gambar.

Media pembelajaran yang digunkaan oleh guru.

- Media pembelajaran yang digunakan adalah PPT, alat peraga, alat praktikum, modul, dan lingkungan sekitar siswa

- Media pembelajaran yang sering digunakan adalah PPT, alat peraga, LKS, dan lingkungan sekolah

- Media pembelajaran yang paling sering digunakan adalah PPT, video, alat peraga, dan LKS

- Media pembelajaran yang paling sering guru gunakan adalah PPT,dan alat peraga.

Materi sistem pencernaan manusia.

- Materi sistem pencernaan sebenarnya mudah namun siswa masih kesulitan dalam menyebutkan dan memahami peran enzim pada sistem pencernaan manusia.

- Media yang digunakan guru adalah modul,PPT LKS, dan alat peraga.

- Materi ini cukup sulit untuk siswa karena siswa tidak dapat melihat langsung proses

pencernaan yang terjadi. Dan siswa sering terbalik-balik dalam menentukan fungsi organ maupun enzim di sistem pencernaan manusia. - Media yang guru gunakan

adalah PPT, video, alat peraga, buku paket siswa dan guru.

- Materi ini masih sulit dipahami oleh siswa karena siswa tidak dapat melihat langsung proses pencernaan makanan itu seperti apa.

- Media yang guru gunakan adalah PPT, buku paket, LKS, alat peraga.

- Materi sistem pencernaan sedikit sulit untuk

dipahami oleh siswa karena siswa tidak dapat melihat langsung proses pencernaan makanan secara langusng. Dan ada beberapa siswa yang masih binggung dalam

menentukan fungsi organ pencernaan manusia.

Aspek SMP Negeri 1 Kalasan SMP Negeri 1 Berbah SMP Taman Dewasa SMP Kanisius Sleman Monopoli Pop

Up

- Permainan monopoli sudah tahu, namun belum pernah menerapkanya. Untuk Pop Up belum tahu. Jika media diterapkan dalam pembelajaran akan menarik karena siswa dapat belajar sambil bermain, dan akan meningkatkan motivasi siswa.

- Untuk permainan monopoli dan gambar

Pop Up sudah tahu,

namun untuk penerapan di pembelajaran belum pernah. Sepertinya menarik jika diterapkan dalam materi sistem pencernaan manusia ditambah lagi jika pemilihan gambar atau animasi yang pas dan sesuai dengan

perkembangan anak SMP.

- Gambar Pop Up belum tahu, namun untuk

permainan monopoli sudah tahu, ingin mencoba menerapkan namun masih bingung dalam mengatur siswa saat permainan. Jika diterapkan dalam

pembelajaran sangat berguna karena akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa serta

meningkatan motivasi belajar siswa.

- Permainan monopoli sudah tahu,untuk gambar Pop Up belum pernah melihat. Untuk penerapan media pembelajaran monopoli

Pop Up sepertinya

menarik, karena menjadi inovasi baru dan dapat memfasilitasi siswa dalam belajar.

57

Keempat sekolah yang menjadi objek penelitian ini menerapkan model pembelajaran yang hampir sama. Guru IPA SMP Negeri 1 Kalasan Yogyakarta dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Discovery Learning, observasi di sekitar lingkungan sekolah, Promblem Based Learning yang melibatkan siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil selain itu guru juga melakukan praktikum pada materi tertentu. Metode yang digunakan guru IPA di SMP Berbah Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan SMP Negeri 1 Kalasan yaitu Discovery Learning, observasi di sekitar lingkungan sekolah, dan melakukan

eksperimen pada materi yang memungkinkan untuk siswa melakukan kegiatan praktikum.

Model pembelajaran yang digunakan guru IPA SMP Taman Dewasa Yogyakarta adalah Discovery Learning dengan melakukan observasi di lingkungan sekolah, selain itu guru juga menampilkan gambar untuk memberikan visualisai kepada siswa terkait materi yang disampikan, dan diskusi kelompok. Sedangkan di SMP Kanisius Sleman Yogyakarta guru IPA menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan cara mendiskuikan LKS yang sudah guru siapkan,

melakukan observasi di lingkungan sekolah, dan presentasi hasil diskusi. Guru juga mengajak siswa untuk praktikum pada materi-materi tertentu.

Wawancara terkait model pembelajaran merupakan pertanyaan pengantar yang bertujuan untuk memunculkan masalah pokok yaitu media pembelajaran. Dari hasil wawancara terkait model pembelajaran yang digunakan oleh guru di empat sekolah ini dapat mempermudah peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru hampir sama

satu dengan yang lainnya. Selain itu media pembelajaran yang akan dibuat akan memberikan inovasi baru dari segi model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif yang jarang digunakan guru di empat sekolah tersebut.

Berhubungan dengan media pembelajaran guru IPA di empat sekolah sudah mengetahui dan menjelaskan dengan benar mengenai pengertian media pembelajaran itu sendiri. Menurut para guru, media pembelajaran adalah sebuah alat atau bahan yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi, menstimulasi siswa, meningkatkan motivasi dan rasa ingin tahu siswa sehingga materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu dalam penggunaan media pembelajaran perlu disesuaikan dengan model dan pendekatan yang dipakai. Semua guru berpendapat bahwa media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Jika dalam proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran akan mempersulit guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, selain itu penggunaan media pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Oleh karena itu media pembelajaran sangat perlu entah itu berupa gambar, video, ataupun kartu konsep yang berhubungan dengan materi pelajaran IPA.

Jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru di 4 sekolah berbeda-beda. Guru di SMP Negeri 1 Kalasan Yogyakarta lebih sering menggunakan PPT dan observasi di lingkungan sekolah. Guru di SMP Taman Dewasa Yogyakarta lebih sering menggunakan LKS, tampilan gambar dan video serta PPT. dalam praktiknya guru masih menemukan beberapa kendala dalam penggunaan media pembelajaran.

Kendala yang dialami guru ketika menggunakan media pembelajaran elektronik adalah ketika listrik mati maka guru harus menggunakan media pengganti. Apabila hendak melakukan observasi di luar kelas dan cuaca tidak mendukung maka guru harus mencari media atau kegiatan pengganti, tentunya hal tersebut dapat menghambat proses pembelajaran. Selain itu kendala yang lain adalah tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang mendukung untuk menampilkan PPT dan alat peraga yang kurang lengkap. Oleh karena itu, diperlukan tambahan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.

Semua guru berpendapat bahwa penggunaan media permainan dan gambar dalam pembelajaran IPA sangatlah diperlukan. Adanya media permainan dan gambar akan membantu siswa dalam memahami materi terutama pada objek yang tidak dapat diamati langsung oleh siswa. Gambar akan memudahkan siswa dalam membangun konsep yang benar dan sama misalnya dalam hal bentuk dan warna. Selain itu media permainan juga mampu memberikan kesan menyenangkan dalam pembelajaran. Media pembelajaran permainan juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

Dalam proses pembelajaran guru belum pernah menggunakan monopoli dan gambar Pop Up. Guru lebih sering menggunakan media gambar saat pembelajaran baik gambar yang ada pada buku, foto atau gambar yang di tampilan dalam Power Point,karena lebih mudah dan dapat menghemat waktu bila dibandingkan dengan

media konvensional. Dalam penggunaan media permainan guru sangat jarang sekali menggunakanya karena terkendala waktu pembelajaran yang kurang serta sulit untuk mengkontrol kelas. Kendala yang dialami guru jika menggunakan media

konvensional adalah memerlukan waktu dalam proses pembuatanya. Guru juga menyarankan sebaiknya media konvensional yang dibuat tahan lama dan dapat digunakan berkali-kali.

Variasi media permainan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar siswa tidak bosan dan lebih termotivasi dalam pembelajaran. Selain itu media permainan dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Media permainan harus disesuaikan dengan materi pembelajaran karena tidak semua materi dapat disampaikan melalui media permainan.

Terkait materi sistem pencernaan manusia guru mengatakan bahwa materi ini cukup mudah, banyak hafalan namun ada beberapa guru yang mengatakan bahwa materi ini menarik namun banyak nama dan fungsi enzim yang hampir sama yang membuat siswa sedikit sulit untuk memahami materi. Oleh karena itu diperlukan media yang dapat membantu dalam menyampaikan materi sistem pecernaan manusia. Media yang sering diguakan oleh guru adalah video, penampilan gambar dalam Power Point, serta alat peraga. Namun terdapat kendala yang ditemui yaitu tidak semua sekolah memiliki alat peraga yang lengkap sehingga ada beberapa organ yang dijelaskan mengunakan gambar saja, kendala yang lain adalah anak merasa bosan dan saat penayangan gambar atau video siswa tidak memperhatikan, guru juga kesulitan dalam hal membuat media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi serta rasa ingin tahu siswa.

Mengenai permainan monopoli semua guru sudah mengetahu, namun untuk gambar Pop Up ada guru yang mengetahu ada pula yang belum mengetahu. Guru

menjelaskan bahwa permainan monopoli merupakan permainan menyewa dan membeli tanah. Sedangkan untuk gambar Pop Up guru yang sudah mengetahu menyebutkan bahwa gambar Pop Up adalah gambar yang dapat timbul. Guru berpendapat bahwa media akan lebih menarik jika pemilihan gambar dan warna sesuai dengan anak SMP. Selain itu juga guru berpendapat bahwa media permainan ini dapat menjadi inovasi baru dalam proses pembelajaran, karena pastinya siswa akan lebih tertarik dengan sesuatu yang baru sehingga siswa menjadi bersemangat dalam proses pembelajaran.

Semua guru yang diwawancarai menyebutkan bahwa perlu jika materi sistem pencernaan manusia disampaikan menggunakan media permainan monopoli Pop Up. Permainan ini akan menambah variasi dalam pembelajaran agar siswa tidak

bosan, dan menambah rasa ingin tahu siswa terhadap materi sistem pencernaan manusia. Selain itu media monopoli Pop Up dapat menjadi solusi bagi kendala-kendala yang guru alami saat menyampaikan materi kepada siswa, seperti kelengkapan alat peraga yang ada di sekolah.

Berdasarkan analisis kebutuhan di 4 sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman guru tentang media pembelajaran sudah cukup baik. Guru juga menyadari pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran media berupa gambar dan permainan sangat diperlukan untuk membantu siswa memahami dan membentuk sebuah konsep dari materi yang disampaikan. Dalam penggunaan media guru masih mengalami beberapa kendala seperti guru masih kesulitan dalam membuat media khususnya media konvensional

yang menarik, dapat meningkatkan motivasi siswa dan keteratasan waktu dalam pengaplikasikan media pembelajaran.

Terkait media pembelajaran monopoli Pop Up guru tertarik untuk mencoba dan mengembangkan terutama pada materi yang sifatnya komplek sehingga dengan adanya media pembelajaran monopoli Pop Up diharapkan dapat menjadi inovasi baru dalam proses pembelajaran, meningkatan motivasi dan rasa ingin tahu siswa terhadapat materi pembelajaran yang disampaikan, serta siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Dokumen terkait