• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. ANALISIS SENSORI DESKRIPTIF 1 Seleksi Panelis

3. Analisis Kualitatif

Deskrpisi kualitatif diperlukan untuk mendapatkan respon yang fleksibel dari panelis dalam menggambarkan jeruk yang diuji, yang nantinya dapat membantu dalam mengembangkan bahasa pada uji deskripsi. Metode yang digunakan yaitu Focus Group.

Metode Focus Group yaitu pengujian dengan sistem diskusi, dimana panelis mendiskusikan atribut rasa dan aroma yang terdapat pada sampel jeruk. Saat diskusi berlangsung, panel leader hanya berperan sebagai fasilitator dengan menyiapkan semua keperluan panelis seperti sampel dan fasilitas lain, serta mengawasi jalannya diskusi. Pada metode Focus Group, panelis diberi kebebasan dalam berdiskusi untuk menentukan atribut rasa dan aroma yang terdapat pada keempat sampel buah jeruk. Apabila ada kergaman bahasa terhadap atribut yang sama, maka dilakukan kesepakatan dengan menggunakan bahasa yang sama. Keputusan atau hasil diskusi diambil langsung oleh para penelis tanpa ada campur tangan dari panel leader. Hasil dari Focus Group akan digunakan untuk Quantitative Descriptive Analysis (QDA).

Buah jeruk yang disajikan saat Focus Group adalah buah jeruk yang telah dipotong kecil-kecil untuk jeruk manis sedangkan untuk jeruk keprok hanya dikupas saja tepisah antara daging buah dengan kulitnya. Saat pengujian berlangsung, juga disajikan standar flavor untuk mengetahui dan memperkirakan komponen flavor yang ada pada sampel.

Pada deskripsi rasa tidak terlihat keragaman bahasa yang nyata, karena kebanyakan panelis langsung mendeskripsikan berdasarkan rasa rasa dasar yang umum dikenal seperti asam , manis, asin dan pahit. Atribut rasa yang teridentifikasi pada jeruk manis adalah rasa manisnya tinggi, rasa asamnya rendah dan rasa pahit yang sedikit. Sedangkan pada jeruk keprok atribut rasa yang teridentifikasi adalah rasa asam yang agak tinggi, rasa manis yang kurang, dan rasa pahit yang agak tinggi. Selanjutnya, Rasa yang teridentifikasi pada jeruk keprok Batu 55, jeruk keprok Blinyu, jeruk manis Punten, dan jeruk Manis Valencia memiliki atribut rasa yang sama yakni manis, asam, pahit walaupun intensitas dan rasa pertama kali diterima saat mencicip masing masing jeruk berbeda. Hasil Focus Group buah jeruk dapat diamati pada Tabel 9.

Pada jeruk manis keprok Batu 55 rasa yang pertama kali muncul adalah asam yang agak tinggi, lalu manis dan sedikit pahit. Pada jeruk keprok Blinyu rasa yang pertama kali muncul adalah asam, manisnya sedikit hambar dan sedikit pahit. Pada jeruk manis Punten rasa yang pertama kali muncul adalah manis lalu

sedikit asam dan agak sedikit pahit diakhir (aftertaste). Sedangkan pada jeruk manis Valencia rasa yang pertama kali muncul adalah manis, rasa asamnya sedang dan agak sedikit pahit diakhir (aftertaste).

Tabel 9 . Hasil Focus Group rasa dan aroma pada buah jeruk Jenis

jeruk

Rasa Aroma

Keprok Batu 55

Asam, manis, pahit Sweet rancid, sweet-fruity, sour putrid

Keprok Blinyu

Asam, manis, pahit Sweet rancid, sweet-fruity, sour putrid

Manis Punten

Manis, asam, pahit Flowery, sweet rancid, sweet-fruity, sour putrid Manis

Valenci a

Manis, asam, pahit Flowery, sweet rancid, sweet-fruity, sour putrid

Hasil deskrpisi aroma yang diperoleh dari Focus Group cukup beragam. Keragaman bahasa cukup terlihat ketika panelis menggambarkan atribut flowery, dimana panelis menggambarkan aroma flowery dengan bahasa seperti bau sedikit menusuk, manis segar aroma flowery. Atribut sweet-fruity, dimana panelis menggambarkan aroma sweet fruity dengan bahasa seperti bau manis dan manis segar aroma buah-buahan. Pada atribut sweet rancid, dimana panelis menggambarkan aroma sweet rancid dengan bahasa seperti bau manis kematangan, manis tengik, bau agak pahit, sedikit menusuk, dan bau agak manis. Sedangkan atribut sour putrid, dimana panelis menggambarkan aroma sour putrid dengan bahasa seperti asam kecut, asam tengik, asam pahit dan busuk, bahkan mirip aroma kulit jeruk.

