• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL SCORE IFE

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.2 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis internal perusahaan dilakukan untuk mengindetifikasikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini mencakup bidang operasi atau produksi, manajemen, keuangan dan pemasaran.

63

6.2.1 Operasi atau Produksi

Produk yang dihasilkan CV Wahyu Makmur Sejahtera adalah jamur tiram putih segar. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan yaitu bibit jamur tiram putih, baglog siap panen, dan jamur tiram putih segar. Produksi bibit jamur tiram dan baglog dilakukan sesuai dengan pesanan, namun sisanya dapat digunakan untuk keperluan internal perusahaan. Rata-rata produksi jamur tiram putih segar perharinya yaitu 200-250 kg.

Peralatan produksi yang digunakan masih tergolong semi modern, karena dalam sterilisasi baglog jamur belum menggunakan autoclave modern. Perusahaan ini hanya menggunakan dua buah alat steamer dengan kapasitas 1.500 sampai 1.600 baglog persatu steamer sterilisasi. Sedangkan untuk pembakarannya menggunakan tabung gas ukuran 3,5 kg.

6.2.2 Manajemen

Manajemen perusahaan CV.Wahyu Makmur Sejahtera menghadapi beberapa kendala yang dihadapi dalam mengatur manajemen perusahaan. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam manajemen perusahaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Fungsi-fungsi tersebut sangat penting dalam menjalankan kegiatan agar semua aktivitas dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan dalam CV Wahyu Makmur Sejahtera dimulai dari perekrutan karyawan, perencanaan kebutuhan input sarana produksi, hingga produksi yang akan diperoleh pada saat panen. Para karyawan direkrut berasal dari masyarakat sekitar perusahaan dimana hal tersebut sesuai dengan visi dan misi perusahaan yaitu untuk membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Penempatan posisi karyawan tidak berdasarkan pendidikan, knowledge, ataupun skill. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi. Input produksi diambil dari daerah sekitar Bogor Barat dan Bogor selatan. Adapun mengenai produksi jamur, perusahaan merencanakan untuk terus

64 meningkatkan produksi agar dapat memenuhi kebutuhan jamur tiram putih dipasar dan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

2) Pengorganisasian (Organazing)

Pemilik perusahaan berperan sebagai direktur yang memegang kekuasaan dan mengambil keputusan yang akan diambil oleh perusahaan. Pemilik perusahaan dibantu oleh Ibu Pipoh, yang bertugas sebagai pengelola usaha. Ibu pipoh bertugas dibidang keuangan, pemasaran, administrasi, dan produksi. Kualitas dan kuantitas SDM masih sepenuhnya dikontrol oleh pemimpin perusahaan. Adanya jabatan rangkap dalam organisasi (bidang produksi, keuangan, administrasi dan pemasaran) dapat menjadi kendala dalam memusatkan perhatian pada satu aspek dari tugas yang dijalankannya.

3) Pelaksanaan (Actuating)

Dari seluruh kegiatan perusahaan yang telah terlaksana, semua diharapkan dapat berjalan sesuai prosedur yang ada di perusahaan. Pengelolaan meliputi kegiatan dalam memimpin, memberi petunjuk, memberi instruksi dan memotivasi karyawan. Untuk fungsi penggerakan ini sepenuhnya dilakukan oleh Pemimpin perusahaan dan pengelola.

4) Pengawasan (Controlling)

Pengawasan yang dilakukan perusahaan selama ini adalah pengawasan terhadap hasil produksi, baik dalam ketepatan waktu, serta kualitas. Pengawasan juga dilakukan terhadap kinerja karyawan. Pengawasan juga dilakukan perusahaan mulai dari pasokan input, proses produksi, perawatan, pemanenan dan pemasaran. Pengawasan bertujuan untuk mengidentifikasi dan memastikan berlangsungnya kegiatan perusahaan agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Pengawasan meliputi pencegahan dan penanggulangan. Pencegahan dilakukan agar tidak adanya faktor-faktor yang dapat menghambat kegiatan, misalnya terganggunya pasokan input, kesalahan proses produksi, dan lain-lain. Sedangkan pencegahan dilakukan pada saat perusahaan menemukan adanya gangguan dalam kegiatan operasionalnya sehingga diperlukan tindakan-tindakan khusus untuk mengatasi masalah tersebut. Misalnya pada saat panen ternyata hasil tidak sesuai dengan rencana karena adanya serangan hama dan penyakit, maka secara ekonomis perusahaan

65 mengalami kerugian. Kemudian perusahaan mengambil tindakan berupa perbaikan dalam proses kegiatan budidaya dan pemeliharaan jamur tiram putih di kumbung produksi.

6.2.3 Keuangan

Keuangan merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Apabila keuangan dalam suatu perusahaan dapat diatur dengan baik tentunya dapat memberikan hasil yang baik pula. Tujuan dari pengaturan keuangan yang baik untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Dalam mendirikan usahanya, CV Wahyu Makmur Sejahtera menggunakan modal pribadi. Namun, modal yang berasal dari milik pribadi saja menjadi suatu keterbatasan untuk pengembangan usaha karena modal yang dibutuhkan relatif cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pelanggan serta untuk melakukan kegiatan promosi yang lebih intensif. Modal awal mendiri Usaha budidaya jamur tiram ini dimulai dengan modal investasi sebesar Rp 150.000.000. Sistem laporan keuangannya dilakukan secara sederhana dengan mencatat jumlah investasi yang digunakan serta jumlah pemasukan perusahaan yang diperoleh.

6.2.4 Pemasaran

Untuk menganalisis faktor pemasaran yang dilakukan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera, digunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) atau yang lebih dikenal dengan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion). Analisis yang lebih jelas mengenai bauran pemasaran, dapat dilihat pada uraian di bawah ini:

1) Produk (Product)

Produk yang dihasilkan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera terdiri dari bibit jamur tiram putih (F2), baglog siap panen, dan jamur tiram putih segar. Bibit jamur tiram yang dihasilkan perusahaan yaitu bibit jamur F2, sebelumnya perusahaan membeli bibit jamur starter (F1) kemudian diturunkan menjadi bibit F2. Sebelumnya perusahaan sempat memproduksi kultur jaringan (F0) dan bibit starter (F1) namun hal tersebut tidak berjalan lama karena sering

66 terjadi kegagalan dalam produksinya. Sampai saat ini perusahaan hanya memproduksi bibit jamur F2 untuk digunakan sendiri dan untuk dijual jika ada pesanan.

Selain bibit jamur tiram F2, perusahaan juga menjual baglog siap panen. Penjualan baglog hanya dilakukan jika ada pesanan, karena perusahaan lebih mengutamakan kebutuhan baglog untuk kegiatan budidaya perusahaan yaitu sebanyak 80.000 baglog. Saat ini perusahaan mendapatkan pesanan sebanyak 30.000 baglog setiap bulannya. Selain baglog siap panen dan bibit jamur, produk utama dari perusahaan yaitu jamur tiram putih segar. Jamur tiram perusahaan merupakan jamur dengan kualitas yang baik. Jamur dijual kepada pedagang besar yang setiap hari mengambil ke perusahaan. Perusahaan tidak mengantar sendiri jamur tiram yang akan dijual dengan alasan biaya transportasi yang lebih mahal.

2) Harga (Price)

Penetapan harga yang dilakukan oleh CV Wahyu Makmur Sejahtera meliputi harga jamur tiram, bibit jamur F2, dan baglog siap panen. Penentuan harga ditetapkan berdasarkan biaya produksi dan harga yang berlaku dipasar. Untuk harga jamur tiram, perusahaan menetapkan harga sebesar Rp 8.000 per kg. Untuk harga baglog siap panen Rp 1.800 per baglog, sedangkan untuk harga bibit jamur Rp 4.000 per botol.

3) Distribusi (Place)

Perusahaan memiliki lokasi yang strategis, tidak jauh dari jalan raya, dan didukung oleh sarana transportasi yang memadai. Perusahaan memiliki beberapa saluran distribusi. Jamur tiram putih segar dipasarkan ke pedagang besar dan pedagang pengecer untuk dijual kembali ke pasar yang berada diwilayah Jabodetabek, seperti Pasar Jatiwaringin, Pasar Minggu, Pasar Induk Tanggerang, Pasar Bogor, Pasar Anyar, dan lainnya. Para pembeli seperti pedagang besar setiap hari mengangkut sendiri barang pesanannya. Selain pedagang besar dan pedagang eceran, konsumen rumah tangga juga diperbolehkan langsung membeli ke perusahaan. Bibit jamur F2 dan baglog siap panen dipasarkan ke pengusaha atau sesama petani jamur lainnya.

67 4) Promosi (Promotion)

Promosi dilakukan agar citra dan produk perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat dan calon konsumen. Kegiatan ini merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal bagi perusahaan. Namun setelah perusahaan semakin berkembang, informasi tentang keberadaan usaha ini menyebar melalui lembaga institusional atau organisasi, misalnya melalui mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapang dan kunjungan ke perusahaan, rekan bisnis dan petani jamur lainnya.

Dokumen terkait