• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan dan analisis yang digunakan adalah pendekatan manajemen strategis dan pemasaran dengan mempertimbangkan perubahan faktor-faktor internal dan eksternal. Data kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini merupakan analisis data yang digunakan dalam penelitian.

3.3.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Setelah mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, maka dilakukan pembobotan terlebih dahulu. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor-faktor strategis internal yang telah dirumuskan bersama kepada pihak perusahaan. Tabel 3 merupakan penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison.

Tabel 3. Pembobotan matriks IFE Faktor Strategis Internal A B C D .... TOTAL A B C D ... TOTAL Sumber : David, 2006.

Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal perusahaan. Setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3 dalam menentukan bobot. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

ai = Xi n

∑ Xi ………. (1)

Keterangan = ai = bobot variabel ke-i Xi = nilai variabel ke-i i = 1,2,3,...n

n = jumlah variabel

Kemudian setelah melakukan pembobotan dilakukan perhitungan matriks IFE. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi dan produksi/operasi. Langkah-langkah pembuatan matriks Internal Factor Evaluation (IFE):

1. Membuat daftar critical succes factor (CSF) untuk aspek internal yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknes).

2. Menentukan bobot (weight) dari critical success factor di atas dengan skala yang lebih tinggi dan sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

3. Memberi nilai (rating) anatara 1-4 bagi masing-masing faktor yang memiliki nilai:

1 = kelemahan utama 2 = kelemahan minor 3 = kekuatan minor 4 = kekuatan utama

Ratting mengacu pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada industri di mana perusahaan berada.

4. Mengalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai faktor untuk menentukan nilai skornya. 5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi

perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat.

Data internal yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan (IFE), Tabel 4 merupakan tabel perhitungan matriks IFE.

Tabel 4 . Matriks IFE Faktor Strategis

Internal

Bobot (A) Rating (B) Skor (AxB) Kekuatan: 1 : n Kelemahan: 1 : n Total Sumber : David, 2006.

3.3.2 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Sama seperti matriks IFE, pada matriks EFE pun setelah mengetahui faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman. Maka dilakukan pembobotan terlebih dahulu. Penentuan bobot yang dilakukan pada matriks EFE langkahnya sama seperti pada pembobotan pada matriks IFE. Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri, di mana perusahaan berada dan data yang relevan lainnya. Hal ini penting, karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Langkah pembuatan matriks EFE:

1. Membuat daftar Critical Succses Factor (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi perusahaan.

2. Menentukan bobot (weight) dari CSF di atas, dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot haris 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.

a. 1 = respons perusahaan jelek b. 2 = respons perusahaan rata-rata c. 3 = respons perusahaan di atas rata-rata d. 4 = respons perusahaan superior

Rating ditentukan berdasarkan afektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

4. Mengalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua CSF.

5. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total 4,0 yang mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara luar biasa terhadap pelang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total 1,0 menunjukan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal.

Matriks EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan mengklasifikasikannya menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal juga dilakukan secara interaktif kepada pihak perusahaan, sehingga dapat diperoleh faktor-faktor yang dapat menjadi peluang maupun ancaman dari perusahaan. Data disajikan seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Matriks EFE Faktor Strategis

Eksternal

Bobot (A) Rating (B) Skor (AxB) Peluang: 1 : n Ancaman: 1 : n Total Sumber: David,2006. 3.3.3 Matiks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi, yaitu total skor IFE pada sumbu x dan total skor EFE pada sumbu y. Total skor IFE dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 1,0 – 1,99 menunjukan posisi internal lemah; 2,0 –

2,99 menunjukan kondisi internal rata-rata, 3,0 – 4,0 menunjukan kondisi internal yang kuat. Begitu pula skor total EFE dibagi menjadi tiga kategori. Total skor 1,0 – 1,99 menunjukan respon perusahaan terhadap kondisi eksternal perusahaan rendah; 2,0 – 2,99 menunjukan respon perusahaan terhadap kondisi eksternal perusahaan sedang; 3,0 – 4,0 menunjukan respon perusahaan terhadap kondisi eksternal perusahaan tinggi.

Menurut David (2006), matriks IE dibagi menjadi tiga daerah utama yang mempunyai implikasi strategi yang berbeda (Gambar 2). Tiga daerah utama tersebut adalah:

1. Daerah 1 meliputi sel I, II, atau IV, termasuk dalam grow and build strategi yang sesuai dengan daerah ini adalah strategi intensif, misalnya penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk dan strategi integratif, misalnya integrasi horizontal dan vertikal.

2. Daerah 2 meliputi sel III, V, atau VII. Strategi yang paling sesuai adalah strategi-strategi hold and maintain. Yang termasuk dalam strategi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

3. Daerah 3 meliputi sel VI, VIII, IX, adalah daerah harvest and divest. Strategi yang sesuai untuk daerah ini adalah strategi divestiture (pengurangan usaha).

Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot

Kuat Rataan Lemah 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi Total 3,0-4,0 Nilai EFE 3,0 Yang Sedang Diberi 2,0-3,0 Bobot 2,0 Rendah 1,0-2,0 1,0

Gambar 2. Matriks IE (David,2006) 3.3.4 Analisis SWOT

Tahap berikutnya membuat matriks SWOT dengan menggunakan faktor strategi (eksternal maupun internal) sebagaimana telah dilakukan pada tahap sebelumnya, yakni penjelasan yang terdapat dalam matriks IFE

I II III IV V VI VII VIII IX

dan EFE. Peluang dan ancaman yang terdapat dalam matriks EFE serta kekuatan dan kelemahan yang terdapat matriks IFE dipindahkan dalam sel yang sesuai dalam matriks SWOT (Tabel 6). Berdasarkan pendekatan tersebut, dapat dibuat berbagai kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT).

Tabel 6. Analisis matriks SWOT

Sumber : David,2006. 3.3.5 Analisis QSPM

Setelah melewati tahap input dan pencocokan, maka selanjutnya adalah tahap keputusan untuk menentukan strategi terbaik yang akan dipilih dari berbagai alternatif strategi yang didapatkan dari tahap sebelumnya. Tabel 7 merupakan tabel perhitungan analisis QSPM yaitu alat yang digunakan untuk menentukan prioritas strategi terbaik.

QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan faktor-faktor kritis sukses eksternal dan internal yang telah dikenali sebelumnya. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki (David, 2006).

Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN – S

Dokumen terkait