RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 1
BAB 6
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Aspek teknis per sektor ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.
6.1. Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.
6.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 2
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.
Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam pengembangan permukiman maka UU No. 1/2011 mengamanatkan tugas dan wewenang berikut:
A. Tugas
1. Pemerintah Pusat
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang Kasiba dan Lisiba.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan
kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman.
e. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional.
2. Pemerintah Provinsi
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang
perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba & Lisiba lintas kota.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
e. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman lintas kabupaten/kota.
f. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan
kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
g. Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat,
terutama bagi MBR.
h. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi.
3. Pemerintah Kabupaten
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kota di bidang
perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.
b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten.
c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan
kebijakan kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 3
f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan
strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.
g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan
kawasan permukiman.
j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.
k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.
B. Wewenang
1. Pemerintah Pusat
a. Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria rumah, perumahan,
permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.
b. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman.
c. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan
dan kawasan permukiman.
d. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat nasional.
e. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.
f. Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.
g. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang perumahan dan kawasan
permukiman.
h. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan dan permukiman kumuh.
i. Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman.
j. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan
kawasan permukiman.
2. Pemerintah Provinsi
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat provinsi.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat provinsi.
d. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
e. Mengevaluasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.
f. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 4
g. Mengoordinasikan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan
perumahan dan permukiman bagi MBR pada tingkat provinsi.
h. Menetapkan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.
3. Pemerintah Kabupaten
a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada
tingkat kabupaten.
b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan
dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.
c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan
permukiman pada tingkat kabupaten.
d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta
kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.
e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan
permukiman bagi MBR.
f. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat
kabupaten.
g. Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah kabupaten dan
badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan
permukiman kumuh pada tingkat kabupaten.
i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
pada tingkat kabupaten.
6.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1. Isu strategis
Isu strategis permukiman yang terdapat di Kabupaten Karanganyar saat ini antara lain: Tabel VI.1
Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kabupaten Karanganyar
No. Isu Strategis Keterangan
1 Pertumbuhan penduduk
meningkat setiap tahun namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman.
Perumahan tidak layak huni
Perumahan Kumuh.
Belum dipatuhinya kebijakan sumur resapan oleh pengembang yang membangun perumahan
Kawasan kumuh di 23 Desa / kelurahan di 6 Kecamatan seluas 100,16 ha
Pembangunan permukiman tidak sesuai tata ruang (di daerah rawan bencana, tidak sesuai aturan sempadan bangunan).
Penanganan kawasan permukiman berada di daerah longsor ( desa Nglegok Kec. Ngargoyoso, desa Seloromo Kec. Jenawi, desa Tengklik Kec. Tawangmangu.
Pengembangan prasarana sarana dasar kawasan RSH Griya Lawu Asri di Jeruksawit Gondangrejo
Pengembangan prasarana sarana dasar kawasan RSH Perum Saraswati di Gaum Tasikmadu.
Pembangunan PSD Rusunawa Brujul Kawasan Perkotaan Jaten
2 Pengolahan sampah dengan
ditimbun atau dibakar dapat mengakibatkan dampak
pencemaran yang semakin besar
Baru sebagian kecil kawasan permukiman yang sudah terlayani oleh pelayanan sampah
Keterlayanan air minum
Kondisi jalan lingkungan dan
Aplikasi masyarakat yang rendah dalam 3 R untuk mengolah sampah di sumber timbulan sampah.
Prasarana dan sarana yang ada belum mendukung upaya pemisahan sampah organik dan sampah non organik.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 5
No. Isu Strategis Keterangan
sanitasi
Pencehanan bahaya kebakaran
Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar
2. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman
Kondisi eksisting pengembangan permukiman di Kabupaten Karanganyar terkait dengan capaian suatu kabupaten dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kabupaten (meliputi peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota, maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman.
Tabel VI.2
Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Bupati/ Peraturan Lainnya Terkait Pengembangan Permukiman
No
Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/
peraturan lainnya Amanat kebijakan
No. Peraturan Perihal Tahun
1 Undang - undang
Nomor 1
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
2011 Digunakan sebagai acuan didalam penataan perumahan dan kawasan permukiman
2 Undang- undang
Nomor 20
Rumah Susun 2011 Digunakan sebagai acuan untuk penyediaan
dan pembangunan Rumah Susun 3 Perda No. 12 tahun
2013
Perumahan dan permukiman 2013 Digunakan sebagai acuan didalam penataan
perumahan dan kawasan permukiman 4 Sk Bupati no. 640 /
689 tahun 2015
Penetapan lokasi permukiman dan kawasan kumuh
2015 Digunakan sebagai acuan didalam penataan permukiman dan kawasan kumuh
Tabel VI.3
Matriks Kondisi Eksisting Pembangunan Permukiman Perkotaan
TINGKAT PELAYANAN SEBARAN KUALITAS
Backlog 11%, di KecamatanJatiyoso, Matesih,
Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan,
Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Colomadu, Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang, Kerjo, Jenawi
Kawasan permukiman perkotaan tersebar di seluruh kecamatan dengan luas 8821,49 Ha
Bangunan permanen 80,2% Semi permanen 12,3% Non permanen 7,5%
Kondisi eksisting permukiman di Kabupaten Karanganyar di tiap-tiap kecamatan yang ada dapat digambarkan dalam mat:rik di bawah ini :
Tabel VI.4
Kondisi Eksisting Pembangunan Permukiman Perkotaan di Kabupaten Karanganyar
KECAMATAN KONDISI EKSITING
Karanganyar - Banyak permukiman tidak layak huni yang sifastnya non permanen menyebar di
kota Karanganyar sehingga terdapat beberapa perkembangan kawasan kumuh di Kecamatan Karanganyar
- Beberapa perkembangan permukiman yang ada di Kecamatan Karanganyar
masih memiliki permukiman yang tidak teratur (unplanned)
Colomadu Kondisi permukiman sebagian besar kondisi cukup baik karena rumah permanen.
