• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. PENDEKATAN SISTEM

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu sistem. Analisis kebutuhan selalu menyangkut pada interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Pada tahap analisis kebutuhan, dapat ditentukan komponen-komponen yang berpengaruh dan berperan dalam sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain serta berpengaruh terhadap keseluruhan sistem yang ada (Marimin, 2004).

Analisis kebutuhan menunjukkan hal-hal utama yang diharapkan aktor-aktor atau pelaku sistem (stakeholders) yang berperan dan berpengaruh di dalam sistem. Menurut Mailinton (2007), dalam sistem penanganan limbah PKS, stakeholders yang

50 terkait di dalamnya yaitu pemerintah, pihak perkebunan dan industri kelapa sawit atau PKS, balai penelitian dan pengembangan (litbang) serta perguruan tinggi serta masyarakat dan lembaga swadaya. Hasil analisis kebutuhan dalam sistem penanganan limbah PKS disajikan pada Tabel 3.1.

Gambar 3.1 Diagram alir kerangka pemikiran penelitian Analisis faktor-faktor yang berpengaruh

Penentuan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS untuk diterapkan

Pemodelan SPK optimalisasi pemanfaatan limbah PKS Pengembangan persamaan optimasi

dengan metode matematika Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) sebagai alat bantu

Sistem Penunjang Keputusan

Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit

Perkembangan industri kelapa sawit

Perkembangan Iptek Metode pengolahan & pemanfaatan limbah PKS

Lahan perkebunan kelapa sawit meningkat Produksi TBS meningkat Kapasitas olah PKS meningkat Kuantitas limbah PKS meningkat

Tujuan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS :

Biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang minimal Tingkat pencemaran limbah PKS yang minimal

51 Gambar 3.2 Metodologi penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem

(Manestch dan Park (1977) dalam Rohman (2007)) 2. Formulasi Permasalahan

Formulasi permasalahan merupakan tahapan untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi stakeholders berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang telah dianalisis. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang kemudian dibandingkan dengan kondisi penanganan limbah PKS yang umum diterapkan saat ini, maka permasalahan- permasalahan yang muncul dapat ditelaah yaitu sebagai berikut :

a. Perkembangan industri kelapa sawit saat ini, selain meningkatkan produksi TBS dan CPO, juga akan meningkatkan kuantitas limbah PKS yang dihasilkan. Apabila limbah PKS tersebut tidak ditangani dengan teknologi penanganan limbah yang efektif dan optimal, maka akan meningkatkan kuantitas pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar PKS.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penanganan limbah PKS yang terus mengalami kemajuan. Perkembangan tersebut telah menghasilkan berbagai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang layak untuk diterapkan. Oleh karena itu, pihak industri kelapa sawit perlu melakukan pertimbangan terlebih dahulu agar dapat memilih metode penanganan limbah PKS

Mulai Analisis Kebutuhan Formulasi Permasalahan

Identifikasi Sistem Pemodelan Sistem Pembuatan Program Komputer

Verifikasi Model A Implementasi Evaluasi Model Selesai Sesuai Sesuai A Ya Ya Tidak Tidak

52 yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari industri kelapa sawit yang bersangkutan.

Tabel 3.1 Analisis kebutuhan stakeholders sistem penanganan limbah PKS No. Pelaku

Sistem

Kebutuhan Pelaku Sistem 1 Pemerintah

pusat & daerah

Kesejahteraan masyarakat Peningkatan devisa negara

Pemanfaatan sumber daya lingkungan secara optimal & tidak terjadi pencemaran

2 Pabrik kelapa sawit

Keamanan investasi

Biaya pengelolaan limbah rendah Peraturan atau regulasi yang jelas

Sarana atau prasarana (teknologi) yang tepat & memadai

Profit yang tinggi 3 Perguruan

tinggi & litbang

Mampu memberikan masukan untuk diaplikasikan oleh industri kelapa sawit

Adanya network antara akademisi dengan dunia usaha & pemerintah

4 Masyarakat & lembaga swadaya

Tidak terjadi konflik sosial

Kepercayaan atau dukungan masyarakat

Infrastruktur penanganan limbah yang memadai Proses & produk yang ramah lingkungan

Aksesibilitas informasi & data Dukungan lembaga donor

c. Keterbatasan dari segi modal, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia yang berkompeten dan teknologi informasi yang memadai dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang efektif dan optimal.

d. Peraturan perundangan-undangan di bidang lingkungan hidup, khususnya mengenai pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS, masih belum dilaksanakan dengan baik oleh pihak industri kelapa sawit.

