• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komponen Biaya dan Penerimaan Pada Usaha Budidaya Udang Vaname

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.3 Analisis Komponen Biaya dan Penerimaan Pada Usaha Budidaya Udang Vaname

6.3.1 Analisis Pengeluaran dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

Usaha budidaya udang vaname memiliki banyak komponen biaya. Biaya faktor produksi terbagi menjadi beberapa komponen yaitu biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya pemeliharaan lahan, pembelian pakan, upah tenaga kerja dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan guna meningkatkan hasil produksi.

Adapun sumber dana yang dipergunakan oleh para petambak berasal dari dana pribadi dan dana pinjaman. Dana pribadi adalah dana yang didapatkan atau dihasilkan dari keuntungan didalam usaha budidaya udang vaname. Sedangkan dana pinjaman berasal dari para tengkulak yang memberikan pinjaman dana kepada para petambak untuk kebutuhan budidaya udang vaname. Para petambak membutuhkan pinjaman dana karena terjadi kegagalan panen. Kegagalan panen tersebut membut para petambak rugi sehingga para petambak tidak memiliki modal yang cukup untuk melakukan budidaya berikutnya.

Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli input produksi yang memiliki jangka waktu penggunaan yang lama. Biaya investasi meliputi biaya pembelian mesin, jaring, dan kebutuhan lainnya. Para petambak biasanya juga memiliki gubuk atau rumah jaga. Rumah jaga atau gubuk berfungsi sebagai tempat berteduh dan beristirahat para petambak saat bekerja di tambak. Namun tidak semua petambak memiliki rumah jaga. Biasanya dalam beberapa

57 hektar atau petak tambak hanya terdapat sebuah rumah jaga yang digunakan oleh

beberapa petambak secara bersama-sama.

Penggunaan biaya investasi tersebut wajib untuk dipenuhi karena peralatan tersebut bersifat dasar dalam pembudidayaan udang vaname. Biaya investasi dalam budidaya udang vaname secara rinci dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.

Tabel 17 Biaya Investasi dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

No Jenis Harga Satuan

(Rp) Umur Teknis (Tahun) Biaya Penyusutan (Rp/Tahun) 1 Mesin 5 000 000 10 500 000 2 Paralon 750 000 5 150 000 3 Waring 17 500 2 8 750 4 Wadong 70 000 2 35 000 5 Rumah Jaga/Gubuk 6 000 000 10 600 000

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Komponen biaya investasi terpenting dalam usaha budidaya udang vaname adalah mesin. Mesin yang digunakan adalah mesin diesel yang berfungsi memasukan atau mengeluarkan air dari tambak ke saluran atau pun sebaliknya. Biasaya setiap petak atau setiap hektar tambak memiliki mesin masing-masing. Kemudian terdapat waring dan wadong. Waring adalah alat yang digunakan untuk menggiring udang menuju wadon. Waring berbentuk persegi panjang yang terbuat jaring jaring. Sedangkan wadong adalah alat penangkap udang yang terbuat dari jaring dan berbentuk kerucut. Selanjutnya adalah rumah jaga/gubuk. Untuk komponen ini tidak wajib dimiliki oleh petambak karena tidak memiliki dampak langsung terhadap budidaya udang vaname.

Selain komponen biaya investai terdapat biaya lain yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu dan jumlahnya sama. Biaya tersebut meliputi biaya penyusutan alat. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam usaha budidaya dimana besaran biayanya diperngaruhi oleh faktor-faktor produksi lainnya. Biaya tersebut meliputi biaya pakan, pupuk, kapur, probiotik, pestisida dan biaya-biaya variabel lainnya. Rincian biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 18 berikut.

58 Tabel 18 Komponen Pengeluaran dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

No Komponen Jumlah (Rp) Persentase (%)

1 Biaya Tetap

Biaya Penyusutan 1 293 750 4.65

Total Biaya tetap 1 293 750 4.65

2 Biaya Variabel

Pembelian benur 10 344 667 37.15

Pembelian Pupuk dan

Kapur 824 571 2.96

Pembelian Probiotik 879 250 3.16

Pembelian Pestisida 887 600 3.19

Pembelian Pakan 8 280 000 29.73

Pembelian Bahan Bakar 1 129 120 4.05

Upah Tenaga Kerja 4 208 000 15.11

Total Biaya Variabel 26 553 208 95.35

Total Biaya Produksi 27 846 958 100.00

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Total biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun didalam usaha budidaya udang vaname sebesar Rp27 846 958. Dalam satu tahun rata-rata panen di Desa Karangsong adalah empat kali panen. Sehingga dalam perhitungan biaya diestimasi bahwa pengeluaran biaya variabel dikeluarkan sebanyak emapt kali. Persentase pengeluaran terbesar adalah benur. Komponen benur memiliki persentase pengeluaran sebesar 37.15% dari total pengeluaran. Sedangkan pengeluaran terbesar selanjutnya adalah pakan. Persentase pengeluaran untuk pembelian pakan sebesar 29.73%. Kedua komponen tersebut adalah variabel yang paling berpengaruh didalam usaha budidaya udang vaname. Didalam perhitungan optimasi variabel benur dan pakan adalah variabel yang dioptimalkan. Kemudian biaya terbesar selanjutnya adalah upah tenaga kerja. Upah tenaga kerja memiliki persentase sebesar 15.11% atau Rp4 208 000. Dari besaran persentase tersebut dapat dinyatakan usaha budidaya udang vaname berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat di Desa Karangsong.

6.3.2 Analisis Penerimaan dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

Analisis penerimaan dalam usaha budidaya udang vaname diperlukan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan yang diperoleh oleh pelaku usaha dalam

59 jangka waktu satu musim dan satu tahun. Berikut dilampirkan pada Tabel 19

Analisis Penerimaan dalam Usaha Budidaya Udang vaname sebagai berikut.

Tabel 19 Analisis Penerimaan dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

Penerimaan Usaha Rata-rata Hasil Panen (Kg) Rata-rata Harga Jual (Rp/kg) Rata-rata Panen per Tahun (kali) Total Penerimaan Per Musim Panen (Rp) Per Tahun (Rp) Budidaya Udang Vaname 344.27 46 383 4 16 344 667 65 378 668

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Rata-rata hasil panen udang vaname di Desa Karangsong adalah sebesar 344.27 kg/ha/musim. Sedangkan rata-rata harga jual yang didapat oleh para petambak seharga Rp46 383/kg. Harga ini diperuntukkan untuk ukuran udang 90-100 ekor/kg. Rata-rata panen per tahun adalah empat kali maka penerimaan dalam setahun akan lebih tinggi. Penerimaan per musim panen yang diterima sebesar Rp16 344 667. Sedangkan untuk satu tahun, pendapatan yang diterima oleh para petambak sebesar Rp65 378 668.

6.3.4 Analisis Keuntungan dalam Usaha Budidaya Udang Vaname

Usaha budidaya udang vaname memiliki rata-rata penerimaan sebesar Rp59 976 000. Keuntungan adalah penerimaan dikurangi dengan pengeluaran. Analisis keuntungan digunakan untuk mengetahui seberapa besar hasil yang didapat dari usaha tersebut serta melihat apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Analasis keuntungan dilakukan dalam jangka satu tahun atau empat musim panen. Berikut analisis keuntungan usaha budidaya udang vaname.

Tabel 20 Analisis Keuntungan Pada Usaha Budidaya Udang Vaname dalam Setahun

No Komponen Jumlah (Rp)

1 Total Biaya 27 846 958

2 Total Pendapatan 65 378 668

3 Keuntungan/Profit 37 531 709

Sumber : Data Primer (diolah), 2016

Usaha budidaya udang vaname dapat dikatakan menguntungkan karena mampu memberikan keuntungan sebesar Rp37 531 709 per tahun dengan estimasi

60 empat kali panen dalam satu tahun. Keuntungan yang didapatkan lebih besar dari

pada saat berbudidaya udang windu atau ikan bandeng. Jika diperhitungkan maka keuntungan yang diperoleh petambak per bulan sebesar Rp3 127 642. Dari keuntungan tersebut petambak dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhannya.

6.4 Dampak Ekonomi yang Ditimbulkan oleh Aktivitas Budidaya Udang