• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1.SPESIFIKASI SUBJEK PEMBELAJARAN

3. ANALISIS MATERI

1. a. Kelarutan dan hasil kali kelarutan

Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Misal, jika sejumlah AgCl dilarutkan ke dalam air dan ada sebagian yang tidak larut, maka larutan yang dihasilkan merupakan larutan jenuh. Bila ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan lagi sedikit AgCl maka AgCl yang ditambahkan tidak bisa melarut. Konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuh dinyatakan sebagai kelarutannya. Kelarutan dinyatakan dalam mol L-1atau gram L-1.

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kelarutan 1. Suhu

Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi, bila suhu dinaikkan. Adanya panas mengakibatkan semakin renggangnya jarak antarmolekul zat padat, sehingga kekuatan gaya antarmolekul semakin lemah dan mudah terlepas oleh gaya tarik dari molekul-molekul air.

2. Jenis pelarut

a. Senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar.

Sesuai prinsip like disolved like, senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar. Misal: Garam dapur, gula, alkohol, dan semua asam merupakan senyawa polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar misal air.

b. Senyawa non-polar mudah larut dalam pelarut non-polar Misal: lemak mudah larut dalam minyak.

3. Tekanan

Tekanan mempengaruhi kelarutan, jika zat terlarutnya gas. Semakin rendah tekanan, semakin kecil kelarutan. Misal, kelarutan gas CO2dalamminuman soda.

2. Kesetimbangan dalam Larutan Jenuh

Kesetimbangan kelarutan adalah sistem kesetimbangan yang menyangkut kelarutan zat-zat elektrolit yang sukar larut. Di dalam larutan jenuh terjadi

suatu kesetimbangan kelarutan dari garam barium sulfat, BaSO4dalam air. BaSO4(s) BaSO4(aq) Ba2+(aq) + SO42-(aq)

BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42-(aq)

[ ]

3. Tetapan hasil kali kelarutan adalah tetapan kesetimbangan garam atau basa yang sukar larut. Harga tetapan hasil kali kelarutan sama dengan konsentrasi ion-ion dari larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air, masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien. Dalam suatu larutan jenuh dari zat elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dengan ion-ion yang terlarut. Secara umum, persamaan kesetimbangan untuk larutan garam AmBn yang sedikit larut yaitu :

AmBn(s) m An+(aq)+ n Bm-(aq)

Ksp = Misal: a. Elektrolit biner AB(s) A+(aq) + B-(aq)

Apabila kelarutan AB = s mol/L, maka: AB(s) A+(aq) + B-(aq) s s s Ksp = = s . s = s2 b. Elektrolit terner AB2(s) A2+(aq) + 2 B-(aq) s s 2s Ksp = = s . (2s)2 = 4 s3 c. Elektrolit kwartener AB3(s) A3+(aq) + 3 B-(aq) s s 3s Ksp = = s . (3s)3 = 27 s4

4. Hubungan Ksp dengan Kelarutan

Hubungan antara kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk padatan AxBy yang berada dalam kesetimbangan dengan ion-ion hasil disosiasinya dalam larutan jenuhnya, berlaku :

Ksp = Ksp = (x s)x . (y s)y Ksp = xx. yy . s(x+y) a. Elektrolit biner, Ksp = s2 √ b. Elektrolit tersier, Ksp = 4s3 c. Elektrolit kuartener, Ksp = 27 s4

Besarnya kosentrasi ion-ion zat elektrolit yang sukar larut dalam air ditentukan oleh kelarutannya, sehingga semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin besar pula kelarutan zat tersebut dalam air. Sebaliknya, semakin kecil harga Ksp suatu zat, semakin kecil pula kelarutan zat tersebut dalam air. Contoh :

Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2 OH-(aq)

s s 2s

Ksp =

= s. (2s)2= 4s3

5. Menghitung Kelarutan dari Ksp

Kelarutan dapat dicari dari harga Ksp, dan sebaliknya harga Ksp dapat dicari dari data kelarutan. Misal :

Jika Ksp Ag2S = 4 x 10-12, berapakah harga kelarutan (s) dari Ag2S ? Ag2S 2 Ag2++ S 2-s 2s s Ksp = 4 x 10-12 = (2s)2 (s) 4 x 10-12 = 4s3 s = 10-4 mol/L

Senyawa yang terkandung didalam antasida, misal, Al(OH)3, Mg(CO3)2 dan Mg(OH)2 merupakan garam dan basa yang sukar larut dalam air (sains). Prinsip kerja antasida yaitu menetralkan kelebihan asam lambung (teknologi). Antasida membantu masyarakat dalam mengobati sakit maag (masyarakat). Namun, jika kelebihan Al(OH)3, dapat menyebabkan sembelit karena kation Al3+ mengikat anion PO43- yang terdapat dalam tubuh, sehingga membentuk endapan alumunium fosfat (masyarakat). Mg(OH)2 dalam jumlah besar dapat menyebabkan diare karena terbentuk MgSO4 yang dikenal sebagai obat pencahar. Antasida menghasilkan sampah plastik kemasan obat, baik dalam bentuk tablet maupun botol plastik (lingkungan).

4. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Proses Bervisi SETS

Metode :Praktikum

Bentuk Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pendahuluan 1. Guru memberi salam

2. Guru mengecek presensi siswa

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

7 menit Kegiatan

Utama

Eksplorasi

1. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang kelarutan suatu senyawa, “apa yang akan terjadi jika kita melarutkan satu sendok garam NaCl dan batu gamping masing-masing kedalam gelas yang berisi air, apakah akan larut? Bagaimana kalau kita tambahkan terus-menerus masing-masing zat kedalam gelas masing-masing?”

“Apa rumus kimia dari senyawa-senyawa dalam obat maag? Bagaimana reaksi kesetimbangan ion-ion senyawa tersebut dalam air?

Elaborasi

2. Guru meminta siswa berkumpul sesuai kelompoknya

3. Guru membagikan lembar petunjuk praktikum kepada setiap kelompok

4. Siswa melakukan percobaan kelarutan garam/ion-ion menggunakan obat maag (Mg(OH)2)sesuai panduan dalam lembar petunjuk praktikum

5. Guru mengawasi jalannya praktikum dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan praktikum

6. Siswa mengolah dan menganalisis data hasil percobaan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa dalam lembar petunjuk praktikum

8. Siswa secara berkelompok menganalisispenerapan sains kelarutan garam/ion-ion pada topik obat maag dalam bidang teknologi, dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat

9. Guru meminta salah satu kelompok untuk maju kedepan mempresentasikan hasil praktikumnya

10.Guru meminta satu kelompok yang lain untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi mengenai penerapan sains kelarutan garam/ion-ion pada topik obat maag dalam bidang teknologi, dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat

Konfirmasi

11. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil praktikum siswa dan hasil diskusi siswa untuk meluruskan bagian-bagian penjelasan siswa yang masih kurang lengkap

Penutup 1. Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil diskusi kelas hari ini

2. Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan hasil praktikum dan merapikan hasil diskusi hari ini

3. Guru memperkenalkan siswa mengenai topik kesadahan air dan sekaligus membagikan lembar kerja siswa 2

4. Guru menugaskan tiap kelompok untuk merancang percobaan untuk mengatasi kesadahan air yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya

5. Guru menutup kelas dengan salam.

10 menit

5. PERANGKAT PEMBELAJARAN Alat dan Bahan

- Beaker glass, lumpang dan alu, batang pengaduk, spatula/ sendok plastik/ sendok logam, gelas ukur

- Aquades, obat maag merk “promag” tablet, Sumber Rujukan

- Buku kimia yang terdapat informasi kelarutan dan hasil kali kelarutan

- Johari, JMC & M. Rachmawati. 2010. Chemistry 2B for Senior High School Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis

- Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti edisi ketiga. Jakarta: Erlangga

- Website yang memuat informasi tentang obat maag dan batu gamping - Berita surat kabar

Sumber Daya Manusia

- Siswa dapat menjelaskan pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan

- Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut

- Siswa dapat menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutannya

- Siswa dapat menuliskan ungkapan Ksp zat elektrolit yang larut dalam air - Siswa dapat menghitung harga kelarutan dari data Ksp atau sebaliknya

- Keterampilan proses sains dalam diri siswa tumbuh dan berkembang untuk diterapkan dalam menghadapi fenomena kehidupan sehari-hari

Non Sumber Daya Manusia - Laporan praktikum

- Kumpulan hasil diskusi dan analisa keterkaitan penerapan kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam bidang teknologi dan implikasinya pada lingkungan dan masyarakat (konteks SETS)

7. EVALUASI PROGRAM DAN HASIL BELAJAR Evaluasi Program

- Kecukupan dan kesesuaian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi melalui observasi diri, kelompok, serta proses oleh guru dan siswa

Evaluasi Hasil Belajar Aspek Kognitif

Menguji siswa dengan soal-soal tentang kesetimbangan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut, menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutannya, menuliskan ungkapan Ksp zat elektrolit yang larut dalam air, menghitung harga kelarutan dari data Ksp atau sebaliknya

Aspek Afektif

Mengobservasi sikap siswa selama pembelajaran berlangsung Aspek Psikomotorik

Mengobservasi keterampilan proses siswa selama praktikum dan kemampuan siswa dalam kegiatan diskusi

8. ALAT EVALUASI