53 3. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem dilakukan dengan mempelajari hubungan antara pernyataan kebutuhan dengan pernyataan khusus dari permasalahan yang harus dipecahkan untuk memenuhi kebutuhan sistem yang ditelaah yang dapat dijabarkan dalam bentuk diagram sebab-akibat dan diagram input-output. Diagram sebab-akibat menggambarkan keterkaitan antara komponen dan aktivitas yang saling mempengaruhi. Diagram sebab-akibat tersebut disajikan pada Gambar 3.3. Diagram

input-output menggambarkan skema identifikasi yang berdasarkan pada masukan dan keluaran dari model yang dikembangkan. Input terdiri dari input lingkungan dan

input yang berasal dari sistem, sedangkan output terdiri dari output yang dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Diagram input-output tersebut disajikan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.3 Diagram lingkar sebab-akibat sistem penunjang keputusan untuk optimalisasi pemanfaatan limbah PKS

54

Gambar 3.4 Diagram input output sistem penunjang keputusan untuk optimalisasi pemanfaatan limbah PKS

C. TATA LAKSANA

Diagram Tata laksana penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.5. Berikut penjelasan dari tata laksana penelitian yang dilakukan :

Manajemen Penanganan Limbah Model Sistem Penunjang Keputusan untuk Optimalisasi

Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit

Input tak Terkendali Jenis dan karakteristik limbah PKS

Kualitas limbah PKS Kondisi lahan perkebunan

Input Terkendali Teknologi pengolahan & pemanfaatan limbah PKS Biaya pengolahan & pemanfaatan limbah PKS Sarana & prasarana Kuantitas limbah PKS Kapasitas produksi PKS Kebutuhan energi PKS

Input Lingkungan Kebijakan pemerintah Kondisi sumber daya alam & lingkungan Perkembangan penelitian & IPTEK Output Dikehendaki Minimasi pencemaran lingkungan

Biaya penanganan & pemanfaatan limbah PKS yang rendah Keuntungan maksimum Kuantitas limbah yang minimum

Limbah termanfaatkan

Output tak Dikehendaki Tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi Biaya penanganan & pemanfaatan limbah PKS yang tinggi Limbah tidak dapat dimanfaatkan

Keuntungan yang diperoleh minimum

55 Gambar 3.5 Diagram tata laksana penelitian

Analisis kebutuhan Mulai

Studi pustaka dan

Expert Survey

Data hasil Formulasi Permasalahan

Analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan

Analisis keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan

Formulasi persamaan untuk optimalisasi penanganan limbah PKS dengan metode

Goal Programming

Cukup Pemanfaatan hasil pengolahan limbah PKS

secara langsung

Metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS

Pemanfaatan hasil pengolahan limbah PKS

secara tidak langsung

Pembuatan kuesioner Penentuan pakar Pengisian kuesioner oleh pakar Cukup Data hasil Penentuan tujuan pelaksanaan penanganan limbah PKS Pemodelan sistem Sesuai Sesuai Implementasi

Verifikasi dan uji coba model

Sistem Penunjang Keputusan Optimalisasi Pemanfaatan Limbah

56 1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan bulan Pebruari 2010. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu :

a. Pihak pemerintah, yaitu Subdit pengelolaan lingkungan, Direktorat pengolahan hasil pertanian (PPHP), Departemen Pertanian, untuk memperoleh informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit. b. Pihak Penelitian dan Pengembangan (Litbang), yaitu Balai Penelitian

Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), untuk memperoleh informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit.