• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR - DOCRPIJM 1504075982Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR - DOCRPIJM 1504075982Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor"

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 1

BAB 6

ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

Aspek teknis per sektor ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.

6.1. Pengembangan Permukiman

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

6.1.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan

Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:

1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.

2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).

3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.

4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

(2)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 2

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.

Terkait dengan tugas dan wewenang pemerintah dalam pengembangan permukiman maka UU No. 1/2011 mengamanatkan tugas dan wewenang berikut:

A. Tugas

1. Pemerintah Pusat

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan

kawasan permukiman.

b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan nasional tentang Kasiba dan Lisiba.

c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang perumahan dan

kawasan permukiman.

d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian dan kawasan permukiman.

e. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional.

2. Pemerintah Provinsi

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi di bidang

perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan nasional.

b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyediaan Kasiba & Lisiba lintas kota.

c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang

perumahan dan kawasan permukiman.

d. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan

provinsi penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.

e. Menyusun rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman lintas kabupaten/kota.

f. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan

kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

g. Memfasilitasi penyediaan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat,

terutama bagi MBR.

h. Memfasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat provinsi.

3. Pemerintah Kabupaten

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan dan strategi pada tingkat kota di bidang

perumahan dan kawasan permukiman dengan berpedoman pada kebijakan dan strategi nasional dan provinsi.

b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman pada tingkat kabupaten.

c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan

kebijakan kota dalam penyediaan rumah, perumahan, permukiman, lingkungan hunian, dan kawasan permukiman.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan

perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.

(3)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 3

f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan

strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.

g. Melaksanakan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.

h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.

i. Melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan

kawasan permukiman.

j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang

perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.

k. Menetapkan lokasi Kasiba dan Lisiba.

B. Wewenang

1. Pemerintah Pusat

a. Menyusun dan menetapkan norma, standar, pedoman, dan criteria rumah, perumahan,

permukiman, dan lingkungan hunian yang layak, sehat, dan aman.

b. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman.

c. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan

dan kawasan permukiman.

d. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan

permukiman pada tingkat nasional.

e. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan

perundang-undangan bidang perumahan dan kawasan permukiman.

f. Mengevalusi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat nasional.

g. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang perumahan dan kawasan

permukiman.

h. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan dan permukiman kumuh.

i. Menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam penyelenggaraan perumahan dan

kawasan permukiman.

j. Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan

kawasan permukiman.

2. Pemerintah Provinsi

a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada

tingkat provinsi.

b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundangundangan bidang perumahan

dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan

permukiman pada tingkat provinsi.

d. Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan

perundang-undangan, kebijakan, strategi, serta program di bidang perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

e. Mengevaluasi peraturan perundang-undangan serta kebijakan dan strategi

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi.

f. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh

(4)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 4

g. Mengoordinasikan pencadangan atau penyediaan tanah untuk pembangunan

perumahan dan permukiman bagi MBR pada tingkat provinsi.

h. Menetapkan kebijakan dan strategi daerah provinsi dalam penyelenggaraan perumahan

dan kawasan permukiman berpedoman pada kebijakan nasional.

3. Pemerintah Kabupaten

a. Menyusun dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada

tingkat kabupaten.

b. Menyusun dan menyempurnakan peraturan perundang-undangan bidang perumahan

dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.

c. Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan kawasan

permukiman pada tingkat kabupaten.

d. Melaksanakan sinkronisasi dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta

kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten.

e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan perumahan dan

permukiman bagi MBR.

f. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagi MBR pada tingkat

kabupaten.

g. Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintah kabupaten dan

badan hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan

permukiman kumuh pada tingkat kabupaten.

i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh

pada tingkat kabupaten.

6.1.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1. Isu strategis

Isu strategis permukiman yang terdapat di Kabupaten Karanganyar saat ini antara lain: Tabel VI.1

Isu-Isu Strategis Sektor Pengembangan Permukiman Skala Kabupaten Karanganyar

No. Isu Strategis Keterangan

1  Pertumbuhan penduduk

meningkat setiap tahun namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman.

 Perumahan tidak layak huni

 Perumahan Kumuh.

 Belum dipatuhinya kebijakan sumur resapan oleh pengembang yang membangun perumahan

 Kawasan kumuh di 23 Desa / kelurahan di 6 Kecamatan seluas 100,16 ha

 Pembangunan permukiman tidak sesuai tata ruang (di daerah rawan bencana, tidak sesuai aturan sempadan bangunan).

 Penanganan kawasan permukiman berada di daerah longsor ( desa Nglegok Kec. Ngargoyoso, desa Seloromo Kec. Jenawi, desa Tengklik Kec. Tawangmangu.

 Pengembangan prasarana sarana dasar kawasan RSH Griya Lawu Asri di Jeruksawit Gondangrejo

 Pengembangan prasarana sarana dasar kawasan RSH Perum Saraswati di Gaum Tasikmadu.

 Pembangunan PSD Rusunawa Brujul Kawasan Perkotaan Jaten

2  Pengolahan sampah dengan

ditimbun atau dibakar dapat mengakibatkan dampak

pencemaran yang semakin besar

 Baru sebagian kecil kawasan permukiman yang sudah terlayani oleh pelayanan sampah

 Keterlayanan air minum

 Kondisi jalan lingkungan dan

 Aplikasi masyarakat yang rendah dalam 3 R untuk mengolah sampah di sumber timbulan sampah.

 Prasarana dan sarana yang ada belum mendukung upaya pemisahan sampah organik dan sampah non organik.

(5)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 5

No. Isu Strategis Keterangan

sanitasi

 Pencehanan bahaya kebakaran

Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar

2. Kondisi Eksisting Pengembangan Permukiman

Kondisi eksisting pengembangan permukiman di Kabupaten Karanganyar terkait dengan capaian suatu kabupaten dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kabupaten (meliputi peraturan daerah, peraturan gubernur, peraturan walikota, maupun peraturan lainya) yang mendukung seluruh tahapan proses perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan pembangunan permukiman.

