Gambar 4.8 Penyebaran Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Draf Soal
D. Efektivitas Soal dalam Mendeteksi Misonkensepsi Siswa pada Konsep Bahasan Sistem Ekskresi Manusia
1. Analisis Miskonsepsi Siswa pada Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas draf soal A untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dilakukan terhadap siswa kelas XII IPA 1 SMAN Darma sebanyak 20 siswa dan mahasiswa semester IV jurusan Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebanyak 20 siswa. Dari 50 soal yang diujicobakan, terdapat 1000 siswa yang menjawab setiap butir soal.
Berikut ini rekapitulasi analisis miskonsepsi uji coba terbatas draf A berdasarkan arah soal :
Tabel 4.45 Analisis Miskonsepsi dari Arah Soal pada Draf Soal A Uji Coba Terbatas
6 Struktur dan fungsi organ reproduksi wanita 3 siswa 5 siswa
7 Proses spermatogenesis 12 siswa 4 siswa
8 Proses spermatogenesis 10 siswa 2 siswa
9 Proses spermatogenesis 13 siswa 0 siswa
10 Proses spermatogenesis 12 siswa 2 siswa
11 Proses spermatogenesis 5 siswa 4 siswa
12 Proses spermatogenesis 5 siswa 3 siswa
13 Fungsi sel sertoli 3 siswa 5 siswa
14 Organ penghasil sperma 2 siswa 10 siswa
15 Proses oogenesis 1 siswa 11 siswa
16 Proses ovulasi 4 siswa 6 siswa
17 Hormon yang mepengaruhi proses ovulasi 3 siswa 4 siswa 18 Hormon yang mepengaruhi proses ovulasi 2 siswa 3 siswa
19 Fungsi hormone reproduksi 4 siswa 3 siswa
20 Fungsi hormone reproduksi 2 siswa 7 siswa
21 Proses menstruasi 3 siswa 3 siswa
27 Proses spermatogenesis 9 siswa 3 siswa
28 Proses menopause 4 siswa 3 siswa
29 Alat kontrasepsi hormonal 2 siswa 5 siswa
30 Alat kontrasepsi hormonal 4 siswa 4 siswa
31 Alat kontrasepsi permanen 3 siswa 6 siswa
32 Alat kontrasepsi non hormonal 7 siswa 0 siswa
33 Proses kehamilan 3 siswa 4 siswa
34 Hormone yang berperan dalam proses kelahiran 4 siswa 2 siswa
35 Proses kelahiran (kembar siam) 3 siswa 1 siswa
36 Proses kehamilan 3 siswa 2 siswa
37 Proses fertilisasi 6 siswa 4 siswa
38 Fase kehamilan 1 siswa 10 siswa
39 Proses fertilisasi 2 siswa 6 siswa
40 Hormone yang mengendalikan produksi asi 3 siswa 3 siswa
41 ASI dan kesehatan reproduksi 4 siswa 5 siswa
42 Kandungan asi (kolostrum) 2 siswa 4 siswa
43 ASI dan kesehatan reproduksi 6 siswa 2 siswa
44 Fungsi kolostrum 4 siswa 5 siswa
45 Kelainan sistem reproduksi pria 3 siswa 4 siswa
46 Kelainan sistem reproduksi wanita 2 siswa 8 siswa
47 Kelainan sistem reproduksi pria 5 siswa 3 siswa
48 Kelainan sistem reproduksi wanita 3 siswa 7 siswa
49 Kelainan sistem reproduksi 3 siswa 1 siswa
50 Kelainan sistem reproduksi 4 siswa 4 siswa
Jumlah 223 siswa 203 siswa
Berdasarkan tabel di atas, dari 50 draf soal A yang diujicobakan terdapat sebanyak 130 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi berdasarkan metode MAK dan CRI pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Sedangkan sebanyak 221 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi pada salah satu metode yaitu metode MAK atau metode CRI saja pada tingkat pertama atau pada tingkat kedua.
Berdasarkan metode MAK dan CRI, siswa diduga kuat miskonsepsi paling banyak terdapat pada soal bernomor 8 dengan label konsep perbedaan hasil sperma dan ovum dengan jenjang kognitif C3. Hal ini terjadi karena dari 20 siswa, sebanyak 13 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi. Dugaan kuat miskonsepsi ini sesuai dengan wawancara sebelumnya terhadap para siswa dan beberapa guru Biologi yang menyatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami miskonsepsi pada sub pokok bahasan pembentukan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Berikut ini pernyataan soal nomor 9 :
Perhatikan penyataan berikut !
