• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas a. Tujuan

Untuk mengetahui kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) di dalam minyak kelapa sawit.

b. Dasar Teori

Asam Lemak Bebas merupakan salah satu indikator mutu minyak dan dapat dinetralkan dengan alkali standar (NaOH atau KOH). Asam Lemak Bebas dalam minyak dapat diukur dengan cara titrasi menggunakan alkali dalam larutan alkohol yang dinyatakan sebagai jumlah mg. Kalium/Natrium hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan 1 gram asam lemak bebas yang terkandung pada contoh minyak (Anonim, 1997).

68

c. Waktu dan Tempat

Waktu : 2, 3, 13 April 2009 Tempat : Laboratarium d. Alat dan Bahan

Alat : Tabung kerucut (conical flash) , buret, magnetic stirrer, timbangan, gelas ukur, pipet.

Bahan : Minyak CPO (sempel), Iso Profil Alkohol (IPA) NaOH dan Indikator PP.

e. Prosedur Kerja

1. Timbang 5 gram minyak sampai 0,0001 gram terdekat dalam tabung kerucut (conical flash) 250 ml.

2. Ukur 50 ml larutan IPA dalam tiap sampelnya dan masukan dalam tabung kerucut (conical flash) 250 ml.

3. Tambahkan 3 tetes PP dan digoyang hingga tercampur dengan baik.

4. Tritasi dengan 0,1 N NaOH tetes demi tetes dengan buret sampai larutan berwarna jingga yang lemah.

5. Pindahkan IPA yang telah telah dinetralisir dalam tabung kerucut

(conical flash) yang berisi minyak.

6. Letakan tabung kerucut dan isinya pada magnetic stirrer, biarkan campuran tersebut akan mendidih dan sementara itu digoyang-goyang agar minyak pecah menjadi tetesan kecil. Tritasi sampel dengan 0,1 N NaOH tetes demi tetes.

69

7. Catat volume NaOH yang digunakan untuk titrasi dan kalkulasikan

W N V 25,6 (%) ALB ? ? ? Dimana :

V = larutan NaoH dalam ml N = Normalitas NaOH

W = Berat sampel minyak (gram)\ f. Hasil Yang Dicapai

Diketahui berat sampel setelah ditimbang adalah 5,0005 gram, Normalitas NaOH 0,1001 gram dan larutan NaOH 5,2 ml.

5,0005 0,1001 7 , 5 25,6 (%) ALB ? ? ? = 2,92 % g. Pembahasan

Dari hasil analisa yang telah dilakukan didapat kandungan ALB 2,92 %. Ini menunjukkan bahwa Pabrik Kelapa Sawit Bebunga telah memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu dengan kandungan ALB 3,5 %.

2. Penentuan Kadar Air a. Tujuan

Untuk mengetahui kandungan air di dalam CPO yang dihasilkan.

70

b. Dasar Teori

Air dalam minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena proses alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan di pabrik serta penimbunan. Air yang terdapat dalam minyak dapat ditentukan dengan cara penguapan dalam alat pengeringan. Standar kadar air adalah < 0,1% (Naibaho, 1998).

c. Waktu dan Tempat

Waktu : 2, 3, 13 April 2009 Tempat : Laboratorium d. Alat dan Bahan

Alat : Piring Kristal, oven, desikator, timbangan Bahan : Minyak CPO (sampel)

e. Prosedr Kerja

1. Keringkan piring kristal yang bersih dalam oven selama 15 menit pada suhu 105º C.

2. Biarkan menjadi dingin dalam desikator ± ½ jam.

3. Timbang piring kristal yang kering ini sampai 0,0001 gram terdekat

4. Timbang sampel kira-kira 20 gram ± 0.1 gram

5. Keringkan minyak dalam oven selama 6 jam pada temperature 105o C.

6. Dinginkan sampel tersebut didesikator selama 30 menit sebelum ditimbang kembali

71

7. Timbang sampel yang telah didinginkan dalam desikator 8. Catat semua data timbangan dan kalkulasikan

100% C B A Air Kadar ? ? ? Dimana :