Namun masih terdapat pula rumah tidak ayak huni yang bersifat non permanen walaupun sekitar 60 unit telah dilakukan rehab dengan dana PNPM
Gondangrejo Sebagian permukiman merupakan permukiman tidak layak huni atau non permanen. Hampir seluruh kawasan Gondangrejo terdapat perumahan baru terutama di Desa Wonorejo, bahkan di beberapa daerah banyak terdapat permukiman kosong yang tidak ditempati dan dalam kondisi rusak seperti di Jeruksawit
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 6
KECAMATAN KONDISI EKSITING
bersifat semi permanen. Di daerah Brujul Jaten terdapat Rusunawa dengan kondisi cukup baik
Kebakkramat Sebagian besar permukiman merupakan semi permanen dengan kondisi baik.
Permintaan akan permukiman cukup tinggi sehingga banyak muncul permukiman-permukiman baru. Bahkan terdapat satu RT yang hanya terdiri kurang dari 50 unit rumah
Tasikmadu Sebagian besar permukiman merupakan rumah non permanen dengan kondisi cukup
memprihatinkan. Penyediaan perumahan di Kecamatan ini sebagian besar merupakan swadaya masyarakat sekitar
Karangpandan Sebagian besar permukiman di Kecamatan Karangpandan masih berupa rumah semi
permanen dengan kondisi cukup baik dan cukup layak untuk di tinggali
Mojogedang Sebagian besar permukiman di kawasan ini dalam kondisi cukup baik hampir di seluruh
kawasan namun masih terdapat rumah semi permanen yang juga memiliki persebaran yang cukup tinggi
Tawangmangu Kondisi permukiman yang berada di Kecamatan Tawangmangu sebagian sudah
tergolong baik, hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik permukiman yang sudah permanen
Jatipuro Kondisi permukiman di Kecamatan Jatipuro sudah cukup baik namun masih terdapat
permukiman non permanen yang tidak layak huni
Kerjo Kondisi permukiman di Kecamatan Kerjo sudah berbentuk bangunan permanen, akan
tetapi ada beberapa permukiman yang dibangun di bantaran sungai sungai dengan bangunan yang juga sudah permanen
Jenawi Kecamatan Jenawi mempunyai kondisi permukiman yang masih bersifat semi
permanen. Hal ini dapat dilihat dari kondisi bangunan rumah yang masih sangat sederhana
Jumantono Kondisi permukiman yang ada yaitu bangunan rumah masih bersifat semi permanen karena hanya terbuat dari papan atau batu bata yang masih sangat sederhana bahkan pekarangan rumah yang masih berbentuk tanah liat
Ngargoyoso Di kecamatan Ngargoyoso terdapat dua jenis permukiman yaitu permukiman semi
permanen dan permanen. Pada permukiman semi permanen bangunan rumah belum terbentuk dari batu bata sedangkan untuk permukiman permanen sudah terbuat dari beton
Jumapolo Kondisi permukiman yang ada yaitu bangunan rumah masih bersifat semi permanen
karena hanya terbuat dari papan atau dari batu bata yang masih sangat sederhana termasuk pekarangan beberapa masih berupa tanah liat
Matesih Kondisi permukiman yang ada di Kecamatan Matesih sebagian besar masih bersifat
semi permanen. Hal ini dibuktikan dengan kondisi perumahan yang masih terbuat dari papan yang disusun. Meskipun juga ada beberapa daerah yang kondisi perumahannya sudah permanen dengan aksesbiltas yang cukup baik
Jatiyoso Kondisi permukiman yang ada di Kecamatan Jatiyoso sebagian besar masih bersifat semi permanen. Hal ini dibuktikan dengan kondisi perumahan yang masih terbuat dari papan yang disusun. Meskipun juga ada beberapa daerah yang kondisi perumahannya sudah permanen dengan aksesbiltas yang cukup baik
Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar
3. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Karanganyar antara lain:
Pengembangan permukiman pada daerah rawan bencana,
Berkembangnya permukiman tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga
menyebabkan permukiman tidak tertata
Pembangunan perumahan secara mandiri cenderung tidak memproses IMB,
Pertambahan jumlah penduduk meningkatkan kebutuhan permukiman dan PSD
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 7
Belum adanya kelembagaan yang berstatus dinas dalam penyediaan sarana dan prasarana
dasar (PSD) permukiman.
Penataan kawasan permukiman kumuh yang berdasarkan SK Bupati no. 640 / 689 tahun
2015 di Kabupaten Karanganyar terdapat seluas 100,16 ha di 23 kelurahan / desa di 6 kecamatan
Tabel VI.5
Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Karanganyar
NO SEKTOR POTENSI PERMASALAHAN PELUANG
PENGEMBANGAN
TANTANGAN PENGEMBANGAN
1 Kawasan
Permukiman
1. Ketersediaan lahan untuk pengembangan permukiman baru 2. Ketersediaan
jaringan jalan yang baik sehingga mempermudah akses antar kawasan permukiman
1. Pengembangan
permukiman pada daerah rawan bencana, 2. Berkembangnya
permukiman tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga menyebabkan permukiman tidak tertata
3. Pembangunan
perumahan secara mandiri cenderung tidak memproses IMB,
4. Rendahnya keterjangkauan pembiayaan perumahan. 5. Penataan kawasan
permukiman kumuh dan pencegahannya
1. Letak Kab Karanganyar cukup strategis, berbatasan dengan Kota Surakarta sehingga dapat menjadi pendukung bagi penyediaan lahan perumahan 2. Banyaknya
pembangunan perumahan oleh developer membantu menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat 3. Peluang pembangunan
rusunawa
1.Pertambahan jumlah penduduk
meningkatkan
kebutuhan permukiman dan PSD permukiman 2.Belum adanya
kelembagaan yang berstatus dinas dalam penyediaan sarana dan prasarana dasar (PSD) permukiman.
Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar
6.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan prioritas akan dirumuskan berdasakan pada aspek penanganan yaitu:
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 8
Berikut merupakan proyeksi penduduk kawasan perkotaan Prioritas Kabupaten Karanganyar selama 20 tahun atau sampai dengan Tahun 2034.
Tabel VI.6
Proyeksi Penduduk Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Karanganyar
Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
R
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2019
Tahun 2024
Tahun 2029
Tahun 2034 Kecamatan
Tawangmangu 45182 45532 45663 42979 43687 0.0084 46314 48287 50343 52487
Blumbang 3987 3992 4000 3698 3762 0.0144 4158 4467 4798 5154
Gondosuli 3450 3462 3475 3176 3241 0.0155 3609 3898 4210 4546
Kalisoro 4482 4514 4527 3964 4049 0.0251 4816 5451 6169 6983
Nglebak 5285 5317 5317 4739 4875 0.0200 5599 6182 6825 7534
Tawangmangu 8407 8483 8512 8643 8660 0.0074 9121 9466 9823 10194
Kecamatan
Tasikmadu 55842 56283 57326 56916 57875 0.0090 61612 64429 67374 70454
Buran 4765 4823 4894 4864 4981 0.0111 5383 5690 6014 6356
Gaum 5146 52898 5485 5773 5812 0.0309 7192 8373 9749 11351
Karangmojo 5684 5674 5757 5820 5994 0.0134 6578 7029 7512 8027
Ngijo 5564 5626 5773 6914 6957 0.0574 10286 13600 17981 23775
Pandeyan 5503 5524 5652 4826 4949 0.0262 5930 6748 7679 8738
Papahan 6677 6690 6981 7111 7150 0.0173 8060 8780 9564 10418
Suruh 6691 6779 6773 6186 6354 0.0128 6947 7405 7893 8412
Kecamatan Jaten 70770 70993 71109 80726 80766 0.0336 101775 120051 141609 167038
Brujul 5008 5174 5974 5952 0.0441 8052 9992 12400 15387
Dagen 4871 4923 5935 5999 0.0535 8637 11206 14539 18863
Jaten 13642 13503 15364 15305 0.0292 18718 21612 24954 28813
Jati 6117 6226 7053 6902 0.0306 8526 9915 11530 13408
Jetis 4977 5037 5517 5498 0.0252 6544 7412 8394 9506
Ngringo 23462 23360 26227 26228 0.0283 31876 36641 42118 48413
Sroyo 8090 8223 9701 9764 0.0481 13570 17166 21715 27470
Kecamatan
Colomadu 60828 61434 61843 72760 73332 0.0478 101713 128488 162312 205040
Baturan 8864 8958 9031 10392 10426 0.0414 13851 16966 20782 25457
Bulukan 5084 5204 5277 7216 7270 0.0935 13594 21258 33242 51981
Bolon 6399 6428 6440 6592 6698 0.0115 7255 7681 8133 8610
Gajahan 1880 1901 1921 2134 2145 0.0335 2702 3186 3757 4430
Gawanan 4910 5016 5106 6095 6174 0.0589 9219 12275 16345 21764
Gedongan 6198 6340 6441 8635 8697 0.0884 15734 24028 36696 56043
Malangjiwan 10854 10851 10795 11644 11736 0.0197 13455 14836 16358 18036
Paulan 2617 2674 2722 3197 3216 0.0529 4613 5968 7722 9992
Tohudan 4667 4670 4713 5800 5866 0.0588 8752 11648 15502 20631
Kecamatan
Kebakkramat 58973 59447 59864 59178 60540 0.0066 63383 65495 67678 69933
Kebak 4823 4880 4920 4812 4933 0.0057 5132 5278 5429 5584
Kemiri 8546 8537 8596 8963 9198 0.0186 10461 11468 12572 13782
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 9 Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
R
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2019
Tahun 2024
Tahun 2029
Tahun 2034
Pulosari 5088 5121 5165 5016 5125 0.0018 5190 5238 5285 5333
Waru 5937 4880 6069 6005 6139 0.0084 6509 6787 7077 7379
Sumber : Hasil Analisis, 2014
Pertumbuhan jumlah penduduk akan berpengaruh juga pada kebutuhan penduduk akan hunian. Untuk mengetahui kebutuhan permukiman di suatu daerah dapat diketahui dengan mengasumsikan 1 keluarga terdiri dari 4 anggota keluarga (berdasarkan standar jumlah anggota keluarga dalam keluarga kecil), maka dapat diketahui jumlah kebutuhan perumahan dengan membagi antara jumlah penduduk dengan standar tersebut. Kebutuhan hunian akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut. Banyaknya permintaan sering menjadi masalah apabila pemenuhan akan permintaan tersebut tidak dapat direalisasikan sepenuhnya sehingga sering terjadi backlog. Di tahun 2012 jumlah rumah di kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar adalah 57.755 unit rumah. Sedangkan kebutuhan akan hunian di tahun 2012 adalah 59.090, maka di kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar ini pada tahun 2012 terjadi kekurangan yang cukup besar mencapai 1335 unit rumah. Untuk lebih jelasnya merupakan angka backlog kebutuhan rumah kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar tahun 2012.
Tabel VI.7
Backlog Rumah di Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Karanganyar Tahun 2012
Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Kebutuhan rumah (Unit) Backlog
Kecamatan Tawangmangu
Blumbang 1053 941 113
Gondosuli 839 810 29
Kalisoro 1075 1012 63
Nglebak 957 1219 -262
Tawangmangu 1800 2165 -365
Kecamatan Tasikmadu
Buran 940 1245 -305
Gaum 1450 1453 -3
Karangmojo 1251 1499 -248
Ngijo 2146 1739 407
Pandeyan 1114 1237 -123
Papahan 1784 1788 -4
Suruh 1490 1589 -99
Kecamatan Jaten
Brujul 1502 1488 14
Dagen 1348 1500 -152
Jaten 3764 3826 -62
Jati 1776 1726 51
Jetis 1444 1375 70
Ngringo 6375 6557 -182
Sroyo 2286 2441 -155
Kecamatan Colomadu
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 10
Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Kebutuhan rumah (Unit) Backlog
Bulukan 1296 1818 -522
Bolon 2183 1675 509
Gajahan 626 536 90
Gawanan 1868 1544 325
Gedongan 2041 2174 -133
Malangjiwan 3478 2934 544
Paulan 1234 804 430
Tohudan 1331 1467 -136
Kecamatan Kebakkramat
Kebak 1115 1233 -118
Kemiri 2094 2300 -206
Nangsri 1167 1577 -410
Pulosari 1232 1281 -49
Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar
6.1.4. Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman
Sebagai dasar pertimbangan untuk merumuskan strategi pembangunan permukiman maka digunakan rumusan dari tujuan dan kebijakan yang ada dalam lingkup makro. Dari rumusan tujuan dan kebijakan maka diperlukan adanya target pembangunan permukiman di Kabupaten Karanganyar. Target pembangunan tersebut tetap mengacu pada dokumen kebijakan dan stategi yang berlaku yang dibandingkan dengan kondisi eksisting yang ada. Sehingga target pembangunan tersebut diharapkan dapat tercapai untuk 20 tahun kedepan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel VI.8
Target Pembangunan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Karanganyar
No Tujuan Kebijakan Indikator Eksisting
2014 Target 2034
A Terwujudnya
permukiman yang layak
dalam lingkungan
sehat, aman, serasi, dan teratur
1 Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
Setiap KK
memiliki 1
rumah sehat
Backlog 11% 100% KK memiliki
rumah
2 Peningkatan kualitas
lingkungan permukiman
kumuh agar layak huni.
Jumlah rumah layak huni
Bangunan permanen 80,2% Semi permanen 12,3% Non permanen 7,5%
Rumah layak huni 100%
3 Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk
peruntukan kawasan
permukiman.
Kesesuaian
dengan tata
ruang
Perkim di
rawan bencana, sempadan sungai
Tidak ada perkim di rawan bencana dan sempadan sungai
4 Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat
Ketersediaan infrastruktur
Ketersediaan infrastruktur untuk seluruh kawasan
Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 11 Tabel VI.9
Konsep dan Strategi Pengembangan Sektor Permukiman Kawasan Perkotaan Kabupaten Karanganyar
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
Skala Makro Kabupaten Karanganyar Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat
1. Pemenuhan kebutuhan
rumah yang layak huni, baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan legalitas 2. Permukiman tidak sesuai
dengan tata ruang, misal di sempadan sungai
1. Permukiman pada daerah rawan bencana,sempadan sungai
2. Permukiman di sekitar industri 3. Berkembangnya permukiman
tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga menyebabkan permukiman tidak tertata
4. Pembangunan perumahan
secara mandiri cenderung tidak memproses IMB, 5. Rendahnya keterjangkauan
pembiayaan perumahan.
Pembangunan perumahan
yang layak huni dari segi
kesehatan, keamanan,
kenyamanan dan legalitas lahan dilengkapi dengan penyediaan infrastruktur
1. Penataan lingkungan
permukiman yang kurang layak huni
2. Relokasi kawasan permukiman yang tidak sesuai tata ruang 3. Penyediaan lahan permukiman
baru.
4. Peningkatan akses pendanaan permukiman untuk seluruh golongan masyarakat 5. Peningkatan peran swadaya
masyarakat dalam perbaikan kualitas hunian
6. Penguatan kelembagaan pembangunan perumahan Kawasan PermukimanSempadan Sungai Bengawan Solo di Ngringo Perkotaan Jaten
Terwujudnya permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan
yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas
lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur
kawasan permukiman yang sehat.