Hasil deskripsi aroma dari hasil Focus Group pada jeruk manis memiliki aroma flowery, sweet-fruity, sweet rancid, serta sour putrid sedangkan pada jeruk keprok memiliki aroma sweet-fruity, sour putrid, dan sweet rancid.

Atribut aroma jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu juga memiliki hasil yang sama yaitu sweet rancid, sweet-fruity, dan sour putrid. Sedangkan atribut aroma pada jeruk manis Punten dan Jeruk manis Valencia memilki hasil yang sama, yaitu flowery, sweet rancid, sweet-fruity, dan sour putrid. Sedangkan atribut aroma jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu juga memiliki hasil yang sama yaitu sweet rancid, sweet-fruity, dan sour putrid. 4. Penentuan Konsentrasi Standar Flavor

Sebelum uji Quantitative Descriptive Analysis (QDA), flavor-flavor standar yang akan digunakan terlebih dahulu ditentukan konsentrasinya. Tahap awal penentuan konsentrasi adalah trial and error penetapan konsentrasi flavor oleh panel leader. Panel leader menentukan intensitas atau konsentrasi flavor yang kira-kira terdapat pada sampel, kemudian hasilnya diujikan pada panelis. Panelis bertugas memberikan penilaian terhadap beberapa set flavor yang telah diketahui konsentrasinya oleh panel leader pada unstructure line sepanjang 15 cm.

Penentuan konsentrasi standar flavor berdasarkan pada persamaan Moskowitz berdasarkan hubungan antara perkiraan intensitas terdeteksi (R) dengan konsentrasi yang akan digunakan (C). Perceived Magnitude (R) merupakan hasil penilaian yang diberikan oleh para panelis, sedangkan Physical Intensity (C) merupakan konsentrasi atau intensitas flavor yang ditentukan oleh panel leader melalui trial and error. Penentuan konsentrasi flavor berdasarkan pada persamaan Stevens power law (Steven, 1970), dengan menggunakan rumus :

R = K Cn

Keterangan :

Perceived Magnitude (R) = perkiraan intensitas terdeteksi Physical Intensity (C) = konsentrasi flavor

Log K = konstanta

Penentuan konsentrasi standar bertujuan menentukan konsentrasi standar flavor atribut flowery, sweet-fruity, sweet rancid dan sour putrid untuk digunakan pada uji Quantitative Descriptive Analysis (QDA). Seluruh atribut aroma tersebut didapat dari hasil uji kualitatif (focus group).

Persamaan yang digunakan dalam penentuan konsentrasi standar flavor dapat dilihat pada Tabel 12. Hubungan R dan C pada Tabel 10 dapat diamati dalam bentuk grafik pada Gambar 11.

Tabel 10. Persamaan penentuan konsentrasi standar flavor Atrib ut R C Persamaan Flow ery 29.2 20* Log R= - 1.63 + 2.39 Log C 53.6 25* 76.7 30* Sweet - fruity 23.6 10* Log R = - 0.35 + 1.73 Log C 49.2 15* 78.3 20* Sweet ranci d 23.2 15* Log R = - 1.43 + 2.39 Log C 49.5 20* 78.2 25* Sour putrid 22.9 10* Log R= - 0.38 + 1.76 Log C 51.0 15* 76.8 20*

* Satuan dalam µl + 10 ml propilen glikol

( b )

(c )

( d )

Gambar 11. Penentuan kosentrasi standar flavor Flowery (a),Sweet-fruity (b), Sweet rancid(c), dan Sour putrid (d)

Persamaan garis yang didapat selanjutnya digunakan untuk menentukan kosentrasi standar flavor untuk uji Quantitative Deskriptive Analysis (QDA). Standar flavor yang akan dibuat adalah standar flavor dengan nilai Perceived Magnitude (R) 25, 50, dan 75. Flavor yang diperlukan untuk membuat konsentrasi standar 25, 50, dan 75 terdapat pada Tabel 11.