A = Berat sampel sebelum di oven B = Berat sampel sesudah di oven C = Berat sampel

f. Hasil Yang Dicapai

Diketahui berat sampel sebelum di oven adalah 20,6317 gram dan berat sampel sesudah di oven 20,6066 gram, maka kandungan air adalah : 100% 20,6317 20,6066 20,6317 Air Kadar ? ? ? = 0,12 % g. Pembahasan

Dari hasil analisa yang telah dilakukan dihasilkan kadar air yaitu 0,12 %, sedangkan standar untuk kadar air pada PKS Bebunga yaitu 0,15 %. Ini menunjukkan bahwa kadar air yang dihasilkan telah memenuhi standar yang diinginkan yaitu dengan kadar air < 0,15 %. 3. Penentuan Kadar Kotoran

a. Tujuan

Untuk mengetahui kadar kotoran yang terdapat di dalam minyak sawit (CPO).

72

b. Dasar Teori

Kotoran yang terdapat dalam minyak ini adalah kotoran yang tidak dapat larut dalam n-Heksane dan petroleum ether. Kadar kotoran yang terdapat dalam minyak dapat ditentukan dengan cara menimbang residu kering setelah dipisahkan dari contoh dengan menggunakan pelarut. Standar kotoran adalah 0,01% (Naibaho, 1998).

c. Waktu dan Tempat Waktu : 2 April 2009 Tempat : Laboratorium d. Alat dan Bahan

Alat : Gooch crucible, filter kertas whatmant GF/B Ø 25 mm,

vaccum pump, oven, desiktor.

Bahan : CPO, hexsane, tissue e. Prosedur Kerja

1. Selesai analisa kadar air, Sampel % kadar air CPO selanjutnya dianalisa kadar kotorannya (dirt content).

2. Letakan filter kertas whatmant GF/B Ø 25 mm pada gooch crucible.

3. Kemudian cuci/bilas dengan hexana kira-kira 10 ml. 4. Keringkan pada suhu 105o C selama ½ jam.

5. Dinginkan dalam desikator ± ½ jam.

6. Setelah dingin timbang gooch crucible beserta filternya sampai 0,0001 gram terdekat (W1).

73

7. Ambil ± 20 gram sampel dari piring kristal (W2).

8. Tambahkan 100 ml hexana yang telah disaring dan aduk hingga merata.

9. Biarkan selama 5 menit sampai benda-benda yang tidak dapat larut mulai tenang.

10. Tuangkan cairan ini dengan hati- hati kedalam gooch crucble dengan dihisap vacuum pump.

11. Pergunakan hexana baru untuk memindahkan minyak dan benda yang tidak larut kedalam wadah gooch crucible dan bilas gelas piring kristal hingga bersih tidak ada minyak.

12. Demikian juga sisa-sisa minyak yang menempel di filter dibersihkan.

13. Matikan power vacuum pump bila cairan dalam gooch crucible telah terhisap semua oleh vacuum pump.

14. Angkat wadah dan usap bagian luarnya dengan kertas tissue yang bersih.

15. Keringkan gooch crucible beserta filternya dalam oven pada suhu 105º C selama ½ jam.

16. Dinginkan dalam desikator selama ½ jam sebelum ditimbang. 17. Timbang kembali gooch crucible beserta filternya sampai dengan

0,0001 gram terdekat (W3)

18. Catat semua data timbangan dan kalkulasikan

100% W2 W1 W3 Kotoran Kadar ? ? ?

74

Dimana :

W1 = Berat gooch crucible awal W2= Berat sampel

W3= Berat gooch crucible akhir f. Hasil Yang Dicapai

Diketahui berat gooch crucible awal adalah 19,2640 gram, berat sampel 20,6037 gram, dan berat gooch crucible akhir 19,2708 gram, maka kadar kotoran :

100% 6037 , 20 19,2640 19,2708 Kotoran Kadar ? ? ? = 0,0068 % g. Pembahasan

Dari hasil analisa yang telah dilakukan di dapat kadar kotoran 0,0068 %, ini menunjukkan bahwa kadar kotoran yang dihasilkan telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh PKS Bebunga yaitu 0,015 %.

Dokumen terkait