• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

6. Stasiun Pemurnian Minyak

1) Tujuan

Untuk memisahkan minyak dan sludge dengan prisif pengendapan.

36

2) Dasar Teori

Menurut Fauzi, dkk (2007), minyak kasar adalah minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepressan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan serabut serta 40-50% air.

Minyak yang keluar dari crude oil tank segera di klasifikasikan di instalasi- instalasi penjernihan yang melalui beberapa tahap diantaranya dengan sistem pengendapan. Pengendapan adalah memisahkan minyak dan sludge menggunakan alat Continous settling tank. Prinsip pengendapan adalah akibat dari adanya perbedaan berat jenis (BJ) antara minyak dan sludge (BJ minyak < Sludge) maka minyak akan naik keatas dan sludge akan turun kebawah.

3) Waktu dan Tempat

Waktu : 24 - 31 Maret 2009

Tempat : Stasiun pemurniaan minyak 4) Alat dan Bahan

Alat : Screw Press, Sand Trap Tank, Vibrating Screen,

Crude Oil Tank, Clarifier Tank

37

5) Prosedur Kerja

a) Minyak kasar hasil press yang telah disaring dengan vibrating

screen selanjutnya dimasukkan ke penampungan Crude Oil Tank (COT) sedangkan kotoran dan serat dikembalikan ke fruit elevator conveyor untuk diproses kembali ( Re- Cycle) oleh digester dan press.

b) Minyak kasar (crude oil) yang ditampung dalam COT kemudian dinaikkan temperaturnya hingga 90oC – 100oC. Untuk selanjutnya dipompakan ke tangki pengendap Continous

Settling Tank (CST).

c) Di dalam CST) minyak dan sludge terpisah akibat adanya perbedaan berat jenis (BJ) antara ( BJ Minyak < sludge ) maka minyak akan naik ke atas dan sludge akan turun ke bawah. d) Didalam tangki dilengkapi dengan pengaduk (agitator) yang

berputar pada putaran 3-5 rpm bertujuan untuk menaikan minyak yang ada.

e) Setelah terjadi pemanasan, minyak diambil melalui skimmer dengan tinggi minyak ± 30-40 cm dan dikirim ke oil tank sedangkan sludge dikirim ke sludge tank dengan kadar minyak 10%.

6) Hasil Yang Dicapai

Minyak kasar dan sludge hasil dari proses pengendapan. PKS Bebunga mempunyai 2 (dua) unit CST dengan kapasitas

38

tampung 90 m³, 2 (dua) unit sludge tank dengan kapasitas tampung 24 m³ dan 1 (satu) unit COT dengan kapasitas tampung 10,8 m³. 7) Pembahasan

Proses pengendapan dilakukan di dalam tangki pengendapan yaitu CST, sludge tank dan oil tank . Di dalam CST minyak dan sludge dipisahkan berdasarkan prinsif pengendapan yaitu akibat adanya perbedaan berat jenis (BJ) antara minyak dan sludge. BJ minyak lebih kecil dari pada sludge, maka minyak akan naik ke atas dan sludge akan turun ke bawah dibantu dengan pengaduk (agitator) yang ada di dalam CST agar minyak yang di bawah akan mudah bergerak naik ke atas. Setelah terjadi pemisahan, minyak diambil melalui skimer dan dikirim ke oil tank. Oil tank berfungsi sebagai penampung minyak dari CST dimana minyak mendapat pemanasan dari coil agar kotoran/padatan mengendap dengan temperatur yang dijaga 90-95 ºC. Sedangkan sludge dikirim ke

sludge tank dengan kadar minyak 10 %.

b. Sentripugasi 1) Tujuan

Untuk memisahkan minyak dengan sludge yang dibantu dengan adanya gaya lempar/putar, sehingga bagian yang berat akan dapat terpisah.

39

2) Dasar Teori

Pemisahan minyak dengan metode putaran (centrifuge) dibantu dengan alat yaitu sludge separator (centrifuge) adalah mesin berputaran tinggi yang akan digunakan untuk memisahkan cairan-cairan yang tidak bersenyawa yang mempunyai berat jenis berbeda. Dengan bantuan gaya sentrifugal, komponen komponen yang akan dipisahkan dipengaruhi oleh kekuatan yang besar dari gaya grafitasi sehingga pemisahan minyak, air dan padatan akan lebih cepat pada bowl yang berputar (Anonim, 2008).

3) Waktu dan Tempat

Waktu : 24 – 31 Maret 2009 Tempat : Stasiun pemurnian minyak 4) Alat dan Bahan

Alat : Continous Settling Tank (CST), sludge tank,

sludge centrifuge, nozzle separator, bursh strainer, sand cyclon, buffer tank, purifier, skimmer dan oil tank.

Bahan : Minyak, air, dan sludge. 5) Prosedur Kerja

a) Sludge hasil dari pengendapan dari CST dialirkan ke sludge

tank, disini sludge mengandung minyak ± 15% sehingga perlu

diproses lebih lanjut untuk bisa memisahkan antara minyak, air dan zat padat lainya.

