• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH

7.3 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

7.3.2 Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-

Gambar 5. Matriks Analisis I-E (Internal-External) Perusahaan Buah Semangka CV Salim Abadi

Strategi yang dihasilkan pada matriks I-E secara umum menggambarkan posisi bisnis buah semangka CV SA pada industri buah semangka segar secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, implementasi strategi pada matriks I-E dilengkapi oleh matriks SWOT berupa langkah-langkah kongkrit yang sebaiknya dilakukan pada bisnis buah semangka CV SA berdasarkan pengembangan dari matriks I-E.

7.3.2 Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Matriks SWOT menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menghasilkan alternatif strategi yang akan dijalankan pada bisnis buah

Kuat 3,1234 3,0 4,0 IV 2,3079

Skor Total IFE

Skor Total EFE I II III V VI VII VIII IX 2,0 1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi Sedang Rendah Rata-rata Lemah IV

sebelumnya pada matriks IFE dan EFE, dimana terdapat empat pemetaan gabungan strategi utama yang disarankan, yakni: S-O (Strengths-Opportunities), W-O (Weaknesses-Opportunities), S-T (Strengths-Threats), dan W-T (Weaknesses-Threats). Analisis matriks SWOT bisis buah semangka CV Salim Abadi dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Analisis Matriks SWOT Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi

KEKUATAN (Strengths-S)

1. Pembagian kerja karyawan yang jelas.

2. Mancakup pasar Jawa dan Sumatera.

3. Memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan keputusan 4. Memiliki SOP buah

semangka sendiri.

5. Memiliki petani mitra dan musiman.

6. Input produksi terjamin ketersediaannya.

7. Fasilitas informasi manajemen yang lengkap.

KELEMAHAN (Weaknesses-W)

1. Visi dan misi perusahaan belum tertulis dan jelas. 2. Kegiatan promosi belum

gencar.

3. Kontrak jual beli belum kuat.

4. SDM lapangan yang kurang profesional.

5. Masih menggunakan sistem sewa lahan.

6. Belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor semangka.

PELUANG(Opportunities-O)

1. Konsumsi buah-buahan yang meningkat 0,44 persen.

2. Buah semangka merupakan komoditi unggulan Lampung Tengah.

3. Dukungan pemerintah terhadap pengembangan potensi daerah. 4. Adanya perdagangan ekspor

impor 5. Perkembangan teknologi budidaya. STRATEGI – SO 1. Mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran pasar yang lebih luas.

(S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, O1, O3, O4, O5)

STRATEGI – WO

1. Menetapkan visi dan misi perusahaan. (W1, W2, W6, O2,O3, O4)

2. Memanfaatkan potensi daerah serta dukungan pemerintah dan teknologi yang ada. (W2, W3, O2, O3, O4)

3. Memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan. (W4, O5).

ANCAMAN(Threats-T)

1. Adanya produk buah musiman. 2. Adanya alih fungsi lahan. 3. Terjadinya perubahan iklim

dan cuaca.

4. Kebijakan lulus uji kualitas buah.

5. Hambatan masuk pendatang baru rendah.

STRATEGI – ST

1. Melakukan kerjasama dengan petani semangka lainnya.

(S4, S5, S6, S7, T2, T6)

STRATEGI – WT

1. Menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli.

(W3, T1, T2, T3, T5) 2. Membeli lahan sendiri.

(W5, W6, T3,T4 )

Berdasarkan analisis matriks SWOT bisnis buah segar CV Salim Abadi, perumusan alternatif strategi yang dapat dijelaskan sebagai berikut (David, 2010): 1. Strategi S-O

Strategi S-O merupakan strategi pemanfaatan lingkungan internal perusahaan berupa kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan lingkungan eksternal berupa peluang yang dihadapi pada lingkungan industri. Faktor Eksternal

Strategi yang dapat dilakukan yaitu mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran pasar yang lebih luas. Strategi ini merupakan strategi dengan penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Melalui pengembangan kinerja karyawan, serta keberadaan petani mitra, dan musiman dengan adanya SOP serta fasilitas dan sistem pembukuan yang sudah ada diharapkan dapat meningkatkan produksi buah semangka. Selain itu juga, perusahaan dapat menjangkau sasaran pasar baik pada pasar yang sudah ada maupun pada pasar baru seperti pasar ekspor. Perusahaan juga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani mitra dan musiman dalam teknik budidaya buah semangka untuk dapat menangani masalah yang terjadi dalam teknik budidaya terutama penanganan hama dan penyakit.

2. Strategi W-O

Strategi W-O merupakan strategi memperbaiki lingkungan internal perusahaan berupa kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan lingkungan eksternal berupa peluang yang dihadapi pada lingkungan industri. Pada strategi ini terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan. Pertama, menetapkan visi dan misi perusahaan. Strategi ini merupakan salah satu penerapan dari strategi integrasi horizontal. Bisnis buah semngka CV Salim Abadi meskipun baru berdiri selama kurang lebih 1,5 tahun sebaiknya menetapkan visi dan misi perusahaan dengan jelas sebagai dasar tujuan dan pengembangan jangka panjang perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan arahan dan pandangan perusahaan dalam kegiatan bisnis buah semangka. Tujuan perusahaan untuk melakukan ekspor buah semangka sebaiknya tertuang dalam sebuah visi dan misi yang jelas agar kegiatan tersebut terencana dan terealisasi dengan baik. Arah dan tujuan yang jelas dapat memberikan kendali yang lebih besar atas pesaing.

Kedua, memanfaatkan potensi daerah serta dukungan pemerintah dan teknologi yang ada. Strategi ini merupakan penerapan dari strategi integrasi kebelakang. Potensi daerah Lampung Tengah yang sesuai untuk budidaya buah semangka serta adanya dukungan pemerintah dalam mengembangkan produk hortikultura khususnya semangka sebagai komoditi unggulan Lampung

meningkatkan produksi buah semangka. Selain itu, perkembangan teknologi yang ada juga dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan perencanaan dalam hal promosi, penjualan, dan riset pasar sehingga mampu memenuhi kebutuhan ekspor.

Ketiga, memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Strategi ini merupakan penerapan dari strategi integrasi horizontal. Adanya sumberdaya manusia yang kurang berpendidikan menjadi kendala bagi perusahaan, untuk itu pemberian pelatihan dan program pendidikan bagi karyawan lapangan yang kurang kompeten dari segi pendidikan dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memberikan informasi dan teknologi baru yang semakin modern kepada karyawan lapangan. Dengan demikian, kepemilikan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas dan kompeten baik dalam hal pengalaman dan pendidikan dapat mengupayakan kendali yang lebih besar dari para pesaing.

3. Strategi S-T

Strategi S-T merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk mengatasi ancaman yang berasal dari eksternal perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan dengan kerjasama para petani semangka lainnya. Strategi tersebut merupakan salah satu penerapan atas strategi integratif yaitu integrasi kedepan. Strategi tersebut dilakukan untuk dapat menjangkau para pendatang baru yang membudidayakan semangka dan bermitra dalam pemberian informasi, kebutuhan benih, pupuk dan pestisida serta saprotan. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan perencanaan tanam semangka hingga panen dengan pengontrolan jumlah petani yang membudidayakan semangka sehingga dapat mengontrol jumlah panen semangka dan harga di pasar tidak terjadi penurunan. Selain itu, perusahaan dapat merencanakan kontinuitas ekspor semangka yang dapat dipenuhi dengan memberdayakan kemitraan yang lebih kepada petani semangka. Apabila perusahaan dapat lebih menjangkau para petani semangka yang ada, perusahaan dapat memperoleh informasi lahan sehingga dapat memenuhi target produksi dalam dan luar negeri.

Melalui kerjasama dengan petani semangka lainnya, perusahaan juga dapat menerapkan teknik budidaya yang modern dalam pemberian informasi teknologi yang diperoleh untuk mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca serta adanya alih fungsi lahan pertanian.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan strategi defensif untuk mengurangi kelemahan lingkungan internal perusahaan dengan berupaya menghindari ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. Terdapat dua strategi yang dapat diberikan. Strategi pertama adalah menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli. Strategi tersebut merupakan penerapan dari strategi integrasi kebelakang dan kedepan. Dengan adanya kerjasama yang baik dengan pemasok dapat mengembangkan teknik budidaya yang dapat dilakukan dalam menciptakan benih semangka yang tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli dengan jelas dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari pihak perusahaan dalam penyediaan input produksi dan penjualan buah semangka kepada agen buah. Dengan demikian, penetapan kontrak perjanjian dapat mempermudah kegiatan transaksi jual beli.

Strategi kedua, membeli lahan sendiri. Strategi tersebut merupakan strategi pengembangan produk. Perusahaan dapat mengembangkan produk buah semangka pada lahan sendiri dengan sumberdaya yang dimiliki. Selain itu, membeli lahan sendiri bagi perusahaan dapat dilakukan untuk menghindari adanya alih fungsi lahan pertanian untuk menjaga kontinuitas produksi buah semangka. Hal ini dilakukan sebagai aset perusahaan dalam menjamin ketersediaan produksi buah semangka serta keberlangsungan usaha.