• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI W-T Minimalkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal meliputi faktor-faktor di dalam perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Adapun faktor-faktor internal yang dianalisis meliputi aspek pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, dan sumber daya manusia.

4.3.1.1 Pemasaran

Aspek pemasaran terkait dengan bauran pemasaran, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan promosi. Berikut merupakan analisis bauran pemasaran Perusahaan Beras Sugih Mukti:

a) Produk

Produk beras yang dihasilkan PB. Sugih Mukti pada dasarnya terdiri dari dua jenis beras yakni jenis beras pandanwangi dan setra ramos. Kedua jenis beras ini menjadi beras andalan dan khas dari Cianjur. Kedua jenis beras ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Beras pandanwangi memiliki ciri, berbau wangi pandan yang menyengat, serta bentuknya agak bulat lonjong. Sedangkan beras setra ramos mempunyai ciri, bau wanginya tidak begitu menyengat dan bentuk panjang agak pipih. Kualitas beras yang baik dapat dilihat dari, beras bersih dari berbagai kotoran (batu, cangkang gabah, dan beras yang berwarna hitam), bentuknya tidak patah-patah, tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. PB. Sugih Mukti berusaha agar produk yang dihasilkannya berkualitas baik dan tidak menggunakan bahan tambahan kimia yang berbahaya. Hal ini dilakukan perusahaan agar mampu memberikan kepuasan bagi pelanggannya dan mampu bersaing dengan para pesaingnya.

b) Harga

Penetapan harga yang dilakukan perusahaan berdasarkan penetapan harga sesuai harga berlaku di pasar beras. Hal ini dilakukan karena harga beras mengikuti harga pasar yang berlaku yang cukup bersaing. Sistem pembayaran yang digunakan adalah dengan dua cara yakni, pertama pembayaran secara langsung tunai. Dibayar bersamaan ketika barang dikirim. Kedua pembayaran secara kredit yaitu pembayaran yang hanya dilakukan pada pelanggan tertentu yang mempunyai hubungan kerabat yang dekat dengan pemilik perusahaan. Pada Tabel 10 di bawah ini adalah penetapan harga beras pada PB. Sugih Mukti. Tabel 10. Daftar harga produk beras PB. Sugih Mukti 2010

Kualitas No.

Jenis Beras Harga/kg

1 Kepala Pandan Wangi Asli Rp 11.000,-

2 Super Pandan Wangi Asli Rp 10.000,-

3 Kepala Pandan Wangi Campur Rp 9.000,-

4 Super Pandan Wangi Campur Rp 8.500,-

5 Kepala Setra Ramos Rp 5.800,-

6 Super Setra Ramos Rp 5.600,-

Sumber: PB. Sugih Mukti, Desember 2009. c) Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan untuk menyalurkan, mengirimkan, serta menyampaikan beras kepada konsumen. Saluran distribusi yang dilakukan perusahaan ditempuh dengan cara dua saluran distribusi. Pertama, saluran nol-tingkat di mana beras yang dihasilkan oleh perusahaan langsung dijual kepada konsumen akhir. Kedua, saluran satu tingkat di mana beras yang dihasilkan dijual kepada pengecer untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Teknik distribusi yang dilakukan adalah dengan mengantarkan beras yang telah dipesan oleh konsumen atau perusahaan pemesan. Sampai saat ini beras yang diproduksi telah didistribusikan ke beberapa kota besar yakni Jakarta dan sekitarnya, Bogor, Bandung dan pernah menerima pesanan dari Bangka Belitung. Untuk distribusi produk tersebut perusahaan memiliki dua armada transportasi yaitu mobil pick up L300 untuk pengiriman di bawah 2 ton dan truk untuk pengriman di atas 2,5 ton. Adapun resiko pengiriman ditanggung oleh perusahaan. Letak perusahaan

yang berada di lintasan Kota Jakarta dan Bandung memberikan kemudahan dalam mendistribusikan produknya.

d) Promosi

Sampai saat ini perusahaan belum melakukan suatu kegiatan promosi yang signifikan. Selama ini perusahaan dikenal hanya melalui mulut ke mulut Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran perusahaan untuk alokasi promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan hanya sebatas menggunakan logo pada kemasan beras seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Logo Kemasan Beras PB. Sugih Mukti 4.3.1.2 Keuangan dan Akuntansi

Dalam menjalankan suatu perusahaan, masalah permodalan sangat penting. Usaha pengolahan beras ini memerlukan biaya yang cukup tinggi baik untuk pendirian, pembelian barang modal, maupun biaya operasional sehingga diperlukan biaya yang cukup besar. Investasi awal perusahaan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp 335.000.000 sedangkan dana yang berasal dari pemilik, yakni sebesar Rp 235.000.000. Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut perusahaan melakukan pinjaman sebesar Rp 150.000.000 dari Bank Jabar setempat. Daftar investasi persahaan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Investasi awal PB. Sugih Mukti Tahun 1995

No Jenis Investasi Harga (Rp)

1. Penggerak mesin Rp 9.700.000,-

2. Rontogan Rp 4.500.000,-

3. Mesin pemecah kulit padi (husking) Rp 1.750.000,-

4. Mesin pemisah pesak Rp 500.000,-

4. Mesin penyosoh padi (rice polisher) Rp 1.750.000,-

5. Mesin Grading Rp 500.000,-

6. Alat-alat pembantu Rp 3.000.000,-

7. Tanah dan Bangunan Rp 83.300.000,-

8. Alat transportasi (truk dan pick-up) Rp 230.000.000,-

TOTAL Rp 335.000.000,-

Sumber: PB Sugih Mukti, 1995.

Untuk memantau keuangan maka perusahaan melakukan pencatatan akuntansi mengenai laporan keuangan PB. Sugih Mukti. pencatatan dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan dilakukan dengan sangat sederhana. Pencatatan dengan menggunakan komputer belum dilakukan perusahaan. Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses pencatatan ini berupa buku keuangan yang berisi data pengeluaran dan pemasukan perusahaan, faktur penjualan, dan kalkulator.

Dari data keuangan perusahaan pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa pada umumnya keadaan keuangan perusahaan stabil. Pada bulan Agustus 2009 terjadi peningkatan permintaan yang sangat drastis yakni sebanyak 57 ton, dikarenakan pada bulan tersebut perusahaan menerima pesanan dari salah satu Badan Amil Zakat. Kemudian pada bulan Desember 2009 dan Januari 2010 terjadi lonjakan harga beras. Hal ini disebabkan harga gabah yang terus melonjak. Lonjakan harga beras ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya: gagal panen, meningkatnya harga benih, harga pupuk, dan pestisida. Ketika harga gabah meningkat maka permintaan akan beraspun meningkat. Karena pasokan beras menjadi berkurang.

Tabel 12. Data keuangan PB. Sugih Mukti bulan April 2009 – Februari 2010 Bulan Penerimaan (Rp) Kuantitas Beras (ton) Pembelian Gabah (Rp) Kuantitas Gabah (ton) Biaya Operasional (Rp) April 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Mei 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Juni 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Juli 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Agustus 340.000.000 57 309.000.000 6.920.000 September 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 Oktober 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 November 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 Desember 255.200.000 40 214.920.000 80 6.920.000 Januari 292.800.000 40 248.000.000 80 7.920.000 Februari 292.800.000 40 248.000.000 80 7.920.000

Sumber: PB. Sugih Mukti, 2009-2010. 4.3.1.3 Produksi dan Operasi

Kegiatan produksi dan operasi berjalan efektif dan efisien sehingga dapat menciptakan dan menambah kegunaan barang dan jasa yang dikonsumsi serta untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan perusahaan. Adapun proses produksi untuk mengolah gabah menjadi beras yang berkualitas ada beberapa tahap yakni proses pengeringan, perontokan padi, pembersihan gabah kotor, pemecahan kulit (husking), pemisahan gabah (paddy separation), penyosohan, grading, pembersihan dan pengepakan.

Tempat untuk kegiatan operasi telah ditata dengan baik sehingga proses produksi dari satu tahap ke tahap selanjutnya lebih efisien. Perusahaan telah memiliki mesin dan peralatan yang menunjang kegiatan operasionalnya yakni berupa mesin rontogan, sosohan, grading, dan sebagainya. Semua mesin tersebut beroperasi dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak Solar. Perusahaan melakukan berbagai perawatan secara rutin setiap satu bulan sekali. Sehingga walaupun sudah berusia belasan tahun, mesin masih dapat bekerja dengan baik. Saat ini kapasitas produksi perusahaan mencapai 2000 kg beras perhari.

4.3.1.4 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan. Saat ini perusahaan memiliki 10 orang

karyawan dan 1 orang supervisor. Karyawan ini umumnya adalah warga di sekitar lokasi perusahaan. Perekrutan karyawan tidak memerlukan syarat yang sulit, meskipun demikian sebagian besar karyawan sudah berpengalaman minimal 20 tahun bekerja dalam bidang pengolahan beras.

Jam kerja karyawan adalah mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.30 dengan hari kerja 6 hari dalam satu minggu, libur pada hari Jum’at. Dalam menjalankan tugas seorang karyawan, perusahaan belum melakukan pembagian kerja yang jelas. Setiap pekerjaan dapat dilakukan oleh karyawan mana saja sesuai dengan perintah pemilik perusahaan.

Upah untuk seluruh karyawan dibayarkan setiap satu minggu sekali yakni pada hari Kamis dengan tingkat upah Rp 50.000,-/hari untuk seorang supervisor dan Rp 25.000,-/ hari untuk karyawan laki-laki dan Rp 16.000,-/hari untuk karyawan perempuan. Disamping itu karyawan diberikan biaya transport sebesar Rp 4.000,-/hari serta pemberian makan siang dari perusahaan. Selain upah karyawan yang rutin perusahaan pun memberikan beberapa bonus tambahan, diantaranya: THR pada hari raya Idul Fitri dan berwisata bersama pemilik perusahaan setiap satu tahun sekali.kegiatan ini dilakukan agar tercipta hubungan yang baik antara pemilik perusahaan dan karyawan.

Berdasarkan analisis internal dapat disimpulkan beberapa poin penting yang menjadi faktor sukses untuk dianalisis dalam matriks IFE. Seperti yang terdapat dalam Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Analisis IFE PB. Sugih Mukti

Faktor Internal Kekuatan kelemahan

Pemasaran 1. Lokasi yang strategis. 2. Kualitas beras terjaga.

1.Tidak terdapat papan nama yang jelas. 2.Sistem promosi masih

kurang.

Keuangan dan

akuntansi

1.Sistem keuangan masih

dilakukan secara

manual. Produksi dan Operasi 1.Teknologi yang digunakan

sudah canggih.

Sumber Daya

Manusia

1.Hubungan yang terjalin baik antara seluruh pihak yang berkepentingan.

1.Belum tedapat

pembagian kerja Sumber: PB. Sugih Mukti, 2010.

Dokumen terkait