• Tidak ada hasil yang ditemukan

Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP)

VIII IX Skor Bobot Total IFE

VI. FORMULASI STRATEGI PEMASARAN

1. Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP)

Tenaga-tenaga pemasaran telah lama menyadari bahwa suatu produk tidak dapat ditujukan untuk semua orang. Pembeli memiliki selera, minat, sasaran, gaya hidup, dan hal lain yang berbeda. Diantara hal-hal tersebut, kemunculan konsep pemasaran dan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan konsumen membuat tenaga-tenaga pemasaran berpikir dalam kaitan langsung dengan pemasaran bersasaran. Pemasaran bersasaran ini jelas membutuhkan segmentasi pasar, yaitu pembagian suatu pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan yang bersifat homogen. Segmentasi pasar merupakan pembagian suatu pasar ke dalam kategori atau segmen pelanggan tertentu. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh E-YOCI adalah berdasarkan variabel psikografis yang terdiri atas aspek gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap. Gaya hidup sehat menjadi fokus utama pemasaran E-YOCI. Budaya kerja yang aktif dan dinamis menuntut setiap orang untuk selalu menjaga kesehatannya agar tidak mudah terkena penyakit. Salah satunya dengan menjaga kebutuhan gizi yang cukup setiap hari. Sebagai sumber minuman yang mengandung gizi yang baik, yoghurt dapat dijadikan minuman selingan bagi konsumen yang membutuhkan minuman bergizi yang praktis untuk dibawa dan dikonsumsi guna menunjang aktivitas sehari-hari.

Yoghurt termasuk jenis minuman ringan yang dapat dikonsumsi sepanjang tahun dengan target pasar yang cukup luas mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Yoghurt memiliki kualitas yang baik dengan target pasar untuk semua umur dari golongan ekonomi manapun. Berdasarkan daerah pemsarannya maka E-YOCI masih memasarkan produknya di pasar domestik. Sementara target pasar E-YOCI selanjutnya adalah perumahan, sekolah, dan perkantoran.

E-YOCI memasarkan produk dengan harga yang relatif murah serta memiliki kualitas dari segi citarasa yang baik jika dibandingkan dengan produk sejenis yang ada di pasaran. Perluasan pangsa pasar konsumen menengah ke bawah ini perlu difokuskan oleh perusahaan karena peluang untuk berkembang dan eksis untuk pasar ini sangat besar. Perusahaan dirasa mampu menjadi spesialisasi pada segmen pasar

tersebut. Citra produk yang dibentuk adalah produk berkualitas dengan harga yang terjangkau/murah.

Untuk menentukan segmentasi dan target perusahaan yang tepat, harus dilakukan dengan hati-hati dan didukung dengan penempatan suatu posisi produk individu yang cermat. Segmentasi pasar yang dilakukan E-YOCI merupakan kekuatan, dimana segmentasi berdasarkan psikografis merupakan salah satu segmen yang ditunjuk sebagai konsumen akhir. Target perusahaan yang fokus menjadi kekuatan perusahaan karena perusahaan akan berusaha memenuhi dan melayani permintaan konsumen dengan sebaik mungkin, sedangkan citra produk islami dan kualitas yang baik merupakan kekuatan dala penentuan posisi pasar.

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran, para manajer bergantung pada empat komponen dasar yang membentuk bauran pemasaran

(marketing mix). Bauran pemasaran yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat

dikontrol, yang akan dikombinasikan perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dalam bauran peasaran terdapat empat variabel pemasaran yang harus dikontrol, yaitu product, price, place and promotion (4P).

1) Bauran Produk

Pemasaran tentu saja dimulai dengan produk barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan deikian menyusun dan mengembangkan produk-produk baru itu merupakan tantangan bagi tenaga pemasaran yang harus selalu mempertimbangkan faktor perubahan, seperti teknologi, keinginan dan kebutuhan konsumen, serta kondisi ekonomi yang selalu berubah. Sepanjang setahun ke belakang E-YOCI secara kontinu memproduksi yoghurt dengan bentuk kemasan stik. Menjelang akhir tahun 2010 ini berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan diversifikasi bentuk kemasan seperti bentuk cup dan botol, namun semua itu masih mengalami berbagai hambatan terutama dari segi bahan baku kemasannya.

Merek dagang menjadi hal yang penting atas keberadaan suatu produk. Pemberian merek produk merupakan salah satu teknik kebijakan produk yang mendasari strategi pemasaran. Dengan pemberian merek konsumen dapat dengan mudah mengingat, membaca, dan membedakan produk yang satu dengan yang lain. Merek dagang E-YOCI diambil dari singkatan Eryf Yoghurt Cisarua, dimana Eryf merupakan pemilik dari peternakan yang menjadi cikal bakal berdirinya E-YOCI, Yoghurt merupakan jenis produk yang dihasilkan, dan Cisarua adalah lokasi usaha berdiri. Sejauh ini E-YOCI mengemas yoghurtnya dalam bentuk stik berukuran 30 mL, berikutnya dikemas ulang per sepuluh stik yoghurt dengan kemasan plastik berdesain label sederhana yang memuat nama produk atau perusahaan, jenis rasa, komposisi produk, harga jual produk, serta alamat perusahaan.

Ada tujuh varian rasa yang ditawarkan E-YOCI kepada konsumennya yaitu rasa Strawbery, Anggur, Leci, Melon, Jeruk, Durian, Sirsak, dan Nanas. Selain keunggulan pada varian rasa, E-YOCI juga memiliki citarasa yoghurt yang khas dimana rasa gurih susu segarnya tetap dipertahankan tanpa ada bahan pengental. Kekentalan yoghurt yang dihasilkan memang murni berasal dari susu segarnya tersebut. Tentunya proses tersebut dilakukan dengan tetap menjaga kualitas yoghurt yang disesuaikan dengan aturan pengawasan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), walaupun sampai saat ini E-YOCI masih belum mendapatkan izinnya, hanya masih dalam proses sertifikasi. Untuk memastikan kualitas produk yang baik E-YOCI telah melalui uji mutu produk yang dilakukan di Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan yang terletak di jalan Pemuda, Bogor. Kualitas yoghurt yang baik juga akan tergantung pada kualitas dari susu segar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatannya. Tabel 13, menunjukkan kualitas susu segar E-YOCI berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Tabel 15. Angka Kualitas Susu Segar E-YOCI Berdasarkan SNI

Kriteria E-YOCI SNI

Uji Organoleptik Normal Normal

Kotoran/Benda Asing Tidak Ada Tidak Ada

Bobot Jenis (27,50C) 1,026 1,026-1,028

Kadar Alkohol Negatif Negatif

Kadar Lemak 4,1 Min 3,0

Kadar Bahan Kering Tanpa Lemak

8,21 Min 8,0

Tingkat Keasaman 6,66 4,4-7,0

Jumlah Bakteri Cemaran 160.000/ml Maks. 3x106/ml

Sumber: Profil Usaha E-YOCI Homemade Yoghurt (2010)

Setiap harinya, dari hari senin hingga jum’at E-YOCI melakukan dua kali proses produksi pagi dan sore. Setiap kali produksi menghabiskan rata-rata susu segar sebanyak 70 hingga 75 liter. Dari sejumlah susu segar tersebut E-YOCI menghasilkan 150 bungkus E-YOCI yang berisi 10 stik yoghurt per bungkusnya. Umumnya daya tahan yoghurt yang dihasilkan mencapai 2-4 bulan jika disimpan dalam freezer. Secara keseluruhan bauran pemasaran dengan variabel produk menjadi kekuatan perusahaan, hal ini disebabkan karena E-YOCI sendiri memiliki keunggulan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

2) Bauran Harga

Menentukan harga produk atau memilih harga jual yang paling sesuai merupakan tindakan penyeimbang. Di satu sisi, harga harus mendukung beragam biaya: biaya operasi, administrasi, dan riset organisasi sendiri selain biaya pemasaran seperti promosi dan gaji tenaga pemasar. Di sisi lain, harga tidak dapat terlalu tinggi karena konsumen dapat berpaling ke produk-produk pesaing. Penetapan harga yang berhasil berarti mencari harga yang menguntungakan di antara kedua kebutuhan

tersebut. Strategi harga merupakan elemen pokok bauran pemasaran yang penting, karena pengaruhnya langsung terhadap jumlah hasil penjualan dan tingkat keuntungan yang diterima perusahaan. Strategi bauran harga meliputi strategi penetapan harga, tingkat harga, potongan harga serta syarat-syarat pembayaran.

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari pengusaha. Peranan penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama dalam keadaan persaingan usaha yang semakin kompetitif dengan permintaan yang terbatas. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Sementara faktor tidak langsung namun erat hubungannya dengan penetapan harga adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para penyalur dan konsumen.

Dalam penentuan harga produk yoghurt E-YOCI menerapkan metode penetapan harga berdasarkan harga bahan baku dan biaya produksi yang kemudian ditambahkan dengan sejumlah mark-up atau marjin keuntungan yang diinginkan. E-YOCI menjumlahkan semua harga pokok produksinya terlebih dahulu, lalu menambah jumlah tertentu (mark up) pada harga pokok produksi yang kemudian menjadi harga jual produk. Dengan demikian strategi harga yang dipakai adalah cost

plus pricing. Kebijakan harga ini tentu harus disertai dengan perbaikan kualitas dan

inovasi yang terus menerus untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Harga jual E-YOCI dibedakan menjadi dua kategori yaitu harga konsumen dan harga distributor.

Harga produk yang ditetapkan oleh E-YOCI untuk konsumennya ditentukan dengan harga eceran tertinggi seharga Rp. 10.000,-. Sementara untuk harga distributor E-YOCI sengaja memberikan rentang harga yang cukup jauh yaitu sebesar Rp. 6000,- Selain itu E-YOCI juga memberikan potongan harga atau discount kepada distributornya dengan syarat dan ketentuan penjualan tertentu yang telah disepakati,

tidak jarang juga terdapat sejumlah bonus berupa pemberian sejumlah yoghurt gratis atas penjualan yang dianggap prestatif kepada distributornya. Penetapan harga ini dianggap murah mengingat kualitas/citarasa yoghurt yang memang baik di mata konsumennya, sehingga variabel harga produk ini juga menjadi salah satu kekuatan bagi perusahaan.

3) Bauran Distribusi

Dalam bauran pemasaran, menempatkan suatu produk ke tempat yang sesuai memerlukan keputusan mengenai sejumlah aktivitas distribusi yang keseluruhannya berkaitan dengan cara menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen. Misalnya keputusan mengenai pilihan transportasi, pergudangan dan pengendalian persediaan. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran yang akan digunakan untuk mendistribusikan produknya kepada konsumen. Saluran distribusi dibutuhkan terutama karena adanya perbedaan yang menimbulkan kesenjangan (gap) diantara produksi dan konsumsi. Perbedaan tersebut berupa perbedaan jarak geografis yang disebabkan perbedaan tempat pemusatan produksi dengan konsumen yang tersebar dimana-mana, sehingga jarak yang semakin jauh menimbulkan peranan lembaga penyalur menjadi bertambah penting.

Suatu perusahaan dapat menentukan penyaluran produknya melalui pedagang besar atau distributor yang akan menyalurkannya ke pengecer (retailer), yang menjual produk langsung kepada konsumen. Walaupun demikian, perusahaan dapat langsung menjual produknya kepada pengecer atau konsumen akhir secara langsung. Hal inilah yang dilakukan E-YOCI dalam measarkan produknya.

Lokasi usaha E-YOCI yang berada di jalur wisata puncak dan Taman Safari Bogor dianggap sangat strategis untuk dapat melakukan ketiga saluran pemasaran tersebut. Sejauh ini perusahaan lebih banyak memanfaatkan keberadaan lokasi usaha yang strategis tersebut untuk dapat menarik konsumen yang sebagian besarnya merupakan wisatawan domestik puncak dan Taman Safari Bogor. Bahkan tidak jarang dari kunjungan wisatawan tersebut perusahaan memperoleh pelanggan yang selanjutnya menjadi agen E-YOCI.

Namun demikian diantara kemudahan tersebut sarana dan prasana distribusi yang belum memadai menjadi hambatan utama perusahaan dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. Selama ini E-YOCI secara pasif mendistribusikan produknya kepada konsumen, dalam arti perusahaan lebih banyak mengandalkan kunjungan langsung dari para pelanggannya ke lokasi usaha mereka. Sehingga ketiadaan sarana dan prasarana distribusi yang memadai ini menjadi salah satu kelemahan E-YOCI dalam memasarkan produknya.

4) Bauran Promosi

Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk mengkomunikasikan informasi mengenai produk. Selain bertujuan memberitahukan dan mengingatkan konsumen akan keberadaan produk, promosi juga digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dengan cara meraih pembeli atau pelangga baru yang belum terjangkau oleh tenaga pemasar yang telah ada. Kegiatan pemasaran yang dilakukan sejalan dengan rancangan pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan penjualan dan market share. Selain itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek (brand) selama ini di benak konsumen dan bahkan perlu ditingkatkan lagi.

Kegiatan promosi yang dilakukan E-YOCI sejauh ini tergolong baik. Selain melalui brosur, leaflet, spanduk, banner, dan stiker kegiatan promosi umumnya dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan bazaar dan pameran-pameran dagang. Tercatat E-YOCI pernah mengikuti beberapa kali kegiatan bazaar dan pemeran di Institut Pertanian Bogor (IPB), Dinas Peternakan Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Selain itu juga terdapat website yang dapat diakses oleh konsumen melalui internet walaupun dengan tampilan yang relatif sederhana. Beberapa distributor bahkan dipercayakan untuk membuat weblog sendiri yang berguna sebagai toko online. Bahkan dalam perjalanannya belakangan ini beberapa media masa sempat meliput keberadaan usaha E-YOCI sebagai usaha kecil yang cukup berkembang dengan pesat. Tercatat tabloid Wirausaha dan Agrina pernah melakukan

wawancara dengan manajemen usaha YOCI baik tentang ikhwal keberadaan E-YOCI maupun Eryf Farm itu sendiri. Hal ini secara tidak langsung berdampak positif bagi pemasaran produk E-YOCI.

Secara umum kegiatan promosi penjualan yoghurt E-YOCI lebih menekankan promosi dengan mengandalkan citra produk yang sehat dan bergizi serta diolah secara higienis untuk menarik konsumennya. Metode promosi yang dianggap banyak membantu proses pemasaran E-YOCI adalah penggunaan media internet melalui promosi-promosi dari website yang dibuatnya. Salah satu weblog distributor yang cukup memberikan kontribusi yang signifikan bagi pemasaran E-YOCI adalah eslilinyoghurt.wordpress.com milik salah satu distributor utama di Jakarta yang bernama Bapak Ady Cahyadi. Bahkan beberapa media massa yang pernah berkunjung untuk meliput keberadaan usaha E-YOCI adalah hasil rekomendasi dari eslilinyoghurt tersebut. Tidak jarang pesanan-pesanan dalam jumlah besar juga datang dari weblog miliknya. Meningkatnya jumlah pemakai internet dari tahun ke tahun yaitu meningkat dari 110.000 orang pemakai pada tahun 1996 menjadi 25.000.000 orang pemakai pada tahun 2007 menjadi faktor potensial akan strategisnya metode promosi berbasis internet pada pemasaran suatu produk

(e-market). Kondisi ini menjadi salah satu kekuatan bagi E-YOCI yang memasarkan

produknya.

6.1.3 Keuangan dan Akuntansi

Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap

usaha, begitupun dengan E-YOCI. Berdasarkan pengamatan dan analisis sikap organisasi E-YOCI serta hasil wawancara dengan pemilik dan manajemen usahanya, kondisi keuangan E-YOCI cukup baik karena karena didukung oleh modal sendiri dari usaha peternakan Eryf Farm dan tidak memiliki beban hutang. Sumber dana permodalan awal usaha E-YOCI adalah modal pribadi dari pemilik Eryf Farm. Selanjutnya sumber dana berkembang dari hasil perputaran kas penjualan yoghurt E-YOCI itu sendiri. Kecukupan modal usaha yang berasal dari kemampuan pribadi milik Eryf Farm serta perputaran kas penjualan yang baik menjadikan aspek

permodalan tidak terlalu menjadi penghambat pengembangan pemasaran E-YOCI. Bahkan beberapa kali tawaran-tawaran pinjaman kredit usaha dari berbagai lembaga pembiayaan usaha baik bank maupun lembaga keuangan non bank secara tegas ditolak oleh manajemen usaha. Tercatat modal awal dan kekayaan bersih perusahaan (tidak termasuk tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp. 30.000.000,-. Dengan modal sebesar itulah sampai saat ini E-YOCI berkembang.

E-YOCI melakukan pencatatan keuangan secara sederhana, meliputi garis besar mengenai penerimaan dan pengeluaran perusahaan saja, dan belum menerapkan sisitem akuntansi dan penyimpanan data dalam komputer. Namun demikian keberadaan bagian administrasi perusahaan yang dipegang oleh petugas penyuluh lapang desa setempat cukup menjadi kontrol untuk membantu sistem pencatatan akuntansi yang dimiliki E-YOCI. Keberadaan petugas penyuluh desa sebagai pemegang administrasi usaha sengaja direkrut untuk membantu perjalanan usaha E-YOCI.

6.1.4 Produksi dan Operasi

Proses produksi E-YOCI dimulai dari pengadaan bahan baku yang langsung di dapat di lokasi usaha karena berasal dari peternakan sendiri, hingga kemudian menghasilkan produk siap jual yang dikemas dalam kemasan plastik berbentuk stik. Yoghurt yang dihasilkan memiliki beberapa rasa, yaitu rasa strawberi, anggur, melon, jeruk, leci, sirsak, nenas, dan durian. Tidak seperti produk sejenis lain yang dalam satu kemasan berisi beberapa jenis rasa, E-YOCI mengemas 10 stik yoghurt dengan rasa sejenis dalam satu kemasan pak.

Selain varian rasa yang banyak, keunggulan produk terdapat pada citarasa yoghurt yang benar-benar terasa serta rasa gurih susu segar yang tetap terjaga. Hal ini disebabkan pengolahan produksi yoghurt yang dilakukan murni berbahan baku utama susu sapi segar, tanpa adanya zat pengental berupa tepung yang umum dipakai di beberapa produk sejenis. Selain itu keunggulan produk juga terlihat pada kandungan empat bakteri positif yang terdapat pada E-YOCI, yaitu Lactobacillus bulgaricus,

Streptococcus thermophillus, Lactobacillus achidophillus, dan Bifido bacterium yang

berguna bagi kesehatan pencernaan.

Proses produksi dilakukan E-YOCI dengan menekankan aspek kebersihan dan kehigienisan baik pada tempat, personil, maupun operasi produksinya. Hal ini sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) yang ditetapkan oleh E-YOCI. Tingkat kehigienisan yoghurt E-YOCI juga didukung oleh pengadaan bahan baku yang fresh langsung dari peternakan sendiri dengan satu kali pemindahan, sehingga kualitas susu segar sebagai bahan baku utama trejaga dengan baik. Namun demikian diantara sejumlah keunggulan tersebut, hal yang menjadi kekurangan sekaligus kelemahan E-YOCI adalah ketiadaan sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal pada produk. Dan ini sangat berpengaruh signifikan terhadap preferansi konsumen terhadap produk sejenis.

6.1.5 Sistem Informasi Manajemen

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, sistem informasi manajemen E-YOCI dilakukan secara sederhana. Pertukaran informasi antar fungsi organisasi relative berjalan dengan lambat. Standar operasional prosedur baru terlihat pada fungsi produksi, sementara pada fungsi pemasaran relatif belum memiliki standar baku. Data-data penting yang dimiliki perusahan belum tersimpan secara penuh dan masih tersebar di beberapa fungsi sehingga masih sulit untuk diakses oleh tiap-tiap fungsi tersebut.

Antara pemilik, manajer, serta karyawan umumnya berkomunikasi dengan beberapa cara, yaitu komunikasi langsung, email dan telepon. Untuk komunikasi antara unit pengolahan, pemasaran, dan distributor dilakukan dengan kunjungan langsung atau melalui telepon.

Identifikasi terhadap lingkungan internal pemasaran perusahaan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam memasarkan produknya. Identfikasi faktor-faktor internal diperoleh melalui wawancara atau diskusi dengan pihak manajemen perusahaan, memberikan kuisioner , dan melihat data-data internal perusahaan. Identifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan utama yang dimiliki oleh E-YOCI dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Pemasaran E-YOCI

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

a. Manajemen - Kemampuan bermitra dengan Kelembagaan Tani/Ternak - Visi dan misi usaha yang jelas

- b. Pemasaran - STP - Marketing Mix • Produk • Harga • Distribusi • Promosi - STP yang jelas

- Citarasa yoghurt yang khas - Harga yang relatif murah - Lokasi usaha yang strategis

- Kemasan produk yang sederhana

- Belum memiliki label BPOM dan Halal

- Sarana prasarana distribusi yang belum memadai

- Belum memiliki sistem pemasaran/transaksi yang baku

- Kurangnya tenaga pemasaran yang andal

- Sistem bonus yang tidak baku.

c. Keuangan dan Akuntansi

- - Sistem akunting yang belum

baik d. Produksi dan

Operasi

- SOP produksi yang jelas - e. Sistem Informasi

Manajemen

. - Komunikasi antar fungsi

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan dilakukan untuk

mengetahui peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi keberadaan perusahaan. Analisis lingkungan eksternal penting dalam merumuskan strategi pemasaran karena dengan mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam pemasaran, perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman yang ada demi keberlangsungan pencapaian tujuan perusahaan. Analisis lingkungan eksternal kemudian terbagi ke dalam dua kategori, yaitu lingkungan eksternal mikro dan lingkungan eksternal makro.

6.2.1 Lingkungan Eksternal Mikro

Identifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal mikro merupakan identifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi kemampuan fungsi pemasaran untuk melayani konsumen Analisis lingkungan eksternal mikro ini mencakup identifikasi terhadap kondisi perusahaan (Company), pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing dan publik dalam lingkup industri. Identifikasi terhadap aspek-aspek tersebut dipaparkan sebagai berikut:

2. Perusahaan

Posisi E-YOCI dalam lingkup industri dapat dikategorikan sebagai penantang pasar. Keunggulan dalam hal keuangan dan bahan baku memungkinkan E-YOCI menerapkan strategi kompetitif baik dengan cara menyerang pemuka maupun pesaingnya atau mengikuti strategi pesaing. Kecenderungan aktivitas strategi yang dilakukan E-YOCI adalah dengan mengadopsi strategi-strategi yang dilakukan oleh pesaing dan melakukan inovasi di dalamnya. Hal ini terlihat dari strategi bauran pemasaran yang dilakukannya. Keberadaan E-YOCI sebagai penantang pasar menjadi ancaman besar bagi pesaing-pesaing industri setempat yang relatif kecil. Biasanya pesaing-pesaing kecil ini mengalami kesulitan dalam hal keuangan dan dalam memberikan pelayanan pada pelanggan.

3. Pemasok

Fungsi produksi dan pemasaran menjadi dua hal yang sangat terkait satu sama lain. Produksi akan berjalan dengan baik jika kinerja pemasaran mampu memastikan permintaan produk yang baik pula. Begitupun sebaliknya, aktivitas pemasaran akan berjalan dengan baik jika didukung oleh ketersediaan dan kontinuitas produksi yang baik. Sehingga menjadi sangat relevan jika kondisi pemasok bahan baku produksi yang mempengaruhi aktivitas produksi juga mempengaruhi aktivitas pemasaran.

Sejauh ini kebutuhan bahan baku produksi E-YOCI secara umum dapat terpenuhi dengan baik. Kebutuhan susu segar secara mandiri mampu dipenuhi oleh Eryf Farm sebagai induk usaha E-YOCI. Bahan baku kemasan berupa plastik, cup,