Kawasan permukiman yang
tidak sesuai dengan
rencana tata ruang
1. Rumah di sempadan sungai
sudah permanen
2. Orientasi bangunan yang tidak telatur
3. Kepadatan bangunan sudah relatif tinggi dengan kondisi rumah sudah permanen
4. Rumah di sempadan sungai
rawan terkena longsor dan banjir
Bantaran sungai dikembalikan fungsinya sebagai kawasan lindung melalui relokasi
penduduk di bantaran,
penyiapan permukiman baru bagi penduduk yang direlokasi dan penghentian fasilitasi infrastruktur permukiman di bantaran sungai
1. Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai 2. Penataan kembali bantaran
sungai
3. Mengendalikanperkembangan permukiman sekitar sempadan sungai.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 12
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
Terwujudnya permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
Permukiman berkepadatan
tinggi di sekitar aktivitas industri
1. Permukiman berkepadatan tinggi
2. Tingginya kebutuhan hunian untuk pekerja industry
1. Menata kawasan permukiman yang terpadu dengan kawasan industri. 2. Menyediakan kawasan
hunian bagi pekerja industri.
1. Penataan dan peremajaan kawasan permukiman kurang layak huni
2. Pembangunan perumahan baru yang layak huni dan terjangkau.
Kawasan Permukiman Pendukung Pariwisata Tawangmangu di Dusun Beji dan Banjarsari Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
Penataan kawasan
permukiman pendukung pariwisata
1. Kepadatan permukiman yang relatif tinggi
2. Pemanfaatan lahan antar fungsi khususnya permukiman yang tidak jelas
1. Pengembangan kawasan
Tawangmangu sebagai sentra kawasan wisata. 2. Penataan kawasan
permukiman pendukung pariwisata
Penataan dan peremajaan kawasan permukiman
Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Sedang Ngringo Kecamatan Jaten Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat,
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas
Kawasan permukiman
berkepadatan sedan g sehingga mengakibatkan kondisi permukiman yang
1. Kepadatan bangunan yang relatif tinggi mengakibatkan pertumbuhan kawasan yang tidak teratur
Menata kawasan permukiman yang ditunjang infrastuktur yang memadai
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 13
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
aman, serasi, dan teratur
lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
tidak teratur dan tidak ditunjang infrastuktur yang memadai
2. Kondisi bangunan temporer 25-50%
3. Permukiman yang sebagian besar memiliki kualitas lingkungan yang rendah
Kawasan Permukiman Swadaya di Sekitar Pusat Kota Tawangmangu di Dusun Nano Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
1.Kawasan padat yang tidak didukung dengan infrastruktur pendukung yang memadai 2.Merupakan sentra
perekonomian skala kota maupun skala regional.
1. Terdapat spot-spot rumah tidak layak huni.
2. Kepadatan bangunan tinggi
Meningkatkan kualitas permukiman yang sehat didukung dengan
meningkatkan kualitas dan infrastruktur permukiman
Peningkatan kualitas hunian dan lingkungan agar layak huni
Kawasan PermukimanSwadaya Berkepadatan Tinggi Bolon di Perkotaan Colomadu Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan
1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.
2. Keberadaan sejumlah
1. Kepadatan bangunan yang relatif tinggi mengakibatkan pertumbuhan kawasan yang tidak teratur.
2. Terdapat rumah tidak layak huni
Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.
1. Meremajakan kawasan permukiman yang tergolong kumuh secara partisipatif 2. Meningkatkan kesadaran
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 14
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
rumah yang
dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.
3. Kawasan permukiman
perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif. Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Tinggi Malangjiwan
Terwujudnya permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni. 3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.
2. Keberadaan sejumlah rumah yang dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.
3. Kawasan permukiman
perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif.
1.Terdapat sejumlah rumah yang dikategorikan sebagai rumah yang tidak layak huni. 2.Lingkungan permukiman
padat dengan pertumbuhan bangunan yang tidak teratur sehingga menciptakan jalan lingkungan yang tidak teratur
Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.
Mengembangkan perumahan yang layak huni dan terjangkau oleh Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR).
Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Tinggi Gawanan di kawasan Perkotaan Colomadu Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1.Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2.Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni. 3.Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk
1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.
2. Keberadaan sejumlah rumah yang
Pertumbuhan permukiman baru yang sporadis (< 50 unit) di sekitar permukiman swadaya mengakibatkan daya dukung jalan lingkungan berkurang.
1. Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.
2. Kebutuhan regulasi yang mengatur perijinan rumah baru.
1.Menata kawasan permukiman swadaya agar layak huni dan sehat
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 15
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
peruntukan kawasan permukiman.
4.Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.
3. Kawasan permukiman
perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif.
Kawasan Permukiman Swadaya di Sekitar Industri Kebak di Desa Kebak dan Nangsri Kecamatan Kebakkramat Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
Permukiman swadaya di sekitar aktivitas industri
1. Permukiman berkepadatan tinggi
2. Tingginya kebutuhan hunian untuk pekerja industri
1. Menata kawasan permukiman yang terpadu dengan kawasan industri. 2. Menyediakan kawasan
hunian bagi pekerja industri.
1. Penataan dan peremajaan kawasan permukiman kurang layak huni
2. Pembangunan perumahan baru yang layak huni dan terjangkau.
Kawasan PermukimanSwadaya BerkepadatanTinggi Papahan Kecamatan Tasikmadu Terwujudnya
permukiman yang
layak dalam
lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur
1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan. 2. Peningkatan kualitas
lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.
3. Pembangunan perumahan
dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.
1. Kawasan yang berada di sekitar pusat
pemerintahan ,
perdagangan regional dan pendidikan
2. Peningkatan kebutuhan perumahan disebabkan karena adanya aktivitas perdagangan dan jasa
1. Pertumbuhan perumahan dekat dengan tempat kerja berpeluang tumbuh kembangnya kawasan permukiman baru 2. Permukiman rawan banjir
Permukiman yang
berkembang perlu adanya penataan lingkungan melalui perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, perberdayaan masyarakat untuk pengolahan sampah secara mandiri dan penanganan permukiman yang berada di daerah
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 16
Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan
Penanganan Strategi Pengembangan
4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.
rawan banjir
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 17
6.1.5. Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria umum dan khusus, sebagai berikut.
1. Umum
Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.
Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra.
Kesiapan lahan (sudah tersedia).
Sudah tersedia DED.
Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP, RPKPP, RP3KP, dan
KSK)
Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untuk
pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.
Ada unit pelaksana kegiatan.
Ada lembaga pengelola pasca konstruksi.
2. Khusus a) Rusunawa
Kesediaan Pemda utk penandatanganan MoA
Dalam Rangka penanganan Kawasan. Kumuh
Kesanggupan Pemda menyediakan Sambungan Listrik, Air Minum, dan PSD
lainnya
Ada calon penghuni
b) PNPM
Sudah ada kesepakatan dengan Menkokesra.
Kelurahan di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya.
Tingkat kemiskinan desa >25%.
Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dari
BLM.
Selain kriteria kesiapan seperti di atas terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pengusulan kegiatan pengembangan permukiman seperti untuk penanganan kawasan kumuh di perkotaan. Mengacu pada UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri
a. Ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi,
b. Ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum,
c. Penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan
utilitas umum, serta
d. Pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah.
Lebih lanjut kriteria tersebut diturunkan ke dalam kriteria yang selama ini diacu oleh Ditjen Cipta Karya meliputi sebagai berikut:
1. Vitalitas Non Ekonomi
a. Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
atau RDTRK, dipandang perlu sebagai legalitas kawasan dalam ruang kota.
b. Fisik bangunan perumahan permukiman dalam kawasan kumuh memiliki indikasi
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 18
c. Kondisi Kependudukan dalam kawasan permukiman kumuh yang dinilai, mempunyai
indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan kerapatan dan kepadatan penduduk.
2. Vitalitas Ekonomi Kawasan
a. Tingkat kepentingan kawasan dalam letak kedudukannya pada wilayah kota, apakah
apakah kawasan itu strategis atau kurang strategis.
b. Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kota, dimana keterkaitan dengan faktor
ekonomi memberikan ketertarikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada. Kawasan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat aktivitas bisnis dan perdagangan seperti pasar, terminal/stasiun, pertokoan, atau fungsi lainnya.
c. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan
permukiman kumuh.
3. Status Kepemilikan Tanah
a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan permukiman.
b. Status sertifikat tanah yang ada.
4. Keadaan Prasarana dan Sarana
a. Kondisi Jalan
b. Drainase
c. Air bersih
d. Air limbah
5. Komitmen Pemerintah Kabupaten
a. Keinginan pemerintah untuk penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh dengan
indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.
b. Ketersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan
(grand scenario) kawasan, rencana induk (master plan) kawasan dan lainnya.
6.1.6. Usulan Program dan Kegiatan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 19 Tabel VI.10
Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Karanganyar Tahun 2016-2020
No .
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Prov.
APBD Kab.
Masya rakat
BUM
D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020
Rincian Murni PHLN DAK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 Program Pengembangan Perumahan
1 a
Fasilitasi dan stimulasi dalam rangka Pembangunan Perumahan Kurang mampu
5 Kecamat
an
4.803.28
0
800.000
800.00 0
968.0
00 1.064
.000 1.171.
280
b
Biaya Operasional Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
50.000
50.000
c Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 117 Desa 2.312 unit 34.530 7.500 19.500 6.750 38.310 29.970
d Pemutakhran data RTLH
50.000
50.000
e Pemutakhiran Data
permukiman kumuh
50.000
50.000
f
Biaya Operasional Penyerahan Fasos dan Fasum Perumahan di Kabupaten Karanganyar
20.000
20.000
g
Penataan Lingkungan Pemukiman Penduduk Perdesaan
51 Desa 51 Desa
h
Penataan lingkungan permukiman didukung dengan PSD permukiman
Seluruh kawasan permukim
an perkotaan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 20 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Relokasi permukiman bantaran sungai
Bengawan Solo Jaten 200.000 80.000 120.000 100.000 300.000
Peningkatan kesadaran untuk memperbaiki kualitas hunian secara swadaya. (Program Lingkungan Sehat)
Pemberian subsidi pembangunan rumah bagi MBR.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 21 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Proporsi fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Perumahan Kurang mampu
Proporsi Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni
Biaya Operasional Program PNPM (P2KP)
Biaya Operasional Kegiatan Monitoring Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman dan Utilitas/PKP
Biaya Operasional Program Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Jalan Hotmix Kp. Pawisman Gedangan RT 04 RW 02 Desa Kemiri
Pembangunan Jalan Hotmix Dk. Tasgunting RT 02 RW XI Desa Nangsri Kebakkramat
Desa
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 22 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pembangunan Jalan (Latasir) Jembangan Desa Kaling Kec. Tasikmadu
Pengecoran Jalan Widoro Desa Brujul Kec. Jaten
Desa
Pengaspalan Jalan Purworejan Desa Brujul Kec Jaten
Desa
Pengaspalan Jalan Lingkungan Dusun Pancot Kel. Kalisoro Kec. Tawangmangu
Pembuatan Jalan Dusun Buntung RT 02/04 Desa Gerdu Kec. Karangpandan
Pengecoran Jalan Dukuh Jarakan Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 23 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengaspalan Jalan Nanti s/d Pepe Kidul Desa Jatisuko Kec. Jatipuro
Pengecoran Jalan Dusun Pamotan Desa Kedawung Kec. Jumapolo
Pembangunan Jalan Sidodadi Kedungdowo, Plosorejo Kec. Matesih
Rehab Lapangan Olahraga Desa Wonosari Kec. Gondangrejo
Pengecoran Jalan Bendungan Etan - Bendungan Kulon Desa Jatipurwo Kec. Jatipuro
Jalan
Pengecoran Jalan Manggal Etan - Manggal Kulon Desa Jatisawit Kec. Jatiyoso
Jalan
Pengerasan Jalan Dusun Tohudan Wetan RT. 03/05 Desa Tohudan Kec. Colomadu
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 24 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengaspalan Jalan (Sensit) Lingkungan pasar Dusun kangsi Desa karangsari Kec. Jatiyoso
Betonisasi Jalan dan Talud Penghubung Selorejo - Sukorejo Ds. Kedungjeruk Kec. Mojogedang
Betonisasi Jalan Dk. Sambirejo Desa Gebyok Kec.
