• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Pengembangan Persampahan

MONITORING DAN EVALUAS

D. Aspek Regulasi / Hukum

6.4.2.3 Analisis Kebutuhan Pengembangan Persampahan

Untuk mengetahui tingkat kebutuhan pengelolaan persampahan di Kabupaten Karanganyar maka dapat dilakukan melalui perhitungan proyeksi. Perhitungan proyeksi volume timbulan sampah domestik diasumsikan untuk 1 orang menghasilkan 0,0025 m3, sampah non domestik sebesar 20% dari sampah domestik, juga fasilitas sosial sebesar 20% dari sampah domestik dan kemudian didapatkan jumlah volume timbulan sampah secara keseluruhan. Sedangkan proyeksi kebutuhan sarana untuk jumlah TPS yaitu jumlah proyeksi volume timbulan sampah dibagi dengan 70 m3, untuk kontainer yaitu jumlah proyeksi volume timbulan sampah dibagi dengan 7 m3 dan untuk kebutuhan gerobak tiap unit yaitu 0,8 dari jumlah total sampah domestik.

Tabel VI.52

Proyeksi Timbulan Sampah di Kabupaten Karanganyar No. Kecamatan Produksi

Sampah

Proyeksi Produksi Sampah 5 Tahun Ke Depan (M3/HARI) 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1 Karanganyar 195 197 199 201 203 205 207 2 Tawangmangu 110 112 113 114 115 116 117 3 Tasikmadu 146 148 149 151 152 154 155 4 Jaten 204 206 208 210 212 214 216 5 Colomadu 185 187 189 191 193 195 197 6 Gondangrejo 190 192 194 196 198 200 202 7 Kebakkramat 153 155 156 158 159 161 162 JUMLAH 1.185 1.196 1.208 1.220 1.232 1.244 1.256 Sumber : DKP Kabupaten Karanganyar

Tabel VI.53

Proyeksi Kebutuhan Sarana Pengangkutan Sampah di Kabupaten Karanganyar No. Kecamatan Proyeksi Kebutuhan Armada Pengangkutan Sampah

2015 2016 2017 2018 2019 2020 1 Karanganyar 28 28 29 29 29 30 2 Tawangmangu 16 16 16 16 17 17 3 Tasikmadu 21 21 22 22 22 22 4 Jaten 29 30 30 30 31 31 5 Colomadu 27 27 27 28 28 28 6 Gondangrejo 27 28 28 28 29 29 7 Kebakkramat 22 22 23 23 23 23 JUMLAH 171 173 174 176 178 179

Sumber : DKP Kabupaten Karanganyar

Melihat adanya beberapa permasalahan sektor persampahan di Kabupaten Karanganyar, maka dibutuhkan pengembangan bidang persampahan disesuikan dengan kondisi yang ada, meliputi :

1. Pengelolaan sampah 3R.

2. Peningkatan cakupan wilayah pelayanan jaringan persampahan.

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 135 4. Pengembangan kemitraan dengan swasta dalam pengelolaan sampah

5. Pengembangan Inovasi Teknologi Sistem Pengelolaan Persampahan

Dengan mempertimbangkan berbagai hal (kondisi tanah, kelerengan dan jarak dengan sungai), diarahkan timbulan sampah diolah menjadi bahan pupuk, agar tidak terjadi peluang pencemaran air tanah, air sungai dan udara. Untuk mengelola meningkatnya volume timbulan sampah di Kabupaten Karanganyar di masa yang akan datang, maka diperlukan adanya perhitungan dan penganalisaan kebutuhan sarana pengangkutan maupun sistem pembuangan sampah yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi di wilayahnya. Dengan cakupan layanan saat ini sekitar 50% maka dalam lima tahun ke depan diarahkan cakupan pelayanan ini bida mencapai 80%.

Adapun sasaran program dan kegiatan pengelolaan persampahan mengacu pada RPJMN 2004- 2009 yaitu :

1. meningkatkan jumlah sampah terangkut;

2. meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang berwawasan lingkungan (environmental friendly) pada semua kota metropolitan, kota besar dan sedang; Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP), upaya pencapaian sasaran RPJMN 2004-2009, dapat dilakukan meliputi:

1.

Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya.

2.

Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan.

3.

Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan. Sasaran utama yang hendak dicapai yaitu :

a) Pencapaian pengurangan kuantitas sampah sebesar 20%;

b) Tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan tpa menjadi sanitary landfill untuk kota metropolitan dan besar serta controlled landfill untuk kota sedang dan kecil serta tidak diperasikannya tpa secara open dumping.

c) Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana persampahan 100% di daerah pelayanan.

d) Peningkatan cakupan layanan penuh (full coverage ) sistem penanganan langsung menjadi 60%.

e) Peningkatan cakupan layanan penuh (full coverage ) sistem penanganan tidak langsung menjadi 75%.

f) Peningkatan pelayanan sebesar 87% pada 9 desa/kel zona 2.

g) Penerapan teknologi pengelolaan persampahan oleh SKPD terkait dan masyarakat sebesar 20% pada 121 desa / kel zona cakupan pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

h) Penyempurnaan regulasi persampahan.

Berdasarkan kriteria dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), maka wilayah pengembangan pelayanan persampahan di Kabupaten Karanganyar di klarifikasikan dalam 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu berdasarkan tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb) dan berdasarkan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan Kabupaten Karanganyar terdapat 3 (tiga) zona yang terdiri dari:

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 136 1. Zona 1, (full coverage+street sweeping)merupakan area yang harus terlayani penuh 100%

dalam jangka waktu menengah dengan system layanan langsung dari sumber ke TPA. Terdapat 56 kelurahan/desa dalam zona ini; Dalam peta diberi warna biru tua.

2. Zona 2, (Coverage>70%) merupakan area yang harus terlayani dengan system tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal 70% cakupan layanan harus diatasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat 8 kelurahan/desa dalam zona ini. Dalam peta diberi warna hijau.

3. Zona 3, (Cakupan secukupnya) merupakan pengembangan system pengelolaan sampah berbasis masyarakat + pemeliharaan dan pengelolaan sampah berbasis RT pengangkutan secukupnya (TPS-TPA) ,jangka menengah ke panjang, terdapat113 kel/desa Dalam peta diberi warna Coklat.

Tabel VI.54

Tahapan Pengembangan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Karanganyar

No Sistem

Cakupan layanan eksisting

(%)

Target cakupan layanan (%) Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang

A Penanganan langsung (Direct) - - - -

1 Kawasan komersial 18 21 25 50

B Penanganan tidak langsung (indirect)

1 Kawasan komersial 51 60 72 100

2 Caverage > 70% 63 75 87 100

C Cakupan Secukupnya 5 5 10 15

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 137

Peta 6.2

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 138 6.4.2.4 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan

PLP Bidang Persampahan A. Pembangunan Prasarana TPA

Kriteria kegiatan infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah (TPA): 1) Lingkup Kegiatan :

 Peningkatan Kinerja TPA

 Pembuatan tanggul keliling TPA, jalan operasional, perbaikan saluran gas dan saluran drainase serta

 pembuatan sel dan lapisan bawah yang kedap sesuai persyaratan sanitary landfill;

 Pengadaan alat berat setelah TPA selesai dibangun dan pemerintah kab./kota bersedia mengoperasikan TPA secara sanitary landfill;

 Pembuatan jalan akses, pagar hijau (buffer zone) di sekeliling TPA, pembangunan pos pengendali, sumur

 pemantau, jembatan timbang, kantor operasional oleh pemerintah kab./kota ;

 Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan dana untuk pengolahan sampah di TPA serta pengadaan alat angkut sampah (melalui MoU Pemda dan Dit. PPLP);

 TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat melaksanakan pelatihan operator Instalasi Pengolahan Leachate (IPL);

 Sosialisasi/diseminasi NSPM pengelolaan IPL;

 Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;

 Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat, pedoman dan lain sebagainya).

 Pengembangan TPA Regional

 Penyiapan MOU antara 2 (dua) atau lebih kab./kota untuk pengelolaan TPA bersama secara regional;

 Penetapan daerah yang akan memanfaatkan TPA, serta yang bersedia menyediakan lahan sebagai lokasi TPA regional;

 Penyerahan urusan pengelolaan teknis TPA regional kepada

 Provinsi, selanjutnya Pemerintah Provinsi membentuk unit pelaksana teknis pengelolaan TPA regional;

 Fasilitasi pembentukan unit pelaksana teknis pengelolaan TPA regional.

 Pemanfaatan Prasarana dan Sarana yang ada

 Rehabilitasi Prasarana Sarana;

 Melengkapi Prasarana Sarana yang telah ada;

 Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan.

 Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan atau Pembinaan Sistem Modul Persampahan:

 Pengadaan dan penambahan peralatan;

 Pembangunan Prasarana dan sarana;

 Pilot Project TPA.

 Piranti Lunak

 Peningkatan kelembagaan;

 Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta;

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 139 2) Kriteria Kesiapan

Kondisi dan persyaratan perolehan program tersebut di atas adalah:

 Sudah memiliki RPI2-JM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;

 Adanya minat/permohonan dari Pemerintah Kabupaten/Kota untuk prasarana yang direncanakan;

 Adanya dokumen Master Plan Persampahan/Studi/DED;

 Adanya kesiapan lahan;

 Adanya kesiapan institusi pengelola. B. Pembangunan Prasarana Persampahan 3R

Kriteria kegiatan infrastruktur tempat pengolahan sampah terpadu 3R 1) Lokasi:

 Kawasan permukiman di perkotaan yang memungkinkan penerapan kegiatan berbasis masyarakat;

 Kawasan rumah sederhana sehat (RSH) yang berminat. 2) Lingkup Kegiatan:

 Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat (sebagai pengelola), penyusunan rencana kegiatan;

 Pembangunan hanggar, pengadaan alat pengumpul sampah, alat komposting;

 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R dapat difungsikan sebagai pusat pengolahan sampah tingkat kawasan, daur ulang atau penanganan sampah lainnya dari kawasan yang bersangkutan;

 TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten/Kota untuk dapat melaksanakan pelatihan KSM dan pemberdayaan masyarakat;

 Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM TPS 3R;

 Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;

 Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat, pedoman dan lain sebagainya).

3) Kriteria Kesiapan:

 Sudah memiliki RPI2-JM CK dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;

 Tidak terdapat permasalahan dalam penyediaan lahan (lahan sudah dibebaskan);

 Penanganan secara komunal yang melayani sebagian/seluruh sumber sampah yang ada di dalam kawasan;

 Mendorong peningkatan upaya minimalisasi sampah untuk mengurangi beban sampah yang akan diangkut ke TPA;

 Pengoperasian dan pemilahan sistem ini dibiayai dan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat di kawasan itu sendiri;

 Pemerintah Kabupaten/Kota akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat. 6.4.2.5 Usulan Program dan Kegiatan Sektor PLP Bidang Persampahan

Adapun program beserta target, pola pengelolaan, penanganan dan kontribusi pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar di bidang persampahan adalah sebagai berikut:

1) Program Pembinaan Sistem Pengelolaan Persampahan

2) Program Pengembangan Perencanaan Pengelolaan Persampahan 3) Program Pengurangan Timbulan Sampah

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 140 4) Program Perluasan Cakupan Pelayanan Persampahan

5) Program Peningkatan Kualitas Sistem Pengolahan Akhir Sampah

6) Program Peningkatan Pengelolaan Sampah Terpadu Mendukung Perlindungan Sumber Daya Air

7) Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat dan Swasta Meningkatkan Sistem Pengelolaan Persampahan

8) Program Pembangunan Kapasitas Pendanaan Pengelolaan Persampahan 9) Program Promosi Sistem Pengelolaan Sampah

10) Program Pengembangan Inovasi Teknologi Sistem Pengelolaan Persampahan. 6.4.3 Drainase

Dokumen terkait