• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengembangan Usaha PB. Sugih Mukti 1 Analisis Matriks SWOT

STRATEGI W-T Minimalkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Analisis Strategi Pengembangan Usaha PB. Sugih Mukti 1 Analisis Matriks SWOT

Rendah 1,0-2,0 1,0

Gambar 6. Anaisis Matriks IE (Sumber:PB. Sugih Mukti,2010)

4.5. Analisis Strategi Pengembangan Usaha PB. Sugih Mukti 4.5.1 Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menghasilkan alternatif strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan. Analisis SWOT merupakan perumusan strategi konvensional yang mendasari terbentuknya strategi-strategi yang dapat disesuaikan dengan posisi perusahaan. Berdasarkan analisis matriks IE PB. Sugih Mukti merupakan perusahaan pada posisi tumbuh dan berkembang (growth and build) . Maka, strategi yang cocok diterapkan untuk mengembangkan usaha perusahaan adalah Strategi intensif atau strategi integrasi seperti di bawah ini.

1) Strategi S-O (strength and opportunities).

Strategi SO adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Adapun strategi yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha PB. Sugih Mukti adalah :

a) Membangun kemitraan dengan para petani padi.

Kekuatan utama PB. Sugih Mukti adalah kualitas beras yang terjaga dan salah satu faktor penting untuk menjaga kualitas beras tersebut yakni memilih padi yang berkualitas pula. Untuk mendapatkan kualitas padi yang baik salah satu strategi yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan membangun kemitraan

I Tumbuh dan berkembang 2,8169 3,4672 II III IV V VI VII VIII IX

dengan para petani padi. Hubungan kemitraan dengan petani padi ini misalnya dengan pemberian benih padi dan pupuk kepada para petani dengan harapan agar petani nantinya menjual hasil panen ke perusahaan. Hubungan kemitraan dengan petani ini merupakan langkah strategi backward integration bagi PB. Sugih Mukti. b) Pemanfaatan teknologi secara optimal untuk menaikan kualitas

produk dengan standar nasional.

Memanfaatkan teknologi yang tersedia secara optimal agar tidak ada bahan baku yang terbuang ataupun mengalami kekurangan bahan baku. Selain itu dapat berupa pelatihan mengenai pengolahan beras yang diberikan kepada karyawan Hal ini dilakukan untuk menghasilkan beras dengan kualitas yang berstandar nasional, sehingga beras produk PB. Sugih Mukti dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan teknologi secara optimal untuk menaikan kualitas produk berstandar nasional merupakan langkah strategi development product.

c) Memanfaatkan sarana internet untuk memasarkan produk ke luar Pulau Jawa.

Kemajuan akan Teknologi Informatika akan banyak memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan. Salah satunya adalah sebagai alat untuk memasarkan produk ke luar Pulau Jawa. Contoh yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan adalah dengan meng upload tentang perusahaan pada situs jejaring sosial seperti Face Book.

2) Stategi W-O (weakness-opprtunities)

Strategi WO merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Adapun strategi yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha PB. Sugih Mukti adalah:

a) Meningkatkan kegiatan promosi perusahaan dengan membuat desain kemasan yang menarik serta mencantumkan sertifikasi dari BPOM.

Dengan kemasan yang menarik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk membeli produk perusahaan sedangkan pencantuman sertifikasi dari BPOM akan meyakinkan konsumen bahwa produk yang dibelinya memiliki kualitas yang terjamin. b) Pembuatan Website perusahaan

Pembuatan website perusahaan juga dapat dijadikan sebagai identitas perusahaan sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih jauh mengenai perusahaan, bahkan tidak menutup kemungkinan juga kalau pembelian dapat dilakukan dengan cara online yang saat ini sudah sangat familiar di masyarakat. Strategi ini termasuk ke dalam strategi penetrasi pasar.

3). Strategi S-T (strength-threats)

Strategi ST merupakan strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Strategi yang dapat ditawarkan untuk mengembangkan perusahaan adalah dengan melakukan inovasi baru dalam produk, contohnya dengan memproduksi beras organik. Beras organik ini dikonsumsi oleh konsumen yang melakukan diet dan pola hidup sehat. Sehingga jika perusahaan dapat mengembangkan strategi ini, perusahaan dapat mennguasai pangsa pasar beras organik. Strategi ini termasuk kedalam strategi development product.

4. Starategi W-T (weakness-threats)

Strategi WT merupakan strategi yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Kelemahan yang dapat menghambat persaingan. Kurangnya sistem promosi merupakan kelemahan terbesar bagi perusahaan disaat persaingan perusahaan sejenis dan produk subtitusi beredar luas di pasaran. Jika hal tersebut dibiarkan maka perusahaan tidak akan bertahan dalam persaingan. Strategi yang dilakukan adalah Menghadiri dan mengikuti pameran-pameran hasil

tanaman pangan, yang dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat secara lebih luas. Strategi ini termasuk ke dalam strategi penetrasi pasar.

Pada Tabel 19 digambarkan perumusan Analisis Strategi Pengembangan Usaha PB. Sugih Mukti dengan menggunakan matriks SWOT.

Tabel 19. Hasil analisis matriks SWOT Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strength)

1.Letak perusahaan yang strategis. 2.Kualitas beras terjaga.

3.Tidak menggunakan bahan tambahan kimia yang berbahaya (pewangi dan pewarna).

4.Hubungan yang terjalin baik antara seluruh pihak yang berkepentingan. 5.Teknologi yang digunakan sudah

canggih.

Kelemahan (Weakness)

1. Tidak terdapat papan nama perusahaan yang jelas. 2. Sistem promosi yang masih

kurang . 3. Tenaga kerja tidak

terspesialisasi 4. Sistem keuangan masih

dilakukan secara manual, terutama dalam hal pembukuan.

Peluang(Opportunity)

1. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan yang pokok.

2. Cianjur sebagai salah satu Kota Lumbung padi di Jawa Barat.

3. Bahan baku yang mudah diperoleh.

4. Tersedianya angkatan kerja. 5. Kemajuan teknologi cyber.

Strategi S-O

1.Membangun hubungan kemitraan dengan petani padi. (S2,S4,O2,03) 2.Pemanfaatan teknologi pengolahan beras secara optimal untuk menaikan kualitas produk dengan standar nasional. (S2,S5,O1,O2,O3) 3.Memanfaatkan sarana internet untuk

memasarkan produk ke luar Pulau Jawa. (S2,S5,O1,O3,O5)

Strategi W-O

1. Meningkatkan kegiatan promosi perusahaan dengan mendesain kemasan yang menarik dan

mencantumkan sertifikasi dari BPOM (W1,W2,O1) 2. Membuat website

perusahaan. (W2,O1,05)

Ancaman (threats)

1. Persaingan perusahaan yang sejenis.

2. Banyaknya produk subtitusi (roti, gandum, dll). 3. Kenaikan biaya produksi dan

operasi yang dipengaruhi oleh kenaikan BBM.

Strategi S-T

1. Melakukan inovasi baru dalam produk, misalnya dengan memproduksi beras organik. (S2,S3,S5, T1,T2).

Strategi W-T

1. Menghadiri dan mengikuti pameran-pameran hasil tanaman pangan, yang dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat secara lebih luas. (W1, W2,T1,T2)

Sumber: Data Primer PB. Sugih Mukti, 2010. 4.6. Analisis Matriks QSPM

Setelah dilakukan tahap input analisis lingkungan internal dan eksternal melalui matriks IFE dan EFE. Serta tahap pencocokan dengan matriks IE dan SWOT maka tahap selanjutnya yakni tahap keputusan dengan menggunakan QSPM. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan input dari tahap pertama dan pencocokan dari tahap kedua untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi.

Dalam pengembangan QSPM, dibuat daftar kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang serta nilai bobot rata-rata sesuai matrik IFE dan EFE. Kemudian dari masing-masing variabel ini dicari Attractiveness Score (AS). Nilai AS menunjukan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang ditunujukan kepada responden yakni pemilik peusahaan, supervisor dari PB. Sugih Mukti, serta staf pelaksana Perum Bulog Kabupaten Cianjur. Nilai AS dari masing-masing responden tersebut kemudian dikalikan dengan nilai bobot skor rata-rata dari masing-masing variabel sehingga diperoleh nilai TAS (Total Attractiveness Score). Perhitungan analisis QSPM dapat dilihat pada Lampiran 6. Beberapa alternatif strategi yang dianalisis dengan menggunakan QSPM adalah sebagai berikut:

1) Membangun hubungan kemitraan dengan petani padi.

2) Pemanfaatan teknologi pengolahan beras secara optimal untuk menaikan kualitas produk dengan standar nasional.

3) Memanfaatkan sarana internet untuk memasarkan produk ke luar Pulau Jawa.

4) Meningkatkan kegiatan promosi perusahaan dengan mendesain kemasan yang menarik dan mencantumkan sertifakasi dari BPOM.

5) Membuat website perusahaan.

6) Melakukan inovasi baru dalam produk, misalnya dengan memproduksi beras organik.

7) Menghadiri dan mengikuti pameran-pameran hasil tanaman pangan, yang dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat secara lebih luas.

Berdasarkan hasil penilaian QSPM, maka diperoleh urutan dari nilai TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi-strategi prioritas yang dapat diimplementasikan oleh PB. Sugih Mukti dengan berdasarkan keputusan pemilik perusahaan. Dari hasil analisis QSPM (Lampiran 6), maka diperoleh prioritas alternatif sebagai berikut :

1) Meningkatkan kegiatan promosi perusahaan dengan mendesain kemasan yang menarik dan mencantumkan sertifakasi dari BPOM. Strategi ini memiliki nilai tertinggi yakni 6,8235 karena dengan melakukan kegiatan promosi perusahaan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk sehingga dapat meningkatkan volume permintaan.

2) Menghadiri dan mengikuti pameran-pameran hasil tanaman pangan, yang dapat memperkenalkan produk kepada masyarakat secara lebih luas strategi ini berada dalam prioritas kedua dengan skor sebesar 6,7908.

3) Memanfaatkan sarana internet untuk memasarkan produk ke luar Pulau Jawa.. Strategi ini memiliki nilai tertinggi ketiga setelah mengikuti pameran dengan nilai 6,6282.

4) Membuat website perusahaan. Strategi ini memiliki nilai sebesar 6, 4901 dengan melakukan strategi ini perusahaan dapat melayani konsumen dengan cara online. Sehingga akan mempermudah konsumen dalam memesan beras dan dapat menjangkau wilayah yang lebih luas.

5) Pemanfaatan teknologi pengolahan beras secara optimal untuk menaikan kualitas produk dengan standar nasional. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan mesin lebih optimal maupun memberikan pelatihan kepada karyawan agar bekerja lebih produktif. Strategi ini memiliki nilai skor sebesar 6,3821.

6) Membangun hubungan kemitraan dengan petani padi. Strategi ini dilakukan untuk mendapatkan pasokan gabah yang berkualitas juga untuk membatasi perusahaan pesaing dalam memperoleh bahan baku. Strategi ini memiliki nilai sebesar 5,7352.

7) Melakukan inovasi baru dalam produk, misalnya dengan memproduksi beras organik. Strategi ini memiliki jumlah skor yang paling kecil sehingga memiliki prioritas terakhir yaitu sebesar 5,6128. strategi ini dilakukan oleh perusahaan untuk menguasai segmen tertentu.

Dokumen terkait