Mojogedang Jalan Dukuh Mencon Desa Kalijirak
Pembangunan Betonisasi Desa Berjo Kec. Ngargoyoso
Desa
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 25 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengecoran Jalan Dusun Gebyog, Desa Gebyog, Mojogedang
Pengaspalan Hotmix Dan Talud Jalan Dukuh Setup Desa Karang, Kec. Karangpandan
Dukuh
Pengaspalan Hotmix Jl. Lingkungan Tengklik,
Perbaikan Jalan (COR) Pilangan RT 04/06, Baturan, Colomadu
Penyemiran Jalan Bendungan, Klodran, Colomadu
Penyemiran Jalan Klodran, Desa Klodran, Colomadu
Desa
Pengaspalan Jalan di Jl. Durian Raya Perum Wonorejo
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 26 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Hotmix Jalan Dukuh Kebakjetis RT 03/09, Desa Nangsri, Kebakkramat
Hotmix Jalan Dukuh Kebakjetis RT 02/09, Desa Nangsri, Kebakkramat
Hotmix Jalan Dukuh Tundungan Rt 01/V dan Rt 06/IV Desa Sroyo, Jaten
Desa
Hotmix Jalan Dukuh tundungan Rt 03/V, Desa Sroyo, Jaten
Desa
Pengerasan Jalan Dusun Dalatan Rt 01/11 Desa Gawanan, Colomadu
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 27 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengaspalan Jalan Dusun Gawanan Timur Rt 02/06 Desa Gawanan, Colomadu
Peningkatan Jalan Perumahan Dosen UNS Rw 05 Desa Jati
Betonisasi Jalan Perumahan Crysan Rw 14 Puntukrejo, Ngringo, Kec. Jaten
Perumah
Crossing Jalan Dusun Gedongan RT 01 RW 05
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 28 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengecoran Jalan Kampung Dusun Blembem Desa Plesungan, Gondangrejo
Rabat Beton Di Desa Jatirejo Kec Ngargoyoso
Pembangunan Betonisasi Jalan Dan Talud Dusun Banyubiru Desa Jatikuwung, Gondangrejo
Dusun
Pembangunan Jalan Dan Talud Jatikuwung Lor - Matokan Selokaton, Jatikuwung,
Pembangunan Jalan Kedung Gong, Jeruk Sawit, Gondangrejo
Pembangunan Jalan Dusun Desa Sroyo Kec. Jaten
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 29 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pembangunan Jalan Dusun Desa Alastuwo
Betonisasi Jalan Blencan Rt 04/07 Desa Tuban Kec. Gondangrejo
Betonisasi Jalan Antar Dusun Kedunggong - Banyuanayar, Desa Jeruksawit,
Betonisasi Jalan Dusun Jembangan Rt 02, 04 dan 07
Hotmix Jalan Dukuh Krempan Rt 06, 07 dan 08 Rw 11 Desa Waru Kec. Kebakkramat
Dukuh
Pengaspalan Jalan Lingkungan Dusun Sukorejo Desa Kedungjeruk Kec. Mojogedang
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 30 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengaspalan Jalan Lingkungan Dukuh Dawe Desa Mojoroto Kec. Mojogedang
Pengaspalan Jalan Lingkungan Desa Munggur Kec.
Mojogedang
Pengecoran Jalan Maguwan - Gaum
Pengaspalan Jalan Lingkungan Kadipiro RT 06/ RW 10 Kelurahan Bejen Kec. Karanganyar
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 31 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengecoran jalan Dusun Klamongan RT 02 RW 07 Desa Ngasem Kec. Colomadu
Desa
Betonisasi Jalan Desa Dusun Tanjung Desa Jatirejo Kec. Jumapolo
Betonisasi jalan Dusun Jambangan Desa Kaling Kec. Tasikmadu
Betonisasi jalan Dukuh Gondangrejo RT 1/15 Kemuning Kec. Ngargoyoso
Desa
Betonisasi jalan Desa Pandeyan Tasikmadu (DPU)
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 32 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Pengaspalan Jalan Benowo Desa Ngringo Kec. Jaten
Desa
Pengaspalan Jalan Wates RT. 09 RW. IV Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu
Pengaspalan Jalan Wates RT. 10 RW. IV Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu
Pengaspalan Jalan Mogang, Kalongan Desa Papahan Kec. Tasikmadu
Betonisasi Jalan Jl. Flamboyan Tegalarum RT. 02/13 Kel. Cangakan Kec. Karanganyar
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 33 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Prov.
APBD Kab.
Masya rakat
BUM
D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020
Rincian Murni PHLN DAK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
02/13 Kel. Cangakan
K
cb
Pembangunan Rabat Beton Wonoasri RT. 05 RW. 02 Desa Wonolopo Kec. Tasikmadu
Wonoasri RT. 05 RW. 02 Desa Wonolopo
Kec. Tasikma
1 Paket Paket
50.000
50.000
cc
Betonisasi Jalan Celengan RT. 02 dan RT. 03 RW. 07 Desa Kaling Kec. Tasikmadu
Celengan RT. 02 dan RT. 03 RW. 07 Desa Kaling
Kec.
1 Paket Paket 50.000 50.000
cd
Betonisasi Jalan Jembangan RT. 07 RW. 03 Desa Kaling Kec. Tasikmadu
Jembang an RT. 07
RW. 03 Desa Kaling
Kec. Tasikmad
u
1 Paket Paket
50.000
50.000
ce
Betonisasi Jalan Sepondok RT. 04/01 Desa Jatirejo Kec. Ngargoyoso
Sepondok RT. 04/01 Desa Jatirejo
Kec. Ngargoyo
so
1 Paket Paket
15.000
15.000
cf Pembangunan Jalan Dusun Getas Desa Jaten Kec. Jaten
Dusun
Getas 1 Paket Paket
50.000
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 34 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Prov.
APBD Kab.
Masya rakat
BUM
D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020
Rincian Murni PHLN DAK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Desa Jaten Kec. Jaten
cg
Pengecoran Jalan Gedangan RT. 01 RW. 03 Desa Salam Kec. Karangpandan
Gedanga n RT. 01
RW. 03 Desa Salam
Kec. Karangpa
nd
1 Paket Paket
30.000
30.000
ch
Betonisasi Jalan Sugihwaras RT. 03 RW. 07 Desa Wonorejo Kec. Gondangrejo
Sugihwar as RT. 03
RW. 07 Desa Wonorejo
Kec. Gondan
1 Paket Paket
15.000
15.000
ci
Pembangunan Pos Ronda Tegalasri RT. 03 RW. 08 Kel. Bejen Kec. Karanganyar
Tegalasri RT. 03 RW. 08 Kel. Bejen
Kec. Karangan
y
1 Paket Paket
25.000
25.000
cj
Perbaikan Jalan Lingkungan Nglinggo - Jongkang Kec. Tasikmadu
Nglinggo Desa Buran Kec. Tasikmad
u
1 Paket Paket
150.000
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 35 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Perbaikan Jalan Lingkungan Desa Ledok Sari Kec. Tawangmangu
Perbaikan Jalan Dusun Mundu Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo
PSD Rusunawa Brujul Desa Brujul Kec.Jaten
1 paket 750.000 750.000
b
Penataan Lahan Hijau Lingkungan Rusunawa Brujul
Desa
Pembangunan Rusunawa Colomadu , Jaten,
Pendampingan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan/SPPIK (non-fisik)
a
Studi Program Pengembangan Infrastruktur Permukiman
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 36 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Prov.
APBD Kab.
Masya rakat
BUM
D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020
Rincian Murni PHLN DAK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
yar
d.
Penyusunan database bidang permukiman/penyehatan lingkungan (air bersih, sanitasi, drainase)Kab. Karanganyar.
Kab. Karangan
yar
1 set
75.000
75.000
5
Pendampingan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman (RPKP) Perkotaan dan Perdesaan (non-fisik)
1
Program KTP2D (Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat
Pengembangan Desa )
a
Desa Gedong, Kec. Karanganyar
Desa Gedong, Kec. Karangan yar
1 paket
400.000
400.000
b
Desa Popongan Kec. Karanganyar
Desa Popongan Kec. Karangan yar
3 paket 400.000 40.000 400.000
c
Desa Seloromo Kec. Jenawi Desa Seloromo Kec. Jenawi
3 paket
400.000
40.000
400.000
d
Desa Sidomukti Kec. Jenawi Desa Sidomukti Kec. Jenawi
3 paket
400.000
40.000
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 37 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
6 Penyediaan PS penanganan kawasan
kumuh di perkotaan (Fisik)
PSD Perumahan di Kec Gondangrejo
PSD Perumahan di Kec Kebakramat
PSD Perumahan di Kec Tasikmadu
PSD Perumahan di Kec Karanganyar
PSD Perumahan di Kec Jumantono
PSD Perumahan Griya Lawu Asri Jeruk Sawit Kec. Gondangrejo
Perbaikan jalan lingkungan Perumahan dan Permukiman Kec. Karanganyar
a
Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Wahyu Utomo Karanganyar, Kec.Karanganyar
Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Lalung Permai Karanganyar, Kec.
Kec. Karangan
ganyar
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 38 No
.
Output
Lokasi Volume Satuan
Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan
Indikator Output APBN APBD
Prov.
APBD Kab.
Masya rakat
BUM
D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020
Rincian Murni PHLN DAK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Karanganyar
c
Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Jetu Tegalgede, Kec. Karanganyar
Kec. Karangan
ganyar
1 paket
264.000
36.000
300.000
Total Usulan Bidang Pengembangan Permukiman
10.984.5
30
175.50 0
15.741.1
80
30.000
-
106.750
-
19.042.7
10
2.135.
970 2.112.
000 2.200
.000 1.527.