Uji penerimaan yang digunakan pada penelitian ini adalah uji hedonik. Uji hedonik disebut juga uji kesukaan (Soekarto, 1985). Penilaian tingkat kesukaan panelis terhadap keempat varietas jeruk ini diharapkan dapat mewakili penerimaan konsumen secara umum.
Rasa yang terdapat pada buah-buahan dapat mempengaruhi penerimaan konsumen (Cavaletto, 1979). Data uji hedonik rasa buah jeruk terdapat pada Lampiran 9a dan hasil uji hedonik rasa buah jeruk dapat diamati pada Gambar 6.
Hasil analisa sidik ragam uji hedonik rasa buah jeruk (Lampiran 9b) menunjukan nilai yang berbeda nyata pada taraf 0.05. Uji lanjut Duncan membagi empat varietas jeruk ke dalam dua subset. Skor kesukaan rasa jeruk manis berbeda nyata dengan jeruk keprok. Skor kesukaan jeruk manis lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok.
Jeruk manis Punten memiliki skor tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia. Skor kesukaan rasa jeruk Keprok Batu 55 dan keprok Blinyu lebih rendah penerimaannya dibandingkan dengan jeruk manis Punten dan manis Valencia. Skor kesukaan jeruk keprok Batu 55 lebih tinggi penerimaannya dibandingkan jeruk keprok Blinyu.
4.71ab 4.00a 5.49b 5.06b 1 3 5 7 S k o r K e s u k a a n Keprok Batu 55 Keprok Blinyu Manis Punten Manis Valencia Va rie ta s Je ruk Keterangan :
Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka Skor kesukaan 7 = sangat suka Gambar 4. Uji hedonik rasa buah jeruk
Hasil uji hedonik rasa pada Gambar 6 menyatakan bahwa panelis lebih menyukai jenis jeruk manis dibandingkan dengan jenis jeruk keprok karena
rasanya yang manis, enak, dan rasa pahitnya sedikit sedangkan jeruk keprok rasa manisnya sedikit dan agak asam serta pahit. Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskrpitif. Untuk jenis jeruk manis penelis lebih menyukai rasa jeruk manis Punten sedangkan untuk jenis jeruk keprok panelis lebih menyukai rasa jeruk keprok Batu 55. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan rasa yang tertinggi karena memiliki rasa yang manis dan rasa asam yang sedikit (terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskriptif). Hal inilah yang melatarbelakangi panelis lebih menyukai jeruk manis Punten.
2. Aroma
Uji hedonik aroma buah jeruk dapat diamati pada Gambar 7. Data lengkap pada Lampiran 10a. Hasil analisa sidik ragam uji hedonik aroma buah jeruk dengan uji lanjut Duncan pada Lampiran 10b menyatakan bahwa skor uji hedonik aroma berbeda nyata pada taraf 0.05.
4.57a 4.34a 5.51b 5.00ab 1 3 5 7 S k o r k e s u k a a Keprok Batu 55 Keprok Blinyu Manis Punten Manis Valencia Varietas Jeruk Keterangan :
Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka Skor kesukaan 7 = sangat suka
Hasil uji hedonik aroma pada Gambar 7, menyatakan tingkat penerimaan aroma jeruk manis lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk keprok. Panelis lebih menyukai aroma jenis jeruk manis dibandingkan dengan aroma jenis jeruk keprok Hal ini terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskriptif yang menyatakan bahwa jeruk manis memiliki rasa manis yang lebih tinggi sedangkan pada jeruk keprok memiliki aroma asam yang agak tinggi.
Berdasarkan hasil analisa sidik ragam uji hedonik aroma (Lampiran 10b), skor kesukaan aroma jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Jenis jeruk manis memiliki skor kesukaan aroma tertinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok pada taraf 0.05.
Jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu memiliki skor kesukaan aroma yang lebih rendah dibandingkan dengan skor kesukaan jeruk manis Punten dan jeruk manis Valencia. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan aroma tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia tetapi berbeda nyata dengan jeruk keprok Batu 55 dan keprok Blinyu pada taraf 0.05.
Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan paling tinggi diantara varietas jeruk lain, yaitu 5.51. Dengan demikian panelis lebih menyukai aroma jeruk manis Punten dibandingkan jeruk lain (Gambar 7). Hal ini disebabkan jeruk manis Punten lebih memiliki aroma yang khas yakni aroma flowery dan sweet-fruity yang lebih tinggi (terbukti berdasarkan hasil analisis uji deskriptif) dibandingkan dengan jeruk lainnya sedangkan pada jeruk jenis keprok (Batu 55 dan Blinyu) lebih memiliki aroma yang asam (sour-putrid). Hal inilah yang melatarbelakangi panelis lebih menyukai jeruk manis Punten.
3. Tekstur
Tekstur merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi penerimaan konsumen. Konsumen umumnya mengklaim buah telah matang bila tekstur buah telah melunak ( Cavaletto, 1979). Data lengkap terdapat pada Lampiran 11a dan uji hedonik tekstur buah jeruk dapat dilihat pada Gambar 8.
4.20a 4.43a 5.37b 5.14b 1 3 5 7 S k o r K e s u k a a n Keprok Batu 55 Keprok Blinyu Manis Punten Manis Valencia Va rie ta s Je ruk Keterangan :
Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka Skor kesukaan 7 = sangat suka Gambar 6. Uji hedonik tekstur buah jeruk
Berdasarkan Gambar 8, menyatakan skor kesukaan tekstur jeruk manis lebih tinggi penerimaannya dibandingkan dengan jeruk keprok. Panelis lebih menyukai tekstur jenis jeruk manis dibandingkan dengan jenis jeruk keprok Skor kesukaan tekstur jeruk manis Punten lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia.
Hasil analisa sidik ragam uji hedonik tekstur buah jeruk (Lampiran 11b) menunjukkan hasil berbeda nyata pada taraf 0.05 dan hasil uji lanjut Duncan menunjukkan keempat jenis jeruk tersebut terbagi dalam dua subset. Skor kesukaan tekstur jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Jenis jeruk manis memiliki skor kesukaan tekstur tertinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok pada taraf 0.05. Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan tekstur tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia tetapi berbeda nyata dengan jeruk keprok Batu 55 dan keprok Blinyu pada taraf 0.05.
Berdasarkan Gambar 8, panelis lebih menyukai tekstur jeruk manis dibandingkan dengan jeruk keprok. Tekstur jenis jeruk manis lebih padat dan
lebih halus serta lebih lunak dibandingkan dengan jenis jeruk keprok lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi panelis lebih menyukai jeruk manis Punten dibanding dengan jeruk jenis lainnya.
4. Warna
Uji hedonik warna buah jeruk dilakukan karena warna pada buah sangat mempengaruhi penampilan dan daya tarik buah tersebut. Menurut Winarno (1997), makanan yang berkualitas baik tidak akan dipilih bila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna seharusnya. Data uji hedonik warna terdapat pada Lampiran 12a. Hasil uji hedonik warna buah jeruk dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 menunjukkan nilai kesukaan warna daging buah jeruk berkisar antara 5 (agak suka) hingga 6 (suka), yaitu dengan rata-rata 4.71-5.77. Hasil analisa sidik ragam dengan uji lanjut Duncan (Lampiran 12b) menyatakan hasil berbeda nyata pada taraf 0.05 dan terbagi menjadi dua subset. Skor kesukaan warna jenis jeruk manis berbeda nyata dengan jenis jeruk keprok. Skor kesukaan warna pada jeruk keprok lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk manis.
Jeruk manis Punten dan manis Valencia memiliki skor kesukaan warna yang lebih rendah dibandingkan dengan jeruk keprok Batu 55 dan Blinyu. Varietas jeruk keprok Blinyu memiliki skor kesukaan warna tertinggi diantara varietas jeruk lainnya. Skor kesukaan warna jeruk manis Punten tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia dan jeruk keprok Batu 55 pada taraf 0.05.
4.91a 5.77b 5.06a 4.71a 1 3 5 7 S k o r K e s u k a a n Keprok Batu 55 Keprok Blinyu Manis Punten Manis Valencia Varietas Jeruk Keterangan :
Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka Skor kesukaan 7 = sangat suka Gambar 7. Uji hedonik warna buah jeruk
Berdasarkan Gambar 9, tingkat penerimaan warna daging buah jeruk keprok lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk manis. Panelis lebih menyukai jeruk yang memiliki daging buah berwarna jingga dan memiliki warna yang lebih menarik yaitu jeruk keprok Blinyu Untuk jenis jeruk manis penelis lebih menyukai warna daging buah jeruk manis Punten sedangkan untuk jenis jeruk keprok panelis lebih menyukai warna daging buah jeruk keprok Blinyu. Walaupun jeruk keprok Blinyu memiliki rasa, aroma, dan tekstur yang lebih rendah dibanding dengan varietas jeruk lainnya tetapi jeruk keprok Blinyu memiliki keunggulan tersendiri yakni memiliki warna daging buah yang menarik sehingga lebih disukai oleh panelis. Menurut Cavaletto (1979), warna merupakan faktor penting yang menjadi penentu bahan pangan akan dipilih atau tidak. Perbedaan warna pada keempat jenis varietas jeruk tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor genetika.
5. Overall
Penerimaan konsumen terhadap suatu produk makanan sangat dipengaruhi oleh seluruh atribut sensori pada makanan tersebut (Cavaletto, 1979). Hasil uji hedonik terhadap seluruh atribut (Overall) pada buah jeruk dapat diamati pada Gambar 10, sedangkan data hedonik Overall terdapat pada Lampiran 13a.
4.94ab 4.57a 5.69c 5.26bc 1 3 5 7 S k o r k e s u k a a n Keprok Batu 55 Keprok Blinyu Manis Punten Manis Valencia Va rie ta s Je ruk Keterangan :
Skor kesukaan 1 = sangat tidak suka Skor kesukaan 7 = sangat suka Gambar 8. Uji hedonik overall buah jeruk
Gambar 10 menunjukkan bahwa tingkat penerimaan jeruk manis secara overall lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk keprok. Untuk jenis jeruk manis secara overall penelis lebih menyukai varietas jeruk manis Punten sedangkan untuk jenis jeruk keprok secara overall panelis lebih menyukai varietas jeruk keprok Batu 55. Varietas jeruk manis Punten memiliki skor kesukaan overall lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk lainnya. Dengan kata lain, panelis lebih menyukai varietas jeruk manis Punten secara overall kemungkinan dikarenakan varietas jeruk manis Punten memiliki rasa yang manis dan enak, rasa asam yang lebih sedikit dan rasa pahit yang sangat sedikit sebagaimana terbukti berdasarkan
hasil uji deskritif. Disamping itu, jeruk manis Punten memiliki kualitas aroma yang khas, serta tekstur daging buah yang lebih baik.
Hasil analisa sidik ragam uji hedonik overall buah jeruk dengan uji lanjut Duncan pada Lampiran 13b menunjukan hasil yang berbeda nyata pada taraf 0.05. Skor kesukaan overall jeruk manis berbeda nyata dengan jeruk keprok pada taraf 0.05. Jenis jeruk manis memiliki skor kesukaan overall yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jeruk keprok. Jeruk manis Punten tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia tetapi berbeda nyata dengan jeruk keprok Batu 55 dan jeruk keprok Blinyu pada taraf 0.05.
Jeruk manis Punten memiliki skor kesukaaan overall tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan jeruk manis Valencia. Jeruk keprok batu 55 dan jeruk keprok Blinyu memiliki skor kesukaan overall terendah. Secara overall penerimaan jeruk manis Punten lebih disukai dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya.
D. ANALISIS SENSORI DESKRIPTIF