1) spermatogonium 3) spermatid 2) spermatosit sekunder 4) spermatosit primer Urutan proses spermatogenesis yang benar adalah…
A. 1,2,3,4 B. 1,2,4,3 C. 1,4,2,3 D. 2,1,3,4 E. 4,3,2,1 Alasan :
1. Terjadi pada pria
2. Terjadi pada wanita
3. Terjadi pada pria dan wanita 4. Terjadi pada ibu hamil 5. Terjadi pada ibu menyusui
Berdasarkan metode MAK atau CRI saja, siswa diduga mengalami miskonsepsi saja paling banyak terdapat pada soal bernomor 15 dengan label konsep pembentukan sel gamet jantan dan sel gamet betina dengan jenjang kognitif C4. Hal ini terjadi karena dari 20 siswa, sebanyak 11 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja. Berikut ini pernyataan soal nomor 15
Perhatikan tabel di bawah ini !
Proses dalam Sistem Reproduksi Manusia I Spermatogenesis IV Ejakulasi II Pematangan sperma V Fertilisasi III Oogenesis
Berdasarkan tabel di atas, proses yang terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah…
A. I dan II
1. Spermatogenesis dan pematangan sperma termasuk proses yang terjadi dalam sistem reproduksi wanita
2. Spermatogenesis dan oognesis termasuk proses yang terjadi dalam sistem reproduksi wanita 3. Pematangan sperma dan oogenesis termasuk proses yang terjadi dalam sistem reproduksi
wanita
4. Oogenesis dan ejakulasi termasuk proses yang terjadi dalam sistem reproduksi wanita 5. Oogenesis dan fertilisasi termasuk proses yang terjadi dalam sistem reproduksi wanita
Tabel 4.46 Analisis Miskonsepsi dari Arah Siswa Draf Soal A Uji Coba Terbatas
No Siswa Diduga Kuat Miskonsepsi Diduga Miskonsepsi
1 Siswa A.1 3 soal 5 soal
20 Siswa A.20 8 soal 12 soal
Jumlah 130 Soal 221 Soal
Berdasarkan tabel di atas, setiap siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dan diduga miskonsepsi saja dengan jumlah yang berbeda pada setiap butir soalnya.
Dari 1000 soal, terdapat 130 soal yang diduga kuat dialami miskonsepsi oleh 20 siswa berdasarkan metode MAK dan CRI. Sedangkan terdapat 221 soal diduga dialami miskonsepsi saja oleh 20 siswa berdasarkan metode CRI atau MAK saja.
Dari 20 siswa yang menjawab soal, siswa bernomor 6 diduga kuat mengalami miskonsepsi dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 12 soal. Sedangkan siswa bernomor 14 diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 18 soal.
Berbeda halnya dengan draf soal A, pada draf soal B yang diujicobakan terhadap 20 siswa memiliki perbedaan dalam dugaaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja. Berikut ini rekapitulasi miskonsepsi darf soal B ditinjau dari arah soal :
Tabel 4.47 Analisis Miskonsepsi dari Arah Soal Draf Soal B Uji Coba Terbatas
4 Organ reproduksi pria bagian luar 2 siswa 2 siswa
5 Organ reproduksi pria 3 siswa 4 siswa
6 Organ tempat pematangan spermatogenesis 5 siswa 0 siswa 7
Hormone yang berfungsi dalam pematangan
spermatogenesis 3 siswa 4 siswa
8 Proses spermatogenesis 4 siswa 3 siswa
9 Proses pembentukan sel gamet jantan dan betina 3 siswa 4 siswa
10 Proses oogenesis 7 siswa 1 siswa
11 Proses oogenesis 10 siswa 1 siswa
12 Bentuk sperma dan ovum 3 siswa 2 siswa
13 Proses spermatogenesis dan oogenesis 2 siswa 8 siswa 14 Perbedaan hasil spermatogenesis dan oogenesis 3 siswa 3 siswa
15 Proses spermatogenesis 4 siswa 0 siswa
16 Proses ovulasi 1 siswa 1 siswa
17 Proses ovulasi 3 siswa 4 siswa
18 Hormone yang mempengaruhi ovulasi 2 siswa 4 siswa
19 Proses ovulasi 1 siswa 9 siswa
20 Proses ovulasi 5 siswa 2 siswa
21 Proses ovulasi 3 siswa 5 siswa
22 Proses menstruasi 4 siswa 3 siswa
23 Proses menstruasi 3 siswa 5 siswa
24 Proses menstruasi 2 siswa 8 siswa
25 Proses menstruasi 3 siswa 2 siswa
26 Hormone yang mempengaruhi Menstruasi 3 siswa 4 siswa
27 Proses menstruasi 4 siswa 4 siswa
28 Alat kontrasepsi hormonal 8 siswa 1 siswa
29 Alat kontrasepsi permanen 6 siswa 1 siswa
30 Alat kontrasepsi non hormonal 5 siswa 6 siswa
31 Alat kontrasepsi hormonal 5 siswa 5 siswa
32 Alat kontrasepsi hormonal 3 siswa 4 siswa
33 Proses kehamilan 1 siswa 5 siswa
34 Fungsi hormone HCG 2 siswa 4 siswa
35 Proses kehamilan 4 siswa 3 siswa
36 Proses bayi tabung 2 siswa 4 siswa
37 Proses implantasi 2 siswa 2 siswa
38 Manfaat USG 3 siswa 4 siswa
39 Fungsi plasenta 4 siswa 5 siswa
40 Fungsi ASI 9 siswa 2 siswa
41 ASI dan kesehatan reproduksi 2 siswa 8 siswa
42 Sekresi hormon prolaktin (ASI) 3 siswa 5 siswa
43 Hormone yang mengendalikan ASI 4 siswa 3 siswa
44 Manfaat ASI 8 siswa 4 siswa
45 Kelainan sistem reproduksi pria 3 siswa 5 siswa
46 Kelainan sistem reproduksi wanita 1 siswa 4 siswa
47 Kelainan sistem reproduksi pria 4 siswa 5 siswa
48 Kelainan sistem reproduksi wanita 5 siswa 3 siswa
49 Kelainan sistem reproduksi wanita 3 siswa 4 siswa
50 Kelainan sistem reproduksi 6 siswa 6 siswa
Jumlah 194 siswa 175 siswa
Berdasarkan tabel di atas, dari 50 draf soal B yang diujicobakan terdapat sebanyak 194 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi berdasarkan metode MAK dan CRI pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Sedangkan sebanyak 175 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja dikarenakan dalam menjawab soal siswa mengalami miskonsepsi pada salah satu metode yaitu metode MAK atau metode CRI saja pada tingkat pertama atau pada tingkat kedua.
Berdasarkan metode MAK dan CRI, siswa diduga kuat miskonsepsi paling banyak terdapat pada soal bernomor 11 dengan label konsep faktor yang mempengaruhi menstruasi dengan jenjang kognitif C 3. Hal ini terjadi karena dari 20 siswa, sebanyak 10 siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi. Dugaan kuat miskonsepsi ini sesuai dengan wawancara sebelumnya terhadap para siswa dan beberapa guru Biologi yang menyatakan bahwa terkadang siswa mengalami miskonsepsi pada sub pokok bahasan menstruasi dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini pernyataan soal nomor 11:
Perhatikan penyataan berikut !
1) Oogonium 4) Oosit primer 2) Ootid 5) Ovum 3) Oosit sekunder
Urutan proses Oogenesis yang benar adalah…
A. 1,2,3,4,5 B. 1,2,5,4,3 C. 1,3,4,2,5 D. 2,5,3,4,1 E. 4,3,2,1,5 Alasan :
1. Terjadi pada manusia 2. Terjadi pada hewan 3. Terjadi pada pria 4. Terjadi pada wanita
5. Terjadi pada pria dan wanita
Berdasarkan metode MAK atau CRI saja, siswa diduga mengalami miskonsepsi saja paling banyak terdapat pada soal bernomor 19 dengan label konsep proses ovulasi dan faktor – faktor yang mempengaruhinya dengan jenjang kognitif C3. Hal ini terjadi karena dari 20 siswa, sebanyak 9 siswa diduga mengalami miskonsepsi saja. Dugaan miskonsepsi ini sesuai dengan wawancara sebelumnya terhadap para siswa dan beberapa guru Biologi yang menyatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami miskonsepsi pada sub pokok bahasan proses ovulasi. Berikut ini pernyataan soal nomor 19 :
Diani mulai menstruasi pada tanggal 20 mei, masa menstrasinya hanya 6 hari. Kapankah sabila mengalami ovulasi?
A. 26 mei B. 31mei C. 03 juni D. 10 juni E. 18 juni Alasan :
1. Terjadi 4 hari setelah hari pertama siklus menstruasi
2. Terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum siklus haid di bulan berikutnya
3. Terjadi 10 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 8 hari sebelum siklus haid di bulan berikutnya
4. Terjadi 5 hari sebelum hari pertama siklus menstruasi atau 5 hari sebelum siklus haid di bulan berikutnya
5. Terjadi 7 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 7 hari sebelum siklus haid di bulan berikutnya
Berbeda halnya dengan miskonsepsi dideteksi dari arah soal, pada uji coba terbatas draf soal B miskonsepsi dapat dideteksi dari arah siswa dengan cara menghitung jumlah soal yang diduga miskonsepsi dari setiap siswa. Dari 20 siswa, terdapat 1000 soal yang dapat dijawab oleh setiap siswa dengan masing-masing siswa dapat menjawab 50 soal. Berikut ini rekapitulasi analisis miskonsepsi uji coba terbatas draf B berdasarkan arah siswa :
Tabel 4.48 Analisis Miskonsepsi dari Arah Siswa Draf Soal B Uji Coba Terbatas
No Siswa Diduga Kuat Miskonsepsi Diduga Miskonsepsi
1 Siswa B.1 4 soal 10 soal
2 Siswa B.2 4 soal 10 soal
3 Siswa B.3 6 soal 20 soal
4 Siswa B.4 2 soal 10 soal
5 Siswa B.5 5 soal 6 soal
6 Siswa B.6 6 soal 26 soal
7 Siswa B.7 6 soal 22 soal
8 Siswa B.8 8 soal 19 soal
9 Siswa B.9 8 soal 17 soal
10 Siswa B.10 4 soal 6 soal
11 Siswa B.11 6 soal 21 soal
12 Siswa B.12 6 soal 10 soal
13 Siswa B.13 3 soal 7 soal
14 Siswa B.14 5 soal 15 soal
15 Siswa B.15 1 soal 6 soal
16 Siswa B.16 7 soal 15 soal
17 Siswa B.17 4 soal 9 soal
18 Siswa B.18 3 soal 5 soal
19 Siswa B.19 14 soal 11 soal
20 Siswa B.20 6 soal 11 soal
Jumlah 108 Soal 256 Soal
Berdasarkan tabel di atas, setiap siswa diduga kuat mengalami miskonsepsi dan diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah yang berbeda pada setiap butir soalnya. Dari 1000 soal, terdapat 108 soal yang diduga kuat dialami miskonsepsi oleh 20 siswa berdasarkan metode MAK dan CRI. Sedangkan 256 soal diduga dialami miskonsepsi saja oleh 20 siswa berdasarkan metode CRI atau MAK saja. Dari 20 siswa yang menjawab soal, siswa bernomor 19 diduga kuat mengalami kuat miskonsepsi dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 14 soal.
Sedangkan siswa bernomor 11 diduga mengalami miskonsepsi saja dengan jumlah soal paling banyak berjumlah 21 soal.
Dugaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja yang terdapat pada draf soal A berbeda dengan dugaan kuat miskonsepsi dan dugaan miskonsepsi saja yang terdapat pada draf soal B. Berikut ini diagram yang menggambarkan perbedaan dugaan miskonsepsi pada draf soal A dengan draf soal B pada uji coba terbatas :
Gambar 4.34 Perbandingan Dugaan Miskonsepsi Draf Soal A dan Draf Soal B Uji Coba Terbatas
Berdasarkan diagram di atas, draf soal A memiliki dugaan miskonsepsi dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan draf soal B ditinjau dari segi arah soal, sedangkan dari segi arah siswa, soal B memiliki dugaan miskonsepsi dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan draf soal A . Apabila dibandingkan antara dugaan kuat miskonsepsi dengan dugaan miskonsepsi saja, jumlah soal dan jumlah siswa yang dugaan miskonsepsi lebih besar dibandingkan jumlah soal dan jumlah siswa dugaan kuat miskonsepsi.