Tabel VI.2

Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Bupati/ Peraturan Lainnya Terkait Pengembangan Permukiman

No

Peraturan Daerah/Peraturan Gubernur/Peraturan Walikota/

peraturan lainnya Amanat kebijakan

No. Peraturan Perihal Tahun

1 Undang - undang

Nomor 1

Perumahan dan Kawasan

Permukiman

2011 Digunakan sebagai acuan didalam penataan perumahan dan kawasan permukiman

2 Undang- undang

Nomor 20

Rumah Susun 2011 Digunakan sebagai acuan untuk penyediaan

dan pembangunan Rumah Susun 3 Perda No. 12 tahun

2013

Perumahan dan permukiman 2013 Digunakan sebagai acuan didalam penataan

perumahan dan kawasan permukiman 4 Sk Bupati no. 640 /

689 tahun 2015

Penetapan lokasi permukiman dan kawasan kumuh

2015 Digunakan sebagai acuan didalam penataan permukiman dan kawasan kumuh

Tabel VI.3

Matriks Kondisi Eksisting Pembangunan Permukiman Perkotaan

TINGKAT PELAYANAN SEBARAN KUALITAS

Backlog 11%, di KecamatanJatiyoso, Matesih,

Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan,

Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Colomadu, Gondangrejo, Kebakkramat, Mojogedang, Kerjo, Jenawi

Kawasan permukiman perkotaan tersebar di seluruh kecamatan dengan luas 8821,49 Ha

Bangunan permanen 80,2% Semi permanen 12,3% Non permanen 7,5%

Kondisi eksisting permukiman di Kabupaten Karanganyar di tiap-tiap kecamatan yang ada dapat digambarkan dalam mat:rik di bawah ini :

Tabel VI.4

Kondisi Eksisting Pembangunan Permukiman Perkotaan di Kabupaten Karanganyar

KECAMATAN KONDISI EKSITING

Karanganyar - Banyak permukiman tidak layak huni yang sifastnya non permanen menyebar di

kota Karanganyar sehingga terdapat beberapa perkembangan kawasan kumuh di Kecamatan Karanganyar

- Beberapa perkembangan permukiman yang ada di Kecamatan Karanganyar

masih memiliki permukiman yang tidak teratur (unplanned)

Colomadu Kondisi permukiman sebagian besar kondisi cukup baik karena rumah permanen.

Namun masih terdapat pula rumah tidak ayak huni yang bersifat non permanen walaupun sekitar 60 unit telah dilakukan rehab dengan dana PNPM

Gondangrejo Sebagian permukiman merupakan permukiman tidak layak huni atau non permanen. Hampir seluruh kawasan Gondangrejo terdapat perumahan baru terutama di Desa Wonorejo, bahkan di beberapa daerah banyak terdapat permukiman kosong yang tidak ditempati dan dalam kondisi rusak seperti di Jeruksawit

(6)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 6

KECAMATAN KONDISI EKSITING

bersifat semi permanen. Di daerah Brujul Jaten terdapat Rusunawa dengan kondisi cukup baik

Kebakkramat Sebagian besar permukiman merupakan semi permanen dengan kondisi baik.

Permintaan akan permukiman cukup tinggi sehingga banyak muncul permukiman-permukiman baru. Bahkan terdapat satu RT yang hanya terdiri kurang dari 50 unit rumah

Tasikmadu Sebagian besar permukiman merupakan rumah non permanen dengan kondisi cukup

memprihatinkan. Penyediaan perumahan di Kecamatan ini sebagian besar merupakan swadaya masyarakat sekitar

Karangpandan Sebagian besar permukiman di Kecamatan Karangpandan masih berupa rumah semi

permanen dengan kondisi cukup baik dan cukup layak untuk di tinggali

Mojogedang Sebagian besar permukiman di kawasan ini dalam kondisi cukup baik hampir di seluruh

kawasan namun masih terdapat rumah semi permanen yang juga memiliki persebaran yang cukup tinggi

Tawangmangu Kondisi permukiman yang berada di Kecamatan Tawangmangu sebagian sudah

tergolong baik, hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik permukiman yang sudah permanen

Jatipuro Kondisi permukiman di Kecamatan Jatipuro sudah cukup baik namun masih terdapat

permukiman non permanen yang tidak layak huni

Kerjo Kondisi permukiman di Kecamatan Kerjo sudah berbentuk bangunan permanen, akan

tetapi ada beberapa permukiman yang dibangun di bantaran sungai sungai dengan bangunan yang juga sudah permanen

Jenawi Kecamatan Jenawi mempunyai kondisi permukiman yang masih bersifat semi

permanen. Hal ini dapat dilihat dari kondisi bangunan rumah yang masih sangat sederhana

Jumantono Kondisi permukiman yang ada yaitu bangunan rumah masih bersifat semi permanen karena hanya terbuat dari papan atau batu bata yang masih sangat sederhana bahkan pekarangan rumah yang masih berbentuk tanah liat

Ngargoyoso Di kecamatan Ngargoyoso terdapat dua jenis permukiman yaitu permukiman semi

permanen dan permanen. Pada permukiman semi permanen bangunan rumah belum terbentuk dari batu bata sedangkan untuk permukiman permanen sudah terbuat dari beton

Jumapolo Kondisi permukiman yang ada yaitu bangunan rumah masih bersifat semi permanen

karena hanya terbuat dari papan atau dari batu bata yang masih sangat sederhana termasuk pekarangan beberapa masih berupa tanah liat

Matesih Kondisi permukiman yang ada di Kecamatan Matesih sebagian besar masih bersifat

semi permanen. Hal ini dibuktikan dengan kondisi perumahan yang masih terbuat dari papan yang disusun. Meskipun juga ada beberapa daerah yang kondisi perumahannya sudah permanen dengan aksesbiltas yang cukup baik

Jatiyoso Kondisi permukiman yang ada di Kecamatan Jatiyoso sebagian besar masih bersifat semi permanen. Hal ini dibuktikan dengan kondisi perumahan yang masih terbuat dari papan yang disusun. Meskipun juga ada beberapa daerah yang kondisi perumahannya sudah permanen dengan aksesbiltas yang cukup baik

Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar

3. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Karanganyar antara lain:

 Pengembangan permukiman pada daerah rawan bencana,

 Berkembangnya permukiman tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga

menyebabkan permukiman tidak tertata

 Pembangunan perumahan secara mandiri cenderung tidak memproses IMB,

 Pertambahan jumlah penduduk meningkatkan kebutuhan permukiman dan PSD

(7)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 7

 Belum adanya kelembagaan yang berstatus dinas dalam penyediaan sarana dan prasarana

dasar (PSD) permukiman.