Konsentrasi standar rasa untuk uji Quantitative Deskriptive Analysis (QDA) dirujuk dari Meilgaard et el. (1999). Sama halnya dengan aroma, standar rasa yang disiapkan untuk uji Quantitative Deskriptive Analysis (QDA) memiliki nilai Perceived Magnitude (R) 25, 50, dan 75. Konsentrasi dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat standar rasa dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 11. Kosentrasi standar flavor untuk uji QDA Atribu

t

Standar (R) Flavor/ Konsentrasi (PI) (dalam 10 ml propilen glikol) Flower y 25 Linalool / 18.3 µl 50 Linalool / 23.8 µl 75 Linalool / 29.2 µl Sweet- fruity 25 Ethyl butanoate/ 13.1 µl 50 Ethyl butanoate/ 15.3 µl 75 Ethyl butanoate/ 17.4 µl Sweet rancid 25 Butanoic acid/ 17.1 µl 50 Butanoic acid/ 20.6 µl 75 Butanoic acid/ 22.4 µl Sour putrid 25 Citral / 12.3 µl 50 Citral / 15.7 µl 75 Citral / 18.6 µl

Tabel 12. Kosentrasi standar rasa untuk uji QDA

Atribut Standar (R) Bahan standar/ Konsentrasi (PI) (dalam 100 ml air mineral) Manis 25 Sukrosa / 3.65 gram

50 Sukrosa / 7.57 gram 75 Sukrosa /11.94 gram Asam 25 Asam sitrat / 0.07 gram

50 Asam sitrat / 0.11 gram 75 Asam sitrat / 0.17 gram Pahit 25 Kafein / 0.05 gram

50 Kafein / 0.11 gram 75 Kafein / 0.17 gram Sumber : Meilgaard et al. (1999)

5. Quantitative Deskriptive Analysis (QDA)

Quantitative Deskriptive Analysis (QDA) merupakan salah satu cara untuk mengetahui atau mencari deskripsi sensori suatu produk dengan bantuan beberapa orang panelis terlatih yang telah mengikuti serangkaian pelatihan pada jangka waktu tertentu. Analisis ini dilakukan di dalam booth tertutup agar terhindar dari bias.

Sebelum dilakukan Quantitative Deskriptive Analysis (QDA) terlebih dahulu dilakukan penyusunan scoresheet atau lembar kuisioner dari hasil analisis kualitatif (Focus Group). Uji QDA dilakukan sebanyak 3 kali ulangan oleh 10 orang panelis terlatih. Data QDA rasa dan aroma terdapat pada Lampiran 14. Pada uji QDA, panelis diminta memberikan penilaian terhadap intensitas rasa dan aroma buah jeruk yang tertangkap oleh indra pengecap dan indra penciuman mereka kemudian dibandingkan dengan larutan standar rasa dan standar flavor

yang telah disediakan. Penilaian dilakukan pada unstructure line sepanjang 15 cm. Hasil rata-rata uji QDA rasa jeruk dapat diamati pada Tabel 13.

Tabel 13. Nilai rata-rata uji QDA rasa jeruk Atrib ut Rasa Jeruk Keprok Batu 55 Jeruk keprok Blinyu Jeruk manis Punten Jeruk Manis Valencia Manis 36.83 33.22 57.37 51.53 Asam 29.43 32.32 21.73 22.22 Pahit 21.90 23.35 5.67 10.28

Hasil rata-rata uji QDA rasa yang sudah divalidasi terdapat pada Tabel 13 merupakan nilai rata-rata penilaian 10 orang panelis terlatih yang dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, dengan nilai 0 menyatakan intensitas terendah dan nilai 100 menyatakan intensitas tertinggi. Berdasarkan hasil rata-rata uji QDA, jeruk manis dicirikan dengan rasa manis karena intensitas rasa manis dari jeruk manis lebih besar dibandingkan dengan jeruk lain. Sedangkan pada jeruk keprok dicirikan dengan rasa asam dan pahit. Data-data tersebut kemudian ditampilkan dalam bentuk spider web. Spider web rasa yang terdapat pada buah jeruk dapat diamati pada Gambar 12.

