• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Analisis Kebutuhan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mengacu pada kurikulum 2013. Guru juga masih kurang memahami atau kesulitan dalam membagi waktu dengan baik dalam pembuatan LKS mengguakan model pembelajaran berbasis masalah, karena untuk menyususn LKS dibutuhkan rentang waktu yang cukup lama.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha mengembangkan LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas V. Pada penyususnan LKS, peneliti lebih mengutamakan pada model pembelajaran berbasis masalah yang melekat pada LKS itu sendiri.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

3. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan produk berupa Lembar Kerja Siswa subtema Indonesiaku, bangsa yang berbudaya mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

4. Bagaimana kualitas produk berupa Lembar Kerja Siswa subtema Indonesiaku, bangsa yang berbudaya mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar menurut ahli dan menurut guru SD?

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian dan pengembangan atau penelitian R & D (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Untuk menghasilkan produk tersebut sebelumnya harus dilakukan analisis kebutuhan pengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di masyarakat luas.

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan produk lembar kerja siswa berbasis model PBM. Penelitian ini juga dilakukan untuk memanfaatkan hasil modifikasi langkah-langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur pengembangan meliputi lima tahap, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) Pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk masal.

Bagan 3. langkah-langkah Pengembangan Menurut Sugiyono

1. Potensi dan Masalah

Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian dan pengembangan.

Potensi dan masalah yang dikemukkan dalam penelitian harus ditunjukan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan

Potensi &Masalah Pengumpulan

data

Desain Produk

Ujicoba Pamakaian

Revisi Produk Produksi Masal

Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Desain

Validasi Desain

laporan penelitian orang lain, atu dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.

2. Mengumpulkan informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual dan up

to date, maka selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang

dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Produk

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk , divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya. Maka dapat diketahui kelemahannya. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Untuk pengujian dapat dilakukan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. 7. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakain dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. 8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakuka, apabila dalam pemakain dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. 10. Pembuatan Produk Masal

Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

Sedangkan prosedur pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Sukmadiata (2006: 169) ada sepuluh langkah pelaksanaan yaitu, (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf

produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) merevisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk aktif dan (10) diseminasi dan implementasi.

Bagan 4. Langkah-langkah Pengembangan Borg dan Gall 1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting)

Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (Plannning)

Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, Penelitian dan

pengumpulan data Perencanaan

Pengembangan draf produk

Merevisi hasil uji coba

Penyempurnaan produk akhir Diseminasi dan implementasi Uji coba lapangan Penyempurnaan produk hasil uji

lapangan

Uji pelaksanaan

lapangan Uji coba lapangan awal

3. Pengembangan draf produk (develop preleminary form of product)

Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision)

Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. 6. Uji coba lapangan (main field testing)

Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Data kualitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision) Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing)

Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya.

Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10.Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation)

Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

Berdasarkan kedua model pengembangan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan kedua model pengembangan dengan mengambil lima langkah saja, karena keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian. kelima langkah tersebut antara lain (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.

LANGKAH 5 LANGKAH 4

LANGKAH 5 LANGKAH 2 LANGKAH 1

Potensi dan Masalah

Analisis Kebutuhan Wawancara

Hasil Wawancara Pengumpulan data Kajian Dokumen Desain Produk (LKS) KI-KD Subtema Indikator Strategi Pebelajaran sumber belajar Evaluasi Tema

Validasi produk Evaluasi Formatif

Revisi produk hasil validasi

Prototipe LKS Tujuan

Silabus Menyusun RPP Urutan isi Menyusun LKS LANGKAH 3

Langkah 1. Potensi dan masalah

Penelitian ini dibuat berdasarkan pada masalah yang ada. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara dengan guru wali kelas V, yaitu dengan ibu “U” pada tanggal 30 Juni 2013, Pukul 10. 30 WIB di SDN Kalasan I. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengumpulkam informasi serta fakta masalah yang terjadi di lapangan, mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait kurikulum 2013, model pembelajaran berbasis masalah, lembar kerja siswa, dan lembar kerja siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Melalui penelitian ini diharapkan pengembangan lembar kerja siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013 pada subtema indonesiaku, bangsa yang berbudaya dapat dikembangkan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

Langkah 2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada guru terkait. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa LKS yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan LKS adalah dengan melakukan studi pustaka, dan dari berbagai

Langkah 3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal pengembangan LKS. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, kemudian menentukan KI dan KD yang akan dikembangkan, kemudian menentukan subtema yaitu Manusia dan Lingkungan. Setelah menentukan tema dan subtema, peneliti membuat indikator berdasarkan KD yang telah ada. peneliti mengembangkan indikator berdasarkan KD yang sudah ditentukan pada tahap sebelumnya. Setelah merumuskan indikator peneliti membuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator yang telah ada. Kemudian peneliti membuat silabus untuk dijadikan pedoman untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran memuat seluruh urutan isi, mulai dari identitas RPP, hingga urutan kegiatan pembelajaran dan dilengkapi dengan penilaian serta strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan. Pada langkah selanjutnya, peneliti menyusun peta kebutuhan LKS. Peta ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui materi apa saja yang harus ditulis dalam LKS. Kemudian peneliti menentukan judul LKS dan mulai membuat LKS. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan LKS adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan indikator/pengalaman belajar antar mata pelajaran dari tema sentral yang telah disepakati.

b. Menentukan alat penilaian.

Penilaian dilakukan pada saat proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena pedekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok sesuai adalah dengan menggunakan penilaian autentik sehingga guru dapat menilainya melalui proses dan hasil.

c. Menyusun materi.

Ini merupakan langkah terakhir dalam menyusun LKS. Kita harus mengetahui bahwa strukur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu: judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas dan langkah-langkah kerja dan penilaian.

Langkah 4. Validasi Desain

Peneliti menggunakan (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan LKS menggunkaan model pembelajaran berbasis masalah. Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti akan divalidasi oleh empat validator ahli yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari dua dosen dan dua guru kelas V SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang

untuk mengetahui kekurangan serta dijadikan acuan untuk perbaikan terhadap produk LKS yang dikembangkan.

Langkah 5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan sertelah mendapatkan kritik dan saran dari para validator. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil revisi validasi pakar. Revisi tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi produk ini akan menjadi desain produk final LKS menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

C. Teknik Analisis Data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Berikut akan dijelaskan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa komentar yang dikemukakan oleh para validator ahli. Data hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki/merevisi untuk mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa skor penilaian oleh validator ahli, yaitu pakar media LKS dan dua guru kelas II Sekolah Dasar. Data dianalisis berdasarkan hasil penilaian kuesioner kemudian diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap media pembelajaran LKS yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan (Sukardjo, 2008: 101).

Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan skala Lima

Interval Skor Kategori

X >X̅i + 1,80 Sbi Sangat baik X̅i+ 0,60 SBi< X ≤ X̅i + 1, 80Sbi Baik X̅i–0,60 SBi < X ≤ X̅i + 0,60Sbi Cukup X̅i–1,80 SBi < X ≤ X̅i– 0,60Sbi Kurang

X ≤ X̅i– 1,80Sbi Sangat Kurang

Keterangan:

Rerata ideal (X̅i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) :

6 (skor maksimal ideal - skor minimal

ideal)

X : Skor aktual

menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konvensi sebagaiberikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (X̅i) : (5+1) = 3 Simpangan baku ideal (SBi) :

6 (5-1) = 0,67

Ditanyakan : Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Jawaban:

Kategori sangat baik = X >X̅i + 1,80 SBi

= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik = X̅i + 0,60SBi < X ≤ X̅i + 1,80SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = X̅i - 0,60SBi < X≤ X̅i + 0,60SBi

= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 –(0,40) < X≤ 3 + (0,40)

Kategori kurang baik = X̅i - 1,80SBi < X≤ X̅i - 0,60SBi

= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = �≤ X̅i– 1,80SBi

= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.

Tabel 7. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor Kriteria

4,22 – 5,00 Sangat Baik

3,41 - 4,21 Baik

2,61 - 3,40 Cukup

1,80 - 2,60 Kurang

1,00 - 1,79 Sangat Kurang

Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara tertulis dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara tertulis digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap Lembar kerja Siswa menggunkan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada subtema Indonesiaku, Bangsa yang Berbudaya mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa Sekolah dasar kelas V. Lembar kuisioner berisi pertanyaan yang disusun berdasarkan indikator Lembar Kerja Siswa yang baik untuk melakukan validasi lembar kerja siswa yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuisioner tersebut akan dinilai dan diisi oleh dua validator ahli dan guru kelas V Sekolah dasar. Hasil validasi melalui kuisioner dapat digunakan sebagai panduan dan masukan untuk melakukan perbaikan pada produk (LKS ) yang akan dikembangkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Wawancara tertulis dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan kebutuhan lembar kerja siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mengacu kurikulum 2013. Wawancara tertulis ini dilakukan pada guru wali kelas V SDN Kalasan I, Sleman, Yogyakarta. Data dianalisis dan dirangkum untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru.

Tabel 4. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1 Sejauh pemahaman Bapak/Ibu, apasaja

yang telah tersedia terkait dengan pelaksanaan Kurikulum SD 2013? 2. Sejauh pemahaman Bapak/Ibu, apa saja

yang belum tersedia terkait dengan pelaksanaan Kurikulum SD 2013? 3. Sejauh pemahaman Bapak/Ibu, apa

yang perlu tersedia terkait dengan pelaksanaan Kurikulum SD 2013? 4. Sejauh pemahaman Bapak/Ibu, apa saja

model pembelajaran yang dapat digunakan terkait dengan pelaksanaan Kurikulum SD 2013?

5. Model pembelajaran apa yang kiranya dapat membantu siswa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah hidup sehari-hari terkait dengan tema-tema dalam pelaksanaan Kurikulum SD 2013?

6. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang mengacu Kurikulum 2013?

7. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan kekhasankomponen-komponen utama dalam RPP yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu Kurikulum 2013?

8. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kurikulum 2013?

9. Sejauhmana pemahaman Bapak/Ibu tentang komponen-komponen yang harus ada di dalam LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah?

10. Pernahkan Bapak/Ibu menyusun dan mengembangkan RPP dan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran

11. Apasajakesulitan yang Bapak/Ibu hadapi dalam menyusun dan mengembangkan RPP dan LKS menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kurikulum 2013?

12. Mengapa hal tersebut menjadi kesulitan bagi Bapak/Ibu?

13. Bagaimana usaha atau cara Bapak/Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menyusun dan mengembangkan RPP dan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terkait Kurikulum 2013?

14. Apakah contoh-contoh RPP dan LKS dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?

15. Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh RPP dan LKS yang menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang mengacu Kurikulum 2013?

16. Bagaimana karakteristik RPP dan LKS yang baik, yang Bapak/Ibu butuhkan dengan mengacu pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kurikulum 2013?

17. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan dan pengembangan RPP dan LKS menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengacu pada Kurikulum SD 2013?

Sedangkan teknik pengumpulan data berupa kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan perbaikan terkait dengan lembar kerja siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

Tabel 5. Instrumen Validasi Kualitas LKS Menggunakan Model PBM

No. Komponen Lembar Kerja Siswa

Hasil Penelaahan dan Skor

Catatan 1 2 3 4 5

1. Judul LKS

 Kelengkapan judul yang

meliputi: nama pembelajaran, satuan pendidikan, kelas/semester, muatan pembelajaran, tema/subtema, alokasi waktu, dan identitas siswa.

2 Kompetensi Dasar yang akan dicapai  Kelengkapan kompetensi

dasar yang mencakup beberapa muatan pelajaran dalam setiap LKS.

 Kelengkapan kompetensi dasar yang mencakup beberapa muatan pelajaran dalam setiap LKS

 Kompetensi dasar dirumuskan secara lebih spesifik dalam tujuan pembelajaran

3. Waktu Penyelesaian

 Kesesuaian waktu pengerjaan LKS dengan standar alokasi waktu yang telah ditentukan untuk siswa kelas lima SD.

 Kesesuaian waktu pengerjaan LKS dengan kualitas berat atau ringannya tugas yang diberikan.

yang dibutuhkan selama mengerjakan LKS

 Kesesuaian alat/bahan dengan tugas yang akan dikerjakan

5. Informasi singkat

 Kejelasan informasi tentang materi pelajaran yang termuat di dalam LKS

6. Langkah Kerja  Rumusan

petunjuk/langkah kerja singkat dan jelas.

7. Tugas yang harus dilakukan

 Rumusan tugas singkat, detail, dan mudah dipahami.

 Rumusan tugas

mencakup aspek afektif (pribadi/sosial dan religius), kognitif, dan psikomotor.

 Rumusan tugas

mencerminkan langkah-langkah model PBM yang dipadukan dengan langkah-langkah

pendekatan saintifik.

8. Laporan yang harus dikerjakan  Kejelasan

petunjuk/perintah pada bagian laporan yang harus dikerjakan.

9. Masalah yang ditampilkan  Masalah yang ditampilkan

berupa masalah nyata yang sering dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

 Masalah yang ditampilkan mendorong kektifan siswa untuk mencari tahu dan

pemecahannya.

10. Aspek yang dikembangkan  LKS mencakup seluruh

aspek perkembangan siswa yakni aspek sikap (pribadi/sosial dan religius),aspek

pengetahuan, dan aspek keterampilan.

11. Penggunaan EYD

 Kesesuaian tata cara penulisan huruf dalam LKS dengan aturan EYD  Ketepatan penggunaan

kosa kata dan kalimat baku dalam LKS.

12. Tampilan LKS

 Kemenarikan tulisan dan gambar.

 Kerapian tulisan dan gambar.

 Keseimbangan ukuran huruf dan gambar.

Jumlah

F. Validasi Model PBM

Untuk mendapatkan produk pengembangan Lembar Kerja Siswa sesuai kurikulum 2013 yang layak, hasil Validasi dilakukan oleh ahli kurikulum SD 2013 yang terdiri dari dua Validator ahli. Validator memberikan komentar dan saran pada Lembar Kerja Siswa yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan revisi Lembar Kerja Siswa yang lebih baik.

G. Validasi Guru Kelas V SD

Selain melakukan validasi dengan dua orang ahli Kurikulum SD 2013, peneliti juga melakukan validasi kepada dua orang guru SD Kelas V. Validasi guru bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kesesuaian Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan. Komentar dan saran yang diberikan guru dapat dijadikan acuan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang lebih baik. H. Jadwal Pelaksanaaan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dapat dilihat pada tabelberikut. Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Ju n i Ju li Agus tus S ep te m b er Ok tober Nove m b er De se m b er Jan u ar i Fe b ru ar i M ar et

1 Potensi dan Masalah  2 Pengumpulan Data   3 Menentukan tema  4 Menentukan KI-KD dan subtema √ 5 Merumuskan indikator dan tujuan √

6 Menyusun silabus dan

RPP √ √

7

Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi.

8 Membuat LKS   √

9 Validasi Produk √

10 Analisis Data Validasi Produk

11 Revisi Produk √

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis model PBM mengacu kurikulum 2013. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengembangan lembar kerja siswa berbasis model PBM seperti yaang telah dijabarkan dalam bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara melakukan wawancara tertulis. Wawancara dilakukan kepada guru kelas V SD Negeri Kalasan 1 yaitu ibu U pada hari senin tanggal 30 Juni 2013 Pukul 10.30 WIB. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan dan masalah yang terjadi di lapangan. Permasalahan tersebut terkait sejauh mana pemahaman guru mengenai lembar kerja siswa berbasis model PBM yang mengacu pada kurikulum 2013 dan sejauhmana pemahaman guru tentang model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta sejauhmana pemahaman guru terkait dengan LKS berbasis PBM. Dari wawancara tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan LKS berbasis model PBM yang akan disusun sesuai dengan kurikulum 2013 ubtuk siswa kelas V Sekolah dasar.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan yang dilakukan berpedoman pada 17 butir pertanyaan. Hasil wawancara tersebut akan dijelaskan pada setiap butir sebagai berikut:

Butir pertanyaan yang pertama yaitu Sejauh pemahaman Bapak/Ibu, apasaja yang telahtersediaterkaitdenganpelaksanaan Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa yang sudah tersedia baru beberapa saja yaitu buku- buku (buku guru maupun buku siswa), kurikulum, standar proses dan standar penilaian.

Butir pertanyaan yang kedua yaitu tentang sejauh mana

Dokumen terkait