• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP Merupakan Bab Akhir, dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahsan

GOVERNANCE ( GCG ) DALAM PELAYANAN JASA PT. BNI SYARIAH

C. Analisis Output

Pelaksanaan program ini merupakan suatu cara untuk diarahkan pada pelaksanaan program keseluruhan dari suatu program yang sudah dicapai dan masih berlangsung , sehingga penulis menganalisis dengan menggunakn Indikator Efisiensi (indicator of efficiency) indikator ini menunjukan apakah sumber daya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat guna (efisien) atau tidak memboroskan sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan.

Menurut bapak M. Rizki Sulistio,63 keluaran dari pelaksanaan program output Good Corporate Governance dalam pelayanan jasa itu sendiri adalah :

“ Dari hasil WBS yang sudah ada selama ini banyak kasus terungkap baik dari pihak Ekstern ( Nasabah ) maupun Intern ( Pegawai ) kasusnya sendiri beragam. Alhasil WBS memberikan manfaat lebih guna tindakan pencegahan maupun penstrukturisasi bagi perusahaan itu sendiri ( BNI Syariah ). Sehingga InsaAlloh WBS akan menjadi tolak ukur

63

M. Rizki Sulistio, General Affair Head, Wawancara Pribadi, (Jakarta:23 September 2014)

seberapa Hasanah kah Perusahaan ini ?, sehingga Publik bisa menilai tanpa adanya kesan ditutup - tutupi”.

Dari pernyataan di atas dengan indikator efisiensi dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya Website : Wistle Blowing System

memberikan banyak manfaat kepada PT. BNI Syariah dalam mengfilter semua kasus - kasus yang terjadi di lingkungan BNI Syariah baik dari pihak pegawai maupun nasabah. Dan WBS juga memberikan ruang terbuka kepada pihak ekstern atau nasabah dalam menyampaikan keluhannya terkait laporan tindakan pelaporan pelanggaran.

Al - Hasil WBS memberikan manfaat terkait : Pelaporan tindak kecurangan, penggelapan aset, pembocoran informasi, tindak pidaa perbankan, pelanggaran peraturan/ hukum, benturan kepentingan, penyuapan dan gratifikasi, kelakuan tidak etis, perbuatan melanggar kepatuhan syariah, dan pelanggaran lainnya.

Sehingga penulis menganalisis melalui review program Good Corporate Governance PT. BNI Syariah Kantor Cabang Benhil dari keluaran evaluasi output dengan menggunakan Indikator Dampak (indicators of impac) dengan melihat apakah sesuatu yang dilakukan terkait dengan layanan sudah benar - benar memberikan suatu perubahan di masyarakat, beberapa indikator tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Dari Indikator implementasi pelaksanaan program Good Corporate Governance PT. Bank BNI Syariah telah melakukan prinsip GCG berdasarkan Best Practices melaui :64

a) Praktik Akutansi yang sudah sesuai syariah ( perhitungan bagi hasil dan sebagainya )

b) Secara Akuntabilitas & Transparansi yang sudah terwujud berdasarkan prinsip GCG pada Annual Report Bank BNI Syariah c) Secara Profesional sudah mengikuti ketentuan PSAK yang ada.

Pegawai BNI syariah yang dihimbau dan diwajibkan untuk tidak memberi atau menerima gratifikasi.

Dapat dikatakan bahwa praktik akutansi syariah menjadi skala barometer seberapa hasanahkah PT. BNI Syariah dalam sistem pembagian hasil dalam praktik ekonomi syariah. Dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Terkait Transparansi, Akuntabilitas da Profesionalisme sudah tertuang kedalam laporan Annual Report GCG tahunan PT. BNI Syariah yane dapat dipertanggung jawabkan dan menjadi pedoman kerja PT. BNI Syariah setiap tahunnya. 2. Dari indikator implementasi pelaksanaan program Standar Pelayanan

Jasa bahwa PT. Bank Bni Syariah Kantor Cabang Benhil : “telah

memenuhi kriteria - kriteria standar pelayanan jasa berdasarkan Best Practices yang dituangkan dalam Kertas Kerja Shopper dan Kertas Kerja Layanan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Benhil”.

64

M. Rizki Sulistio, General Affair Head, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 23 September 2014)

Dari pernyataan di atas bahwa pelayanan jasa yang ada pada PT. BNI Syariah sudah memenuhi standar pelayanan yang baik, sebagaimana tertuang dalam Kertas Kerja Layanan dan Kertas Kerja Shopper PT. BNI Syariah dengan mengacu kepada Service of Excellence Perbankan Syariah.

Service of Excellence dalam pelayanan jasa adalah65 upaya untuk memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelangganya (nasabah). Pelayanan tersebut juga membuat pihak nasabah merasa dirinya diutamakan atau diperhatikan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Untuk memenangkan strategi persaingan persaingan dalam bisnis jasa pelayanan melalui kiat pelayanan prima tersebut, tidaklah cuup hanya dengan melakukan proses administrasi dengan cepat, tetapi juga bagaimana memperlakukan para nasabah yang dapat memperlihatkan cara kita melayani sebaik mungkin serta menumbuhkan kesan atau persepsi yang positif kepada nasabah. 3. Indikator pelaksanaan program acuan kerja PT. Bank BNI Syariah

Kantor Cabang Benhil dalam melaksanakan, mempertahankan dan terus memperbaikinya melalui program :

a) Program pelaksanaan Monday Reminder untuk nilai - nilai GCG & Anti Fraud System

b) Melakukan Role Play sebagai bentuk usaha perbaikan layanan

65

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, Konsepsi dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005) h. 274-275

c) Mematuhi alur kinerja yang ada & ketentuan yang berlaku d) Pengawasan dan kontrol BIC & Internal Audit yang konsisten e) Mereview complain & masukan dari Nasabah

f) Menimbang & Mengkaji risiko Prosedur dan Produk baru ( dilakukan oleh Business Risk Division ).

