• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Kajian Produk Akhir

2. Pembahasan

Aspek kemudahan penggunaan dan keringkasan penyimpanan media pembelajaran Monopoli Pop Up sudah baik. Hal tersebut dikarenakan media Monopoli Pop Up sudah termasuk media yang mudah di simpan, mudah di bawa, dan mudah di rawat seperti yang disampikan oleh arif susanto, dkk (2001) dalam kelebihan permainan monopoli.

Inovasi yang di berikan pada media Monopoli Pop Up ini adalah penggabungan permainan monopoli dengan gambar Pop Up. Dengan permainan monopoli dapat memberikan sesuatu yang baru dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Sedangkan penambahan gambar Pop Up dapat menjadikan media lebih menyenangkan serta menarik bagi siswa, hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh Dzuada (2011).

Teknik yang dipilih dalam pembuatan gamabar Pop Up adalah teknik internal stand. Teknik tersebut dipilih karena mudah untuk diterapkan, tidak membutuhkan

bahan yang banyak serta membuat gambar lebih kokoh dikarenakan penyangga yang dibuat lebih kuat.

Dalam pemilihan jenis dan ukuran huruf pada media pembelajaran penulis berpedoman pada dua prinsip pada pemilihan jenis huruf menurut Purnama (2015) yaitu keterbacaan dan kejelasan sebuah huruf ketika dibaca. Sebuah huruf dapat

dibaca dengan baik di resolusi minimal 300 dots per inci (dpt). Kejelasan keterbacaan sebuah huruf juga dipengaruhi kondisi pisikologis seseorang hal ini dikemukaan oleh Sihombing (2011). Oleh karena itu huruf yang dipilih dalam media pembelajaran hanya yang memiliki keterbacaan paling bagus, yaitu Time New Roman, Garamod, century, dan Palantino. Peneliti memilih ukuran huruf 12-36 poin. Hal ini didukung juga dengan pendapat Kusrianto (2004) yang menyampaikan bahwa jenis huruf yang peneliti pilih baik digunakan pada media cetak dengan ukuran huruf diatas 9 poin.

Keterbatasan medium peletakan gambar menyebabkan gambar yang ada pada media Monopoli Pop Up ukuranya tidak terlalu besar. Namun peneliti tetap membuat gambar dapat dilihat dengan nyaman oleh pengguna dengan cara memilih gamabar dengan resolusi tinggi sehingga walaupun ukuranya kecil tetap dapat dilihat dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil validasi yang menunjukan hasil penilaian validator yaitu “baik” dan “ sangat baik” pada aspek tata letak gambar.

Pemilihan warna pada media juga disesuaikan dengan komposisi warna yang dijelasakan pada bab II. Peneliti memilih penggunaan warna pastel dikarenakan mengandung warna hangat dan warna dingin (Nugroho,2008) karena dapat mempermudah siswa dalam menggunakan media. Warna hangat dapat mempermudahkan siswa dalam membaca symbol, selain itu warna hangat dapat meningkatkan semangat dan emsional siswa saat belajar. Penggunaan warna dingin dapat membuat siswa menjadi nyaman saat menyimak atau menggunakan media pembelajaran. Selain itu pemilihan warna hangat dan dingin yang seimbang sudah

mewakili emosional siswa yang berbeda-beda dalam mengartikan warna dalam media pembelajaran.

Dalam aspek penggunaan media Monopoli Pop Up memperhatikan penggunaan Bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahsa yang mudah dimengerti oleh siswa, dan jika terdapat istilah dalam Bahasa asing terdapat penjelasan yang menjelaskan maksud kata dalam Bahasa asing tersebut. Media ini juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang dapat mempermudah siswa dan guru dalam menggunakan media Monopoli Pop Up. Media ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dilengkapi dengan soal-soal yang harus dijawab untuk mendapatkan poin tertinggi.

Dari segi materi media pembelajaran Monopoli Pop Up sudah menyesuaikan dengan KI dan KD pembelajaran IPA Materi sistem pencernaan manusia. Media berisi materi yang meliputi organ pencernan, proses pencernaan, kandungan makanan, gangguan dan cara menjaga kesehatan organ pencernaan manusia. Media pembelajaran juga sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi lebih banyak terdapat pada kartu soal dan kartu dana umum. Sedangkan pada papan monopoli hanya berisi sub-sub materi saja.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa media pembelajaran Monopoli Pop Up dapat digunakan sebagai alat bantu siswa dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran, selain itu media Monopoli Pop Up ini dapat menjadi inovasi yang baru bagi guru dalam memodifikasi media

pembelajaran. Media ini dapat memfasilitasi materi IPA kelas VIII SMP KD 3.5 tentang menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serta KD 4.5 tentang menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi. Diharapkan pada penelitian selanjutnya Media pembelajaran Monopoli Pop Up dapat dikembangkan pada materi IPA lainya.

Madia pembelajaran Monopoli Pop Up juga dilengkapi dengan soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Dalam pembuatan soal peneliti menyesuaikan dengan tingkatan soal yang ada pada taksonomi bloom revisi. Tingkatan soal yang ada pada kartu soal terdiri dari C2-C4. Soal juga dibuat untuk mengaja siswa berfikir kreatif dengan mengnadalkan pengetahuan dari sumber-sumber materi yang didapat. Selain itu tingkatan soal juga ditentukan berdasarkan kesulitan materi. Kesulitan soal juga dibuat sesuai dengan kemampuan siswa kelas VIII SMP namun tidak menutup kemungkinan soal dapat digunakan oleh siswa kelas VII ataupun siswa kelas XI SMP.

Namun dalam penilaian validator yang baik masih terdapat masukan dan saran revisi. Saran yang diberikan bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan media pembelajaran, menambah daya tarik dan mempermudah siswa serta guru dalam penggunaan media pembelajaran. Melalui saran dan masukan yang diberikan validator, peneliti memutuskan untuk melakukan revisi di tiga bagaian media yaitu pembagian peraturan permainan untuk guru dan untuk siswa, mengubah sampul papan monopoli menjadi lebih menarik, dan penambahan soal pada kartu pertanyaan C1-C5. Tidak semua masukan dan saran yang diberikan oleh validator

diperbaiki oleh peneliti dikarenakan keterabatasan waktu, biaya, dan alasan lainya yang berkaitan dengan landasan teori yang ada pada bab II.

Salah satu komentar dari ahli media yang tidak diperbaiki oleh peneliti adalah mengubah warna pada papan monopoli menjadi lebih cerah. Tidak dilakukanya perbaikan dikarenakan menurut peneliti perpaduan warna pada papan monopoli sudah pas antara warna panas yang menjadi simbol semangat serta warna dingin yang mensimbolkan kelembentuan dan kenyamanan (Nugroho,2008). Dengan demikian peran warna di media pembelajaran dapat dimaksimalkan sebagai peningkat motivasi, dan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran. Pemilihan warna pada media pembelajaran juga perlu memperhatikan kondisi emosional siswa yang pastintnya setiap siswa berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya keseimbangan antara warna hangat dan warna dingin.

Dokumen terkait