KAJIAN PEMETAAN PROGRAM PADA PERANGKAT DAERAH LINGKUP BIDANG INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN
KAJIAN PUSTAKA
2. Analisis Kesesuaian Program dan Tupoksi pada Perangkat Daerah
Lingkup Bidang IPW Bappeda Kabupaten Kuningan
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah program yang ada di dalam Permendagri 90/2019 sudah sesuai dengan tupoksi pada perangkat daerah ataukah tidak. Permendagri 90/2019 menjabarkan suatu program ke dalam kegiatan dan sub kegiatan. Selanjutnya, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) didasarkan pada suatu jenis kegiatan tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya suatu kegiatan tertentu dilaksanakan oleh bidang tertentu atau setidaknya tidak ada bidang yang memiliki sub kegiatan yang sama dengan bidang yang lain.
a. Bidang IPW Bappeda Kabupaten Kuningan
Meskipun berdasrkan Permendagri 90/2019 Dinas LH termasuk bagian dari lingkup koordinasi Bidang IPW, namun di dalam tupoksi bidang ini tidak disebutkan mengenai urusan lingkungan hidup. Oleh karena itu, sebaiknya urusan LH dimasukkan ke dalam tupoksi Bidang IPW. Selain itu, untuk memudahkan koordinasi, sub urusan bangunan gedung yang menjadi bagian koordinasi Sub Bidang Prasarana Wilayah sebaiknya diserahkan kepada Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa bangunan gedung merupakan bagian dari Bidang Cipta Karya
54 yang sebagian besar terdapat dalam lingkup koordinasi Sub Bidang Permukiman dan Pengembangan Wilayah.
Permendagri 90/2019 masih memiliki kekurangan yaitu tidak menjelaskan mengenai maksud dari kata kewilayahan. Apakah tata ruang,
pertanahan, dan kebencanaan termasuk ke dalam konteks kewilayahan? Selain itu, Permendagri 90/2019 juga tidak menyebutkan secara spesifik bahwa jasa konstruksi yang merupakan sub urusan
pekerjaan umum merupakan bagian dari kegiatan Bidang IPW.
Gambar 1 Lingkup Koordinasi dan Lingkup Perangkat Daerah Bidang IPW Sumber : analisis, 2020
b. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan
Penamaan bidang dan seksi pada Dinas LH Kabupaten Kuningan memerlukan penyesuaian dengan program-program yang terdapat dalam Permendagri 90/2019. Penyesuaian penamaan tersebut perlu diikuti dengan penyesuaian tupoksinya. Menurut Permendagri 90/2019 program-program pada Dinas LH dikelompokkan berdasarkan aspek perencanaan, pengawasan, pengendalian, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, pengaduan, dan penghargaan LH, serta pengelolaan keanekaragaman hayati dan persampahan. Adapun struktur organisasi bidang-bidang pada Dinas LH Kabupaten Kuningan yaitu :
1) Bidang Tata Kelola Lingkungan yang terdiri dari Seksi Kajian Dampak dan
Teknologi Lingkungan; dan Seksi Kemitraan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan.
2) Bidang Pengendalian Pemulihan dan Penegakan Hukum Lingkungan yang terdiri dari Seksi Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan; dan Seksi Pembinaan dan Penegakan Hukum Lingkungan.
3) Bidang Kebersihan dan Pertamanan yang terdiri dari Seksi Pengelolaan Kebersihan; dan Seksi Pertamanan. 4) Bidang Konservasi Lingkungan yang
terdiri dari Seksi Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Hutan Kota; dan Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berdasarkan nomenklatur bidang di atas, salah satu bidang yang memerlukan
55 penyesuaian yaitu bidang kebersihan dan pertamanan. Sebagaimana diketahui bersama, taman merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH). Cantolan sub kegiatan untuk RTH menurut Permendagri 90/2019 yaitu Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terdapat pada kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kabupaten/Kota dalam program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati). Sementara itu, pada Bidang Konservasi Lingkungan terdapat tupoksi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan kota yang juga merupakan bagian dari RTH sehingga akan memiliki cantolan sub kegiatan yang sama yaitu pengelolaan RTH. Selain terdapat sub kegiatan yang digunakan oleh seksi pada bidang yang berbeda, di Dinas LH juga terdapat beberapa program dan kegiatan yang digunakan oleh beberapa bidang seperti :
1) Program Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
Program ini selain dilaksanakan oleh Bidang Pengendalian Pemulihan dan Penegakan Hukum Lingkungan, namun berdasarkan kajian tupoksi, program ini dilaksanakan juga oleh Bidang Tata Kelola Lingkungan pada kegiatan Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dengan sub kegiatan berupa Pemberian Informasi Peringatan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup pada Masyarakat (Penyusunan DIKPLHD)
2) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang Izin Lingkungan dan Izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam Program Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
Program dan kegiatan ini dilaksanakan oleh dua bidang yang berbeda yaitu Bidang Pengendalian Pemulihan dan Penegakan Hukum
Lingkungan dengan sub kegiatan berupa Pengembangan Kapasitas Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup dan Bidang Tata Kelola Lingkungan dengan sub kegiatan berupa Fasilitasi Pemenuhan Ketentuan dan Kewajiban Izin Lingkungan dan/atau Izin PPLH. Selain permasalahan irisan program, kegiatan dan sub kegiatan, pada Dinas LH terdapat seksi yang tidak memiliki program baik berdasarkan Permendagri 90/2019 maupun RPJMD Kabupaten Kuningan Tahun 2018-2023 (sebelum revisi) yaitu seksi ESDM. Kalau pun dipaksakan ada, seksi ini hanya akan mengurusi penatausahaan izin panas bumi yang hingga saat ini masih belum ada kejelasan progresnya.
Menyikapi permasalahan di atas, bidang-bidang pada Dinas LH sebaiknya berdiskusi untuk membahas dan menyepakati penamaan bidang dan seksinya serta penyesuaian tupoksi agar tidak terjadi tumpang tindih dan/atau irisan kegiatan. Bila tidak dilakukan, dikhawatirkan suatu saat nanti akan menimbulkan konflik yang dapat mengganggu kinerja Dinas LH. c. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
(Dinas PUTR) Kabupaten Kuningan Pasal 8 ayat (1) Peraturan Bupati Kuningan Nomor 59 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Kuningan menyebutkan bahwa Sub Bagian Program mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dalam merancang penyusunan draft kebijakan perencanaan, penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan dibidang Perumahan, Permukiman dan Pertanahan, padahal seharusnya melaksanakan koordinasi di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Selain Sub Bagian Program, terdapat pula bidang yang memerlukan penyesuaian tupoksi yaitu Bidang Cipta Karya dan Bidang Sumber Daya Air.
56 Bidang Cipta Karya mencakup sub urusan bangunan gedung, permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, air minum, drainase, persampahan, dan air limbah. Namun, pada Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Kabupaten Kuningan terdapat tiga program yang belum terakomodasi dalam tupoksi yaitu program penataan bangunan dan lingkungannya, program pengembangan permukiman, dan program pengembangan sistem dan pengelolaan persampahan regional. Sementara itu, pada Bidang Sumber Daya Air sebaiknya ditambahkan tupoksi untuk mengakomodasi sub kegiatan Pembangunan Sumur Air Tanah untuk Air Baku. Air baku ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi pertanian maupun air bersih untuk minum, mandi dan keperluan rumah tangga lainnya. d. Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan (Dinas PKPP) Kabupaten Kuningan
Sub kegiatan yang berpotensi beririsan antara Bidang Perumahan Dinas PKPP dan Bidang Permukiman Dinas PKPP yaitu Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni untuk Pencegahan terhadap Tumbuh dan Berkembangnya Permukiman Kumuh. Di Dinas PKPP Kabupaten Kuningan, sub kegiatan ini melekat pada Bidang Perumahan. Sementara itu, sub kegiatan ini berada pada kegiatan Penataan Kawasan Permukiman Kumuh dengan Luas di Bawah 10 (Sepuluh) Hektar dalam Program Kawasan Permukiman serta Permukiman Kumuh. Oleh karena itu, sesuai nama kegiatan dan programnya, sebaiknya kegiatan ini dipindah ke Bidang Permukiman.
e. Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan
Menurut Permendari 90/2019, pada Dinas Perhubungan hanya terdapat satu program yaitu Program Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Program ini terdiri dari 17 (tujuh belas) kegiatan yaitu:
1) Penetapan Rencana Induk Jaringan LLAJ Kabupaten/Kota
2) Penyediaan Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten/Kota
3) Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe C
4) Penerbitan Izin Penyelenggaraan dan Pembangunan Fasilitas Parkir
5) Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor 6) Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas untuk Jaringan Jalan Kabupaten/Kota
7) Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) untuk Jalan Kabupaten/Kota
8) Audit dan Inspeksi Keselamatan LLAJ di Jalan
9) Penyediaan Angkutan Umum untuk Jasa Angkutan Orang dan/atau Barang Antar Kota dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
10) Penetapan Kawasan Perkotaan untuk Pelayanan Angkutan Perkotaan yang Melampaui Batas 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
11) Penetapan Rencana Umum Jaringan Trayek Perkotaan Dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
12) Penetapan Rencana Umum Jaringan Trayek Pedesaan dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
13) Penetapan Wilayah Operasi Angkutan Orang Dengan Menggunakan Taksi dalam Kawasan Perkotaan yang Wilayah Operasinya dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
14) Penerbitan Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam Trayek Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
15) Penerbitan Izin Penyelenggaraan Angkutan Taksi yang Wilayah Operasinya dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
16) Penetapan Tarif Kelas Ekonomi untuk Angkutan Orang yang Melayani Trayek serta Angkutan Perkotaan dan Perdesaan dalam 1 (Satu) Daerah Kabupaten/Kota
57 Kegiatan-kegiatan di atas dapat dibagi ke semua bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sesuai dengan kesepakatan internal Dinas Perhubungan. Penamaan bidang dan seksinya dapat disesuaikan dengan jenis kegiatan di atas. Penyesuaian tersbebut diikuti dengan penyesuaian tupoksinya. Sebagai contoh tupoksi pada Seksi Keselamatan Bidang Angkutan dan Keselamatan dapat disesuaikan ataupun ditambah dengan mempertimbangkan kegiatan Audit dan Inspeksi Keselamatan LLAJ di Jalan. Kegiatan tersebut memeliki sub kegiatan antara lain :
1) Peningkatan Kapasitas Auditor dan Inspektor LLAJ
2) Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Pemantauan Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor
3) Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Pemantauan Terminal
4) Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Pemantauan Pemenuhan Persyaratan Penyelenggaraan Kompetensi Pengemudi Kendaraan Bermotor Kabupaten/Kota
5) Pelaksanaan Inspeksi, Audit dan Pemantauan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
3. Analisis Komparasi Program,