• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Miskonsepsi Siswa pada Uji Coba Lapangan 1

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 75-82)

Gambar 4.8 Penyebaran Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Draf Soal

D. Efektivitas Soal dalam Mendeteksi Misonkensepsi Siswa pada Konsep Bahasan Sistem Ekskresi Manusia

2. Analisis Miskonsepsi Siswa pada Uji Coba Lapangan 1

Uji coba lapangan 1 terdiri atas 50 butir soal yang dibagi ke dalam dua draf soal yaitu draf soal A dan draf soal B. Kedua draf soal tersebut digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi siswa kelas XI IPA-1 dan kelas XI IPA-3 SMAN Cilimus sebanyak 74 siswa, dengan masing-masing 37 siswa menjawab draf soal A dan 37 siswa menjawab draf soal B.

Berdasarkan arah soal, dugaan miskonsepsi pada draf soal A dengan 25 soal yang diujicobakan terdapat 925 siswa yang menjawab setiap butir soal. Berikut ini rekapitulasi analisis miskonsepsi uji coba lapangan 1 draf soal A berdasarkan arah soal:

Tabel 4.49 Analisis Miskonsepsi Berdasarkan Arah Soal Draf Soal A Uji Coba Lapangan 1

No Label Konsep

Jumlah Siswa Kuat

Miskonsepsi Miskonsepsi

1 Organ Reproduksi Pria 2 siswa 4 siswa

2 Organ Reproduksi Wanita 7 siswa 7 siswa

3 Struktur dan fungsi organ reproduksi wanita 10 siswa 5 siswa

4 Proses Spermatogenesis 24 siswa 2 siswa

5 Proses Spermatogenesis 13 siswa 7 siswa

6 Proses Spermatogenesis 20 siswa 7 siswa

7 Proses Spermatogenesis 8 siswa 2 siswa

8 Proses Spermatogenesis 6 siswa 15 siswa

9 Proses Spermatogenesis 18 siswa 7 siswa

10 Proses ovulasi 9 siswa 14 siswa

11 Proses ovulasi 13 siswa 10 siswa

12 Fungsi hormone reproduksi (ovulasi) 7 siswa 9 siswa

13 Proses menstruasi 12 siswa 7 siswa

14 Proses menstruasi 8 siswa 8 siswa

15 Proses menstruasi 12 siswa 10 siswa

16 Alat kontrasepsi non hormonal 0 siswa 2 siswa

17 Alat kontrasepsi permanen 7 siswa 3 siswa

18 Hormone yang berperan dalam proses kelahiran 12 siswa 8 siswa

19 Proses kehamilan 7 siswa 5 siswa

20 Proses fertilisasi 6 siswa 7 siswa

21 Hormone yang mengendalikan produksi ASI 15 siswa 6 siswa

22 Kandungan asi (kolostrum) 15 siswa 10 siswa

23 Kelainan sistem reproduksi wanita 6 siswa 5 siswa

24 Kelainan sistem reproduksi pria 6 siswa 6 siswa

25 Kelainan sistem reproduksi 15 siswa 10 siswa

Jumlah 254 Siswa 180 Siswa

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 draf soal A yang diujicobakan terdapat sebanyak 260 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi berdasarkan metode MAK dan CRI pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Sedangkan sebanyak 143 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi pada salah satu metode yaitu metode MAK atau metode CRI saja pada tingkat pertama atau pada tingkat kedua.

Berdasarkan metode MAK dan CRI, siswa diduga kuat miskonsepsi paling banyak terdapat pada soal bernomor 4 dengan label konsep proses spermatongenesis dengan jenjang kognitif C4. Hal ini terjadi karena dari 37 siswa, sebanyak 24 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi. Berikut ini pernyataan soal nomor 4:

Perhatikan gambar berikut !

Pada proses spermatogenesis, sel yang memiliki kromosom haploid (n) adalah … A. Spermatogonium dan spermatid

B. Spermatosit sekunder dan spermatid C. Spermatogonium dan spermatosit

D. Spermatosit primer dan spermatosit sekunder E. Spermatosit primer dan spermatid

Alasan :

1. Ketika sel mengalami pembelahan ganda maka menghasilkan satu sel anakan yang disebut

haploid (n)

2. Ketika sel mengalami pembelahan meiosis maka menghasilkan satu sel anakan yang disebut haploid (n)

3. Ketika sel mengalami pembelahan mitosis maka menghasilkan satu sel anakan yang disebut haploid (n)

4. Ketika sel mengalami pembelahan meiosis maka menghasilkan dua sel anakan yang disebut haploid (n)

5. Ketika sel mengalami pembelahan biner maka menghasilkan satu sel anakan yang disebut haploid (n)

Berdasarkan metode MAK atau CRI saja, siswa diduga mengalami miskonsepsi saja paling banyak terdapat pada soal bernomor 8 dengan label konsep struktur ginjal dengan jenjang kognitif C3. Hal ini terjadi karena dari 37 siswa, sebanyak 15 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja. Dugaan miskonsepsi ini sesuai dengan wawancara sebelumnya terhadap para siswa dan beberapa guru Biologi yang menyatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami miskonsepsi pada sub pokok bahasan struktur ginjal. Berikut ini pernyataan soal nomor 8 :