Berdasarkan spider web pada Gambar 12, menunjukan deskripsi rasa dari dua jenis jeruk yakni jeruk manis dan jeruk keprok. Pada jeruk manis atribut rasa manis lebih tinggi intensitasnya dibandingkan dengan jeruk keprok. Sedangkan atribut rasa asam dan rasa pahit dari jeruk manis lebih rendah intensitasnya dibandingkan dengan jenis jeruk keprok. Jeruk manis memiliki karakteristik rasa yang manis sedangkan pada jeruk keprok memiliki karakteristik rasa asam dan pahit.

0 10 20 30 40 50 60 Manis Asam Pahit

Batu 55 Blinyu Punten Valencia

Gambar 12. Spider web rasa hasil QDA buah jeruk

Jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu memilki deskripsi rasa yang hampir sama ditandai dengan berimpitnya titik – titik kedua garis pada atribut rasa pahit (spider web pada Gambar 12). Jeruk keprok batu 55 dideskripsikan memiliki atribut rasa manis yang lebih tinggi intensitasnya dibanding jeruk keprok Blinyu. Sedangkan jeruk keprok Blinyu dideskripsikan memiliki atribut rasa asam yang lebih tinggi intensitasnya dibanding jeruk keprok Batu 55.

Deskripsi jeruk manis Punten dan jeruk manis Valencia memiliki deskripsi rasa yang mirip ditandai dengan beimpitnya titik-titik kedua jenis jeruk pada atribut rasa asam (spider web pada Gambar 12). Jeruk manis Punten dideskripsikan memiliki atribut rasa manis yang lebih tinggi intensitasnya

dibanding jeruk manis Valencia, dan rasa pahit yang lebih rendah intensitasnya dibandingkan dengan jeruk manis Valencia.

Pada penilaian rasa panelis tidak merasa kesulitan, karena masih lebih mudah diidentifikasi berdasarkan indra pengecap seperti rasa manis, asam, dan pahit. Menurut Meilgaard (1990), rasa asam adalah rasa yang distimulasi oleh asam seperti asam sitrat, asam malat, dan lainnya. Sedangkan rasa pahit adalah rasa yang distimulasi oleh substansi seperti quinine dan kaffein.

Deskripsi kuantitatif atribut aroma pada buah jeruk hasil rata-rata tiga kali ulangan dari 10 orang panelis yang telah divalidasi dapat dilihat pada Tabel 14 dan digambarkan menggunakan spider web (Gambar 13).

Tabel 14. Nilai rata-rata uji QDA aroma buah jeruk Atribut Aroma Jeruk keprok Batu 55 Jeruk keprok Blinyu Jeruk manis Punten Jeruk Manis Valencia Flowery 0 0 53.15 48.83 Sweet- fruity 37.75 30.82 41.60 43.38 Sweety rancid 38.25 39.78 28.44 34.58 Sour putrid 25.82 34.60 19.87 30.97

Hasil rata-rata uji QDA aroma buah jeruk yang sudah divalidasi merupakan nilai rata-rata penilaian 10 orang panelis terlatih yang dilakukan sebanyak tiga kali ulangan, dengan nilai 0 menyatakan intensitas terendah dan nilai 100 menyatakan intensitas tertinggi. Spider web rasa yang terdapat pada buah jeruk dapat diamati pada Gambar 13.

0 10 20 30 40 50 60 Flowery Sweet-fruity sweet rancid Sour putrid

Batu 55 Blinyu Punten Valencia

Gambar 13. Spider web aroma hasil QDA buah jeruk

Spider web pada Gambar 13 menunjukkan deskripsi aroma dari dua jenis jeruk yaitu jeruk manis dan jeruk keprok. Pada jeruk manis dicirikan dengan aroma flowery dan sweet-fruity menunjukkan intensitas yang lebih tinggi dibanding dengan jeruk keprok. sedangkan pada jeruk keprok dicirikan dengan aroma sour-putrid dan sweet rancid karena menunjukkan intensitas yang tertinggi dibandingkan dengan jeruk manis.

Jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu dideskripsikan memiliki aroma yang hampir sama ditandai dengan berimpitnya titik – titik kedua garis pada atribut aroma sweaty rancid. Jeruk keprok Blinyu dideskripsikan memiliki

aroma sour putrid dan sweet rancid yang lebih tinggi intensitasnya dibandingkan dengan jeruk keprok Batu 55 (Tabel 14). Sedangkan pada jeruk manis Punten dan jeruk manis Valencia dideskripsikan memiliki aroma yang hampir sama ditandai dengan berimpitnya titik – titik kedua garis pada atribut aroma sweet-fruity.

Jeruk manis Punten memiliki aroma flowery yang lebih tinggi intensitasnya dibandingkan dengan jeruk manis Valencia dan kedua jeruk keprok lainnya (Tabel 14). Intensitas aroma sweet-fruity pada jeruk manis Valencia menunjukan intensitas yang paling tinggi dibandingkan dengan jeruk manis Punten serta jenis jeruk lainnya.

Menurut Tailor (1996), asam yang terdapat dalam fraksi volatile dalam buah-buahan terbatas terbatas pada asam format dan asam asetat. Aroma dalam buah-buahan merupakan kunci dalam menentukan kualitas yang cepat teridentifikasi. Komponen kimia utama menghasilkan aroma pada buah-buahan adalah ester atau alcohol alifatik, dan asam lemak rantai pendek (Fourie, 1996).

Menurut Heath (1986), sebagian besar komponen aroma jeruk dan sari buah jeruk termasuk dalam golongan terpen (C15H24). Golongan tersebut

merupakan dasar bagi senyawa beroksigen yang membentuk alkohol, aldehid, keton, asam dan ester. Senyawa-senyawa beroksigen merupakan golongan yang berkontribusi terhadap karakteristik odor dan profil aroma

E.PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

Menurut Taylor (2002), Principal Component Analysis (PCA) merupakan cara yang efisien untuk melihat data yang beragam. PCA dapat mengurangi informasi yang terdiri dari banyak variabel menjadi 2 atau 3 komponen utama.. PC1 merupakan kombinasi variabel asli yang memiliki keragaman paling banyak diantara sampel. PC2 diperoleh untuk menghitung keragaman maksimum yang belum diterangkan keragamannya pada PC1 dan seterusnya.

a. Deskripsi Rasa Jeruk

Pengolahan data uji deskripsi kuantitatif rasa buah jeruk menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) menghasilkan deskripsi komponen

utama rasa jeruk yang ditujukkan dengan grafik biplot. Grafik biplot PC1 dan PC2 rasa jeruk dapat diamati pada Gambar 13.

val enci a punt en bat u55 bl i nyu mani s asam pahi t - 0. 8 - 0. 7 - 0. 6 - 0. 5 - 0. 4 - 0. 3 - 0. 2 - 0. 1 0. 0 0. 1 0. 2 0. 3 0. 4 0. 5 0. 6 0. 7 0. 8 0. 9 1. 0 1. 1 1. 2 Di mensi on 1 ( 99. 4%) - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 0 1 2 3 4

Gambar 13. Grafik biplot PC1 dan PC2 hasil analisis komponen utama rasa buah jeruk.

Hasil PCA rasa jeruk divisualisasisikan dalam bentuk grafik biplot antara komponen utama pertama (PC1) dan komponen utama kedua (PC2). Skor dua komponen utama pertama umumnya digunakan sebagai bagian dalam proses eksplorasi data. Hasil keseluruhan keragaman oleh kedua komponen utama pada grafik biplot rasa jeruk diterangkan oleh 99.9% total keragaman data. Pada PC1 diterangkan keragaman data sebesar 99.4% sedangkan pada PC2 diterangkan kragaman data sebesar 0.5%.

Hasil biplot PC 1 dan PC 2 pada Gambar 13 membagi dua kelompok rasa jeruk. Kelompok pertama terdapat pada jeruk manis, dan kelompok kedua terdapat pada jeruk keprok. Berdasarkan grafik biplot tersebut kelompok pertama yaitu jeruk manis yang dapat dicirikan dengan rasa manis yang terletak pada kuadran pertama . Kelompok kedua terdapat pada jeruk keprok yang dapat dicirikan dengan rasa pahit dan asam yang terletak pada kuadran kedua dan ketiga.

