VIII IX Skor Bobot Total IFE
VI. FORMULASI STRATEGI PEMASARAN
6.1 Analisis Lingkungan Internal
Identifikasi faktor-faktor lingkungan internal merupakan identifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi perusahaan yang meliputi aspek-aspek manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, serta sistem informasi manajemen operasi. Identifikasi aspek-aspek tersebut ditujukan untuk mendapatkan faktor strategis internal yang mempengaruhi perusahaan berupa kekuatan dan kelemahan.
6.1.1 Manajemen
Untuk dapat membantu perusahaan mencapai hasil yang maksimum dari usaha yang dijalankan diperlukan manajemen usaha yang baik yang memiliki perencanaan usaha yang matang. Sebagai sebuah unit bisnis, E-YOCI tentu tidak lepas dari perencanaan untuk meraih dan meningkatkan keuntungan usaha. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu dengan harga yang terjangkau oleh konsumen.
Diperlukan suatu organisasi yang terencana untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu. Pengorganisasian yang dimiliki E-YOCI relatif sederhana dimana terdapat kepala direktur/pemilik usaha yang bertanggung jawab terhadap seluruh fungsi organisasi perusahaan, manajer produksi yang bertanggung jawab mengelola fungsi produksi, manajer pemasaran yang bertanggung jawab terhadap fungsi peasaran, dan bagian administrasi perusahaan yang membantu mengelola administrasi perusahaan.
Pemilik usaha sebagai penentu kebijakan dalam perjalanan usahanya berhak menentukan kualifikasi karyawan dalam proses perekrutan SDM. Karyawan kemudian diposisikan sesuai dengan keahliannya masing-masing guna mencegah terjadinya kelalaian dalam menjalankan tugasnya dan menjamin profesionalisme tenaga kerja yang lebih baik. Pada umumnya tenaga kerja yang dimiliki E-YOCI berasal dari lingkungan sekitar perusahaan itu sendiri, namun dalam proses perekrutannya tetap memperhatikan kriteria-kriteria yang disesuaikan dengan posisi
yang dibutuhkan. Tabel 13, menunjukkan jumlah dan kualifikasi SDM E-YOCI Tahun 2009-2010.
Tabel 13. Jumlah dan Kualifikasi SDM E-YOCI 2009-2010
Kualifikasi Jumlah (Orang) Keterangan
SD 1 Produksi
SMP 2 Produksi
SMA/SMK 1 Produksi
Diploma - -
Sarjana 4 Manajerial Usaha
- Pemilik (1) - Produksi (1) - Pemasaran (1) - Administrasi
Usaha (1)
Sumber: Profil Usaha E-YOCI Homemade Yoghurt (2010)
Selain sejumlah SDM di atas, E-YOCI seringkali merekrut tenaga kerja yang sifatnya tidak tetap yang biasanya berasal dari karyawan Eryf Farm atau dari kelembagaan kelompok tani binaan. Penambahan jumlah tenaga kerja biasanya dikhususkan pada lini produksi dan dilakukan pada saat terjadi peningkatan jumlah produksi berdasarkan permintaan yoghurt dari para pelanggan atau distributor wilayah tertentu.
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. Dari ke lima fungsi manajemen tersebut E-YOCI telah melakukan beberapa aktivitas manajemen diantaranya adalah melakukan fungsi perencanaan dengan penetapan sasaran produk yang akan dipasarkan. Sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan, E-YOCI berusaha menjangkau sasaran pasar menengah ke bawah. Dari sasaran yang telah ditentukan itu kemudian manajemen melakukan proyeksi penjualan yang dianggap tepat untuk ke depannya. Meski tidak dilakukan secara kontinu hal ini dianggap mampu menjadi kontrol terhadap aktivitas perusahaan. Sedangkan untuk fungsi pengorganisasian E-YOCI hanya melakukan beberapa aktivitas manajerial seperti koordinasi antar fungsi dan pekerjaan serta melakukan deskripsi pekerjaan.
Aktivitas manajerial dalam menjalankan fungsi pemberian motivasi dan pengelolaan staf yang dilakukan E-YOCI adalah dengan melakukan komunikasi intensif antara pimpinan dan karyawan serta melakukan penggajian karyawan sesuai dengan prestasi kerja, memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan, serta memberikan tunjangan atau bonus untuk meningkatkan kinerja yang baik agar tercipta iklim kerja yang kondusif dan produktif. Fungsi pengendalian dilakukan untuk memastikan bahwa hasil aktual konsisten dengan hasil yang direncanakan, seperti pengecekan terhadap produk yang dihasilkan tiap proses produksi, pengecekkan terhadap catatan penjualan dan proses pengiriman produk hingga ke tangan konsumen. Namun demikian hal yang justru dianggap menjadi kekuatan bagi E-YOCI adalah kemampuan manajemen dalam menjalin hubungan baik dengan para
stakeholder, terlebih pada kelembagaan tani dan ternak serta institusi pemerintah.
Berikut ini Tabel 14, menunjukkan kelembagaan mitra tani yang dimiliki oleh E-YOCI.
Tabel 14. Kelembagaan Mitra Tani E-YOCI
No. Kelembagaan Bentuk Kemitraan Tahun
1. KT. Bina Warga Pembinaan 2008-2010
2. KT. Taruna Tani Wanita Bina Karya
Pembinaan 2008-2010
3. P4S Pembinaan 2010
4. IPB Pembinaan 2008
5. PPHP Deptan Pembinaan 2008
6. Balitnak Ciawi Pembinaan 1992
Sumber: Profil Usaha E-YOCI Homemade Yoghurt (2010)
6.1.2 Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan distribusi produk dari tangan produsen ke tangan konsumen. Proses pemasaran meliputi aspek perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan perseorangan dan organisasi. Pemasaran juga menjadi salah satu upaya perusahaan untuk mempertahankan keberadaan produk, terlebih lagi dalam kondisi permintaan pasar yang tidak stabil serta munculnya pesaing-pesaing baru di samping pesaing-pesaing yang sudah ada dalam industri yoghurt yang jelas menimbulkan persaingan yang tajam diantara perusahaan produk sejenis.
Walaupun pemasaran seringkali berfokus pada transaksi tunggal atas suatu produk, perspektif jangka yang lebih panjang telah menjadi sama pentingnya bagi keberhasilan pemasaran. Hal inilah yang banyak diupayakan oleh E-YOCI dalam menjamin proses pemasaran serta tingkat penjualan perusahaan. Manajemen perusahaan lebih menekankan pada hubungan yang terus berlanjut baik dengan pelanggan maupun pemasok bukan sekedar pada satu ransaksi tunggal saja.
Dengan hubungan yang lebih kuat baik pada pertalian ekonomi maupun sosial perusahaan dapat menghasilkan kepuasan dan retensi pelanggan pada tingkatan yang lebih tinggi dan lebih lama.5
Selain itu, untuk membantu membentuk masa depan perusahaan, tidak jarang manajemen melakukan beberapa terobosan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang secara tidak langsung memberikan pengaruh positif terhadap pemasaran produknya. Tercatat E-YOCI mengikuti beberapa kegiatan pameran di beberapa instansi seperti IPB, Dinas Peternakan Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Lebih dari itu E-YOCI beberapa kali mengadakan acara makan yoghurt dan minum susu gratis di beberapa institusi pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga universitas.
Namun demikian kegiatan pemasaran E-YOCI tidak kemudian berjalan dengan baik. Sistem pemasaran pada E-YOCI masih terbatas dan cenderung pasif, karena hanya mengandalkan pelanggan yang sekaligus berperan sebagai distributor terputus. Dalam menjalankan usahanya E-YOCI belum memiliki rancangan strategi pemasaran yang baku, hal ini disebabkan belum adanya perencanaan pemasaran yang baik. Keterbatasan tenaga pemasar atau penjual juga menjadi salah satu diantara penyebabnya. Sejauh ini E-YOCI hanya mengandalkan seorang tenaga penjual yang sekaligus merupakan manajer pemasaran. Manajer pemasaran ini melakukan semua fungsi pemasaran seperti menjual dan mendistribusikan produk hingga mencari pelanggan baru. Keadaan ini menyebabkan kegiatan pemasaran menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk melihat aspek manakah dari pemasaran yang termasuk ke dalam kekuatan atau kelemahan, harus dianalisis terlebih dahulu melalui beberapa faktor pendukung dalam bauran pemasaran.
_____________________________
5 Philip Kotler, Marketing Management, Millenium ed. (Upper Saddle River, NJ:Prentice Hall, 2000) hal. 50-54 [diakses 21 November 2010]