• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG TERBUKA

3.7. Kesimpulan dan Rekomendasi

4.2.2. Analisis Kecenderungan Sistem (Simulasi Model) Kecamatan Medan Polonia Polonia

Analisis kecenderungan sistem ditujukan untuk mengeksplo rasi perilaku sistem dalam jangka panjang k e depan, melalui simulasi model. Perilaku simulasi ditetapkan selama 5 tahu n ke depan, yakni dimulai tahun 20 08 sampai dengan 2 012. Dalam kurun waktu simulasi tersebut, diungkapkan perkembangan yang mungkin terjadi pada peub ah-p eubah yang dikaji. Peubah-peubah model yang akan disimulasikan ad alah jumlah tanaman yang terdiri dari jumlah tanaman muda dan jumlah tanaman tua, jumlah d an kepadatan pendud uk, jumlah kend araan yang terdiri

dari jumlah sepeda moto r, jumlah mobil bus, jumlah mobil penumpang, ju mlah mobil baran g, serapan CO2, vegetasi semak, rumput dan pohon serta serapan O2. Dinamika beberapa p eubah sistem dalam ku run waktu 5 tahun ke depan disajikan p ada Gambar 9.

Hasil simulasi model menunjukkan bah wa jumlah tanaman di Kecamatan Medan Polonia terus meningkat dari 14.247,23 unit pada awal simulasi menjadi 19.146,1 6 unit p ada akhir tahun simulasi. Demikian juga dengan jumlah penduduk yan g terus meningkat dari 6.749.0 41,98 jiwa pad a awal simulasi menjad i 7.428.35 6,93 jiwa p ada akhir tahun simulasi. Pola peningkatan jumah penduduk diikuti p ula oleh penin gkatan jumlah kendaraan dari 29.7 48,89 un it pada awal simulasi menjadi 47 .241,36 unit pada akhir tahun simulasi. Kondisi ini menghasilkan Ruang Terbuka Hijau d i Kecamatan Med an Po lon ia terus menuru n dari 0 ,0065 ha/jiwa atau 65 m2/jiwa pada tahu n 2008 menjadi 0,0049 ha/jiwa atau 49 m2/jiwa d i tahun 2012.

Menurut Muhammadi et al. (20 01), hasil simulasi tersebut selanjutnya digunakan un tuk memah ami perilaku gejala atau proses serta meng etahui kecenderungann ya di masa mendatang. Struktur intern al masalah dapat d ip ahami secara lebih rinci d engan memahami p erilaku d an kecend eru ngann ya. Pemahaman in i berguna untuk memperoleh solusi yang terb aik mengenai masalah yang dihadapi dalam manajemen dan memperkirakan kecenderuangan keadaan di mas a mendatang.

Hasil Simulasi untuk RTH, jumlah tanaman, ju mlah pendu duk, jumlah kendaraan, serap an CO2, serap an O2, luas wilayah di Kecamatan Medan Polonia berupa tab el waktu digambarkan pada tab el 1 4 berikut ini :

P JT JTM P P T JTT JT PP SM P SM JSM PP MB P MB JMB P P MBr JK P MBr JMBr P P MP P MP JMP JP KP P PP LW PJP O2

RTH

CO2 VS VR VP O2JT C O2JT O2JK CO2JK O2JP CO2JP

Gambar 10. Diagram dinamis model RTH Kecamatan Medan Area Keterangan:

RTH = ruang terbuka hijau LW = luas wilayah

KP = kepad atan penduduk JP = jumlah penduduk JT = jumlah tan aman JTM = jumlah tan aman muda JTT = jumlah tan aman tua

JSM = jumlah sepeda motor JMBr = jumlah mobil b arang JMB = jumlah mobil b us

JMP = jumlah mobil p enumpang PJP = peningkatan jumlah penduduk PSM = peningkatan jumlah sepeda motor PMBr = peningkatan jumlah mobil barang PMP = peningkatan jumlah mobil penumpang PMB = peningkatan jumlah mobil bus

PJT = peningkatan jumlah tanaman

PPP = persentase peningkatan jumlah penduduk (0.023% /tahun ) PPSM = persentase peningkatan jumlah sepeda motor (0.13% /tahun) PPMBr = persentase peningkatan jumlah mobil barang (0.051% /tahun) PPMP = persentase peningkatan jumlah mobil penumpang (0.0 83% /tahun) PPMB = persentase peningkatan jumlah mobil bus (0.026% /tahun)

PPT = persentase peningkatan jumlah tanaman (0.018 % /tahun) VP = vegetasi pohon

VR = vegetasi ru mp ut VS = vegetasi semak O2 = serapan oksigen

CO2 = serapan karbon dioksida

Gambar 10 mempresentasikan bahwa RTH dip engaruhi oleh serapan 02 seb esar 600.000 ton /Ha, serapan CO2 sebesar 58.99 ton /Ha, jumlah tanam an sebesar 6.384,77 unit dengan persentase peningkatan sebesar 0.018%/tahun, jumlah penduduk sebesar 15.542.836,2 5 jiwa dengan persentase peningkatan sebesar 0.023%/tah un dan jumlah kendaraan sebesar 47.241,36 unit dengan persentase penin gkatan sebesar 0.13%/tah un un tuk sepeda motor, 0.051%/tahun untuk mobil baran g, 0.0 83%/tah un u ntuk mob il penumpang dan 0.026 %/tahun untuk mobil bus. Dari hasil formulasi dengan men ggunakan Powersim 2.5, diperoleh nilai RTH seb esar 0,00 18 ha/jiwa atau 18 m2/jiwa . Hasil ini menunjukkan bahwa RTH di Kecamatan Medan Area tidak memenuhi standar RTH yang dipaparkan pada tabel 2,

bahkan sangat jauh dari standar, yang meyebutkan b ahwa untuk suatu wilayah kota, standar RTH adalah 40 ha/jiwa.

Dari pengamatan langsung di lapangan, juga dap at d i lihat bahwa Kecamatan Medan Area memang terbilang kecamatan yang tidak asri dan h ijau, hampir di semua kelurahan terlihat gersang dengan banyaknya ru ko dan perkantoran. (Gambar 18). Pada med ian jalan atau tengah jalan untuk jalan raya atau jalan du a arah maupun di kanan k iri jalan han ya beberap a saja yang ditanaminya pohon -pohon. Pengh ijauan hanya diperoleh dari halaman pekarangan rumah warga.

Berbeda dengan Kecamatan Medan Polonia, Kecamatan Area malah tidak memiliki taman -taman yang d ikelola oleh Dinas Pertamanan Kota Medan. Pad ahal menu rut Peraturan M enteri Dalam Negeri Republik In donesia Nomor 1 Tahu n 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) menyatakan bahwa p enyediaan dan p emeliharaan RTHKP meru pakan tanggun gjawab Pemerintah Kabupaten/Kota yan g dilakuk an secara bertah ap sesuai den gan k emampu an masing-masing daerah.

Pada prinsipnya RTH dimaksudkan agar dapat menekan efek negatif yang ditimbulkan lingkungan terban gun di perkotaan, sep erti peningkatan temperatur udara, penurunan tingkat peresapan air dan kelembaban udara, polusi, dan lain seb again ya.

Sebagai salah satu unsur kota yang pen ting khususnya dilihat dari fun gsi ek olo gis, betapa sempit, atau kecilnya uku ran RTH Kota (Urban Green Open Space)

yan g ada, termasuk halaman rumah/bangunan pribadi, seyo gyanya dapat dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang ditanami tetumbuhan secara multi fungsi.

Hasni (2008), juga menyatakan bahwa d alam pembangunan kota berkelanjutan mutlak dipertimbangkan adanya pembangunan RTH secara khusus, berdasarkan pada serangkaian fungsi penting RTH dalam Rencana In duk Kota baik dalam jan gka p endek maupun panjang. Setiap 120.000 penduduk harus tersedia satu taman seluas 24.00 0 m2. RTH ini sudah dikategorikan sebagai tam an kota, untuk menampung berbagai kegiatan baik skala kota maupun skala b agian wilayah kota.

4.2.4. Analisis Kecenderungan Sistem (Simulasi Model) Kecamatan Medan

Dokumen terkait