40

b) Terlebih dahulu sludge dialirkan ke bursh strainer untuk menyaring fiber dan kotoran sehingga memperkecil vicositas, setelah itu menuju sand cyclone untuk membebaskan pasir agar

nozzle separator tidak cepat aus atau tersumbat dan tertampung

pada buffer tank sebelum diolah ke decanter atau cantrifuge. c) Sludge dari buffer tank kemudian dialirkan ke sludge centrifuge

atau sludge separator sehingga cairan-cairan yang mempunyai BJ yang berbeda terpisahkan, dari sludge centrifuge menghasilkan dua cairan yaitu cairan light phase yang dikembalikan lagi ke CST dan cairan heavy phase dialirkan ke bak fat pit.

d) Minyak dari centrifuge kembali ke CST dan diendapakan untuk dialirkan ke oil tank menggunakan skimmer, oil tank sebagai penampung minyak dimana minyak mendapat pemanasan dari steam coil agar kotoran/padatan mengendap, dengan suhu dijaga 95 ºC – 100 ºC.

e) Minyak dari oil tank kemudian dikirim ke purifier dimana di dalam purifier minyak diolah kembali untuk mengurangi kotoran/impuritis yang terdapat dalam minyak, dengan sistem putaran yang tinggi mencapai 5000-6000 rpm, akibat dari gaya

centrifuge yang terjadi maka minyak dari oil tank yang

mempunyai BJ lebih kecil bergerak keatas poros dan terdorong ke sudut-sudut, sedangkan kotoran dan air yang lebih berat

41

terdorong kearah dinding bowl dan dikeluarkan dengan pencucian, minyak hasil pemurnian di purifier dialirkan ke

vacuum dryer untuk proses selanjutnya.

6) Hasil Yang Dicapai

Minyak hasil pengambilan dari dalam sludge. PKS Bebunga memiliki 6 (enam) unit sludge centripuge, dengan kapasitas 6000 liter/hari dan 4 (empat) unit purifier dengan kapasitas tampung 6000 liter/hari.

7) Pembahasan

Sludge centrifuge berfungsi untuk mengolah sludge dengan

prinsip sentrifugal untuk menghasilkan/memisahkan antara minyak dan sludge. Minyak berat jenisnya lebih ringan akan bergerak keporos dan terdorong keluar melalui sudut-sudut. Sedangkan air dan kotoran yang berat jenisnya lebih berat dari minyak akan terdorong kearah dinding bowl dan keluar dengan pencucian. Hasil pengolahan dari sludge centrifuge kemudian dikirim kembali ke CST untuk diolah lebih lanjut.

c. Penguapan 1) Tujuan

Untuk menurunkan kadar air (moisture) yang terdapat dalam minyak.

42

2) Dasar Teori

Menurut Sunarko (2007), di vacuum dryer minyak diuapkan dengan sistem pengabutan minyak.

Vacuum dryer berfungsi untuk menurunkan kadar air (moisture contents) yang terdapat dalam minyak dengan cara

penguapan hampa.

Alat ini berfungsi untuk menurunkan kadar air (moisture

contents) yang terdapat dalam minyak dengan cara penguapan

hampa. Alat ini terdiri dari tabung hampa udara dengan vacuum

pump. sementara minyak dikabutkan menggunakan nozzle

sehingga butir-butir minyak tidak mengalami penguapan dan jatuh kebagian bawah, kemudian dialirkan ke clean oil tank.

Air yang terbentuk dalam kondensor langsung ditampung pada tangki air panas dibawahnya (hot well tank).

Hal-hal yang perlu diperhatikan : - Tekanan hampa 0,8 – 0,76 kg/cm2.

- Ujung pipa pengeluaran air dari kondensor harus terendam dalam air hot well tank.

- Jika tekanan hampa tidak tercapai lakukan pemeriksaan pada : a. Kebocoran sehingga udara masuk ke dalam vacuum

b. Tekanan uap kurang

43

3) Waktu dan Tempat

Waktu : 24 – 31 Maret 2009 Tempat : Stasiun pemurnian minyak 4) Alat dan Bahan

Alat : Purifier, vaccum dryer, clean oil tank, hot well tank Bahan : Minyak

5) Prosedur Kerja

a) Minyak hasil pemurnian di purifier dilakuakn proses penguapan yaitu menurunkan kadar air (moisture) di dalam alat

vacuum.

b) Minyak di uapkan di dalam vacuum dryer dengan cara penguapan hampa, alat ini terdiri dari tabung yang dihampakan dengan menggunakan pompa vaccum, sementara minyak dikabutkan menggunakan nozzel sehingga butir-butir minyak tidak mengala mi penguapan dan jatuh kebagian bawah, kemudian dialirkan ke clean oil tank, air yang terbentuk di dalam condensor langsung ditampung pada tangki air di bawahnya (hot well tank)

c) Minyak dari vaccum selanjutnya dipompakan ketempat penampungan minyak (oil storage tank) dengan menggunakan

44

6) Hasil Yang Dicapai

Minyak yang telah diuapkan dengan kadar air 0,10 %. PKS Bebunga memilki 2 (dua) unit vacuum dryer dengan kapasitas 9 ton oil/hari.

7) Pembahasan

Kandungan air dalam minyak dari oil purifier masih cukup tinggi sehingga perlu diturunkan menjadi 0,10 % dengan vacuum

dryer. Alat ini berfungsi untuk menurunkan kadar air (moisture contents) yang terdapat dalam minyak dengan cara penguapan

hampa dengan tekanan 0,8-0,76 kg/cm Hg. Hal ini dimaksudkan agar air cepat menguap dan terhisap keluar melalui lubang pada ujung vacuum dryer.

7. Stasiun Penimbunan

Dokumen terkait