Berikut ini merupakan proses yang terjadi dalam sistem reproduksi pria : 1) Spermatogenesis 3) Pematangan sperma

2) Ejakulasi 4) Sekresi

Proses yang terjadi di dalam organ internal pria adalah … A. 1 dan 2

B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Alasan :

1. Sperma di produksi dalam skrotum kemudian dimatangkan di testis. Skrotum dan testis adalah organ internal pria

2. Sperma di produksi dalam testis kemudian dimatangkan di epididimis. Testis dan epididimis adalah organ internal pria

3. Sperma di produksi dalam penis kemudian dimatangkan di testis. Penis dan testis adalah organ internal pria

4. Sperma di produksi dalam epididimis kemudian dimatangkan di testis. Epididimis dan skrotum adalah organ internal pria

5. Sperma di produksi dalam testis kemudian dimatangkan di testis. Testis dan penis adalah organ internal pria

Berbeda halnya dengan miskonsepsi dideteksi dari arah soal, pada uji coba lapangan 1 draf soal A miskonsepsi dapat dideteksi dari arah siswa dengan cara menghitung jumlah soal yang diduga miskonsepsi dari setiap siswa. Dari 37 siswa, terdapat 925 soal yang dapat dijawab oleh setiap siswa dengan masing-masing siswa dapat menjawab 50 soal. Berikut ini rekapitulasi analisis miskonsepsi draf soal A uji coba lapangan 1 berdasarkan arah siswa :

Tabel 4.50 Analisis Miskonsepsi dari Arah Siswa Draf Soal A Uji Coba Lapangan 1

No Siswa Diduga Kuat

Miskonsepsi Diduga

Miskonsepsi

Berdasarkan tabel di atas, setiap siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dan diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah yang berbeda pada setiap butir soalnya. Dari 925 soal, terdapat 100 soal yang diduga kuat dialami miskonsepsi oleh 37 siswa berdasarkan metode MAK dan CRI. Sedangkan 240 soal diduga dialami miskonsepsi saja oleh 39 siswa berdasarkan metode CRI atau MAK saja. Dari 37 siswa yang menjawab soal, siswa bernomor 11 diduga kuat mengalami kuat miskonsepsi dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 12 soal.

Sedangkan siswa bernomor 18 diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 22 soal.

Berbeda halnya dengan draf soal A, pada draf soal B uji coba lapangan 1 yang diujicobakan terhadap 37 siswa memiliki perbedaan dalam dugaaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja. Berikut ini rekapitulasi miskonsepsi darf soal B ditinjau dari arah soal:

Tabel 4.51 Analisis Miskonsepsi dari Arah Soal Draf Soal B Uji Coba Lapangan 1

2 Organ reproduksi pria bagian luar 12 siswa 10 siswa

3 Organ reproduksi pria 12 siswa 9 siswa

4 Organ tempat pematangan spermatogenesis 15 siswa 5 siswa 5

Hormone yang berfungsi dalam pematangan

spermatogenesis 10 siswa 6 siswa

6 Proses pembentukan sel gamet betina 18 siswa 3 siswa

7 Proses oogenesis 17 siswa 3 siswa

8 Bentuk sperma dan ovum 8 siswa 2 siswa

9 Proses spermatogenesis dan oogenesis 9 siswa 4 siswa 10 Perbedaan hasil spermatogenesis dan oogenesis 7 siswa 2 siswa

11 Proses spermatogenesis 10 siswa 3 siswa

12 Hormone yang mempengaruhi ovulasi 0 siswa 10 siswa

13 Proses ovulasi 1 siswa 12 siswa

23 Kelainan sistem reproduksi wanita 17 siswa 4 siswa 24 Kelainan sistem reproduksi wanita 16 siswa 8 siswa

25 Kelainan sistem reproduksi 17 siswa 7 siswa

Jumlah 260 siswa 143 siswa

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 draf soal B yang diujicobakan terdapat sebanyak 260 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi berdasarkan metode MAK dan CRI pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Sedangkan sebanyak 143 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi pada salah satu metode yaitu metode MAK atau metode CRI saja pada tingkat pertama atau pada tingkat kedua.

Berdasarkan metode MAK dan CRI, siswa diduga kuat miskonsepsi paling banyak terdapat pada soal bernomor 6 dengan label konsep hasil dari pembentukan

sel gamet jantan dan sel gamet betina dengan jenjang kognitif C3. Hal ini terjadi karena dari 37 siswa, sebanyak 18 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi.

Berikut ini pernyataan soal nomor 6 :

Perhatikan gambar berikut !

Berdasarkan gambar diatas perbedaan organ, dalam pembentukan gamet yang ditunuk dengan angka 1 dan 2 adalah . . .

A. 1 tempat terjadinya spermatogenesis sedangkan 2 tempat terjadinya oogenesis B. 1 tempat terjadinya sperma sedangkan 2 tempat terjadinya fertilisasi

C. 1 tempat terjadinya sperma sedangkan 2 tempat terjadinya oogenesis D. 1 tempat terjadinya sperma sedangkan 2 tempat terjadinya menstruasi E. 1 tempat terjadinya spermatogenesis sedangkan 2 tempat terjadinya fertilisasi Alasan :

1. Karena yang bernomor 1 adalah epididimis, sedangkan yang bernomor 2 adalah vagina 2. Karena yang bernomor 1 adalah testis, sedangkan yang bernomor 2 adalah ovarium 3. Karena yang bernomor 1 adalah penis, sedangkan yang bernomor 2 adalah uterus 4. Karena yang bernomor 1 adalah skrotum, sedangkan yang bernomor 2 adalah cervix 5. Karena yang bernomor 1 adalah testis, sedangkan yang bernomor 2 adalah tuba fallovi

Berdasarkan metode MAK atau CRI saja, siswa diduga mengalami miskonsepsi saja paling banyak terdapat pada soal bernomor 13 dengan label konsep organ reproduksi dengan jenjang kognitif C4. Hal ini terjadi karena dari 39 siswa, sebanyak 12 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja. Berikut ini pernyataan soal nomor 13 :

Diagram di bawah ini adalah siklus menstruasi pada wanita. Maka kesimpulan yang tepat dari diagram tersebut adalah . . .

A. Siklus infertil pada wanita terjadi sebelum menstruasi B. Siklus menstruasi pada wanita

C. Wanita memasuki usia subur setelah berhenti menstruasi D. Siklus ovulasi pada wanita tersebut terhitung dari 13 – 19 E. Wanita mengalami masa subur selama seminggu lamanya Alasan :

1. Siklus menstruasi wanita wanita adalah 28 hari

2. Wanita akan memasuki masa subur bila berhenti menstruasi

1 2

3. Siklus fertil (subur) berada pada minggu ke – 2 setelah menstruasi 4. Siklus ovulasi berada pada minggu ke – 3 setelah menstruasi 5. Siklus menstruasi berada pada minggu ke – 4 setelah ovulasi

Berbeda halnya dengan miskonsepsi dideteksi dari arah soal, pada uji coba lapangan 1 draf soal B miskonsepsi dapat dideteksi dari arah siswa dengan cara menghitung jumlah soal yang diduga miskonsepsi dari setiap siswa. Dari 37 siswa, terdapat 925 soal yang dapat dijawab oleh setiap siswa dengan masing-masing siswa dapat menjawab 50 soal. Berikut ini rekapitulasi analisis miskonsepsi draf soal B uji coba lapangan 1 berdasarkan arah siswa :

Tabel 4.52 Analisis Miskonsepsi dari Arah Siswa Draf Soal B Uji Coba Lapangan 1

No Siswa Diduga Kuat Miskonsepsi Diduga Miskonsepsi

1 Siswa B1.1 2 soal 5 soal

Berdasarkan tabel di atas, setiap siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dan diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah yang berbeda pada setiap butir soalnya. Dari 925 soal, terdapat 154 soal yang diduga kuat dialami miskonsepsi oleh 37 siswa berdasarkan metode MAK dan CRI. Sedangkan 222 soal diduga dialami miskonsepsi saja oleh 37 siswa berdasarkan metode CRI atau MAK saja. Dari 37 siswa yang menjawab soal, siswa bernomor 21 diduga kuat mengalami kuat miskonsepsi dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 11 soal.

Sedangkan siswa bernomor 7 diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 12 soal.

Dugaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja yang terdapat pada draf soal A berbeda dengan dugaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja yang terdapat pada draf soal B. Berikut ini diagram yang menggambarkan perbedaan dugaan miskonsepsi pada draf soal A dengan draf soal B pada uji coba lapangan 1 :

Gambar 4.35 Perbandingan Dugaan Miskonsepsi Draf Soal A dan Draf Soal B Uji Coba Lapangan 1

Berdasarkan diagram di atas, draf soal B memiliki dugaan kuat miskonsepsi dengan jumlah lebih banyak dibandingkan draf soal A. Sedangkan untuk dugaan miskonsepsi saja draf soal A memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan draf soal B, jumlah soal dugaan kuat miskonsepsi lebih besar dibandingkan jumlah soal dugaan miskonsepsi dan jumlah soal dugaan miskonsepsi lebih besar dibandingkan jumlah soal dugaan kuat miskonsepsi.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 75-82)

Dokumen terkait