Berdasarkan program acuan kerja di atas, PT. BNI Syariah berusaha semaksimal mungkin untuk terus memperbaiki kekurangan yang ada pada program - program kerja dan meningkatkan stabilitas program melalui program rutinan yang dilaksanakan setiap minggu atau perbulan.

4. Indikator pelaksanaan program support system yang menjadi kontrol manajemen yang baik pada PT. Bank BNI Syariah kantor cabang Benhil yang menjadi review, melalui faktor dukungan dan hambatan. Menyatakan bahwa PT. Bank BNI Syariah melalui faktor dukungan selalu melakukan pengawasan dan kontrol yang baik dari pihak Branch Internal Control (BIC) dan pihak Manajemen Cabang ( Operational Manager + Branch Manager ). Dan dari faktor hambatan PT. Bank BNI Syariah kantor cabang Benhil menolak semua klien/rekanan yang secara sukarela menawarkan jasa tambahan untuk menjaga hubungan baik, hali in I dilakukan sebagai bentuk profesionalisme dalam bekerja dan penegakkan prinsip GCG PT. Bank BNI Syarian Kantor Cabang Benhil.

Dari uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa PT. BNI Syariah selalu melakukan review (penilaian) melalui Pengawasan dan Kontrol BIC ( Branch Internal Control ) dan Manajemen Cabang dalam perkembangannya. Dan mengantisipasi untuk tidak melakukan Gratifikasi atau menerima imbalan apapun dari pihak ekstern (nasabah) dalam hal menawarkan jasa tambahan.

Hasil uraian secara keseluruhan di atas penulis menyimpulkan berdasarkan 5 indikator sistem pelaksanaan program melalui unsur input, proses, dan output dikatakan bahwa PT. BNI Syariah kantor cabang bendungan - hilir merupakan perbankan syariah yang bersih dari tindakan gratifikasi dan anti fraud. Dan temuan Whistle Blowing System PT. BNI Syariah juga menandakan bahwa PT. BNI Syariah sudah cukup baik secara good corporate governance.

77

A. Kesimpulan

Kesimpulan secara umum yang dapat penulis ambil dari skripsi ini berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab 4, maka penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian mengenai Program Good Corporate Governance dalam Pelayanan Jasa pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bendungan Hilir, sebagai berikut :

1. Analisis Input, diuraikan pada Konsep Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 yang ada pada PT. BNI Syariah, dan Hasil temuan pada sistem WBS ( Whistle Blowing System ) PT. BNI Syariah terkait pelaporan tindak pelanggaran dan kecurangan. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap tatanan kelola Good Corporate Governance PT. BNI Syariah Kantor Cabang Benhil.

2. Analisis Proses, adalah evaluasi terhadap program yang tengah berlangsung, dari evaluasi ini di dapati bahwa Divisi Internal Audit berperan penting dalam menindak lanjuti program WBS ( Whistle Blowing System ) dalam pelaporan pelanggaran, untuk selanjutnya disampaikan kepada pimpinan/atasan. Dan ditemukannya Piagam

Compliance Charter yang merupakan dokumen tertulis yang mencakup semua aturan aktivitas atau ruang lingkup GCG yang ada di lingkungan PT. BNI Syariah. Kedua program ini sudah dijalankan oleh PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Benhil.

3. Analisis Output ( Hasil ), berdasarkan pada program yang sudah dijalankan telah sesuai dengan tujuan dari program Good Corporate Governance. Hal ini dapat dilihat dari manfaat dijalankannya system WBS yang berdaya guna untuk meminimalisir terjadinya tindak pelanggaran. Kemudian ditemukannya beberapa Program Kerja dengan menggunakan indicator dampak, seperti adanya Praktik Akutansi Syariah, Kertas Kerja Layanan, Program Acuan Kerja BNI Syariah, dan Support System PT. BNI Syariah Kantor Cabang Benhil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dibawah ini beberapa saran - saran yang dapat diperhatikan :

1. Sistem Pelaksanaan Program Input, Agar pihak BNI Syariah menginformasikan kepada Nasabah bahwa BNI Syariah memiliki Website : Whistle Blowing System yang sangat berguna untuk pelaporan terkait tindak kecurangan atau pelanggaran, karena tidak semua nasabah mengetahui akan informasi ini. Dan hal ini akan sangat mengurangi terkait tindak kecurangan dan pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI Syariah.

2. Sistem Pelaksanaan Program Proses, di upayakan kepada BNI Syariah agar sepenuhnya menjalankan Piagam Compliance Charter good corporate governance dengan sebaik - baiknya.

3. Sistem Pelaksanaan Program Output, agar BNI Syariah lebih meningkatkan Standar Pelayanan Jasa melalui kertas kerja layanan BNI syariah dan meningkatkan program acuan kerja BNI Syariah.

Dokumen terkait