 Penataan kawasan permukiman kumuh yang berdasarkan SK Bupati no. 640 / 689 tahun

2015 di Kabupaten Karanganyar terdapat seluas 100,16 ha di 23 kelurahan / desa di 6 kecamatan

Tabel VI.5

Identifikasi Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman Kabupaten Karanganyar

NO SEKTOR POTENSI PERMASALAHAN PELUANG

PENGEMBANGAN

TANTANGAN PENGEMBANGAN

1 Kawasan

Permukiman

1. Ketersediaan lahan untuk pengembangan permukiman baru 2. Ketersediaan

jaringan jalan yang baik sehingga mempermudah akses antar kawasan permukiman

1. Pengembangan

permukiman pada daerah rawan bencana, 2. Berkembangnya

permukiman tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga menyebabkan permukiman tidak tertata

3. Pembangunan

perumahan secara mandiri cenderung tidak memproses IMB,

4. Rendahnya keterjangkauan pembiayaan perumahan. 5. Penataan kawasan

permukiman kumuh dan pencegahannya

1. Letak Kab Karanganyar cukup strategis, berbatasan dengan Kota Surakarta sehingga dapat menjadi pendukung bagi penyediaan lahan perumahan 2. Banyaknya

pembangunan perumahan oleh developer membantu menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat 3. Peluang pembangunan

rusunawa

1.Pertambahan jumlah penduduk

meningkatkan

kebutuhan permukiman dan PSD permukiman 2.Belum adanya

kelembagaan yang berstatus dinas dalam penyediaan sarana dan prasarana dasar (PSD) permukiman.

Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar

6.1.3. Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman

Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan prioritas akan dirumuskan berdasakan pada aspek penanganan yaitu:

(8)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 8

Berikut merupakan proyeksi penduduk kawasan perkotaan Prioritas Kabupaten Karanganyar selama 20 tahun atau sampai dengan Tahun 2034.

Tabel VI.6

Proyeksi Penduduk Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Karanganyar

Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa)

R

Proyeksi Penduduk (Jiwa)

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2019

Tahun 2024

Tahun 2029

Tahun 2034 Kecamatan

Tawangmangu 45182 45532 45663 42979 43687 0.0084 46314 48287 50343 52487

Blumbang 3987 3992 4000 3698 3762 0.0144 4158 4467 4798 5154

Gondosuli 3450 3462 3475 3176 3241 0.0155 3609 3898 4210 4546

Kalisoro 4482 4514 4527 3964 4049 0.0251 4816 5451 6169 6983

Nglebak 5285 5317 5317 4739 4875 0.0200 5599 6182 6825 7534

Tawangmangu 8407 8483 8512 8643 8660 0.0074 9121 9466 9823 10194

Kecamatan

Tasikmadu 55842 56283 57326 56916 57875 0.0090 61612 64429 67374 70454

Buran 4765 4823 4894 4864 4981 0.0111 5383 5690 6014 6356

Gaum 5146 52898 5485 5773 5812 0.0309 7192 8373 9749 11351

Karangmojo 5684 5674 5757 5820 5994 0.0134 6578 7029 7512 8027

Ngijo 5564 5626 5773 6914 6957 0.0574 10286 13600 17981 23775

Pandeyan 5503 5524 5652 4826 4949 0.0262 5930 6748 7679 8738

Papahan 6677 6690 6981 7111 7150 0.0173 8060 8780 9564 10418

Suruh 6691 6779 6773 6186 6354 0.0128 6947 7405 7893 8412

Kecamatan Jaten 70770 70993 71109 80726 80766 0.0336 101775 120051 141609 167038

Brujul 5008 5174 5974 5952 0.0441 8052 9992 12400 15387

Dagen 4871 4923 5935 5999 0.0535 8637 11206 14539 18863

Jaten 13642 13503 15364 15305 0.0292 18718 21612 24954 28813

Jati 6117 6226 7053 6902 0.0306 8526 9915 11530 13408

Jetis 4977 5037 5517 5498 0.0252 6544 7412 8394 9506

Ngringo 23462 23360 26227 26228 0.0283 31876 36641 42118 48413

Sroyo 8090 8223 9701 9764 0.0481 13570 17166 21715 27470

Kecamatan

Colomadu 60828 61434 61843 72760 73332 0.0478 101713 128488 162312 205040

Baturan 8864 8958 9031 10392 10426 0.0414 13851 16966 20782 25457

Bulukan 5084 5204 5277 7216 7270 0.0935 13594 21258 33242 51981

Bolon 6399 6428 6440 6592 6698 0.0115 7255 7681 8133 8610

Gajahan 1880 1901 1921 2134 2145 0.0335 2702 3186 3757 4430

Gawanan 4910 5016 5106 6095 6174 0.0589 9219 12275 16345 21764

Gedongan 6198 6340 6441 8635 8697 0.0884 15734 24028 36696 56043

Malangjiwan 10854 10851 10795 11644 11736 0.0197 13455 14836 16358 18036

Paulan 2617 2674 2722 3197 3216 0.0529 4613 5968 7722 9992

Tohudan 4667 4670 4713 5800 5866 0.0588 8752 11648 15502 20631

Kecamatan

Kebakkramat 58973 59447 59864 59178 60540 0.0066 63383 65495 67678 69933

Kebak 4823 4880 4920 4812 4933 0.0057 5132 5278 5429 5584

Kemiri 8546 8537 8596 8963 9198 0.0186 10461 11468 12572 13782

(9)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 9 Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa)

R

Proyeksi Penduduk (Jiwa)

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2019

Tahun 2024

Tahun 2029

Tahun 2034

Pulosari 5088 5121 5165 5016 5125 0.0018 5190 5238 5285 5333

Waru 5937 4880 6069 6005 6139 0.0084 6509 6787 7077 7379

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Pertumbuhan jumlah penduduk akan berpengaruh juga pada kebutuhan penduduk akan hunian. Untuk mengetahui kebutuhan permukiman di suatu daerah dapat diketahui dengan mengasumsikan 1 keluarga terdiri dari 4 anggota keluarga (berdasarkan standar jumlah anggota keluarga dalam keluarga kecil), maka dapat diketahui jumlah kebutuhan perumahan dengan membagi antara jumlah penduduk dengan standar tersebut. Kebutuhan hunian akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk yang ada di daerah tersebut. Banyaknya permintaan sering menjadi masalah apabila pemenuhan akan permintaan tersebut tidak dapat direalisasikan sepenuhnya sehingga sering terjadi backlog. Di tahun 2012 jumlah rumah di kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar adalah 57.755 unit rumah. Sedangkan kebutuhan akan hunian di tahun 2012 adalah 59.090, maka di kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar ini pada tahun 2012 terjadi kekurangan yang cukup besar mencapai 1335 unit rumah. Untuk lebih jelasnya merupakan angka backlog kebutuhan rumah kawasan perkotaan prioritas Kabupaten Karanganyar tahun 2012.

Tabel VI.7

Backlog Rumah di Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Karanganyar Tahun 2012

Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Kebutuhan rumah (Unit) Backlog

Kecamatan Tawangmangu

Blumbang 1053 941 113

Gondosuli 839 810 29

Kalisoro 1075 1012 63

Nglebak 957 1219 -262

Tawangmangu 1800 2165 -365

Kecamatan Tasikmadu

Buran 940 1245 -305

Gaum 1450 1453 -3

Karangmojo 1251 1499 -248

Ngijo 2146 1739 407

Pandeyan 1114 1237 -123

Papahan 1784 1788 -4

Suruh 1490 1589 -99

Kecamatan Jaten

Brujul 1502 1488 14

Dagen 1348 1500 -152

Jaten 3764 3826 -62

Jati 1776 1726 51

Jetis 1444 1375 70

Ngringo 6375 6557 -182

Sroyo 2286 2441 -155

Kecamatan Colomadu

(10)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 10

Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Kebutuhan rumah (Unit) Backlog

Bulukan 1296 1818 -522

Bolon 2183 1675 509

Gajahan 626 536 90

Gawanan 1868 1544 325

Gedongan 2041 2174 -133

Malangjiwan 3478 2934 544

Paulan 1234 804 430

Tohudan 1331 1467 -136

Kecamatan Kebakkramat

Kebak 1115 1233 -118

Kemiri 2094 2300 -206

Nangsri 1167 1577 -410

Pulosari 1232 1281 -49

Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar

6.1.4. Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman

Sebagai dasar pertimbangan untuk merumuskan strategi pembangunan permukiman maka digunakan rumusan dari tujuan dan kebijakan yang ada dalam lingkup makro. Dari rumusan tujuan dan kebijakan maka diperlukan adanya target pembangunan permukiman di Kabupaten Karanganyar. Target pembangunan tersebut tetap mengacu pada dokumen kebijakan dan stategi yang berlaku yang dibandingkan dengan kondisi eksisting yang ada. Sehingga target pembangunan tersebut diharapkan dapat tercapai untuk 20 tahun kedepan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel VI.8

Target Pembangunan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Karanganyar

No Tujuan Kebijakan Indikator Eksisting

2014 Target 2034

A Terwujudnya

permukiman yang layak

dalam lingkungan

sehat, aman, serasi, dan teratur

1 Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

Setiap KK

memiliki 1

rumah sehat

Backlog 11% 100% KK memiliki

rumah

2 Peningkatan kualitas

lingkungan permukiman

kumuh agar layak huni.

Jumlah rumah layak huni

Bangunan permanen 80,2% Semi permanen 12,3% Non permanen 7,5%

Rumah layak huni 100%

3 Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk

peruntukan kawasan

permukiman.

Kesesuaian

dengan tata

ruang

Perkim di

rawan bencana, sempadan sungai

Tidak ada perkim di rawan bencana dan sempadan sungai

4 Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat

Ketersediaan infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur untuk seluruh kawasan

Sumber : Dokumen RP2KP Kabupaten Karanganyar

(11)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 11 Tabel VI.9

Konsep dan Strategi Pengembangan Sektor Permukiman Kawasan Perkotaan Kabupaten Karanganyar

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

Skala Makro Kabupaten Karanganyar Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat

1. Pemenuhan kebutuhan

rumah yang layak huni, baik dari sisi kuantitas, kualitas, dan legalitas 2. Permukiman tidak sesuai

dengan tata ruang, misal di sempadan sungai

1. Permukiman pada daerah rawan bencana,sempadan sungai

2. Permukiman di sekitar industri 3. Berkembangnya permukiman

tak terencana pada daerah-daerah tertentu, sehingga menyebabkan permukiman tidak tertata

4. Pembangunan perumahan

secara mandiri cenderung tidak memproses IMB, 5. Rendahnya keterjangkauan

pembiayaan perumahan.

Pembangunan perumahan

yang layak huni dari segi

kesehatan, keamanan,

kenyamanan dan legalitas lahan dilengkapi dengan penyediaan infrastruktur

1. Penataan lingkungan

permukiman yang kurang layak huni

2. Relokasi kawasan permukiman yang tidak sesuai tata ruang 3. Penyediaan lahan permukiman

baru.

4. Peningkatan akses pendanaan permukiman untuk seluruh golongan masyarakat 5. Peningkatan peran swadaya

masyarakat dalam perbaikan kualitas hunian

6. Penguatan kelembagaan pembangunan perumahan Kawasan PermukimanSempadan Sungai Bengawan Solo di Ngringo Perkotaan Jaten

Terwujudnya permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan

yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas

lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur

kawasan permukiman yang sehat.

Kawasan permukiman yang

tidak sesuai dengan

rencana tata ruang

1. Rumah di sempadan sungai

sudah permanen

2. Orientasi bangunan yang tidak telatur

3. Kepadatan bangunan sudah relatif tinggi dengan kondisi rumah sudah permanen

4. Rumah di sempadan sungai

rawan terkena longsor dan banjir

Bantaran sungai dikembalikan fungsinya sebagai kawasan lindung melalui relokasi

penduduk di bantaran,

penyiapan permukiman baru bagi penduduk yang direlokasi dan penghentian fasilitasi infrastruktur permukiman di bantaran sungai

1. Relokasi kawasan permukiman di sepanjang sempadan sungai 2. Penataan kembali bantaran

sungai

3. Mengendalikanperkembangan permukiman sekitar sempadan sungai.

(12)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 12

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

Terwujudnya permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

Permukiman berkepadatan

tinggi di sekitar aktivitas industri

1. Permukiman berkepadatan tinggi

2. Tingginya kebutuhan hunian untuk pekerja industry

1. Menata kawasan permukiman yang terpadu dengan kawasan industri. 2. Menyediakan kawasan

hunian bagi pekerja industri.

1. Penataan dan peremajaan kawasan permukiman kurang layak huni

2. Pembangunan perumahan baru yang layak huni dan terjangkau.

Kawasan Permukiman Pendukung Pariwisata Tawangmangu di Dusun Beji dan Banjarsari Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

Penataan kawasan

permukiman pendukung pariwisata

1. Kepadatan permukiman yang relatif tinggi

2. Pemanfaatan lahan antar fungsi khususnya permukiman yang tidak jelas

1. Pengembangan kawasan

Tawangmangu sebagai sentra kawasan wisata. 2. Penataan kawasan

permukiman pendukung pariwisata

Penataan dan peremajaan kawasan permukiman

Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Sedang Ngringo Kecamatan Jaten Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat,

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas

Kawasan permukiman

berkepadatan sedan g sehingga mengakibatkan kondisi permukiman yang

1. Kepadatan bangunan yang relatif tinggi mengakibatkan pertumbuhan kawasan yang tidak teratur

Menata kawasan permukiman yang ditunjang infrastuktur yang memadai

(13)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 13

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

aman, serasi, dan teratur

lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

tidak teratur dan tidak ditunjang infrastuktur yang memadai

2. Kondisi bangunan temporer 25-50%

3. Permukiman yang sebagian besar memiliki kualitas lingkungan yang rendah

Kawasan Permukiman Swadaya di Sekitar Pusat Kota Tawangmangu di Dusun Nano Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

1.Kawasan padat yang tidak didukung dengan infrastruktur pendukung yang memadai 2.Merupakan sentra

perekonomian skala kota maupun skala regional.

1. Terdapat spot-spot rumah tidak layak huni.

2. Kepadatan bangunan tinggi

Meningkatkan kualitas permukiman yang sehat didukung dengan

meningkatkan kualitas dan infrastruktur permukiman

Peningkatan kualitas hunian dan lingkungan agar layak huni

Kawasan PermukimanSwadaya Berkepadatan Tinggi Bolon di Perkotaan Colomadu Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan

1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.

2. Keberadaan sejumlah

1. Kepadatan bangunan yang relatif tinggi mengakibatkan pertumbuhan kawasan yang tidak teratur.

2. Terdapat rumah tidak layak huni

Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.

1. Meremajakan kawasan permukiman yang tergolong kumuh secara partisipatif 2. Meningkatkan kesadaran

(14)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 14

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

rumah yang

dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.

3. Kawasan permukiman

perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif. Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Tinggi Malangjiwan

Terwujudnya permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni. 3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.

2. Keberadaan sejumlah rumah yang dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.

3. Kawasan permukiman

perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif.

1.Terdapat sejumlah rumah yang dikategorikan sebagai rumah yang tidak layak huni. 2.Lingkungan permukiman

padat dengan pertumbuhan bangunan yang tidak teratur sehingga menciptakan jalan lingkungan yang tidak teratur

Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.

Mengembangkan perumahan yang layak huni dan terjangkau oleh Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR).

Kawasan Permukiman Swadaya Berkepadatan Tinggi Gawanan di kawasan Perkotaan Colomadu Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1.Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2.Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni. 3.Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk

1. Fungsi kawasan perkotaan Colomadu sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan dan jasa.

2. Keberadaan sejumlah rumah yang

Pertumbuhan permukiman baru yang sporadis (< 50 unit) di sekitar permukiman swadaya mengakibatkan daya dukung jalan lingkungan berkurang.

1. Kebutuhan menata lingkungan permukiman swadaya layak huni dan sehat.

2. Kebutuhan regulasi yang mengatur perijinan rumah baru.

1.Menata kawasan permukiman swadaya agar layak huni dan sehat

(15)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 15

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

peruntukan kawasan permukiman.

4.Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

dikategorikan sebagai rumah tidak layak huni.

3. Kawasan permukiman

perkotaan yang mendorong alih fungsi pertanian produktif.

Kawasan Permukiman Swadaya di Sekitar Industri Kebak di Desa Kebak dan Nangsri Kecamatan Kebakkramat Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan.

2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

Permukiman swadaya di sekitar aktivitas industri

1. Permukiman berkepadatan tinggi

2. Tingginya kebutuhan hunian untuk pekerja industri

1. Menata kawasan permukiman yang terpadu dengan kawasan industri. 2. Menyediakan kawasan

hunian bagi pekerja industri.

1. Penataan dan peremajaan kawasan permukiman kurang layak huni

2. Pembangunan perumahan baru yang layak huni dan terjangkau.

Kawasan PermukimanSwadaya BerkepadatanTinggi Papahan Kecamatan Tasikmadu Terwujudnya

permukiman yang

layak dalam

lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur

1. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi semua golongan. 2. Peningkatan kualitas

lingkungan permukiman kumuh agar layak huni.

3. Pembangunan perumahan

dan permukiman diarahkan pada lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman.

1. Kawasan yang berada di sekitar pusat

pemerintahan ,

perdagangan regional dan pendidikan

2. Peningkatan kebutuhan perumahan disebabkan karena adanya aktivitas perdagangan dan jasa

1. Pertumbuhan perumahan dekat dengan tempat kerja berpeluang tumbuh kembangnya kawasan permukiman baru 2. Permukiman rawan banjir

Permukiman yang

berkembang perlu adanya penataan lingkungan melalui perbaikan jalan lingkungan, perbaikan drainase, perberdayaan masyarakat untuk pengolahan sampah secara mandiri dan penanganan permukiman yang berada di daerah

(16)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 16

Tujuan Kebijakan Isu Strategis Permasalahan Konsepsi Dan Kebutuhan

Penanganan Strategi Pengembangan

4. Pembangunan infrastruktur kawasan permukiman yang sehat.

rawan banjir

(17)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 17

6.1.5. Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)

Dalam pengembangan permukiman terdapat kriteria yang menentukan, yang terdiri dari kriteria umum dan khusus, sebagai berikut.

1. Umum

 Ada rencana kegiatan rinci yang diuraikan secara jelas.

 Indikator kinerja sesuai dengan yang ditetapkan dalam Renstra.

 Kesiapan lahan (sudah tersedia).

 Sudah tersedia DED.

 Tersedia Dokumen Perencanaan Berbasis Kawasan (SPPIP, RPKPP, RP3KP, dan

KSK)

 Tersedia Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) dan dana daerah untuk

pembiayaan komponen kegiatan sehingga sistem bisa berfungsi.

 Ada unit pelaksana kegiatan.

 Ada lembaga pengelola pasca konstruksi.

2. Khusus a) Rusunawa

 Kesediaan Pemda utk penandatanganan MoA

 Dalam Rangka penanganan Kawasan. Kumuh

 Kesanggupan Pemda menyediakan Sambungan Listrik, Air Minum, dan PSD

lainnya

 Ada calon penghuni

b) PNPM

 Sudah ada kesepakatan dengan Menkokesra.

 Kelurahan di kecamatan yang tidak ditangani PNPM Inti lainnya.

 Tingkat kemiskinan desa >25%.

 Bupati menyanggupi mengikuti pedoman dan menyediakan BOP minimal 5% dari

BLM.

Selain kriteria kesiapan seperti di atas terdapat beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pengusulan kegiatan pengembangan permukiman seperti untuk penanganan kawasan kumuh di perkotaan. Mengacu pada UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri

a. Ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi,

b. Ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum,

c. Penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan

utilitas umum, serta

d. Pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana

tata ruang wilayah.

Lebih lanjut kriteria tersebut diturunkan ke dalam kriteria yang selama ini diacu oleh Ditjen Cipta Karya meliputi sebagai berikut:

1. Vitalitas Non Ekonomi

a. Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

atau RDTRK, dipandang perlu sebagai legalitas kawasan dalam ruang kota.

b. Fisik bangunan perumahan permukiman dalam kawasan kumuh memiliki indikasi

(18)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 18

c. Kondisi Kependudukan dalam kawasan permukiman kumuh yang dinilai, mempunyai

indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan kerapatan dan kepadatan penduduk.

2. Vitalitas Ekonomi Kawasan

a. Tingkat kepentingan kawasan dalam letak kedudukannya pada wilayah kota, apakah

apakah kawasan itu strategis atau kurang strategis.

b. Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kota, dimana keterkaitan dengan faktor

ekonomi memberikan ketertarikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada. Kawasan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pusat-pusat aktivitas bisnis dan perdagangan seperti pasar, terminal/stasiun, pertokoan, atau fungsi lainnya.

c. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan

permukiman kumuh.

3. Status Kepemilikan Tanah

a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan permukiman.

b. Status sertifikat tanah yang ada.

4. Keadaan Prasarana dan Sarana

a. Kondisi Jalan

b. Drainase

c. Air bersih

d. Air limbah

5. Komitmen Pemerintah Kabupaten

a. Keinginan pemerintah untuk penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh dengan

indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.

b. Ketersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan

(grand scenario) kawasan, rencana induk (master plan) kawasan dan lainnya.

6.1.6. Usulan Program dan Kegiatan

(19)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 19 Tabel VI.10

Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Karanganyar Tahun 2016-2020

No .

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Prov.

APBD Kab.

Masya rakat

BUM

D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020

Rincian Murni PHLN DAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

1 Program Pengembangan Perumahan

1 a

Fasilitasi dan stimulasi dalam rangka Pembangunan Perumahan Kurang mampu

5 Kecamat

an

4.803.28

0

800.000

800.00 0

968.0

00 1.064

.000 1.171.

280

b

Biaya Operasional Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)

50.000

50.000

c Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 117 Desa 2.312 unit 34.530 7.500 19.500 6.750 38.310 29.970

d Pemutakhran data RTLH

50.000

50.000

e Pemutakhiran Data

permukiman kumuh

50.000

50.000

f

Biaya Operasional Penyerahan Fasos dan Fasum Perumahan di Kabupaten Karanganyar

20.000

20.000

g

Penataan Lingkungan Pemukiman Penduduk Perdesaan

51 Desa 51 Desa

h

Penataan lingkungan permukiman didukung dengan PSD permukiman

Seluruh kawasan permukim

an perkotaan

(20)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 20 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Relokasi permukiman bantaran sungai

Bengawan Solo Jaten 200.000 80.000 120.000 100.000 300.000

Peningkatan kesadaran untuk memperbaiki kualitas hunian secara swadaya. (Program Lingkungan Sehat)

Pemberian subsidi pembangunan rumah bagi MBR.

(21)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 21 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Proporsi fasilitasi dan stimulasi Pembangunan Perumahan Kurang mampu

Proporsi Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat

Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni

Biaya Operasional Program PNPM (P2KP)

Biaya Operasional Kegiatan Monitoring Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman dan Utilitas/PKP

Biaya Operasional Program Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan Jalan Hotmix Kp. Pawisman Gedangan RT 04 RW 02 Desa Kemiri

Pembangunan Jalan Hotmix Dk. Tasgunting RT 02 RW XI Desa Nangsri Kebakkramat

Desa

(22)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 22 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pembangunan Jalan (Latasir) Jembangan Desa Kaling Kec. Tasikmadu

Pengecoran Jalan Widoro Desa Brujul Kec. Jaten

Desa

Pengaspalan Jalan Purworejan Desa Brujul Kec Jaten

Desa

Pengaspalan Jalan Lingkungan Dusun Pancot Kel. Kalisoro Kec. Tawangmangu

Pembuatan Jalan Dusun Buntung RT 02/04 Desa Gerdu Kec. Karangpandan

Pengecoran Jalan Dukuh Jarakan Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu

(23)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 23 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengaspalan Jalan Nanti s/d Pepe Kidul Desa Jatisuko Kec. Jatipuro