Grafik biplot juga mendeskripsikan hubungan yang spesifik dan dekat pada jeruk manis Punten dan jeruk manis Valencia dengan atribut rasa yang dianalisa dan dapat dibedakan dengan jeruk lain berdasarkan rasa manis. Jeruk manis Punten dan manis Valencia walaupun berada dalam kuadran yang berbeda namun kedua jeruk tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan rasa manis (ditujukkan oleh garis pada atribut rasa yang berlawanan arah dengan sumbu x positif ). Selanjutnya, hasil grafik biplot juga mendeskripsikan hubungan yang spesifik dan dekat pada jeruk keprok Blinyu dengan jeruk keprok Batu 55 cukup dekat yang dapat dibedakan dengan jeruk manis berdasarkan rasa pahit dan asam. Hal yang sama juga ditujukkan oleh jenis jeruk keprok, dimana pada jeruk keprok Batu 55 dan keprok Blinyu berada dalam kuadran yang berbeda namun keduanya memiliki hubungan yang dekat yang dapat dicirikan dengan rasa asam dan pahit.

Grafik biplot rasa jeruk PC1 dan PC2 menerangkan hubungan antara kedua jenis jeruk dimana hubungan yang berdekatan mempunyai deskripsi yang sama (arah sudut 180 derajat), sedangkan sampel yang berada pada lokasi yang berlawanan mempunyai deskripsi yang berbeda.

b. Deskripsi Aroma Jeruk

Hasil komponen utama aroma jeruk ditujukkan dengan grafik biplot. Grafik biplot PC1 dan PC2 aroma jeruk dapat diamati pada Gambar 13.

Grafik biplot aroma jeruk PC1 dan PC2 menerangkan hubungan antar variabel -variabel yaitu aroma yang terdapat pada jeruk. Dari grafik komponen utama PC1 (95.1%) dan PC2 (3.9%) menunjukkan hubungan antara sweet rancid dan sour putrid yang dekat namun masih dapat dibedakan dengan mudah. Atribut sweet rancid dan sweet-fruity bertolak belakang, sehingga untuk membedakan atribut aroma tersebut lebih mudah.

Hasil biplot komponen utama pada aroma jeruk diterangkan oleh 99% total keragaman data. Pada PC1 diterangkan keragaman data sebesar 95.1% sedangkan pada PC2 diterangkan keragaman data sebesar 3.9%.

Gambar 14. Grafik biplot PC1 dan PC2 hasil analisis komponen utama aroma buah jeruk

Hasil grafik biplot tersebut mendeskripsikan dua kelompok aroma jeruk. Kelompok pertama yaitu jeruk keprok yang dapat dicirikan dengan aroma sweaty rancid dan sour-putrid yang berada pada kuadran pertama. Kelompok kedua yakni jeruk manis yang dicirikan dengan aroma flowery dan sweet-fruity yang terdapat pada kuadran kedua dan ketiga.

Berdasarkan grafik biplot tersebut jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu memiliki hubungan yang dekat walaupun berada dalam kuadran yang berbeda namun dapat dibedakan dengan jeruk lainnya berdasarkan aroma sour- putrid dan sweety rancid (ditujukkan oleh garis pada atribut kedua aroma yang berlawanan arah dengan sumbu x positif ). Sedangkan jeruk manis Punten dan jeruk manis Valencia memiliki hubungan yang dekat juga walaupun berada dalam kuadran yang berbeda namun dapat dibedakan dengan jenis jeruk lainnya berdasarkan aroma flowery dan sweet-fruity rancid (ditujukkan oleh garis pada atribut kedua aroma yang berlawanan arah dengan sumbu x positif ).

Hinterholzer (1998), menyatakan bahwa pada jeruk Valencia dideskrpisikan memiliki aroma Sweet-fruity, karena ditemukan ethyl butanoat sebagai komponen volatil dan berkontribusi dalam pembentukan aroma yang khas, linalool sebagai komponen volatil yang berkontribusi dalam pembentukan aroma flowery selanjutnya ditemukan butanoic acid yang berkontribusi terhadap aroma sweet rancid, dan vanillin yang berkontribusi terhadap aroma vanilla- like. Dari hasil PCA, jeruk manis Punten yang merupakan tipe yang hampir sama dengan jeruk manis Valencia dicirikan oleh aroma sweet-fruity dan lebih dekat dengan aroma flowery.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait