• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa kebutuhan pengembangan SPAM yang merupakan hasil rangkaian analisis survey kebutuhan nyata, analisis kebutuhan dasar air minum, analisis kebutuhan program pengembangan, analisis kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis ekonomi. Hasil analisis kebutuhan ini di tampilkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 6.25. Analisis Kebutuhan PDAM Kota Kupang No. Uraian Kondisi Eksisting Tahun 2013 Kebutuhan KET. Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V

1. Sistem Perpipaan (PDAM)

a. Kebocoran (%) 27,44 26,57 23,94 21,08 20,06 19,75

b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) 6,41 8,10 10,42 12,73 15,02 17,31

c. Kebutuhan air (liter/org/hari) 100 100 100 100 100 100

2. Sistem Bukan Perpipaan

a. Kebocoran (%)

b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) c. Kebutuhan air (liter/org/hari)

3. Sistem Perpipaan Non PDAM

a. Kebocoran (%)

b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) c. Kebutuhan air (liter/org/hari)

4. Kebocoran Total

5. Jumlah Pelanggan

a. Proporsi Sambungan Langsung 6 6 6 6 6 6

b. Proporsi Sambungan Umum 100 100 100 100 100 100

c. Jumlah Sambungan Langsung 5.059 6.751 8.571 10.529 12.640 15.150

d. Jumlah Sambungan Umum 5 5 5 5 5 5

6. Unit Konsumsi

a. Sambungan Langsung, SL b. Sambungan Umum, SU c. Non Domestic

7. Kebutuhan Air

a. Kebutuhan Air Domestik b. Kebutuhan Air Non Domestik c. Sub Total Kebutuhan Air

8. Kebutuhan Air Rata-Rata (Qr)

9. Kebutuhan Air Maksimum (Qmax)

10. Peak Hour Factor (Faktor Jam Puncak)

Sumber : PDAM Kota Kupang

B. Kebutuhan Pengembangan SPAM Daerah

Kebutuhan Pengembangan SPAM mengacu dari Renstra DJCK tahun 2010-2014 khususnya dalam Kegiatan: Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, Dan Penyelenggaraan Serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Selanjutnya digambarkan target pengembangan sistem penyediaan air minum Kota Kupang sesuai dengan tabel Di bawah ini :

Tabel 6.26. Kebutuhan Pengembangan SPAM Kota Kupang

No. OUTPUT SATUAN

Kebutuhan Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V 1 Layanan Perkantoran

2 Peraturan Pengembangan Sistem Air Minum 3

Laporan Pembinaan Pelaksanaan Pengembangan SPAM a. RISPAM b. NSPK SPAM 4

Laporan Pengawasan Pelaksanaan Pengembangan SPAM 5

Percontohan Re-Use dan Daur Ulang Air Minum

a. Kampanye hemat air b. Aktivitas reuse & daur ulang air 6. Penyelenggaraan SPAM terfasilitasi

a. PDAM yang memperoleh pembinaan Paket 1 b. Pengelola air minum non PDAM yang

memperoleh pembinaan c. Laporan pra-studi kelayakan KPS

d. PDAM terfasilitasi untuk mendapatkan pinjaman Bank

e. Studi Alternatif Pembiayaan 7. SPAM Regional

8. SPAM Di kawasan MBR Kawasan Oesapa Oesapa

Selatan Oesapa barat Nunleu Naikoten 9. SPAM di Ibu kota Kecamatan (IKK)

10. SPAM Perdesaan a. PS Air Minum Perdesaan b. Pro Rakyat PDT 11. SPAM Kawasan Khusus

a. Kawasan pulau terluar, perbatasan, terpencil b. Kawasan pemekaran, KAPET

c. Pelabuhan perikanan dan Pro Rakyat KKP

i. Pelabuhan perikanan Kawasan Tode Kisar, Alak Namosain ii. Pro Rakyat KKP

Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kota Kupang adalah :

- pembangunan Bendungan Kolhua sebagai sumber air bersih untuk wilayah Daerah dan sekitarnya; - peningkatan jaringan penyediaan air minum melalui mata air Oepura di Kelurahan Oepura, mata air

Amnesi di Kelurahan Bakunase, dan mata air Air Sagu di Kelurahan Batuplat; - penambahan lokasi sumur bor tersebar di wilayah Kota Kupang;

- peningkatan kapasitas air baku Instalasi Pengolahan Air Minum di Kelurahan Oepura, Kelurahan Kelapa Lima, Kelurahan Kolhua, Kelurahan Bakunase, dan Kelurahan Batuplat menjadi 150 l/detik; - pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum di Kelurahan Kolhua;

- pengembangan jaringan perpipaan di wilayah Kecamatan Oebobo, Kecamatan Kelapa Lima, Kecamatan Alak dan Kecamatan Maulafa; dan

- pengembangan jaringan bukan perpipaan meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan atau pembangunan perlindungan mata air diatur lebih lanjut oleh Perusahaan Daerah Air Minum.

6.3.4 Program-Program dan Kriteria Penyiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

6.3.4.1 Program-Program Pengembangan SPAM

Program SPAM yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat sebagai berikut: 1. Program Regional

2. SPAM Perkotaan mencakup SPAM IKK dan SPMm ibukota pemekaran/Perluasan perkotaan 3. SPAM berbasis masyarakat yakni Pamsimas

4. SPAM di kawasan khusus meliputi : SPAM kawasan kumuh perkotaan, SPAM Kawasan Nelayan, SPAM Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar

5. SPAM PDAM Terfasilitasi meliputi: bantuan program PDAM dan pengembangan jaringan SPAM MBR

6. SPAM Non PDAM Terfasilitasi

Selanjutnya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) mengacu pada Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang disusun berdasarkan:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota; 2. Rencana pengelolaan Sumber Daya Air;

3. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM;

4. Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Budaya Mas yarakat; 5. Kondisi Kota dan Rencana Pengembangan SPAM.

Tabel 6.27. Lingkup Penyusunan RISPAM

Kegiatan

Wilayah Administrasi

Kab/Kota

Wilayah Pelayanan

Satu Wilayah Lintas Kab./Kota Lintas Provinsi

Penyusun Pemda Penyelenggara di

Kab./Kota

Penyelenggara

Regional Penyelenggara Regional

Acuan RTRW RTRW & RISPAM

Kab./Kota

RTRW & RISPAM Kab./Kota Terkait

RTRW Provinsi, RTRW & RISPAM Kab./Kota

Terkait Penetapan Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota Gubernur setelah berkonsultasi

dengan Bupati/Walikota Terkait.

Menteri setelah berkonsultasi dengan Gubernur dan Bupati/Walikota Terkait. Konsultasi

Publik Pemda

Penyelenggara dengan Fasilitasi dari Pemda

Penyelenggara dengan fasilitasi dari Pemda terkait dan Gubernur

Penyelenggara dengan fasilitasi dari Pemda terkait, Gubernur,

dan menteri. Pelaksanaan

Penyusunan

Penyedia

Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri Penyedia Jasa/ Sendiri

6.3.4.2. Kriteria Penyiapan (Readiness Criteria)

Kelengkapan (readiness criteria) usulan kegiatan Pengembangan SPAM pemerintah kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Tersedia Rencana Induk Pengembangan SPAM (sesuai PP No. 16 /2005 Pasal 26 ayat 1 s.d 8 dan Pasal 27 tentang Rencana Induk Pengembangan SPAM.

3. Tersedia studi kelayakan/justifikasi teknis dan biaya

– Studi Kelayakan Lengkap: Penambahan kapasitas ≥ 20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar ≥ 250 mm

– Studi Kelayakan Sederhana: Penambahan kapasitas 15-20 l/detik atau diameter pipa JDU terbesar 200 mm;

– Justifikasi Teknis dan Biaya: Penambahan kapasitas ≤ 10 l/det ik atau diameter pipa JDU terbesar ≤ 150 mm;

4. Tersedia DED/Rencana Teknis (sesuai Permen No. 18/2007 pasal 21) 5. Ada indikator kinerja untuk monitoring

– Indikator Output: 100 % pekerjaan fisik

– Indikator Outcome: Jumlah SR/HU yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun yang sama

6. Tersedia lahan/ada jaminan ketersediaan lahan

7. Tersedia Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) sesuai kebutuhan fungsional dan rencana pemanfaatan sistem yang akan dibangun

8. Institusi pengelola pasca konstruksi sudah jelas (PDAM/PDAB, UPTD atau (BLUD) 9. Dinyatakan dalam surat pernyataan Kepala Daerah tentang kesanggupan kesanggupan/

kesiapan menyediakan syarat-syarat di atas.

6.3.4.3. Skema Kebijakan Pendanaaan

A. Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM

Adapun skema kebijakan pendanaan pengembangan SPAM adalah tergambar dalam tabel dibawah ini :

Tabel 628. Skema Kebijakan Pendananaan Pengembangan SPAM

Kegiatan SPAM Air Baku Unit Produksi

Transmisi dan Distribusi (SR dan HU)

KOTA APBN APBD, PDAM, KPS, (APBN) APBN, PDAM, KPS, APBN (MBR)

IKK APBN APBN APBN (s.d. Hidran Umum)

Desa Rawan Air APBN APBN APBN (s.d. Hidran Umum)

Desa dengan air baku mudah

(Pamsimas) APBN APBN, APBD, Masyarakat

PAMSIMAS (APBN : 70%, APBD : 10%, dan Masyarakat

: 20%.

Catatan:

• Semua sistem yang sudah ada (sudah jadi) di kelola oleh Pemda/PDAM/Masyarakat; • Keikutsertaan Pemda/PDAM/Masyarakat dalam proses pembangunan adalah keharusan; • HU = Hidran Umum;

• SR = Sambungan rumah;

Gambar 6.3 Pembagian Kewenangan Pengembangan SPAM

B. Pendekatan Pembiayaan APBN

1) Non Cost-Recovery

• Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) pada IKK, kawasan perbatasan/ pulau terdepan;

• Fasilitasi pengembangan SPAM (unit air baku dan unit produksi) bagi kawasan- kawasan tertinggal (kawasan kumuh, kawasan nelayan, dan ibu kota kabupaten pemekaran;

• Fasilitasi pengembangan SPAM bagi perdesaan (desa rawan air) melalui pemicuan perubahan perilaku menjadi hidup bersih dan sehat, pembangunan modal sosial, capacitu building bagi masyarakat, serta pembangunan dan pengelolaan SPAM berbasis masyarakat; dan

• Pengembangan SPAM skala kecil (perdesaan) pembiayaannya didorong melalui DAK.

2) Cost recovery

• Fasilitasi penyediaan air baku untuk air minum melalui kerjasama dengan Ditjen Sumber Daya Air; dan

• Fasilitasi penyediaan air minum (PDAM) di kawasan strategis (PKN, PKW, PKL, dll) dengan pendanaan melalui perbankan, Pemda/PDAM, serta KPS.