Pengecoran Jalan Dusun Pamotan Desa Kedawung Kec. Jumapolo

Pembangunan Jalan Sidodadi Kedungdowo, Plosorejo Kec. Matesih

Rehab Lapangan Olahraga Desa Wonosari Kec. Gondangrejo

Pengecoran Jalan Bendungan Etan - Bendungan Kulon Desa Jatipurwo Kec. Jatipuro

Jalan

Pengecoran Jalan Manggal Etan - Manggal Kulon Desa Jatisawit Kec. Jatiyoso

Jalan

Pengerasan Jalan Dusun Tohudan Wetan RT. 03/05 Desa Tohudan Kec. Colomadu

(24)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 24 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengaspalan Jalan (Sensit) Lingkungan pasar Dusun kangsi Desa karangsari Kec. Jatiyoso

Betonisasi Jalan dan Talud Penghubung Selorejo - Sukorejo Ds. Kedungjeruk Kec. Mojogedang

Betonisasi Jalan Dk. Sambirejo Desa Gebyok Kec.

Mojogedang Jalan Dukuh Mencon Desa Kalijirak

Pembangunan Betonisasi Desa Berjo Kec. Ngargoyoso

Desa

(25)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 25 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengecoran Jalan Dusun Gebyog, Desa Gebyog, Mojogedang

Pengaspalan Hotmix Dan Talud Jalan Dukuh Setup Desa Karang, Kec. Karangpandan

Dukuh

Pengaspalan Hotmix Jl. Lingkungan Tengklik,

Perbaikan Jalan (COR) Pilangan RT 04/06, Baturan, Colomadu

Penyemiran Jalan Bendungan, Klodran, Colomadu

Penyemiran Jalan Klodran, Desa Klodran, Colomadu

Desa

Pengaspalan Jalan di Jl. Durian Raya Perum Wonorejo

(26)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 26 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Hotmix Jalan Dukuh Kebakjetis RT 03/09, Desa Nangsri, Kebakkramat

Hotmix Jalan Dukuh Kebakjetis RT 02/09, Desa Nangsri, Kebakkramat

Hotmix Jalan Dukuh Tundungan Rt 01/V dan Rt 06/IV Desa Sroyo, Jaten

Desa

Hotmix Jalan Dukuh tundungan Rt 03/V, Desa Sroyo, Jaten

Desa

Pengerasan Jalan Dusun Dalatan Rt 01/11 Desa Gawanan, Colomadu

(27)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 27 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengaspalan Jalan Dusun Gawanan Timur Rt 02/06 Desa Gawanan, Colomadu

Peningkatan Jalan Perumahan Dosen UNS Rw 05 Desa Jati

Betonisasi Jalan Perumahan Crysan Rw 14 Puntukrejo, Ngringo, Kec. Jaten

Perumah

Crossing Jalan Dusun Gedongan RT 01 RW 05

(28)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 28 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengecoran Jalan Kampung Dusun Blembem Desa Plesungan, Gondangrejo

Rabat Beton Di Desa Jatirejo Kec Ngargoyoso

Pembangunan Betonisasi Jalan Dan Talud Dusun Banyubiru Desa Jatikuwung, Gondangrejo

Dusun

Pembangunan Jalan Dan Talud Jatikuwung Lor - Matokan Selokaton, Jatikuwung,

Pembangunan Jalan Kedung Gong, Jeruk Sawit, Gondangrejo

Pembangunan Jalan Dusun Desa Sroyo Kec. Jaten

(29)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 29 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pembangunan Jalan Dusun Desa Alastuwo

Betonisasi Jalan Blencan Rt 04/07 Desa Tuban Kec. Gondangrejo

Betonisasi Jalan Antar Dusun Kedunggong - Banyuanayar, Desa Jeruksawit,

Betonisasi Jalan Dusun Jembangan Rt 02, 04 dan 07

Hotmix Jalan Dukuh Krempan Rt 06, 07 dan 08 Rw 11 Desa Waru Kec. Kebakkramat

Dukuh

Pengaspalan Jalan Lingkungan Dusun Sukorejo Desa Kedungjeruk Kec. Mojogedang

(30)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 30 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengaspalan Jalan Lingkungan Dukuh Dawe Desa Mojoroto Kec. Mojogedang

Pengaspalan Jalan Lingkungan Desa Munggur Kec.

Mojogedang

Pengecoran Jalan Maguwan - Gaum

Pengaspalan Jalan Lingkungan Kadipiro RT 06/ RW 10 Kelurahan Bejen Kec. Karanganyar

(31)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 31 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengecoran jalan Dusun Klamongan RT 02 RW 07 Desa Ngasem Kec. Colomadu

Desa

Betonisasi Jalan Desa Dusun Tanjung Desa Jatirejo Kec. Jumapolo

Betonisasi jalan Dusun Jambangan Desa Kaling Kec. Tasikmadu

Betonisasi jalan Dukuh Gondangrejo RT 1/15 Kemuning Kec. Ngargoyoso

Desa

Betonisasi jalan Desa Pandeyan Tasikmadu (DPU)

(32)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 32 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Pengaspalan Jalan Benowo Desa Ngringo Kec. Jaten

Desa

Pengaspalan Jalan Wates RT. 09 RW. IV Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu

Pengaspalan Jalan Wates RT. 10 RW. IV Desa Kalijirak Kec. Tasikmadu

Pengaspalan Jalan Mogang, Kalongan Desa Papahan Kec. Tasikmadu

Betonisasi Jalan Jl. Flamboyan Tegalarum RT. 02/13 Kel. Cangakan Kec. Karanganyar

(33)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 33 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Prov.

APBD Kab.

Masya rakat

BUM

D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020

Rincian Murni PHLN DAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

02/13 Kel. Cangakan

K

cb

Pembangunan Rabat Beton Wonoasri RT. 05 RW. 02 Desa Wonolopo Kec. Tasikmadu

Wonoasri RT. 05 RW. 02 Desa Wonolopo

Kec. Tasikma

1 Paket Paket

50.000

50.000

cc

Betonisasi Jalan Celengan RT. 02 dan RT. 03 RW. 07 Desa Kaling Kec. Tasikmadu

Celengan RT. 02 dan RT. 03 RW. 07 Desa Kaling

Kec.

1 Paket Paket 50.000 50.000

cd

Betonisasi Jalan Jembangan RT. 07 RW. 03 Desa Kaling Kec. Tasikmadu

Jembang an RT. 07

RW. 03 Desa Kaling

Kec. Tasikmad

u

1 Paket Paket

50.000

50.000

ce

Betonisasi Jalan Sepondok RT. 04/01 Desa Jatirejo Kec. Ngargoyoso

Sepondok RT. 04/01 Desa Jatirejo

Kec. Ngargoyo

so

1 Paket Paket

15.000

15.000

cf Pembangunan Jalan Dusun Getas Desa Jaten Kec. Jaten

Dusun

Getas 1 Paket Paket

50.000

(34)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 34 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Prov.

APBD Kab.

Masya rakat

BUM

D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020

Rincian Murni PHLN DAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Desa Jaten Kec. Jaten

cg

Pengecoran Jalan Gedangan RT. 01 RW. 03 Desa Salam Kec. Karangpandan

Gedanga n RT. 01

RW. 03 Desa Salam

Kec. Karangpa

nd

1 Paket Paket

30.000

30.000

ch

Betonisasi Jalan Sugihwaras RT. 03 RW. 07 Desa Wonorejo Kec. Gondangrejo

Sugihwar as RT. 03

RW. 07 Desa Wonorejo

Kec. Gondan

1 Paket Paket

15.000

15.000

ci

Pembangunan Pos Ronda Tegalasri RT. 03 RW. 08 Kel. Bejen Kec. Karanganyar

Tegalasri RT. 03 RW. 08 Kel. Bejen

Kec. Karangan

y

1 Paket Paket

25.000

25.000

cj

Perbaikan Jalan Lingkungan Nglinggo - Jongkang Kec. Tasikmadu

Nglinggo Desa Buran Kec. Tasikmad

u

1 Paket Paket

150.000

(35)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 35 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Perbaikan Jalan Lingkungan Desa Ledok Sari Kec. Tawangmangu

Perbaikan Jalan Dusun Mundu Desa Selokaton Kecamatan Gondangrejo

PSD Rusunawa Brujul Desa Brujul Kec.Jaten

1 paket 750.000 750.000

b

Penataan Lahan Hijau Lingkungan Rusunawa Brujul

Desa

Pembangunan Rusunawa Colomadu , Jaten,

Pendampingan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan/SPPIK (non-fisik)

a

Studi Program Pengembangan Infrastruktur Permukiman

(36)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 36 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Prov.

APBD Kab.

Masya rakat

BUM

D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020

Rincian Murni PHLN DAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

yar

d.

Penyusunan database bidang permukiman/penyehatan lingkungan (air bersih, sanitasi, drainase)Kab. Karanganyar.

Kab. Karangan

yar

1 set

75.000

75.000

5

Pendampingan Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman (RPKP) Perkotaan dan Perdesaan (non-fisik)

1

Program KTP2D (Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat

Pengembangan Desa )

a

Desa Gedong, Kec. Karanganyar

Desa Gedong, Kec. Karangan yar

1 paket

400.000

400.000

b

Desa Popongan Kec. Karanganyar

Desa Popongan Kec. Karangan yar

3 paket 400.000 40.000 400.000

c

Desa Seloromo Kec. Jenawi Desa Seloromo Kec. Jenawi

3 paket

400.000

40.000

400.000

d

Desa Sidomukti Kec. Jenawi Desa Sidomukti Kec. Jenawi

3 paket

400.000

40.000

(37)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 37 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

6 Penyediaan PS penanganan kawasan

kumuh di perkotaan (Fisik)

PSD Perumahan di Kec Gondangrejo

PSD Perumahan di Kec Kebakramat

PSD Perumahan di Kec Tasikmadu

PSD Perumahan di Kec Karanganyar

PSD Perumahan di Kec Jumantono

PSD Perumahan Griya Lawu Asri Jeruk Sawit Kec. Gondangrejo

Perbaikan jalan lingkungan Perumahan dan Permukiman Kec. Karanganyar

a

Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Wahyu Utomo Karanganyar, Kec.Karanganyar

Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Lalung Permai Karanganyar, Kec.

Kec. Karangan

ganyar

(38)

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karanganyar Tahun 2015 VI - 38 No

.

Output

Lokasi Volume Satuan

Sumber Dana (dalam ribuan) Tahun Pelaksanaan

Indikator Output APBN APBD

Prov.

APBD Kab.

Masya rakat

BUM

D Swasta CSR 2016 2017 2018 2019 2020

Rincian Murni PHLN DAK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

Karanganyar

c

Perbaikan Jalan Lingkungan Perumahan Jetu Tegalgede, Kec. Karanganyar

Kec. Karangan

ganyar

1 paket

264.000

36.000

300.000

Total Usulan Bidang Pengembangan Permukiman

10.984.5

30

175.50 0

15.741.1

80

30.000

-

106.750

-

19.042.7

10

2.135.

970 2.112.

000 2.200

.000 1.527.

Gambar

Tabel VI.8 Target Pembangunan Pengembangan Permukiman di Kabupaten Karanganyar
Tabel VI.10 Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman Kabupaten Karanganyar Tahun 2016-2020
Tabel  VI.11 Mata Air Dan Sumur Dalam Sebagai Sumber Air Baku di PDAM Kabupaten Karanganyar
Tabel VI.17 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dan Analisa Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dalam hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pokok penelitian ini yaitu tentang penerapan Metode Pembelajaran

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan motivasi melakukan latihan pembentukan tubuh pada dewasa awal. Subjek

Sikap positif itu adalah pengendalian diri agar senantiasa berfikir dengan melihat sisi positif disetiap obyek yang terlihat, terdengar, atau bahkan dalam bentuk afirmasi

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,

Seperti pada UU Nomer 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mengatakan bahwa “Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk membuat aplikasi pengolahan data keberatan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Selatan dan

Sistem yang dibuat penulis adalah Self Service peminjaman dan Pengembalian buku.Alat ini bekerja dengan membaca label barcode jenis 128 oleh barcode reader

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini