• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan dan kejadian yang berada di luar kontrol perusahaan. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi bisnis buah semangka CV SA, sehingga memudahkan manajemen untuk menentukan strategi-strategi dalam

meraih peluang dan mengatasi ancaman. Dengan demikian, pihak perusahaan diharapkan mampu mengidentifikasi serangkaian faktor strategis yang menjadi penentu dalam penyusunan strategi perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internal perusahaan.

1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perusahaan. Aspek utama yang bisa diperhatikan adalah

a. Kekuatan Ekonomi

Lampung Tengah merupakan salah satu daerah sentra pertanian terbesar di Provinsi Lampung yang mempunyai potensi sumberdaya alam sangat besar dan sumberdaya manusia yang memadai untuk pengembangan bidang pertanian. Hal ini dapat terlihat dari kontribusi PDRB Kabupaten Lampung Tengah sebesar 5,94 persen terhadap Provinsi Lampung. Salah satu sektor unggulan yang dihasilkan kabupaten Lampung Tengah adalah buah semangka yang mana dapat dilihat dengan rata-rata 30 ton/ha/tahun dengan luas area penanaman semangka 928 ha dan jumlah produksi pada tahun 2009 sebanyak 5,25 ton dan meningkat pada tahun 2010 sebanyak 8,65 ton, sehingga komoditi semangka menjadi komoditi unggulan hortikultura yang telah dikembangkan Kabupaten Lampung Tengah.

Menurut Data Susenas8 (2011), terjadi peningkatan akan konsumsi buah-buahan sebesar 0,44 persen dari tahun 2010 hingga tahun 2011. Meskipun tidak merincikan data jenis buah yang mengalami peningkatan, namun secara umum hal ini menjadi peluang bagi perusahaan dalam membudidayakan buah khususnya buah semangka.

Kondisi ekonomi yang stabil mengarah pada pertumbuhan positif yang dapat mendukung kelancaran usaha di suatu daerah tertentu dan dapat mendorong

      

8) Susenas Panel Maret 2011. Pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia. Buku I. Badan Pusat Statistik.

tumbuhnya usaha-usaha baru. Pertumbuhan kearah positif ini terlihat dari mulai berkembangnya perusahaan industri buah segar di daerah Lampung Tengah yang kemudian CV SA mengambil peluang pada produksi buah segar khususnya semangka di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Tengah (Hasil survei sosial ekonomi tahun 2009) berjumlah 1.195.623 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah sebesar 1.170.048 jiwa. Penduduk Kabupaten Lampung Tengah didominasi oleh penduduk laki-laki. Tabel 13 menunjukkan persentase jumlah penduduk menurut kelompok umur.

Tabel 13. Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Tengah menurut Kelompok Umur pada Tahun 2009-2010

Kelompok Umur (tahun) 2009 2010 Persentase (%) Persentase (%) 0-14 30,20 28,80 15-64 63,70 63,00 >65 6,00 8,20 Sumber : Dinas Pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah, 2012 (diolah)

Pertumbuhan jumlah penduduk memberikan dampak pada tingkat konsumsi makanan begitu halnya pada buah-buahan. Pertumbuhan penduduk juga memberikan peluang tersedianya pasar potensial bagi perusahaan buah segar khususnya bisnis buah semangka CV SA dalam menyediakan buah semangka segar untuk kebutuhan vitamin dan mineral.

Buah semangka merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral hingga saat ini banyak dikonsumsi. Pada aspek budaya, masyarakat menilai buah semangka sebagai buah potong segar selain melon dan pepaya. Konsumsi buah semangka cenderung berfluktuatif, karena ketersediaan buah yang tidak mengenal musim menjadikan buah semangka sebagai buah prioritas konsumen.

Buah semangka seringkali dijadikan buah meja pada saat pesta-pesta besar seperti pernikahan, khitanan, ataupun acara keagamaan lainnya. Selain itu, konsumen restoran dan hotel pun seringkali menggunakan buah semangka sebagai

jus semangka, dll. Permasalahan lain dengan adanya pengaruh produk buah musiman seperti duku dan rambutan menyebabkan penurunan permintaan untuk produk buah semangka.

Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan produksi buah semangka yaitu keamanan panen yang kurang terjaga. Masyarakat sekitar masih memiliki cara pandang yang di luar bisnis dan menilai perusahaan sebagai perusahaan yang menetap di wilayah masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar juga harus mendapat bagian panen. Dalam bisnis buah semangka CV SA, kehilangan sebagian hasil panen buah semangka sudah menjadi bagian yang tidak jarang terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan seringkali menyewa brimob, ataupun sejumlah preman untuk menjaga kegiatan panen apabila kuantitas panen dinilai perusahaan cukup besar.

Selain keamanan panen yang kurang terjaga, armada transportasi yang tidak menentu pada saat panen juga menjadi kendala penting bagi perusahaan. Kesulitan dalam medapatkan armada transportasi pada saat panen sering kali terjadi terutama pada saat adanya panen raya beberapa buah musiman seperti duku dan rambutan. Hal ini menyebabkan kurangnya armada transportasi bagi buah semusim seperti semangka yang voluminous. Para agen armada transportasi lebih banyak memilih untuk menyewakan armada transportasinya kepada produsen buah musiman karena tidak membutuhkan waktu yang lama, dan mudah dalam pengangkutan dan pendistribusiannya. Hal ini berbeda dengan semangka yang membutuhkan banyak ruang, dan penanganan dalam pengangkutan dan mudah rusak selama pendistribusian. Mengatasi masalah tersebut, perusahaan telah membeli tiga armada transportasi yang dapat digunakan untuk mengurangi kesulitan dalam pencarian armada transportasi.

Keadaan cuaca atau iklim yang tidak menentu dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan dalam membudidayakan buah semangka. Hal ini terkait dengan hasil produksi yang dihasilkan. Tanaman semangka merupakan jenis tanaman yang rentan terhadap hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, penanganan tanaman akibat perubahan cuaca atau iklim tersebut hanya dilakukan untuk mengurangi tingkat kerugian atau penurunan produksi buah pada saat panen. Oleh karena itu, perubahan cuaca atau

iklim menjadi kendala dalam kegiatan budidaya buah semangka yang tidak dapat dikendalikan.

Dalam kegiatan budidaya buah semangka, membutuhkan lahan sebagai tempat produksi. Pemilihan lahan budidaya semangka juga sangat penting diperhatikan karena tanaman semangka rentan terhadap penyakit tanaman pada satu family sehingga dibutuhkan rotasi tanaman. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman semangka dilakukan berpindah-pindah dan adanya alih fungsi lahan semangka. Adanya alih fungsi lahan pertanian tanaman hortikultura menjadi lahan tanaman perkebunan ataupun lahan tanaman pangan juga menjadi kendala bagi perusahaan dalam membudidayakan buah semangka. Peralihan lahan semangka digantikan dengan tanaman perkebunan (seperti karet dan sawit) ataupun tanaman pangan (singkong dan jagung) dengan masa tanam yang cukup lama. Hal tersebut membuat bisnis buah semangka CV SA sulit mencari lahan budidaya semangka dan menjadi ancaman bagi perusahaan dalam kontinuitas produksi semangka. c. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum

Faktor politik dan pemerintahaan merupakan faktor yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, stabilitas politik negara serta perannya secara ekonomis dan politis. Mencukupi pasokan buah segar dalam negeri yang terus mengalami peningkatan, Indonesia mengimpor beberapa jenis buah-buahan dari beberapa negara lain. Namun seringkali juga Indonesia mengekspor jenis buah-buahan yang merupakan komoditi unggulan negara tropis seperti manggis, pisang, nanas, dan semangka.

Volume ekspor buah di Indonesia mengalami fluktuasi. Untuk ekspor pisang relatif mengalami peningkatan hingga tahun 2009, namun pada tahun 2002 ekspor pisang merosot tajam menjadi 105 ton. Volume manggis juga mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2002 diikuti nanas, mangga, melon dan semangka9. Keadaan ini menunjukkan bahwa hasil produksi buah Indonesia masih kurang mampu bersaing di pasar buah-buahan dunia dikarenakan mutunya yang

      

9) Departemen pertanian. Riset Unggulan Buah Tropis Indonesia. www.deptan.go.id

masih relatif rendah. Adanya kegiatan ekspor komoditi buah-buahan Indonesia tersebut memberikan peluang yang besar bagi perusahaan yang bergerak di bidang buah-buahan.

Kegiatan ekspor menuntut perusahaan dalam penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan. Adanya peraturan pemerintah dalam lulus uji kualitas buah baik untuk ekspor maupun impor melalui Pulau Jawa (terminal peti kemas tanjung priok) serta standar yang ditetapkan menjadi suatu kendala dalam pemasaran buah semangka. Lulus uji kualitas buah tersebut memperhatikan tingkat residu pestisida yang terkandung dari setiap sampel buah dari kontainer.

Untuk dapat bersaing di pasar, semangka yang dihasilkan harus memenuhi standar yang ditetapkan pasar. Menurut Direktorat Tanaman Buah (2009), terdapat standar umum yang ditetapkan dalam perdagangan internasional seperti

Codex Stan (Standar Perdagangan Dunia), ASEAN Standard (Standar

Perdagangan di Negara Asean), dan SNI (Standar Nasional Indonesia). Ketiga standar tersebut sudah diselaraskan dengan semangka yang sudah memenuhi SNI dapat masuk ke perdagangan global. Selain itu, beberapa pasar juga menghendaki standar tambahan dari standar umum tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen yang spesifik. Standar mutu buah semangka dapat dilihat pada Lampiran 7.

Buah semangka dalam proses budidayanya tidak dapat terlepas dari pemberian pestisida untuk menghasilkan kualitas buah yang baik. Tak jarang petani menggunakan pestisida secara berlebihan untuk menghindari tanaman dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman semangka. Terlebih di lapangan petani sering kali mengalami kesulitan dalam penanganan penyakit antracnosa yang disebabkan oleh virus Rhyzoctonia sehingga penggunaan pestisida sering kali diterapkan. Namun untuk kandungkan residu pestisida di bawah 10 persen masih dapat dikategorikan lulus uji kualitas10. Untuk mengembangkan generasi bangsa yang berkualitas, pemerintah Indonesia telah memberikan wacana

      

10) wawancara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah. 17 Maret 2012.

kebijakan lulus uji kualitas buah tersebut bukan hanya untuk kegiatan ekspor impor saja, melainkan juga untuk pemasaran buah antar pulau.

Provinsi Lampung menetapkan beberapa program prioritas pengembangan yaitu program peningkatan kesejahteraan petani melalui implementasi kegiatan antara lain: 1) pengembangan produk hortikultura buah dan sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti semangka, durian, cabe merah dan jamur tiram, dan 2) pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ramah lingkungan (pertanian organik). Program-program lainnya seperti kegiatan penyuluhan dan kerjasama antara petani semangka yang tergabung dalam Paguyuban Petani Semangka Lampung MANDIRI dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Bakorluh (Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian). Melalui program pemerintah tersebut, pengembangan produk hortikultura khususnya semangka dapat semakin ditingkatkan.

d. Kekuatan Teknologi

Bisnis buah semangka CV SA telah menggunakan teknologi komunikasi berupa telepon, faksimail dan jaringan internet. Melalui teknologi ini, pihak CV SA berinteraksi dengan pemasok, pembeli maupun kelompok petani sebagai promosi, mendapatkan informasi dan bertukar pikiran. Teknologi transportasi digunakan dalam bisnis buah semangka CV SA untuk mendistribusikan produk buah semangka setelah panen dan juga produk saprotan kepada konsumen untuk wilayah lokal.

Teknologi peralatan pada bisnis buah semangka CV SA termasuk semi modern. Bisnis buah semangka CV SA hingga saat ini menggunakan peralatan budidaya dengan sistem drip untuk pengairan semangka. Sistem drip ini menggunakan selang yang mengalirkan air langsung pada pangkal batang tanaman semangka. Hal ini lebih memberikan kemudahan, dan dapat mengurangi kebutuhan volume air yang dibutuhkan.

2. Lingkungan Mikro

Lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap operasional perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari pemasok, pelanggan dan pesaing perusahaan.

kekuatan bersaing Porter, yakni persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yakni:

a) Persaingan antar perusahaan sejenis

Salah satu pesaing bisnis buah semangka CV SA adalah Bapak Haji Marno. Bapak Haji Marno juga memiliki usaha yang bergerak di bidang buah semangka di wilayah Metro. Varietas buah yang dibudidayakan sama dengan buah yang dihasilkan oleh CV SA yaitu semangka merah varietas Innole dan

Juve. Namun bapak Haji Marno ini dalam memenuhi kebutuhan input produksi

masih dilakukan dengan melakukan perencanaan tanam kemudian memesan input produksi kepada distributor benih, pupuk dan pestisida.

Berbeda halnya dengan bisnis buah semangka CV SA yang telah melakukan integrasi bisnis kebelakang dengan membuka kios/outlet dalam menyediakan input produksi bagi petani. Sistem kemitraan dengan petani budidaya juga diterapkan oleh Bapak Haji Marno dalam pengembangan usahanya. Pemasaran buah semangka Haji Marno ini mencakup wilayah Sumatera seperti Bengkulu dan Lampung. Dalam kegiatan budidayanya, bapak H. Marno melakukan tiga kali panen dalam satu musim tanam semangka. Hal ini berbeda dengan bisnis buah semangka CV SA yang hanya melakukan satu kali panen. Namun bapak H. Marno hanya memiliki petani mitra sebanyak kurang lebih 30 orang dan tidak memiliki petani musiman.

Bisnis buah semangka CV SA dalam persaingan antar perusahaan pesaing relatif rendah dan belum memiliki banyak pesaing. Hal ini dikarenakan dalam bisnis buah semangka, masih dilakukan dengan sistem kemitraan, sehingga persaingan terjadi pada sesama petani dan bukan berdasarkan persaingan perusahaan. Kegiatan bisnis buah semangka yang berawal dari petani semangka hingga berkembang menjadi CV di Kabupaten Lampung Tengah belum ada selain CV Salim Abadi. Berdasarkan riwayat bisnis buah semangka, perusahaan memiliki kekuatan dari para pesaingnya karena telah kurang lebih 10 tahun membudidayakan komoditi semangka sehingga mengenal produk serta pemasaran buah tersebut.

b) Potensi masuknya pesaing baru

Pada usaha buah-buahan khususnya buah semangka, potensi masuknya pendatang atau pesaing baru relatif rendah. Hal ini dikarenakan untuk mengusahakan bisnis semangka dapat dilakukan dengan bermitra dengan pengusaha semangka, tidak membutuhkan modal yang besar, serta kegiatan budidayanya pun relatif mudah. Hanya saja pendatang atau pesaing baru buah semangka harus benar-benar memahami lingkungan pasar dan produksi buah semangka. Buah semangka merupakan komoditi buah yang rentan terhadap perubahan iklim/cuaca sehingga terkadang tidak menghasilkan keuntungan bagi petani serta membutuhkan pengalaman dalam membudidayakan buah semangka. Pertahanan dalam bisnis semangka yang seperti ini menjadi sulit bagi pendatang atau pesaing baru yang ingin berbisnis di budidaya dan pemasaran buah semangka.

c) Potensi pengembangan produk substitusi

Produk substitusi dari buah semangka ini dapat dilihat dari adanya buah-buahan tahunan yang dapat membuat konsumen beralih pada produk buah tahunan seperti duku dan rambutan yang masa panen buahnya setahun sekali. Oleh karena itu, produk substitusi merupakan ancaman bagi bisnis buah semangka CV SA.

d) Kekuatan tawar menawar penjual atau pemasok

Pihak perusahaan telah menjalankan strategi integrasi kebelakang yaitu dengan membuka kios/outlet untuk memperoleh kontrol atau kepemilikan dari pemasok. Bisnis buah semangka CV SA tidak menjalin kontrak khusus dengan pemasok. Hal ini dilakukan atas dasar untuk menjamin ketersediaan input produksi buah semangka dan perusahaan tidak bergantung pada satu harga dari satu pemasok saja bila terjadi fluktuasi harga input. Apabila satu pemasok memberikan harga yang lebih tinggi, maka perusahaan dapat beralih kepada pemasok lain yang harganya lebih murah. Selain itu, sering terjadi kasus pada beberapa pemasok yang tidak dapat dipercaya, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Namun terdapat beberapa pemasok yang

bermitra pada bisnis buah semangka CV SA. Beberapa pemasok yang memasok input produksi bisnis buah semangka CV SA dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Beberapa Pemasok Input Produksi Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi

No. Perusahaan Pemasok Merek Dagang Jenis 1. PT. Tanindo Kapal Terbang Benih, Pestisida 2. PT. East West Seed Panah Merah Benih

3. PT. Andal Hasa Prima Hasa Seed Benih, Pestisida 4. PT. Primsid Primasid Benih

5. PT. Pupuk Sriwijawa Pusri Pupuk Urea

6. PT. Petro Kimia Gresik Phonska Pupuk NPK (15:15:15) 7. CV. Mekar Jaya Mutiara Pupuk lengkap (16:16:16) Sumber : Data CV Salim Abadi (2012)

Perusahaan menjalin kemitraan dengan pemasok terpilih dalam upaya untuk mengurangi biaya persediaan dan logistik (pengiriman tepat waktu), dan menekan pengeluaran bagi kedua belah pihak. Akibat lain dari kemitraan tersebut adalah kegiatan transaksi hanya berdasarkan atas kepercayaan dan tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas.

e) Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen

Dari sisi harga, harga buah semangka tidak dengan mudah naik maupun turun dalam kisaran yang besar oleh seorang penjual buah, karena biasanya harga buah semangka berdasarkan harga pasar. Kondisi pasar yang menentukan harga buah semangka. Daya tawar menawar konsumen akan tinggi jika produk buah semangka di pasar tidak mencukupi kebutuhan pasar (kelangkaan) namun juga sebaliknya, jika produk buah semangka berlebihan, maka daya tawar menawar konsumen akan rendah.

Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal pada bisnis buah semangka CV SA, dapat diperoleh beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha bisnis buah semangka CV SA. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Identifikasi Faktor Eksternal Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi

No. Aspek Faktor Peluang/Ancaman

1. Ekonomi Konsumsi buah-buahan

meningkat 0,44 persen

Peluang Buah semangka merupakan

komoditi unggulan Lampung Tengah

Peluang

2. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Adanya alih fungsi lahan Ancaman Terjadinya perubahan iklim

dan cuaca

Ancaman 3. Politik, Pemerintah

dan Hukum Dukungan pemerintah terhadap pengembangan potensi daerah

Peluang

Kebijakan lulus uji kualitas buah

Ancaman Adanya perdagangan ekspor

impor Peluang

4. Teknologi Perkembangan teknologi budidaya

Peluang 5. Persaingan industri Adanya produk buah

musiman

Ancaman Hambatan masuk pendatang

VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS